Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Ns Diah Sukaesti, M Kep Sp Kep J
KEMAMPUAN YANG DI HARAPKAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep defisit perawatan diri
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan defisit
perawatan diri
a. Melakukan pengkajian defisit perawatan diri
b. Menetapkan diagnosis keperawatan defisit perawatan diri
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien defisit perawatan
diri
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien defisit
perawatan diri
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam merawat diri
f. Mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat pasien defisit
perawatan diri
g. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien defisit
perawatan diri
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan defisit perawatan diri
PENGERTIAN
 Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya
PENGERTIAN
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri (kebersihan
diri, berhias, makan, toileting) (Herdman, 2012)
Defisit perawatan Diri adalah sikap tidak mampu
melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan Diri
(SDKI,20160
Defisit perawatan diri meliputi ketidakmampuan dalam
melakukan kebersihan diri, berpakaian, makan dan
minum, eliminasi dan lingkungan.
PROSES TERJADINYA MASALAH
FAKTOR PREDISPOSISI

Biologis •Penyakit fisik dan mental yang menyebabkan


klien tidak mampu melakukan perawatan diri

•Faktor perkembangan
Psikologis • Kemampuan realitas turun

Sosial •kurang dukungan dan latihan kemampuan


perawatan diri, situasi lingkungan
Budaya mempengaruhi perawatan diri
FAKTOR PRESIPITASI
 Penurunan motivasi
 Kerusakan kognisi/persepsi
 Cemas
 kelemahan
 Kemunduran kemampuan
 Kendala lingkungan
TANDA DAN GEJALA SUBYEKTIF
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau mengosok gigi
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias/ berdandan
 Tidak menggunakan alat mandi
 Tidak mau menggunakan alat makan dan minum
 BAB dan BAK sembarangan
 Tidak membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar.
DATA OBYEKTIF

Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor,


kuku panjang, tidak menggunakan alat-alat mandi,
tidak mandi dengan benar

Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak


rapi, pakaian tidak rapi; tidak mampu berdandan,
memilih, mengambil, memakai pakaian, memakai
sandal, sepatu, memakai resleting, memakai
barang-barang yang perlu dalam berpakaian,
melepas barang-barang yang perlu dalam
berpakaian
DIAGNOSA MEDIS TERKAIT
 Psikotik
 Skizofrenia
 Gangguan fungsi kognitif
 Gangguan persepsi
 Gangguan Muskuloskeletal
 Proses Keperawatan
Defisit perawatan Diri
PENGKAJIAN
 Pengkajian defisit perawatan diri dapat dilakukan
melalui wawancara atau observasi terhadap klien
dan keluarga
WAWANCARA
Bagaimana perawatan diri pasien
 Apakah pasien malas mandi, mencuci rambut dan menggosok
gigi?
 Bagaimana dengan kebiasaan pasien mengunting kuku?

 Bagaimana kebiasaan pasien dalam makan?

 Bagaimana kebiasaan pasien dalam BAB dan BAK

 Bagaimana penampilan pasien?


 Bagiamana pasien menyisir rambut, berdandan memotong
kuku dan bercukur ( untuk laki-laki)
 Apakah pakaian pasien rapih dan sesuai.
WAWANCARA
 Apakah pasien menggunakan alat mandi dan kebersihan diri
 Bagaimana makan dan minum pasien
 Apakah pasien menggunakan alat makan dan minum saat
makan dan minum
 Apakah pasien mengetahui perawatan diri dengan baik dan
benar.
OBSERVASI

Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,


kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.

Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-


acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak
berdandan.
OBSERVASI
 Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri ditandai
dengan ketidak mampuan mengambil makan dan minum
sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya.

 Ketidakmampuan BAK dan BAK secara mandiri, BAB dab Bak


tidak pada tempatnya dan tidak mampu membersihkan
setelah BAB dan BAK
 Pasien mengatakan belum mandi, rambut kotor
dan acak-acakan, wajah kusam kulit berdaki dan
bau, pakaian kotor dan tidak rapih, pakaian
tidak sesuai, makan dan minum berantakan,
tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan,
BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak cuci
tangan setelah BAB dan BAK, tidak menyiram
toilet setelah BAB dan BAK.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Defisit perawatan diri :
kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB/BAK
TUJUAN ASUHAN
KEPERAWATAN

Tujuan psikomotor
Tujuan kognitif Melakukan kebersihan
• Menjelaskan perawatan diri, mandi keramas, Afektif
diri sikat gigi, berpakaian
• Mengidentifikasi berdandan Merasa nyaman
masalah keperawatan Memenuhi kebutuhan dengan
diri yang dialami
• Mengetahui cara
makan dan minum perawatan diri
Melakukan eliminasi
perawatan diri,
BAB dan Bak
Merasakan
kebersihan
• Mengetahui cara Menciptakan manfaat
perawatan diri; lingkungan rumah yang perawatan diri
kebersihan diri, aman dan bersih Mempertahankan
berpakaian, makan dan
minum , eliminasi dan perawatan diri
lingkungan
 TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Tindakan keperawatan untuk pasien
 Tindakan keperawatan untuk keluarga
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Melatih pasien cara melakukan kebersihan diri
a) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d) Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri
2) Melatih pasien berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki latihan


