Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 5, No. 1, Maret 2020

EFEKTIFITAS HAND MASSAGE TERHADAP SKALA NYERI


PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI
DI RS. DR. REKSODIWIRYO PADANG

Weny Amelia1, Dita Melia Ananda Saputri2


Prodi S1 Keperawatan, STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang
Email*: wenyamelia.wa@gmail.com

Abstrak

Laparatomi adalah salah satu prosedur pembedahan mayor dengan melakukan


penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen yang mengalami masalah (hemoragi,
perforasi, kanker dan obstruksi). Laparatomi menyebabkan ketidaknyamanan dan trauma
bagi pasien, salah satu yang sering dikeluhkan pasien adalah nyeri. Salah satu teknik
mengurangi intensitas nyeri adalah tekhnik hand massage. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efektifitas hand massage terhadap skala nyeri post operasi laparatomi di RS
Dr. Reksodiwiryo Padang.
Desain penelitian ini quasi eksperimen rancangan pre and post test without
control. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2019 di RS Dr. Reksodiwiryo
Padang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 10
responden.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata skala nyeri pasien sebelum dilakukan hand
massage 4,70 dan rata-rata skala nyeri setelah dilakukan hand massage 3,90. Terdapat
efektifitas hand massage terhadap skala nyeri post operasi laparatomi di RS
Dr.Reksodiwiryo Padang (p=0,003).
Dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan skala nyeri post operasi laparatomi
sebelum dan sesudah dilakukan hand massage di RS Dr.Reksodiwiryo Padang (p=0,003).
Penelitian dapat menjadi masukan bagi perawat agar dapat mengaplikasikan pada pasien
post operasi laparatomi sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri dan juga diterapkan
sebagai intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi
laparatomi.

Kata Kunci : Hand massage, laparatomi, nyeri

Abstract

Laparatomy is one of the major surgical procedures by making cuts on the lining
of the abdominal wall that are experiencing problems (hemorrhage, perforation, cancer
and obstruction). Laparatomy causes discomfort and trauma for patients, one of which is
often complained of patients is pain. One technique to reduce pain intensity is the hand
massage technique. The purpose of this study was to determine the effectiveness of hand
massage on the scale of postoperative Laparatomi pain in Dr. Reksodiwiryo Hospital,
Padang.
The design of this study was quasi experimental design with pre and post test
without control. Data was collected in May 2019 at RST Dr. Reksodiwiryo Padang.
Purposive sampling technique, the number of samples is 10 respondents.
The results showed the average pain scale of the patient before hand massage was 4.70
and the average pain scale after hand massage was 3.90. There was an effectiveness of

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 96
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

hand massage on the scale of post-operative pain Laparatomi in RST Dr.Reksodiwiryo


Padang (p = 0.003).
From the results of this study there are differences in the scale of post-operative
pain Laparatomi before and after a hand massage at Dr. Reksodiwiryo Hospital Padang (p
= 0.003). Research can be an input for nurses to be able to apply to postoperative
Laparatomi patients so that it can reduce pain levels and also be applied as a nursing
intervention to reduce pain in postoperative Laparatomi patients.

Keywords: Hand massage, laparatomy, pain

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 97
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

