Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
SekolahTinggi
Sekolah TinggiIlmu
IlmuKesehatan
KesehatanKendal
Kendal e-ISSN 2549-8134
ABSTRAK
Salah satu penatalaksanaan fraktur adalah dengan operatif (pembedahan). Setelah dilakukannya
tindakan pembedahan, pasien akan merasakan nyeri akibat insisi pembedahan . Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis penggunaan teknik napas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien
pasca operasi fraktur. Metode penelitian ini dimulai dari pencarian data menggunakan lima database
yaitu Science Direct, Taylor & Francis Online (Tandfonline), Google Scholar, SAGE dan PubMed
dengan rentang tahun 2014-2020 dengan jumlah 907 artikel. Artikel dicari dengan kata kunci “deep
breathing AND postoperative AND fracture AND pain”. Ditemukan 12 artikel memenuhi kriteria
yang dinilai menggunakan the JBI critical appraisal tools. Hasil telaah artikel yang telah dilakukan
adalah penggunaan teknik napas dalam yang diberikan mampu mengurangi nyeri pada pasien pasca
operasi fraktur. Prosedur teknik napas dalam yang bisa dianjurkan adalah adalah ciptakan lingkungan
yang tenang, usahakan tetap rileks dan tenang, menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-
paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3, perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks, anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali, menarik
napas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan, membiarkan
telapak tangan dan kaki rileks, usahakan tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam, pada saat
konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri, anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang. waktu penggunaan teknik napas dalam yang bisa dianjurkan untuk nyeri pada pasien pasca
operasi fraktur adalah pada jam 1, 2, 4, 8, 12, 24 setelah operasi dan saat merasakan nyeri.
ABSTRACT
One of the fracture management is operative (surgery). After surgery, the patient will feel pain due to
the surgical incision. The aim of this study was to analyze the use of deep breathing techniques to
reduce pain in postoperative fracture patients. This research method starts from searching data using
five databases, namely Science Direct, Taylor & Francis Online (Tandfonline), Google Scholar, SAGE
and PubMed with a range of 2014-2020 with a total of 907 articles. Articles were searched for with
the keywords "deep breathing AND postoperative AND fracture AND pain". It was found that 12
articles met the criteria assessed using the JBI critical appraisal tools. The results of the review of
articles that have been carried out are that the use of deep breathing techniques that are given is able
to reduce pain in postoperative fracture patients. The procedure for deep breathing techniques that
can be recommended is to create a calm environment, try to stay relaxed and calm, take a deep breath
from the nose and fill the lungs with air through a count of 1,2,3, slowly the air is exhaled through the
mouth while feeling the extremities. up and down relax, encourage breathing with a normal rhythm 3
times, inhale again through the nose and exhale through the mouth slowly, letting the palms and feet
relax, try to keep your concentration or eyes closed, while concentrating on the painful area ,
recommend repeating the procedure until the pain is relieved. The time to use deep breathing
techniques that can be recommended for pain in postoperative fracture patients is at 1, 2, 4, 8, 12, 24
hours after surgery and when feeling pain.
193
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
194
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
dalam terhadap penurunan nyeri pada ditemukan adalah 907, dengan rincian 209
pasien pasca operasi fraktur. Sehingga artikel (Google Scholar), 111 artikel
diharapkan dapat menghasilkan sebuah (Tandfonline), 269 artikel (Science Direct),
rekomendasi penanganan nyeri untuk 89 artikel (SAGE) dan 229 artikel
pasien pasca operasi fraktur yang lebih (PubMed). Ditemukan 12 artikel
bisa dapat dipertahankan. Berdasarkan memenuhi kriteria yang dinilai
uraian tersebut, tujuan dari penelitian ini menggunakan the JBI critical appraisal
adalah untuk mendeskripsikan systematic tools.
review penelitian terbaru tentang
“penggunaan teknik napas dalam terhadap Tahap berikutnya dilakukan studi
penuruanan nyeri pada pasien pasca kelayakan artikel apakah sesuai dengan
operasi fraktur”. kriteria inklusi yang ditetapkan atau tidak.
