S TERAPI
PADA Dr.dr. Ria Maria, SpKJ
GANGGUAN
JIWA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/73/2015 TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN JIWA
Terapi utama dalam keperawatan
jiwa
HUBUNGAN percaya
Setelah rapoort terbina dengan baik, tahapan selanjutnya
INDIVIDUAL
Apa penderitaan yang dirasakan pasien
BIOLOGIS TMS
Memodifikasi keyakinan dan sikap yang
TERAPI
Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 (perjanjian), fase 2
(kerja), fase 3 (terminasi).
Fase pertama perawat dan pasien mengembangkan hubungan saling percaya,
KELUARGA
isu-isu keluarga diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama.
Fase kedua atau fase kerja adalah keluarga dengan dibantu oleh perawat
sebagai perawat berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota keluarga,
meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga,
eksplorasi Batasan dalam keluarga, peraturan yang selama ini ada.
Terapi keluarga diakhiri di fase terminasi di mana keluarga akan melihat lagi
proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara
mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan
perawatan yang berkesinambungan.
Terapi kelompok adalah bentuk terapi kepada pasien yang
dibentuk dalam kelompok, suatu pendekatan perubahan
perilaku melalui media kelompok. Dalam terapi kelompok
perawat berinteraksi dengan sekelompok pasien secara
teratur.
Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran diri pasien,
meningkatkan hubungan interpersonal, dan mengubah
perilaku maladaptive. Tahapannya meliputi: tahap
TERAPI permulaan, fase kerja, diakhiri tahap terminasi.
Terapi kelompok dimulai fase permulaan atau sering juga
TERAPI
yang digunakan dalam terapi jenis ini adalah:
Role model
AMFETAMI e.
f.
Antihipertensi bila perlu (TD di atas 140/100 mmHg).
Bila ada gejala ansietas berikan ansiolitik golongan benzodiazepin;
N
diazepam 3x5 mg atau klordiazepoksid 3x25 mg.
g. Bila ada kejang, berikan diazepam 10-30 mg parenteral
h. Aritmia kordis, lakukan Cardiac monitoring, misalnya untuk palpitasi
diberikan propanolol 20-80 mg/hari (perhatikan kontraindikasinya)
i. Kontrol temperatur dengan selimut dingin atau klorpromazin untuk
mencegah temperatur tubuh meningkat
j. Observasi di IGD 1 x 24 jam; bila kondisi tenang dapat diteruskan rawat
jalan
Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan keparahan yang terjadi pada
penghentian pemberian zat secara absolut atau relatif sesudah penggunaan zat
yang terus menerus dan dalam jangka panjang atau dosis tinggi.Waktu onset
terbatas dan berkaitan dengan jenis dan dosis zat yang digunakan
sebelumnya.Dapat disertai dengan komplikasi kejang.
PUTUS ZAT
a.
FLUOXETINE 20-60 0 0 0
BENZODIAZ
antikonvulsan.
Indikasi utama adalah mengurangi cemas
AN YANG Relaksasi
LAIN
Terapi Spiritual
Terapi Sosial
Konvensional
ELECTRO Premedikasi
CONVULS Indikasi
IVE
Akut, gaduh gelisah
Medikamentosa tidak ada perubahan
Menggunakan beberapa
RELAKSASI bentuk latihan pernafasan
01 02 03
Terapi yang Lingkungan keluarga Lingkungan
dilakukan terhadap dan sekitar tempat sekolah/tempat kerja
lingkungan agar tinggal pasien
kondusif dalam
membantu proses
perbaikan pasien
Occupational : kegiatan, aktifitas atau pekerjaaan