PENDAHULUAN sebanyak 928 pasien dengan 420


(46,25%) merupakan pembedahan
Laparatomi merupakan salah laparatomi (Nurwahyuningati dkk,
satu prosedur pembedahan mayor 2016).
dengan melakukan penyayatan pada
lapisan-lapisan dinding abdomen Menurut data rekam medis
untuk mendapatkan bagian organ RS Dr. Reksodiwiryo Padang dalam
abdomen yang mengalami masalah 1 bulan terakhir yaitu pada bulan
(hemoragi, porforasi, kanker dan November 2018 terdapat 40 kasus
obstruksi). Laparatomi dilakukan tindakan pembedahan dengan
pada kasus-kasus seperti apendisitis indikasi laparatomi (Rekam Medis
porforasi, hernia inguinalis, kanker RS Dr. Reksodiwiryo Padang, 2018).
lambung, kanker kolon dan rektum,
Masalah keperawatan yang
obstruksi usus, inflamasi usus kronis,
terjadi pada pasien pasca laparatomi
kolestisitis dan peritonitis
(Sjamsuhidajat, 2010). meliputi nyeri yang disebabkan oleh
luka operasi. Proses timbulnya
Menurut World Health keluhan nyeri pada pasien pasca
Organization (WHO) kasus bedah yaitu pada setiap keluhan
pembedahan merupakan masalah nyeri terdapat suatu rangsangan,
kesehatan masyarakat. Diperkirakan setelah itu pasien menyadari adanya
sebanyak 11% dari beban penyakit di nyeri, baru kemudian mengalami
dunia bisa ditanggulangi dengan sensasi nyeri. Akhirnya, timbul
tindakan pembedahan (Depkes RI, reaksi terhadap sensasi nyeri dalam
2015). Data Tabulasi Nasional bentuk sikap dan perlaku verbal
Berdasarkan di Afrika dengan dua maupun nonverbal untuk
daerah terdapat 848 kasus mengemukakan apa yang
laparatomi, dimana 527 kasus dirasakannya (Sjamsuhidajat, 2010).
(62.1%) bagian obstetri dan
ginekologi dan 321 kasus (37.9%) di Nyeri pada laparatomi sering
bagian bedah umum, di Cameroon ditemukan dalam tingkat nyeri berat
pada tahun 2014 terdapat 1276 kasus dan sedang karena rusaknya
laparatomi dengan 449 kasus (35%) integument, serta jaringan otot yang
di bagian obsetri dan ginekologi dan menimbulkan efek nyeri yang lebih
827 kasus (65%) bagian bedah lama pada masa pemulihan
umum, dan pada tahun 2015 di (Williams & Kentor, 2010). Dampak
Rwanda menunjukan peningkatan nyeri dapat menurunkan
angka kejadian kasus laparatomi metabolisme berbagai jaringan
(Ngowe dkk, 2014 dalam Baison, ditubuh, dan menyebabkan koagulasi
2017). darah meningkat, retensi cairan,
gangguan tidur, hingga dampak ke
Tindakan bedah menempati prilaku dan lamanya hari rawat di
urutan ke 11 dari 50 pertama pola rumah sakit yang memanjang
penyakit di Indonesia dengan (Smeltzer & Bare, 2010).
persentase 12,8% dan diperkirakan
32% diantaranya adalah tindakan Manajemen nyeri merupakan
bedah laparotomi dan pada bulan salah satu cara yang digunakan
Januari sampai September 2015 telah dibidang kesehatan untuk mengatasi
melayani pasien pembedahan nyeri yang dialami pasien. Secara

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 98
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