Adapun kriteria inklusinya adalah pasien
METODE pasca operasi fraktur yang menerima
Jenis penelitian ini adalah Systematic analgesic, intervensi yang diberikan adalah
Review. Pencarian literatur dalam teknik napas dalam dengan kelompok
systematic review ini menggunakan 5 kontrol/pembanding, outcome yang diukur
database yaitu Science Direct, Taylor & adalah skala nyeri dan desain penelitian
Francis Online (Tandfonline), PubMed, yang dipilih adalah Randomized Controlled
Google Scholar dan SAGE dalam rentang Trial, Quasi-experimental studies dan
2014-2020 dengan type research article. Research article yang terakreditasi dan
Kata kunci yang digunakan peneliti yaitu bisa diakses secara full text.
“deep breathing AND postoperative AND
fracture AND pain”. Jumlah artikel yang
HASIL
Studi diidentifikasi dari database (n=907)
Science Direct (n=269)
Tandfonline (n=111)
Google Scholar (n=209)
SAGE (n=89)
PubMed (n=229)
195
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1.
Analisis Hasil Studi Literatur untuk Systematic Review
Desain Instrume
No. Peneliti Tujuan Sampel Intervensi Hasil
Penelitian nt
1. Sunadi, Quasi Untuk 16 Teknik Pengukur Dari hasil uji t tidak
Ifadah, & experime mengetahui responden relaksa an berpasangan diperoleh
Syarif, nt with pengaruh yang terbagi si intensitas nilai p = 0,000 (p <0,05),
2020 pretest- relaksasi atas 8 napas nyeri maka dapat disimpulkan
posttest napas dalam responden dalam menggun bahwa terdapat
intervent terhadap kelompok akan perbedaan yang
ion nyeri pasca intervensi Numeric bermakna rerata
control operasi dan 8 al Rating intensitas nyeri pasca
group fraktur pada responden Scale operasi pada fraktur
design ekstremitas kelompok (NRS) ekstremitas bawah
bawah. kontrol. sebelum dan sesudah
relaksasi napas dalam
Sampel yang antara kelompok
dipilih intervensi dengan
adalah kelompok kontrol.
pasien pasca
operasi
fraktur pada
ekstremitas
bawah.
2. Yusuf, Quasi- Untuk 28 Kombi Instrume Hasil yang didapatkan
Iswari, experime mengetahui responden nasi n menunjukkan bahwa
Sriyono, ntal pengaruh yang terbagi teknik pengukur terdapat pengaruh
& design kombinasi atas 14 relaksa intensitas kombinasi teknik napas
Yunitasar with a teknik responden si nyeri dalam dengan spiritual
i, 2020 pre-post relaksasi kelompok napas menggun pada tingkat nyeri (p =
test napas dalam intervensi dalam akan 0,000) dan tingkat
control dengan dan 14 dengan Numeric kecemasan
group spiritual responden spiritua Rating (p = 0,001) pada pasien
design pada nyeri kelompok l Scale ortopedi pasca operasi
dan kontrol. (NRS) fraktur nonpatologis.
kecemasan Sampel yang dan
pasien dipilih adalah instrume
ortopedi pasien ortopedi n
pasca pasca operasi menguku
operasi fraktur r
196
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Desain Instrume
No. Peneliti Tujuan Sampel Intervensi Hasil
Penelitian nt
fraktur nonpatologis. kecemas
nonpatologis an
. menggun
akan
Hamilton
Anxiety
Rating
Scale
(HARS)
Question
naire.
