Anda di halaman 1dari 29

GIZI DEWASA DAN LANSIA

TAUFIK MARYUSMAN, S.GZ, M.PD, M.GIZI


Konsep dan Prinsip Gizi pada Orang Dewasa
 Usia dewasa (19—55 tahun) merupakan rentang usia
terpanjang dalam alur kehidupan manusia.
 Usia ini dikenal sebagai usia produktif, yang ditandai
dengan pencapaian tingkat pendidikan, kesuksesan dalam
berkarier, kemapanan hidup, dan lain-lain.
 Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk pencegahan
penyakit dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih
sehat
Masalah Gizi pada Dewasa
Gizi Kurang Anemia
Salah satu tanda Keadaan di mana jumlah sel darah
kekurangan gizi di usia merah (hemoglobin, protein
ini adalah badan kurus pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada di bawah normal.
dan tidak bersemangat. Berkurangnya pembentukan sel
Adapun dampak dari darah merah ini bisa disebabkan
kekurangan gizi adalah oleh kekurangan zat besi,
menurunnya kekurangan vitamin B12,
kemampuan fisik dan kekurangan asam folat, kekurangan
produktivitas kerja vitamin C, atau penyakit kronik
Masalah Gizi pada Dewasa
Gizi Lebih  Menopause
Ketidakseimbangan antara
energi yang masuk dengan Inilah masa berakhirnya
energi yang keluar, maka haid (menstruasi), umumnya
energi yang tersimpan itu terjadi di usia 45—55 tahun.
menjadi lemak di dalam
tubuh, sehingga terjadilah Gejala henti-haid di
kegemukan. Kegemukan antaranya hot flashes, yaitu
merupakan biang segala rasa panas yang dirasakan
penyakit, mulai dari penyakit
jantung koroner, darah tinggi, mulai wajah menyebar ke
diabetes, stroke, dan lain-lain seluruh tubuh
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI
USIA DEWASA
 Perubahan Fisiologis dan  Komposisi Tubuh
Psikologis Usia Dewasa
Komposisi tubuh orang dewasa
Tingkat stabilitas metabolik bervariasi tergantung jenis
tubuh orang dewasa merupakan kelamin, berat badan dan umur.
hasil keseimbangan antara Jaringan yang paling aktif secara
tingkat pemecahan protein tubuh metabolic adalah kompartemen
dan sintesis jaringan protein. massa tubuh tanpa lemak (lean
Pada masa dewasa tingkat body mass/LBM
pemecahan jaringan protein
secara bertahap melebihi
sintesisnya
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI
USIA DEWASA
 Pematangan Fisiologis  Pematangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada
seseorang dan polanya berubah
Fungsi tubuh telah berkembang selama usia dewasa dengan
sempurna termasuk kematangan kemampuan dan pemenuhannya
seksual dan kemampuan yang unik. Dalam siklus
reproduksi. kehidupan manusia makanan
tidak hanya diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan gizi demi
pertumbuhan fisik
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA
KELOMPOK DEWASA
 Variasi Makanan  Pengaturan Makanan
 Kebutuhan Air  Batasi Gula dan Garam (untuk
pencegahan)
Pola Hidup Bersih Dan Sehat

Mengingat pola hidup orang dewasa yang rentan terpapar dengan


berbagai lingkungan, maka sangat penting untuk menjaga kebersihan
diri. Caranya dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
setelah melakukan pekerjaan, mandi, cuci, buang air besar dengan
benar, serta mengurangi berada di lingkungan yang kotor dan
terpolusi.
Aktivitas Fisik
Pemantauan Berat Badan
FISIK

FUNGSIONAL

SOSIO -
PSIKO EKONOMIK
- LOGIK

FAKTOR-FAKTOR BERINTERAKSI SECARA KOMPLEKS


Imobilisasi
Ulkus Dekubitus
INSTABILITAS -- JATUH
Malnutrisi
Depresi
Demensia
Perubahan komposisi tubuh & fisik usia lanjut
 Masalah medis
 Immobility  inanition
 instability  Iritabel colon
 intellectual impairment  immune deficience
 insomnia  infection
 Isolation / depression  impairment of vision & hearing
 Impotence  Iatrogenic
 incontinence  impecunity

Rapuh rentan thd peny  Mati


Bagaimana pengaruh penuaan YANG
NORMAL terhadap seseorang
Implikasi Klinik Proses Menua
ORGAN PERUBAHAN
Paru-paru Daya pegas dinding dada menurun
Kekuatan otot pernapasan menurun
Kekakuan iga meningkat
Daya pegas jaringan elastik paru menurun
Paru-paru lebih mengembang, namun kaku

Saluran nafas Refleks batuk menurun


Mudah tersedak
Gerakan bulu getar melambat
Implikasi Klinik Proses Menua
Katup jantung kaku
Jantung- Jumlah sel pacu berkurang
pembuluh Sistem konduksi menurun
Penumpukan jar. Ikat di otot jantung kaku
darah Pembuluh darah kurang lentur TD naik
Isi sekuncup menurun; curah jantung ber<

Ginjal Jumlah nefron, glomerulus <


Fungsi filtrasi menurun
Kepekaan tubulus terhadap ADH <
Reabsorbsi <
LFG menurun 7,5 mL/m/dekade

Tulang, sendi, otot Keropos, cairan <, massa otot <, cairan sendi <,
tulang rawan mulai rusak
Implikasi Klinik Proses Menua
Saluran cerna Produksi air liur <
Osteoporosis tulang rahang, gigi tanggal
Gerakan kerongkongan & lambung
melambat
Produksi enzim pencernaan <
Gerakan usus besar <

Saluran Kemih & Kelenjar prostat membesar


Kelamin Selaput mulut rahim kering
Otot dasar panggul melemah

Susunan Saraf Pusat Pengerasan pembuluh darah otak


Demensia (neurofibril tangie, amyloid)
Mengisut (atrofi)
MACROSCOPIC CHANGES OF AGING BRAIN

ADULT BRAIN

AGING BRAIN
Masalah Gizi pada Lansia

Kegemukan Penyakit Degeneratif


Terlalu Kurus’ Osteoporosis
Anemia Gizi Sembelit
Prinsip Gizi Seimbang Lansia’

 Variasi Makanan
 Pola Hidup Bersih dan Sehat

 Pemantuan Berat Badan


 Aktivitas Fisik
Contoh Kasus

Bapak berusia 63 tahun, berat badan 77 kg, tinggi badan


165 cm, maka IMT-nya 28,3 (perhitungannya dengan
menggunakan rumus). Ini berarti gemuk. Lakukan
pemantauan BB secara teratur minimal 2 minggu sekali.
Tujuannya untuk mendeteksi jika terjadi pertambahan atau
pengurangan BB. Waspadai peningkatan atau penurunan
BB lebih dari 0,5 kg/minggu dari BB normal. Sementara
tinggi badan lansia bisa jadi semakin pendek dibandingkan
dengan tinggi badan usia dewasa karena penurunan
kepadatan tulang.

Anda mungkin juga menyukai