Abstrak
Abstract
Laparatomy is one of the major surgical procedures by making cuts on the lining
of the abdominal wall that are experiencing problems (hemorrhage, perforation, cancer
and obstruction). Laparatomy causes discomfort and trauma for patients, one of which is
often complained of patients is pain. One technique to reduce pain intensity is the hand
massage technique. The purpose of this study was to determine the effectiveness of hand
massage on the scale of postoperative Laparatomi pain in Dr. Reksodiwiryo Hospital,
Padang.
The design of this study was quasi experimental design with pre and post test
without control. Data was collected in May 2019 at RST Dr. Reksodiwiryo Padang.
Purposive sampling technique, the number of samples is 10 respondents.
The results showed the average pain scale of the patient before hand massage was 4.70
and the average pain scale after hand massage was 3.90. There was an effectiveness of
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 96
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 97
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 98
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
garis besar ada dua manajemen untuk pusat. Selanjutnya, rangsangan nyeri
mengatasi nyeri yaitu manajemen dan perasaan positif, yang
farmakologi dan non farmakologi berkembang ketika dilakukan bentuk
(Smeltzer & Bare, 2010). sentuhan yang penuh perhatian dan
Manajemen nyeri non farmakologi empatik, bertindak memperkuat efek
merupakan upaya-upaya mengatasi pijat untuk mengendalikan nyeri.
atau menghilangkan nyeri seperti
kompres panas dan dingin, distraksi, Penelitian teknik non
relaksasi, imajinasi terbimbing, farmakologi yang dilakukan oleh
hipnosis, akupuntur, umpan balik Asadizaker et.al (2011) tetang The
biologis, massage (Andarmoyo, Effect Of Foot and Hand Massage
2013). On Postoperative Cardiac Surgery
Pain, dalam penelitian ini
Pada penelitian ini menyatakan ada perbedaan yang
menggunakan teknik massage, sesuai signifikan secara statistik pada
penelitian yang dilakukan oleh intensitas dan jenis nyeri, dan jumlah
Abdelaziz dan Mohammed, 2014 obat penenang yang digunakan
massage merupakan teknik antara kedua kelompok setelah
sederhana, biaya kecil dan tidak intervensi (pijat) (p-value =0,000).
memerlukan peralatan khusus dan
massage telah dianjurkan sebagai Menurut Irani et.al (2015)
teknik yang efektif dan mudah yang tentang The Effect of Hand and Foot
dapat diterapkan secara mandiri oleh Massage on Post-Cesarean Pain and
perawat untuk pasien dalam periode Anxiety Hasil temuan dari penelitian
post operasi. ini menunjukan bahwa tingkat rasa
sakit dan kecemasan secara
Menurut Abdelaziz dan signifikan menurun pada kelompok
Mohammed tahun 2014, teknik hand intervensi selama 60 sampai 90
massage yang paling umum menit (p<0,001). Penelitian lain
digunakan adalah teknik effleurage menurut Abbaspoor et.al (2014)
(mengusap) karena teknik ini lebih tentang Effect of Foot and Hand
ringan dilakukan dan teknik Massage In Post-Cesarean Section
patrissage (menekan). Sehingga di Pain Control: A Randomized Control
dalam penelitian ini, peneliti Trial, dalam penelitian ini
menggunakan teknik effleurage menyatakan intensitas nyeri
(mengusap) dan petrissage berkurang setelah dilakukan
(menekan). Teknik hand massage intervensi dibandingkan dengan
dilakukan selama 10 menit, setiap intensitas sebelum dilakukan
ekstremitas dilakukan selama 5 intervensi (p<0,001). Dan juga ada
menit, 1 hari dengan 1 kali perbedaan yang signifikan antara
perlakuan. kelompok dalam hal intensitas nyeri
dan permintaan untuk analgesik
Menurut Andarmoyo tahun (p<0,001).
2013, cara mengurangi nyeri adalah
dengan melakukan pijat tangan dan Berdasarkan survei awal yang
kaki karena dianggap “menutup sudah dilakukan oleh peneliti pada
gerbang” yaitu menghambat bulan desember 2018 di RS. Dr.
perjalanan rangsang nyeri pada pusat Reksodiwiryo didapatkan data pasien
yang lebih tinggi pada sistem syaraf post operasi laparatomi dalam 1
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 99
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
bulan terakhir yaitu pada bulan cara membandingkan nilai pre test
November 2018 sebanyak 40 orang. dengan post test. Penelitian ini
Wawancara yang peneliti lakukan dilakukan dua kali perlakuan, dengan
pada 10 orang responden yang mengukur skala nyeri post operasi
menjalani post operasi laparatomi, laparatomi menggunakan lembar
dengan menggunakan lembar ceklis observasi Numerical Rating Scale
Numerical Rating Scala (NRS). Pada (NRS) pada hari kedua post operasi
saat wawancara didapatkan hasil , sebelum diberikan hand massage,
sebanyak 7 orang responden yang dan diukur kembali skala nyeri post
merasa nyeri dengan skala 5 dan 3 operasi setelah dilakukan hand
orang responden merasa nyeri massage dengan menggunakan
dengan skala 7. instrumen yang sama.