3. Kristanto Quasi Untuk 30 Kompr Pengukur Hasil yang didapatkan
& eksperim mengetahui responden es an pada uji independen t-
Arofiati, en pre- efektifitas yang terbagi dingin intensitas test sebelum dan setelah
2016 post test kompres atas 15 mengg nyeri dilakukan intervensi
with dingin cold responden unakan menggun membuktikan bahwa
control pack kelompok cold akan terdapat penurunan skala
group dengan intervensi pack Visual nyeri pada kedua
relaksasi dan 15 dan Analogue intervensi dengan nilai p
nafas dalam responden teknik Scale 0,000.
untuk kelompok relaksa (VAS)
menurunkan kontrol. si
nyeri pada napas
pasien pasca Sampel yang dalam.
ORIF dipilih
(Open adalah
Reduction pasien yang
Internal berusia 20-
Fixation) 60 tahun,
pada pasca ORIF
ekstermitas hari ke-0 dan
atas dan memiliki
bawah skala nyeri
1-6 (dinilai
menggunaka
n skala
VAS).
4. Aini & Desain Untuk 30 Teknik Menggun Hasil uji statistik
Reskita, Pra- mengetahui responden relaksa akan didapatkan p-value:
2018 Eksperi ada atau si lembar 0,001 maka disimpulkan
mental tidak Sampel yang napas pengukur ada pengaruh teknik
dengan pengaruh dipilih dalam an skala relaksasi napas dalam
rancanga teknik adalah nyeri terhadap penurunan nyeri
n One relaksasi pasien yang Numeric pada pasien fraktur
Grup pre napas dalam berusia 16- Rating
– post terhadap 25 tahun, Scale
test penurunan grade fraktur (NRS)
nyeri pada 1-3,
pasien diberikan
fraktur analgetik
yang sama.
5. Sasongko Quasy Untuk 46 Kombi Pengukur Berdasarkan hasil
, experime melihat responden nasi an penelitian dapat
Sukartini, nt study pengaruh yang terbagi Range intensitas disimpulkan bahwa
Wahyuni, kombinasi atas 23 of nyeri kombinasi Range of
& Putra, Range of responden Motion menggun Motion dan teknik napas
2019 Motion dan kelompok dan akan dalam bisa mengurangi
teknik intervensi teknik Visual nyeri pada pasien pasca
197
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Desain Instrume
No. Peneliti Tujuan Sampel Intervensi Hasil
Penelitian nt
relaksasi dan 23 relaksa Analogue operasi ortopedi.
napas dalam responden si Scale Penurunan nyeri pada
terhadap kelompok napas (VAS) pasien yang
nyeri pada kontrol. dalam mendapatkan terapi
pasien pasca analgesik dengan
operasi Sampel yang kombinasi Range of
fraktur dipilih Motion dan teknik napas
adalah dalam lebih besar dan
pasien pasca lebih signifikan
operasi dibandingkan pasien
fraktur yang hanya mendapatkan
ekstremitas terapi analgesik.
atas dan
bawah.
6. Sharma, Pre- Untuk 30 Terapi Pengukur Hasil penelitian ini
Nisha, & Experim menilai responden relaksa an menjelaskan bahwa
Ruhil, ental efektivitas si (pijat intensitas intervensi terapi relaksasi
2019 Study terapi Sampel yang punggu nyeri (pijat punggung dan
relaksasi dipilih ng dan menggun latihan napas dalam)
(pijat adalah latihan akan pada pasien fraktur dapat
punggung pasien napas Visual menurunkan tingkat skor
dan latihan fraktur dalam) Analogue nyeri dan meningkatkan
napas dengan usia Scale kualitas tidur pasien.
dalam) lebih dari 18 (VAS),
terhadap tahun Wong–
nyeri pada Baker
pasien Faces
ortopedi dan Pain
untuk Rating
menilai Scale,
peningkatan dan
kualitas kualitas
tidur. tidur
menggun
akan
form
wawanca
ra
terstruktu
r.