garis besar ada dua manajemen untuk pusat. Selanjutnya, rangsangan nyeri
mengatasi nyeri yaitu manajemen dan perasaan positif, yang
farmakologi dan non farmakologi berkembang ketika dilakukan bentuk
(Smeltzer & Bare, 2010). sentuhan yang penuh perhatian dan
Manajemen nyeri non farmakologi empatik, bertindak memperkuat efek
merupakan upaya-upaya mengatasi pijat untuk mengendalikan nyeri.
atau menghilangkan nyeri seperti
kompres panas dan dingin, distraksi, Penelitian teknik non
relaksasi, imajinasi terbimbing, farmakologi yang dilakukan oleh
hipnosis, akupuntur, umpan balik Asadizaker et.al (2011) tetang The
biologis, massage (Andarmoyo, Effect Of Foot and Hand Massage
2013). On Postoperative Cardiac Surgery
Pain, dalam penelitian ini
Pada penelitian ini menyatakan ada perbedaan yang
menggunakan teknik massage, sesuai signifikan secara statistik pada
penelitian yang dilakukan oleh intensitas dan jenis nyeri, dan jumlah
Abdelaziz dan Mohammed, 2014 obat penenang yang digunakan
massage merupakan teknik antara kedua kelompok setelah
sederhana, biaya kecil dan tidak intervensi (pijat) (p-value =0,000).
memerlukan peralatan khusus dan
massage telah dianjurkan sebagai Menurut Irani et.al (2015)
teknik yang efektif dan mudah yang tentang The Effect of Hand and Foot
dapat diterapkan secara mandiri oleh Massage on Post-Cesarean Pain and
perawat untuk pasien dalam periode Anxiety Hasil temuan dari penelitian
post operasi. ini menunjukan bahwa tingkat rasa
sakit dan kecemasan secara
Menurut Abdelaziz dan signifikan menurun pada kelompok
Mohammed tahun 2014, teknik hand intervensi selama 60 sampai 90
massage yang paling umum menit (p<0,001). Penelitian lain
digunakan adalah teknik effleurage menurut Abbaspoor et.al (2014)
(mengusap) karena teknik ini lebih tentang Effect of Foot and Hand
ringan dilakukan dan teknik Massage In Post-Cesarean Section
patrissage (menekan). Sehingga di Pain Control: A Randomized Control
dalam penelitian ini, peneliti Trial, dalam penelitian ini
menggunakan teknik effleurage menyatakan intensitas nyeri
(mengusap) dan petrissage berkurang setelah dilakukan
(menekan). Teknik hand massage intervensi dibandingkan dengan
dilakukan selama 10 menit, setiap intensitas sebelum dilakukan
ekstremitas dilakukan selama 5 intervensi (p<0,001). Dan juga ada
menit, 1 hari dengan 1 kali perbedaan yang signifikan antara
perlakuan. kelompok dalam hal intensitas nyeri
dan permintaan untuk analgesik
Menurut Andarmoyo tahun (p<0,001).
2013, cara mengurangi nyeri adalah
dengan melakukan pijat tangan dan Berdasarkan survei awal yang
kaki karena dianggap “menutup sudah dilakukan oleh peneliti pada
gerbang” yaitu menghambat bulan desember 2018 di RS. Dr.
perjalanan rangsang nyeri pada pusat Reksodiwiryo didapatkan data pasien
yang lebih tinggi pada sistem syaraf post operasi laparatomi dalam 1
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 99
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

bulan terakhir yaitu pada bulan cara membandingkan nilai pre test
November 2018 sebanyak 40 orang. dengan post test. Penelitian ini
Wawancara yang peneliti lakukan dilakukan dua kali perlakuan, dengan
pada 10 orang responden yang mengukur skala nyeri post operasi
menjalani post operasi laparatomi, laparatomi menggunakan lembar
dengan menggunakan lembar ceklis observasi Numerical Rating Scale
Numerical Rating Scala (NRS). Pada (NRS) pada hari kedua post operasi
saat wawancara didapatkan hasil , sebelum diberikan hand massage,
sebanyak 7 orang responden yang dan diukur kembali skala nyeri post
merasa nyeri dengan skala 5 dan 3 operasi setelah dilakukan hand
orang responden merasa nyeri massage dengan menggunakan
dengan skala 7. instrumen yang sama.
Populasi dalam penelitian ini
Dari hasil wawancara yang pasien post operasi laparatomi
dilakukan peneliti pada 2 orang selama 3 bulan terakhir yaitu pada
perawat diruangan bedah RS. Dr. bulan September sampai November
Reksodiwiryo Padang didapatkan 2018 sebanyak 120 orang. Jumlah
Perawat yang melakukan tindakan sampel dalam penelitian ini adalah
non farmakologi seperti relaksasi sebanyak 10 orang responden.
nafas dalam untuk mengatasi nyeri Sampel diambil dengan purposive
masih 60% karena jumlah pasien sampling. Pengolahan data dilakukan
rawat inap yang terlalu banyak, dan dengan sistem komputerisasi dan
perawat hanya memberikan terapi dianalisis secara univariat
yang diberikan oleh dokter, sehingga mendapatkan rata-rata skala nyeri
perawatan mandiri perawat belum sebelum dan sesudah dilakukan hand
optimal, dan akhirnya nyeri yang massage, sedangkan untuk melihat
dirasakan pasien belum teratasi efektifitas hand massage terhadap
secara optimal. Sedangkan hand skala nyeri uji statistik yang
massage untuk mengurangi nyeri digunakan adalah uji paired samples
pada pasien post operasi laparatomi t-test.
di RS Dr Reksodiwiryo belum ada
yang melakukannya. Tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah untuk
mengatahui Efektifitas Hand ANALISA UNIVARIAT
Massage Terhadap Skala Nyeri Post
Operasi Laparatomi Di RS 1. Rerata Skala Nyeri Pada
Dr.Reksodiwiryo Padang. Pasien Post Operasi
Laparatomi Sebelum
dilakukan Hand Massage
METODE PENELITIAN
Skala Min – CI
Nyeri
Mean SD
Max 95%
Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian yang Sebelum
dilakukan
bersifat kuantitatif dengan hand
4.70 1.252 2-6 3.80
menggunakan desain penelitian massage
Quasi Eksperimen dengan rancangan
Pre and Post Test Without control,
efektifitas perlakuan dinilai dengan
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 100
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

