ANALISA JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Blok 4.1 Critical In Nursing
Disusun oleh:
Kelompok 1A
JURNAL 1
Tanggal : 15 Juli 2021 Metode penelitian
Nama mahasiswa : Kelompok 1A Lokasi penelitian :
1. Adam Azzan Nunlehu 4002180108 Pusat perawatan kesehatan yang berafiliasi
2. Agam Hamdani S 4002180034 dengan universitas di Montérégie (Kanada)
3. Bella Anggita Indriani 4002180166 Karakteristik responden :
4. Deuis Khanipah 4002180001 Karakteristik responden di pusat perawatan
5. Diah ayu lestari 4002180156 kesehatan afiliasi universitas di Monteregie
6. Hana Nurul Fauziyah 4002180078 (kanada) adalah :1.) Penerapan pedoman
7. Ilmah Fauziah 4002180077 praktik terbaik untuk The Direction of
8. Melania Nurul 4002180073 Nursing, 2.) CPOT versi Perancis
9. Rahma Aulia Addawiyah 4002180035 sebelumnya telah divalidasi dalam studi
10. Thalia Salsabilla 4002180125 penelitian di ICU, 3.) T im ICU berada pada
11. Yulyani Asri Aryani 4002180006 langkah menerapkan pedoman praktik
terbaik nyeri diunit mereka dengan orang
dewasa yang sakit kritis nonverbal.
Informasi Citasi
Jumlah responden :
Pengarang :
Jumlah responden pada penelitian ini
Celine Gelinas, Caroline Arbor, Cecile
sebanyak 255 pasien termasuk pasien bedah,
Michaud, Francine Vailant, Sylvie
medis, dan trauma.
Desjardins
Teknik sampling :
Tahun :
Sampel yang digunakan pada penelitian ini
2011
adalah pusat perawatan kesehatan afiliasi
Judul Artikel :
universitas di Monteregie (kanada) dipilih
Implementation Of The Critical-Care Pain
untuk penerapan CPOT, Murses ICU dan
Observation Tool On Pain Aseesment/
file medis.
Management Nursing Practices In An
Variable yang diukur :
Intensive Care Unit With Nonverbal
1. Variabel Independent : impelemntas
Critically Ill Adults A Before And After
CPOT dengan 2 langkah : 1.) melatih
Study : International Jurnal Of Nursing
pelatih, 2.) melatih perawat icu
Studies
2. Variabel Dependent
Prosedur penelitian : menggunakan inflasi
manset untuk pengukuran tekanan darah
(NIBP)
Latar belakang Hasil penelitian
Alat Observasi Nyeri Perawatan Kritis CPOT berhasil dimplementasikan dan
(CPOT) adalah salah satu dari sedikit alat tampaknya memiliki pengaruh positif
untuk mengukur skala nyeri yang telah terhdap praktik keperawatan dalam
dikembangkan dan divalidasi yang pengkajian nyeri dan manajemen nyeri di
bertujuan mendeteksi nyeri pada orang ICU. Perawat belajar untuk penilaian
dewasa yang sakit kritis nonverbal kehadiran dari menggunakan CPOT. CPOT
juga tampaknya berguna dalam evaluasi
efektivitas intervensi farmakologis.
CPOT didasarkan pada 4 domain perilaku :
1) ekspresi wajah, 2) gerakan tubuh, 3)
ketegangan otot, dan 4) kepatuhan dengan
ventilator (untuk pasien dengan ventilasi
mekanis) atau vokalisasi (untuk pasien yang
tidak diintubasi). Setiap domain diberi skor
dari 0-2, dan skor total dapat berkisar dari 0-
8. Petunjuk untuk menggunakan CPOT :
1. Pasien harus diamati saat istirahat
selama satu menit untuk mendapatkan
nilai dasar CPOT.
2. Kemudian, pasien harus diobservasi
selama prosedur nosiseptif (misalnya
memutar, membalut luka) untuk
mendeteksi setiap perubahan perilaku
pasien terhadap nyeri.
3. Pasien harus dievaluasi sebelum dan
pada efek puncak agen analgesik untuk
menilai apakah pengobatan efektif
dalam menghilangkan rasa sakit.
4. Untuk peringkat CPOT, pasien harus
dikaitkan dengan skor tertinggi yang
diamati selama periode penilaian.
5. Pasien harus diberi skor untuk setiap
perilaku yang termasuk dalam CPOT
dan ketegangan otot harus dievaluasi
terakhir, terutama saat pasien istirahat
karena hanya stimulasi sentuhan (fleksi
pasif dan ekstensi lengan) dapat
menyebabkan reaksi perilaku
Tujuan penelitian Implikasi penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi CPOT dikembangkan untuk menilai nyeri
evaluasi pra dan pasca penerapan CPOT pada baik pasien ICU berventilasi mekanik
pada pengkajian/manajemen nyeri praktik dan non-intubasi. Hal ini didasarkan pada
keperawatan di Intensive Care Unit (ICU) empat domain perilaku: 1) ekspresi wajah,
dengan pasien dewasa kritis nonverbal. 2) gerakan tubuh, 3) ketegangan otot, dan 4)
kepatuhan dengan ventilator (untuk pasien
dengan ventilasi mekanis) atau vokalisasi
(untuk pasien yang tidak diintubasi). Setiap
domain diberi skor dari 0-2, dan skor total
dapat berkisar dari 0-8.