7. Sumardi, Quasi Untuk 30 Teknik Pengukur Hasil penelitian yang
Dewi, & eksperim mengetahui responden relaksa an dilakukan dengan
Sumarya ent (pre- pengaruh yang terbagi si intensitas pemberian intervensi
ni, 2019 post test napas dalam atas 15 napas nyeri relaksasi napas dalam
with dan responden dalam menggun dan mendengarkan
control mendengark kelompok dan akan musik gamelan
group an musik intervensi menden Visual berpengaruh terhadap
design) gamelan dan 15 garkan Analogue perubahan
terhadap responden musik. Scale tingkat nyeri pasien
tingkat nyeri kelompok (VAS) pasca operasi fraktur.
pasien pasca kontrol.
operasi
fraktur Sampel yang
dipilih
adalah
pasien pot
operasi
ORIF
198
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Desain Instrume
No. Peneliti Tujuan Sampel Intervensi Hasil
Penelitian nt
8. Igiany, Quasi Untuk 30 Teknik Menggun Hasil penelitian
2018 eksperim mengetahui responden relaksa akan menunjukkan bahwa
ent (pre- perbedaan yang terbagi si lembar pemberian intervensi
post test derajat nyeri atas 15 napas pengukur teknik relaksasi napas
with pasca bedah responden dalam an skala dalam dapat menurunkan
control fraktur kelompok nyeri intensitas nyeri lebih
group ekstremitas intervensi Numeric besar dibandingkan
design) sebelum dan dan 15 Rating responden yang tidak
sesudah responden. Scale diberikan intervensi
dilakukan (NRS) teknik relaksasi napas
teknik Sampel yang dalam sehingga dapat
relaksasi dipilih dikatakan terdapat
napas dalam. adalah perbedaan nyeri pasien
pasien pasca fraktur ekstremitas antara
bedah sebelum dan sesudah
fraktur. dilakukan teknik
relaksasi napas dalam.
9. Mintarsih Quasi Untuk 30 Teknik Pengukur Tingkat nyeri sesudah
& eksperim mengetahui responden relaksa an dilakukan teknik napas
Nabhani, ent (pre- pengaruh yang terbagi si intensitas dalam mengalami
2016 post test teknik atas 15 laki- napas nyeri penurunan tingkat nyeri
design) relaksasi laki dan 15 dalam menggun yaitu pada laki-laki
napas perempuan. akan sebagian besar memiliki
dalam antara Verbal tingkat nyeri ringan
laki-laki Sampel yang Numeric sebanyak 53,3% dan
dengan dipilih Rating tidak memiliki nyeri
perempuan adalah Scale sebanyak 46,7%. Pada
terhadap pasien pasca (VNRS) pasien perempuan
penurunan operasi sebagian besar memiliki
nyeri pasien fraktur tingkat nyeri sebanyak
pasca 53,3%, tidak memiliki
operasi nyeri 40% dan nyeri
fraktur sedang sebanyak 6,7%.
Hasil penelitian ini
menunjukkan tidak ada
perbedaan sensasi
nyeri pada laki-laki dan
perempuan setelah diberi
intervensi teknik
relaksasi napas dalam.
10 Margono, Quasi Untuk 32 Teknik - Hasil analisis uji Paired
. 2014 experime mengetahui responden relaksa samples t-tes kelompok
ntal efektivitas terbagi atas si sebelum dan sesudah
dengan terapi 16 napas pada parameter kadar
desain relaksasi responden dalam bradikinin, skala nyeri,
quasi napas dalam kelompok tekanan darah,
experime terhadap intervensi pernafasan dan suhu 0,00
ntal pre- meningkatny dan 16 (<0,05), uji Wilcoxon test
post test a adaptasi responden kelompok sebelum dan
with regulator kelompok sesudah pada parameter
control tubuh untuk kontrol. nadi 0,00 (<0,05) uji
group menurunkan Independent samples t-
nyeri pada Sampel yang tes kelompok perlakuan
pasien post dipilih dan kontrol kadar
operasi adalah bradikinin, skala nyeri,
fraktur pasien pasca tekanan darah,
operasi pernafasan dan suhu
fraktur pada <0,05, pada perbedaan
199
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Desain Instrume
No. Peneliti Tujuan Sampel Intervensi Hasil
Penelitian nt
tulang nadi digunakan uji mann-
panjang. Whitney
kelompok perlakuan dan
kontrol p=0,001 (<0,05).