Hasil analisis pada tabel diatas yang satu dengan yang lain dan
didapatkan data rata-rata skala nyeri perubahan nilai yang relatif kecil
sebelum dilakukan hand massage tersebut dapat disebabkan oleh
adalah 4,70. berbagai macam faktor. Salah
Nyeri merupakan sensasi satunya karena nyeri bersifat
subjektif, rasa yang tidak nyaman subjektif, tidak ada dua individu
biasanya berkaitan dengan kerusakan yang mengalami nyeri yang sama
jaringan aktual atau potensial dan tidak ada dua kejadian nyeri
(Siswati, 2010). Rasa nyeri timbul yang sama menghasilkan respon atau
bila ada jaringan tubuh yang rusak, perasaan yang identik pada individu.
dan hal ini akan menyebabkan Nyeri merupakan sumber frustasi,
individu bereaksi dengan cara baik klien maupun tenaga kesehatan
memindahkan stimulus nyeri (Potter & Perry, 2010).
(Tamher dan Hayati, 2011). Faktor yang dapat menyebabkan
Perbedaan nyeri dapat nilai nyeri berbeda-beda atau
dipengaruhi beberapa faktor, bervariasi dan menunjukkan
diantaranya adalah faktor usia, jenis perubahan yang relatif kecil,
kelamin, kebudayaan, makna nyeri, diantaranya adalah usia, jenis
perhatian, ansietas, keletihan, kelamin, pengalaman sebelumnya,
pengalaman sebelumnya, gaya dan dukungan keluarga/ sosial
koping, dukungan keluarga dan (Andarmoyo, 2013).
sosial (Potter & Perry, 2010). Faktor Penurunan skala nyeri
yang mempengaruhi nyeri menurut dilakukan pijat tangan dan kaki juga
(Tamher dan Hayati, 2011) adalah berpengaruh karena pijat tangan dan
budaya (etnis, keluarga, jenis kaki mempunyai peranan penting
kelamin, dan usia), agama, dukungan dalam mengurangi rasa nyeri dengan
dari lingkungan, kecemasan atau cara memberikan stimulus sensasi
stresor, dan pengalaman sakit yang pijat sehinnga hormon endorpin,
lalu. hormon serotonin, dan hormon
dopamin meningkat, dengan
2. Rerata Skala Nyeri Pada meningkatnya hormon tersebut
Pasien Post Operasi sehingga aktifitas saraf simpatis
Laparatomi Sesudah dilakukan menurun dan tubuh klien lebih terasa
Hand Massage rilek (Afianti dan Mardhiyah, 2017).