meliputi
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya


meliputi :
d) Berpakaian
e) Menyisir rambut
f) Berhias
3) Melatih pasien makan secara mandiri
 Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa
2000-2200 kal (perempuan) dan laki-laki antara 2400-2800
kal setiap hari makan : minum 8 gelas (2500ml setiap hari )
dan cara makan dan minum
 Menjelaskan cara makan yang tertib.
 Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah
makan
 Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
 4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai.
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB
dan BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan BAB dan BAK
TINDAKAN PADA KELUARGA
 Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien
 Menjelaskan proses terjadinya defisit
perawatan diri yang dialami klien
 Mendiskusikan cara merawat defisit
perawatan diri dan memutuskan cara
merawat yang sesuai dengan kondisi klien
 Melatih keluarga untuk merawat defisit
perawatan diri seperti yang telah dilatih
perawat pada klien
TINDAKAN KEP DALAM MELATIH
KELUARGA MERAWAT KLIEN
 Menyediakan alat-alat yang diperlukan dalam
menjaga kebersihan diri
 Membimibing klien melakukan perawatan diri
kebersihan diri, makan dan minum, BAB dan
BAK, kebersihan dan kerapihan rumah
 Membuat jadwal
 Memberikan pujian atas keberhasilan klien
LANJ TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
 Melatih seluruh angota keluarga menciptakan
suasan keluarga yang mendukung,
mengingatkan klien, melakukan kegiatan
bersama memberi motivasi dan pujian
 Menjelaskan tanda dan gejala defisit
perawatan diri yang memerlukan rujukan
segera serta melakukan Follou up ke
pelayanan kesehatan secara teratur
STRATEGI
PELAKSANAA
N
PERTEMUAN
1 PASIEN
DEFISIT
PERAWATAN
DIRI
FASE ORIENTASI
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya ibu T, perawat Ruang Nuri . Ibu bisa
panggil saya ibu D. Nama ibu siapa?”“Oo… ibu A, senang
dipanggil apa?”“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan? “Oo… ibu A merasa tidak
nyaman karena merasa gerah dan badan gatal-gatal… Apa
lagi bu? “Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”
1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi
ketidaknyamanan ini?”“Bagaimana hasilnya?”
FASE ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
ketidaknyamanan dan perawatan diri ibu?”
“Tujuannya agar ibu dapat merawat diri dengan
benar”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”
FASE KERJA
 2.1. Pengkajian
 Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan
diri, berdandan, makan/ minum, BAB/BAK
 “Tadi ibu A mengatakan merasa tidak nyaman karena merasa
gerah dan badan gatal”

 “Berapa kali ibu A mandi dalam sehari? Apa saja yang


digunakan saat mandi? Bagaimana caranya?”
 “Berapa kali ibu A keramas dalam seminggu? Apa saja yang
digunakan untuk keramas? Bagaimana caranya?”
 “Berapa kali ibu A menggosok gigi dalam sehari? Apa yang
digunakan saat menggosok gigi? Bagaimana caranya?
 “Sekarang…coba saya lihat gigi dan mulutnya!”
 “Bagaimana dengan kebiasaan ibu menggunting kuku? Coba
FASE KERJA
2.1. Pengkajian
“Bagaimana dengan kebiasaan Ibu A berdandan?”
“Bagaimana dengan kebiasaan ibu A sebelum makan?.
Dimana biasanya Ibu duduk saat makan”
“ Apa yang dilakukan sebelum makan?”
“ Dimana biasanya ibu BAB/BAK?”
“ Apa yang dilakukan ibu setelah BAB/BAK?”
“Bagaimana cara membersihkan diri setelah BAB/
BAK?’
FASE KERJA
2.2. Diagnosis
“ ibu A merasa tidak nyaman dan gatal-gatal pada tubuh
ibu. Kulit kepala juga gatal, kuku agak panjang dan kotor”
“berarti Ibu A ada masalah dalam merawat diri,
Bagaimana kalau kita latihan cara merawat diri?”
FASE KERJAKeperawatan.
2.3.1.Tindakan
2. 3.1. latih cara merawat diri.
a. Diskusikan manfaat merawat diri : kulit sehat dan sehat,
Rambut : sehat dan bercahaya, Gigi bersih, tidak
berlubang, tidak bau mulut, kuku bersih dan rapih.
b. Diskusikan akibat jika tidak merawat diri.
kulit gatal, kusam, penyakit kulit,….
Rambut: kusam, kulit kepala gatal, berketombe, …..
Gigi: kotor, berlubang, bau mulut, ….
Kuku: kotor, dapat melukai diri jika kuku panjang
c.Diskusikan cara merawat diri (frekuensi, alat dan cara)
Kulit : mandi 2 kali sehari
Rambut : keramas 2 – 3 kali per minggu
Gigi : meggosok gigi 2 kali per hari
Kuku : memotong kuku 1 minggu sekali
FASE TERMINASI
3.1.Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan merawat diri dan
latihan berdandan?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih
bersama untuk merawat diri?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Baiklah, sekarang kita isi jadual kegiatannya yaa”
“Mandi 2 kali sehari, jam berapa saja bu?
“Keramas 2 kali seminggu”
“Menggosok gigi 2 kali sehari”
“Berdandan 2 kali sehari, selesai mandi”

Anda mungkin juga menyukai