Populasi dalam penelitian ini
Dari hasil wawancara yang pasien post operasi laparatomi
dilakukan peneliti pada 2 orang selama 3 bulan terakhir yaitu pada
perawat diruangan bedah RS. Dr. bulan September sampai November
Reksodiwiryo Padang didapatkan 2018 sebanyak 120 orang. Jumlah
Perawat yang melakukan tindakan sampel dalam penelitian ini adalah
non farmakologi seperti relaksasi sebanyak 10 orang responden.
nafas dalam untuk mengatasi nyeri Sampel diambil dengan purposive
masih 60% karena jumlah pasien sampling. Pengolahan data dilakukan
rawat inap yang terlalu banyak, dan dengan sistem komputerisasi dan
perawat hanya memberikan terapi dianalisis secara univariat
yang diberikan oleh dokter, sehingga mendapatkan rata-rata skala nyeri
perawatan mandiri perawat belum sebelum dan sesudah dilakukan hand
optimal, dan akhirnya nyeri yang massage, sedangkan untuk melihat
dirasakan pasien belum teratasi efektifitas hand massage terhadap
secara optimal. Sedangkan hand skala nyeri uji statistik yang
massage untuk mengurangi nyeri digunakan adalah uji paired samples
pada pasien post operasi laparatomi t-test.
di RS Dr Reksodiwiryo belum ada
yang melakukannya. Tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah untuk
mengatahui Efektifitas Hand ANALISA UNIVARIAT
Massage Terhadap Skala Nyeri Post
Operasi Laparatomi Di RS 1. Rerata Skala Nyeri Pada
Dr.Reksodiwiryo Padang. Pasien Post Operasi
Laparatomi Sebelum
dilakukan Hand Massage
METODE PENELITIAN
Skala Min – CI
Nyeri
Mean SD
Max 95%
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian yang Sebelum
dilakukan
bersifat kuantitatif dengan hand
4.70 1.252 2-6 3.80
menggunakan desain penelitian massage
Quasi Eksperimen dengan rancangan
Pre and Post Test Without control,
efektifitas perlakuan dinilai dengan
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 100
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
Hasil analisis pada tabel diatas yang satu dengan yang lain dan
didapatkan data rata-rata skala nyeri perubahan nilai yang relatif kecil
sebelum dilakukan hand massage tersebut dapat disebabkan oleh
adalah 4,70. berbagai macam faktor. Salah
Nyeri merupakan sensasi satunya karena nyeri bersifat
subjektif, rasa yang tidak nyaman subjektif, tidak ada dua individu
biasanya berkaitan dengan kerusakan yang mengalami nyeri yang sama
jaringan aktual atau potensial dan tidak ada dua kejadian nyeri
(Siswati, 2010). Rasa nyeri timbul yang sama menghasilkan respon atau
bila ada jaringan tubuh yang rusak, perasaan yang identik pada individu.
dan hal ini akan menyebabkan Nyeri merupakan sumber frustasi,
individu bereaksi dengan cara baik klien maupun tenaga kesehatan
memindahkan stimulus nyeri (Potter & Perry, 2010).
(Tamher dan Hayati, 2011). Faktor yang dapat menyebabkan
Perbedaan nyeri dapat nilai nyeri berbeda-beda atau
dipengaruhi beberapa faktor, bervariasi dan menunjukkan
diantaranya adalah faktor usia, jenis perubahan yang relatif kecil,
kelamin, kebudayaan, makna nyeri, diantaranya adalah usia, jenis
perhatian, ansietas, keletihan, kelamin, pengalaman sebelumnya,
pengalaman sebelumnya, gaya dan dukungan keluarga/ sosial
koping, dukungan keluarga dan (Andarmoyo, 2013).
sosial (Potter & Perry, 2010). Faktor Penurunan skala nyeri
yang mempengaruhi nyeri menurut dilakukan pijat tangan dan kaki juga
(Tamher dan Hayati, 2011) adalah berpengaruh karena pijat tangan dan
budaya (etnis, keluarga, jenis kaki mempunyai peranan penting
kelamin, dan usia), agama, dukungan dalam mengurangi rasa nyeri dengan
dari lingkungan, kecemasan atau cara memberikan stimulus sensasi
stresor, dan pengalaman sakit yang pijat sehinnga hormon endorpin,
lalu. hormon serotonin, dan hormon
dopamin meningkat, dengan
2. Rerata Skala Nyeri Pada meningkatnya hormon tersebut
Pasien Post Operasi sehingga aktifitas saraf simpatis
Laparatomi Sesudah dilakukan menurun dan tubuh klien lebih terasa
Hand Massage rilek (Afianti dan Mardhiyah, 2017).
Skala Min – CI
Mean SD
Nyeri Max 95%
Sesudah
dilakuka 0.99
3.90 2–5 3.19
n hand 4
massage
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 101
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 102
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 103
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 104
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 105