Skala Min – CI
Mean SD
Nyeri Max 95%

Sesudah
dilakuka 0.99
3.90 2–5 3.19
n hand 4
massage

Hasil analisis pada tabel diatas


didapatkan data rata-rata skala nyeri
sesudah dilakukan hand massage
adalah 3,90.
Penurunan nilai skala nyeri yang
berbeda-beda antara satu individu

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 101
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

ANALISA BIVARIAT Menurut penelitian Abbaspoor


et.al (2014) tentang Effect of Foot
3. Rerata Skala Nyeri Responden and Hand Massage In Post-
Sebelum dan Sesudah Cesarean Section Pain Control: A
dilakukan Hand Massage Randomized Control Trial, dalam
penelitian ini menyatakan intensitas
Mea nyeri berkurang setelah dilakukan
Tingkat Mea n d
N SD T p value intervensi dibandingkan dengan
Nyeri n Diffe f
rence intensitas sebelum dilakukan
Sebelum
dilakukan intervensi (p<0,001).
4.70
hand Terapi massage adalah sebagai
massage 0.63
10 0.80 4.0 9 0.003 manipulasi jaringan lunak dengan
Sesudah 2
dilakukan tangan untuk menghasilkan efek
hand
3,90
massage positif pada fungsi berbagai sistem
tubuh (Abdelaziz & Mohammed,
2014). Massage juga merupakan
Berdasarkan tabel diatas terlihat bentuk bahan dan metode dari
perbedaan tingkat nyeri sebelum jaringan tubuh untuk kenyamanan,
dilakukan hand massage dengan dan penghilang rasa sakit (Irani dkk,
sesudah dilakukan hand massage 2015). Hand massage merupakan
terhadap 10 responden. Dapat dilihat suatu bentuk pijatan pada tangan
dari uji paired T Test rata-rata yang didasarkan pada premis bahwa
tingkat nyeri sebelum dan sesudah ketidaknyamanan atau nyeri diarea
dilakukan hand massage adalah 0,80 spesifik tangan berhubungan dengan
dengan standar deviasi 0,632. Hasil bagian tubuh atau gangguan
uji statistik dengan menggunakan uji (Stillwel, 2011 dalam Hariyanto dkk,
paired T Test dengan tingkat 2015).
kepercayaan 95% (α=0.05) Hand massage artinya
didapatkan nilai p=0,003, artinya ada memberikan stimulus dibawah
perbedaan skala nyeri yang jaringan kulit dengan memberikan
signifikan antara sebelum dilakukan sentuhan dan tekanan yang lembut
hand massage dengan sesudah untuk memberikan rasa nyaman.
dilakukan hand massage. Hal ini Stimulasi kulit akan merangsang
berarti bahwa p≤0,05 sehingga Ha serat-serat nonnosiseptif yang
diterima. berdiameter besar untuk menutup
gerbang bagi serat-serat berdiameter
Penelitian ini didukung oleh kecil yang menghantarkan nyeri
penelitian Irani et.al (2015) tentang sehingga dapat dikurangi dan
The Effect of Hand and Foot stimulasi kulit juga dapat
Massage on Post-Cesarean Pain and menyebabkan tubuh mengeluarkan
Anxiety Hasil temuan dari penelitian endorphin dan neurotransmiter lain
ini menunjukan bahwa tingkat rasa yang menghambat nyeri (Price et al,
sakit dan kecemasan secara 2012). Hand massage merupakan
signifikan menurun pada kelompok salah satu bentuk teknik relaksasi
intervensi selama 60 sampai 90 yang dapat memberikan kenyamanan
menit (p≤0,001). bagi klien, sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien (Barbara, 2010).

