Anda di halaman 1dari 16

PENCEGAHAN PENYAKIT

NAMA : MUTIA MUHARANI


NIM : 204210413
Pencegahan penyakit
A. Upaya promotif
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang lebih mengutamakan kegiatan bersifat promosi
kesehatan.
makna yang terkandung di dalam istilah promotion of
health tersebut adalah meningkatkan kesehatan
seseorang, yaitu dengan melaui asupan gizi seimbang,
olah raga teratur, dan lain sebagainya agar orang
tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit.
B. Upaya preventif
Istilah preventif diartikan sebagai "pencegahan". Yang
dimaksud dengan preventif kesehatan atau upaya
kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan
berbagai tindakan untuk menghindari terjadinya
berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri kita
sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.
Usaha pencegahan suatu penyakit lebih baik dari pada
mengobati, hal ini dikarenakan usaha pencegahan
suatu penyakit akan memunculkan hasil yang lebih
baik dan biaya yang lebih murah.
Menurut H.R. Leavell dan E.G. Clark usaha pencegahan (preventif) penyakit dapat
dilakukan dalam lima tingkatan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pada Masa Sebelum Sakit, yaitu dengan


a. mempertinggi nilai kesehatan (health promotion).
b. memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (specific
protection).
2. Pada Masa Sakit, yaitu dengan :
a. mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta
mengadakan
pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt
treatment).
b. pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan oleh suatu penyakit (disibility
limitation).
c. rehabilitasi (rehabilitation).
C. Upaya kuratif
Istilah kuratiff diartikan sebagai "penyembuhan“
Yang dimaksud dengan kuratif kesehatan atau upaya kesehatan
kuratif adalah suatu upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan.
Tujuan utama dari usaha pengobatan (kuratif ) adalah
pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari
setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang
sempurna dan segera.
Upaya kuratif cenderung bersifat reaktif, maksudnya upaya
kesehatan kuratif umumnya dilakukan setelah adanya suatu
penyakit atau setelah masalah datang.
D. Upaya rehabilitatif
Istilah rehabilitatif diartikan sebagai "pemulihan".
Yang dimaksud dengan rehabilitatif kesehatan atau upaya
kesehatan rehabilitatif adalah suatu upaya maupun
rangkaian kegiatan yang ditujukan kepada bekas penderita
(pasien yang sudah tidak menderita penyakit) agar dapat
berinteraksi secara normal dalam lingkungan sosial.
Rehabilitasi bagi bekas penderita terdiri dari hal berikut.
1. Rehabilitasi fisik
2. Rehabilitasi mental
3. Rehabilitasi sosial vokasional
4. Rehabilitasi aesthetis
5 Tingkatan pencegahan penyakit menurut
leafel and clark

A. Cara pencegahan health promotion


• Health promotion bertujuan untuk meningkatkan,
memajukan dan membinakoordinasi sehat yang
sudah ada hingga dipertahankan dan dijauhkan dari
ancamanpenyebab penyakit atau agent secara umum.
• Pendidikan kesehatan yang diperlukan antara
lain, Meningkatnya gizi, Perbaikan sanitasi
lingkungan, Ph(derajat keasaman), Pendidikan sifat
umum, Nasihatperkawinan, Penyuluhan kehidupan
sex, Olahraga dan kebugaran jasmani.
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan
pada umumnya. Beberapa usaha diantaranya :

a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun


kuantitasnya.
b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti :
penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan
cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan
sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan
kepribadian yang baik
B. Cara pencegahan general and spesifik protection

Spesific protection adalah upaya spesifik untuk


mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu.
Spesific protection terdiri dari (Efendi, 1998 ; Maulana,
2009 ) :
1. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan
untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu.
2. Isolasi terhadap penderita penyakit menular
3. Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di
tempat-tempat umum dan di tempat kerja.
4. Penanggulangan stress.
C. Cara pencegahan Early diagnosis and prompt treatment

a. Early diagnosis mengandung pengertian diagnosa dini


atau tindakan pencegahan pada seseorang atau kelompok yang
memiliki resiko terkena penyakit. Tindakan yang berupaya
untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan
sehingga tidak akan menjadi parah
 Tindakan pencegahan meliputi :
a. Upaya penemuan kasus(case finding) tertuju pada individu,
keluarga, masyarakat.
b. Survey kesehatan
c. Papsmear, tujuan untuk deteksi dini adanya kanker serviks
d. Pemeriksaan rutin pada tiap individu
e. Pengawasan obat-obatan
f. Mencegah yang sudah ada agar tidak meningkatkan lebih
lanjut
b. Prompt treatment memiliki pengertian pengobatan yang
dilakukan dengantepat dan segera untuk menangani berbagai
masalah yang terjadi.
• Prompt treatment merupakan tindakan lanjutan dari early
diagnosis. Pengobatan segera dilakukansebagai penghalang
agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah.
• Tindakan prompt treatment antaralain :
1. Case Holding Drugs : Yaitu menangani dan keteraturan
berobat.
2. Support Live : Dilakukan dengan jalan pemberian
pengobatan secepat mungkin pada wanita yang mengalami
gejala premenopause yang juga telah mengalami
komplikasiakibat menopause tersebut.
D. Cara pencegahan disabiliy limitation
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya sampai tuntas.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak
mampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga
diperlukan pada tahap ini.
Pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan disebut
pencegahan tersier (tertiary prevention). Pencegahan
tersier bentuknya membatasi ketidak mampuan atau
kecacatan (disability limitation) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitation).
Pembatasan kecacatan Pencegahan dilakukan dalam
taraf penyakit sudah nyata bahkan sudah lanjut
sehingga penderita dalam keadaan disable (tidak
sanggup melakukan aktivitas yangbiasa dikerjakan
walau tidak sakit). Sehingga penderita bisa
sembuh.Tindakan pencegahan meliputi :
1)Pengobatan agar tidak makin parah
2)Mencegah supaya penderita tidak mati
3)Mencegah kecacatan yang menetap
4)Mencegah penyakit menjadi tidak menahun
E. Cara pencegahan rehabilitation
Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita
tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita
dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang
orang menjadi cacat, untuk memeulihkan cacatnya tersebut
kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh karena
kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan
segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan.
Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka
sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas
pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang
cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan
pada  masyarakat.
Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan
korban narkoba. Rehabilitasi ini terdiri atas :

1. Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan
rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
2. Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan
dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini
bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke
dalam masyarakat.
3. Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat
dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan
dan ketidak mampuannya.
4. Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak
dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai