Anda di halaman 1dari 28

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar

manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna


mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan
diri, berhias, makan, toileting) (Herdman, 2012).
Biologis : penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien
tidak mampu melakukan perawatan diri dan faktor herediter.
Psikologis : faktor perkembangan dimana keluarga terlalu
melindungi dan memanjakan pasien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu. Kemampuan realitas turun. Pasien gangguan
jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian terhadap dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
Sosial: kurang dukungan dan situasi lingkungan mempengaruhi
kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan defisit
perawatan diri adalah :
penurunan motivasi
kerusakan kognitif atau persepsi
cemas
lelah
lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan
individu kurang mampu melakukan perawatan diri
B. PENGKAJIAN
 Kurangnya perawatan diri
gangguan jiwa terjadi akibat
perubahan proses pikir.
 Kurang perawatan diri tampak:
ketidakmampuan merawat
kebersihan diri, makan secara
mandiri, berhias diri secara
mandiri, & toileting (buang air
besar/ buang air kecil secara
mandiri.
TANDA DAN GEJALA
 Gangguan kebersihan diri
rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, kuku panjang dan kotor.

 Ketidakmampuan berhias/
berdandan
rambut acak-acakan, pakaian kotor
dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai,
pada pasien laki-laki tidak bercukur,
pada pasien wanita tidak berdandan.
TANDA DAN GEJALA (2)

 Ketidakmampuan makan secara mandiri


ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makanan sendiri,makan
berceceran dan makan tidak pada
tempatnya.
TANDA DAN GEJALA (3)

 Ketidakmampuan buang air besar (BAB)/ buang


air kecil (BAK) secara mandiri
ditandai dengan BAB/ BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan diri
dengan baik setelah BAB/ BAK.
Data Subyektif
Pasien mengungkapkan tentang :
» Malas mandi
» Tidak mau menyisir rambut
» Tidak mau menggosok gigi
» Tidak mau memotong kuku
» Tidak mau berhias/ berdandan
» Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
» Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
» BAB dan BAK sembarangan
» Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK
» Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
Data Obyektif:
• Badan bau, kotor, berdaki, rambut dan gigi kotor, kuku panjang dan
kotor, tidak menggunakan alat-alat mandi, tidak mandi dengan
benar
• Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, pakaian
tidak rapi, tidak mampu berdandan.
• Makan dan minum sembarangan, berceceran, tidak menggunakan
alat makan; tidak mampu menyiapkan makanan, memindahkan
makanan ke alat makan, memegang alat makan, menyelesaikan
makan.
• BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
setelah BAB dan BAK, tidak mampu menjaga kebersihan toilet
Wawancara:
» Bagaimana kebersihan diri pasien?
» Apakah pasien malas mandi, mencuci rambut, menggosok
gigi, menggunting kuku?
» Bagaimana penampilan pasien?
» Apakah pasien menyisir rambut, berdandan, bercukur
(untuk laki-laki)?
» Apakah pakaian pasien rapi dan sesuai?
» Apakah pasien menggunakan alat mandi/ kebersihan diri?
Wawancara:
» Bagaimana makan dan minum pasien?
» Apakah pasien menggunakan alat makan dan minum saat
makan dan minum?
» Bagaimana BAB dan BAK pasien?
» Apakah pasien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK
setelah BAB dan BAK?
» Apakah pasien mengetahui cara perawatan diri yang benar?
Observasi:
• Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
• Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
• Ketidakmampuan makan dan minum secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan dan minum secara mandiri, makan
berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
• Ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB dan
BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah
BAB dan BAK.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang Perawatan Diri :


- kebersihan diri
- berdandan
- makan
- BAB/ BAK
Tujuan
Pasien mampu:
• Membina hubungan saling percaya
• Melakukan kebersihan diri secara mandiri
• Melakukan berhias/berdandan secara baik
• Melakukan makan dan minum dengan cara baik
• Melakukan BAB/BAK secara mandiri
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri:


• Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
• Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
• Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
• Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri.
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien berdandan/berhias


Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien berdandan/berhias


Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien makan dan minum secara mandiri


• Untuk melatih makan dan minum pasien, perawat dapat
melakukan tahapan sebagai berikut:
• Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa
2000-2200 kalori (untuk perempuan) dan untuk laki-laki
antara 2400-2800 kalori setiap hari makan minum 8 gelas
(2500 ml setiap hari) dan cara makan dan minum
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Melatih pasien makan dan minum secara mandiri


• Menjelaskan cara makan dan minum yang tertib.
• Menjelaskan cara merapikan peralatan makan dan minum
setelah makan dan minum
• Mempraktek makan sesuai dengan tahapan makan yang
baik
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien Defisit Perawatan Diri

Mengajarkan pasien melakukan BAB dan BAK secara


mandiri:
• Menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
• Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK
• Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
Pasien Defisit Perawatan Diri
Tujuan:
Mengenal masalah defisit perawatan diri
Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien
defisit perawatan diri
Merawat pasien defisit perawatan diri
Memodifikasi lingkungan yang kondusif agar pasien
mampu merawat diri
Mengenal tanda kekambuhan dan mencari pelayanan
kesehatan.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga…
• Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien defisit perawatan
diri
• Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan
diri dan mengambil keputusan merawat pasien
• Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan
oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
• Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB dan BAK pasien
• Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
• Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan.
• Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Keluarga dapat:
• Mengenal masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab terjadinya defisit
perawatan diri dan akibat jika defisit perawatan diri tidak diatasi)
• Menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh
pasien
• Merawat dan membimbing pasien merawat diri: kebersihan diri,
berdandan (wanita), bercukur (pria), makan dan minum, BAB dan
BAK.
• Follow up ke Puskesmas danmengenal tanda kambuh dan
rujukan.
RUFA DEFISIT PERAWATAN DIRI
Tindakan intensif pada DPD
Terapi Aktivitas Kelompok
1. Sesi I: Manfaat Perawatan Diri
2. Sesi II: Menjaga Kebersihan Diri
3. Sesi III: Tata Cara Makan dan Minum
4. Sesi IV: Tata Cara Toileting
5. Sesi V: Tata Cara berdandan

Anda mungkin juga menyukai