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 102
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

Menurut analisa peneliti dalam KESIMPULAN


penelitian ini adalah pasien yang
telah menjalani post operasi Terdapat perbedaan secara
laparatomi akan merasakan nyeri hal bermakna skala nyeri pada pasien
ini dikarenakan tindakan yang post operasi laparatomi sebelum dan
dilakukan adalah dengan cara sesudah dilakukan hand massage di
membedah atau menyayat lapisan RS Dr.Reksodiwiryo Padang.
perut lapis demi lapis sehingga
menyebabkan nyeri yang dirasakan
oleh pasien post operasi. Hand SARAN
massage merupakan salah satu teknik
relaksasi untuk menurunkan nyeri 1. Bagi Pelayanan Keperawatan
dengan cara memberikan sentuhan
Diharapkan perawat di rumah
dan tekanan yang lembut dibawah
sakit dapat memberikan hand
jaringan kulit. Efek relaksasi yang
massage sebagai SOP terhadap
ditimbulkan dari hand massage dapat
pasien post operasi laparatomi yang
mengurangi rasa nyeri yang
mengalami nyeri karena teknik ini
dirasakan oleh pasien, sehingga
dapat menurunkan nyeri, dan
dapat mencegah nyeri bertambah
mengurangi pemakaian obat-obatan.
berat. Selain itu, sebelum melakukan
tindakan hand massage sebaiknya
menyapa klien dengan ramah dan
rasa penuh perhatian. Hal ini dapat 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
membuat klien merasa nyaman
timbul dan nyeri menjadi berkurang, Diharapkan hasil penelitian
namun setiap responden yang ini bisa menambah pengetahuan dan
dimassaget mengungkapkan ekspresi wawasan peneliti selanjutnya tentang
dan letak kenyamanan yang berbeda- intervensi keperawatan yang dapat
beda. Peneliti menganalisa hand mengurangi nyeri pada pasien post
massage sangat efektif dan aman operasi laparatomi.
untuk mengatasi nyeri post operasi
laparatomi karena berefek relaksasi
mengaktifkan hormon endorphin dan UCAPAN TERIMAKASIH
hasil penelitian ini pijat tangan dan
kaki berpengaruh terhadap intensitas Peneliti menyampaikan ucapan
nyeri pasien post operasi laparatomi. terima kasih yang sedalam-dalamnya
Setelah dilakukan hand massage kepada yang terhormat:
didapatkan 2 orang responden tidak 1. Direktur RS Dr.
mengalami penurunan skala nyeri Reksodiwiryo Padang
karena disebabkan berbagai faktor 2. Responden post operasi
yang dapat menyebabkan nilai nyeri laparatomi yang telah
berbeda-beda atau bervariasi dan bersedia menjadi Responden.
menunjukan perubahan yang relatif 3. Ibu Ises Reni, SKp, M.Kep
kecil, diantaranya adalah usia, jenis sebagai ketua STIKes
kelamin, dan pengalaman MERCUBAKTIJAYA
sebelumnya. Padang.
4. Bapak Jasmarizal SKp,
MARS sebagai ketua

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 103
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

Yayasan STIKes Atoilah & Kusnadi, 2013. Asuhan


MERCUBAKTIJAYA Pada Klien Dengan
Padang. Gangguan Kebutuhan
5. Semua pihak yang telah Dasar Manusia.MEDIA.
memberi dukungan, bantuan Perpustakaan Nasional
dan motivasi dalam segala hal Departemen Kesehatan
dalam penyelesaian penelitian Republik Indonesia,
ini 2015. Dharma, Kelana
Kusuma. 2015.
Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan. Trans Info
Media France, 2007.
Abbaspoor, Z., Akbari, M., & Najar, Payne Bolton School of
S. (2014). Effect of foot Nursing Case Western
and hand massage in Reserve University.
post-cesarean section Hagag, S., Abdelaziz, H., &
pain control: A Mohammed, H. E.
randomized control trial. (2014). Efek pijat kaki
Pain Management pada nyeri pasca operasi
Nursing, 15(1), 132–136. dan tanda-tanda vital
https://doi.org/10.1016/j. pada pasien kanker
pmn.2012.07 .008 payudara, 4(8).
Afianti, N. (2017). Pengaruh Foot Indonesia, U., Santosa, P. R.,
Massage terhadap Keperawatan, F. I., Studi,
Kualitas Tidur Pasien di P., & Kepera, M. (2014).
Ruang ICU The effect of Pengaruh terapi pijat
Foot Massage on Sleep terhadap tingkat
Quality of in ICU Rooms kecemasan pasien.
’ Patients, 5(April 2017). Irani, M., Kordi, M., Tara, F.,
https://doi.org/10.5664/jc Bahrami, H. R., & Nejad,
sm.1920 K. S. (2015). The effect
Andarmoyo, S, 2013. Konsep dan of hand and foot massage
Proses Keperawatan on pain and anxiety.
Nyeri, ArRuzz : Avicenna Journal of
Yogyakarta. Phytomedicine, 5 CC-
Asadizaker, M., Fathizadeh, A., C(Md), 63.
Haidari, A., Goharpai, S., https://doi.org/10.22038/j
& Fayzi, S. (2011). The mrh.1999.4 856
effect of foot and hand Jitowiyono, S.dkk.2012.Asuhan
massage on postoperative Keperawatan Post
cardiac surgery pain. Operasi. Nuha Medika :
International Journal of Yogyakarta
Nursing and Midwifery, Notoatmodjo, Soekidjo.
3(10), 165–169. 2010. Metodologi
Retrieved from Penelitian Kesehatan.
http://www.academicjour Rineka Cipta : Jakarta
nals.org/IJN M Nursalam, 2013. Konsep
Penerapan Metode