Pertanyaan penelitian Kekuatan penelitian
Apa yang sudah diketahui tentang topik ini? Kekuatan pada penelitian ini yaitu CPOT
1. Banyak orang dewasa yang sakit kritis tampaknya memberikan panduan untuk
mengalami gejala sedang hingga berat pemilihan intervensi farmakologis untuk
selamamereka tinggal di ICU. nyeri dan dalam evaluasi efektivitasnya.
2. Penggunaan Alat Observasi Nyeri skala Pelatihan singkat yang diberikan kepada
nyeri seperti Criticalis Perilaku perawat ICU oleh seorang edukator klinis
Perawatan yang valid yang terlatih sudah cukup bagi mereka untuk
direkomendasikan untuk deteksi adanya menggunakan CPOT secara akurat, yang
nyeri pada pasien sakit kritis nonverbal. didukung dengan persentase persetujuan
3. Penilaian nyeri yang memadai yang tinggi pasca implementasi alat. Dalam
diperlukan untuk mengoptimalkan penelitian ini juga, penurunan pemberian
manajemen nyeri, termasuk komplikasi analgesik dan sedatif pasca penerapan
atau pencegahan dari obat yang CPOT dapat dijelaskan dengan cara yang
merugikan efek nyeri terkait dengan berbeda.
dosis terlalu tinggi dari analgesik.
Desain penelitian Keterbatasan penelitian
Metode pra dan pasca digunakan untuk Keterbatasan penelitian ini pertama, untuk
mengevaluasi penilaian nyeri / praktik untuk metode penilaian nyeri pra dan pasca
merancang implementasi CPOT pada implementasi tidak sama. Kedua, karena
keperawatan manajemen perawat ICU sudah sensitif terhadap
pedoman praktik terbaik manajemen nyeri
sebelum penerapan CPOT, praktik
manajemen nyeri mereka mungkin berbeda
dari yang biasanya ditemui di ICU lain yang
dapat mempengaruhi validitas eksternal
penelitian. Ketiga, kompetensi perawat ICU
dalam menggunakan CPOT hanya dapat
dievaluasi pada 50% dari mereka yang
awalnya dilatih karena pergantian staf
perawat yang tinggi. Terakhir, perubahan
misi lembaga (tersier ke secondary trauma
center).
Kesimpulan
Penggunaan CPOT, bersama dengan pendidikan yang mendukung penggunaannya,
tampaknya mendukung perawat ICU dalam notasi penilaian nyeri dan identifikasi adanya
nyeri. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya dengan BPS, CPOT juga akan sangat penting
untuk mencapai penghilang rasa sakit yang lebih baik, dan untuk meningkatkan hasil
pasien. Pelaksanaan CPOT meliputi dua langkah: 1) melatih pelatih dan 2) melatih perawat
ICU. Studi implementasi ini mencakup tiga langkah: 1) fase pra-pelaksanaan, 2) fase
implementasi, dan 3) fase pasca implementasi. Fase pra-implementasi termasuk review dari
30 file medis untuk menggambarkan praktik keperawatan saat ini di penilaian nyeri dan
manajemen sebelum pengenalan CPOT.
JURNAL 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian CPOT
Critical pain observation tools (CPOT) adalah alat yang dikembangkan menggunakan
unsur-unsur rasa nyeri yang ada pada beberapa alat ukur pengkajian nyeri. namun
CPOT belum banyak dikenal dan digunakan.
Critical Care Pain Observation Tool (CPOT) merupakan alat ukur nyeri yang
direkomendasikan untuk mengukur nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran.
CPOT adalah sebuah skala sikap yang disarankan oleh para ahli untuk menilai nyeri
pada pasien-pasien kritis yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal. CPOT
dikembang oleh Gelines (dkk) pada tahun 2006
2. Cara penggunaan CPOT
Critical Pain Observational Tool (CPOT) merupakan skala nyeri yang mengevaluasi
empat perilaku domain: gerakan tubuh, ekspresi wajah, ketegangan otot dan
kepatuhan
ventilator / Tiberias. Alat ini memberikan bukti yang baik untuk wajah, konstruktif,
dan kriteria validitas dan keandalan interrelater skala ini di nonverbal pada pasien
dengan penurunan kesadaran
Petunjuk Penilaian Nyeri dengan CPOT (Gelinas, 2006)
1) Amati pasien selama satu menit
2) Kemudian pasien harus diamati selama mendapatkan tindakan pengobatan
untuk mendeteksi perubahan yang terjadi
3) Pasien harus diamati sebelum dan pada puncah tindakan pengobatan untuk
menilai apakah pengobatan efektif atau tidak dalam menghilangkan nyeri
4) Amati nilai CPOT setelah dilakukan tindakan pengobatan.
4. Tabel tools
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari 2 jurnal tersebut bahwa CPOT mampu menunjukan validasi dan
mendeteksi rasa nyeri baik pada sakit kritis nonverbal atau pada pasca operasi otak di ruang
ICU yang stabil.CPOT dapat berguna dalam menilai nyeri pada klien tetapi masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dalam kelompok rentan untuk lebih memahami respon yang diberikan.
CPOT juga dapat menvealuasi 4 prilaku domain:
1. Gerak tubuh
2. Ekspresi wajah
3. Ketegangan otot
4. Kepatuhan ventilator
CPOT tampaknya memberi pengaruh positif terhadap praktik keperawatan dalam pengkajian
nyeri dan menejemen nyeri di ICU.CPOT juga berguna dalam evaluasi efektivitas intervensi
farmakologis.