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 104
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 5, No. 1, Maret 2020

Penelitian Ilmu suddarth’s textbook of


Keperawatan. Salemba medical surgical nursing.
Medika : Jakarta 11th edition. Philadelphia
Penulis, N., Kejadian, A., Bedah, B., : Lippincott Williams &
& Bedah, B. (2017). Wilkins. Sugiyono. 2012.
Khan,S. Et al,2004 ; Metode Penelitian
Murtaza, B., et al, 2010) Kuantitatif, Kualitatif
( 2., (1), 2015–2016. dan R & D, CV.
Potter & Perry, 2010. Buku ajar ALFABETA. Bandung
fundamental Sulistyowati, 2014.
keperawatan: konsep, Pengaruh Konseling dan
proses, dan praktik. Foot Hand Massage
Volume 3. Edisi 7. Terhadap Pelaksanaan
Jakarta: Buku Mobilisasi Dini Pada
Kedokteran EGC. Rekam Pasien Post Sectio
Medis RS.Dr. Caesarea.
Reksodiwiryo Padang, https://eprints.uns.ac.id/2
2018 Saputra, 2013. 116 5/1/cover.pdf
Pengantar Kebutuhan Sulung, N., & Rani, S. D. (2017).
Dasar Manusia. NYERI PADA PASIEN
BINARUPA AKSARA. POST
Tanggerang Selatan APPENDIKTOMI,
Sastroasmoro, Sudigdo., 2(October), 397– 405.
Djajadiman Gatot, Suparyanto, D. 2014. Uji Validitas
Nartono Kadri, dan dan Reliabilitas. Dikutip
Purnamawati S. dari
Pudjiarto, 2011. Usulan http://drsuparyanto.blogs
Penelitian. Dalam : pot.c om/2010/12/uji-
Sastroasmoro, Sudigdo validitaskuesioner-
dan Sofyan Ismael, 2011. penelitian.html Tamsuri,
Dasar-dasar Metodologi Anas. 2012. Konsep dan
Penelitian Klinis. Dalam Penatalaksanaan Nyeri.
: Sagung Seto, Jakarta : EGC : Jakarta
55.Sugiono. (2012).
Statistik untuk Penelitian.
Afabeta : Bandung
Setiadi, 2013. Konsep dan Praktek
Penulisan Riset
Keperawatan (2th ed.).
Graha Ilmu (Scott 2006)
:Yogyakarta
Sjamsuhidajat, R & Jong,
W.D. 2010. Buku Ajar
Ilmu Bedah , Edisi 3.
EGC. Jakarta Smeltzer,
S. C. Bare, B. G. Hinkle,
J. L & Cheever, K. H,
2010.Brunner &

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 105

Anda mungkin juga menyukai