11 Evvendi, Quasy Untuk 38 Slow Pengukur Hasil analisis tingkat
. Sulisetya Experim mengetahui responden deep an nyeri post-test pada
wati, & ental perbandinga yang terbagi breathi intensitas kelompok SDB dan
Agussafu dengan n atas 19 ng dan nyeri kelompok kompres
tri, 2019 pretest- pemberian responden kompre menggun dingin,
post test teknik slow pada s akan menggunakan Uji Mann-
design deep kelompok dingin lembar Withney
with breathing slow deep observasi didapatkan nilai P=0.003
group dan kompres breathing Numeric (α <
control. dingin dan 19 al Rate 0,05) sehingga ke dua
terhadap responden Scale intervensi
intensitas pada (NRS) tersebut sama-sama
nyeri kelompok efektif untuk
pasien pasca kompres menurunkan intensitas
operasi dingin. nyeri.
fraktur
ekstremitas Sampel yang
bawah. dipilih
adalah
pasien pasca
operasi
fraktur
ekstremitas
bawah.
12 Ursavas Randomi Untuk 38 Teknik Visual Kesimpulan: Hasil
. & zed mengetahui responden napas Analogue penelitian ini
Catakli, controlle pengaruh yang terbagi dalam Scale menunjukkan bahwa
2020 d trial latihan atas 18 dan (VAS) latihan pernapasan dalam
pernapasan responden cold dan tidak berpengaruh pada
diafragma kelompok pack Hospital depresi tetapi
terhadap intervensi Anxiety mengurangi kecemasan
nyeri, dan 18 and dan nyeri setelah operasi
kecemasan, responden Depressi penggantian lutut total.
dan depresi kelompok on Scale
pada pasien kontrol. (HADS)
yang
menjalani Sampel yang
penggantian dipilih adalah
lutut total. pasien yang
menjalani
operasi lutut
total operasi
penggantian
di bangsal
ortopedi.
Dua belas artikel tersebut menjelaskan PEMBAHASAN
tentang penggunaan teknik napas dalam Intervensi Teknik Napas Dalam
terhadap pengurangan nyeri pada pasien Terhadap Nyeri Pada Pasien Pasca
pasca operasi fraktur. Berdasarkan hasil Operasi Fraktur
pencarian ditemukan 12 artikel yang Nyeri pada pasien bedah adalah salah satu
melakukan intervensi teknik napas dalam. keluhan yang paling banyak pada periode
pasca operasi dan jika tidak dikendalikan
200
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
201
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Yusuf, Iswari, Sriyono, & Yunitasari, selama 5 menit pertama. Kemudian pasien
(2020), Sasongko, Sukartini, Wahyuni, & diminta untuk melakukan latihan yang
Putra (2019) dan Mintarsih & Nabhani telah diajarkan selama 10 menit. Jika
(2016). relaksasi napas dalam dengan benar maka
latihan dihentikan. Jika belum minta pasien
Asumsi peneliti untuk prosedur teknik mengulangi latihan selama 5 menit dan
napas dalam yang bisa dianjurkan adalah jika tetap tidak bisa pasien dikeluarkan dari
penelitian yang dilakukan oleh Yusuf, sampel penelitian. Pasien diminta untuk
Iswari, Sriyono, & Yunitasari (2020), melakukannya melakukan relaksasi napas
prosedur pelaksanaan relaksasi napas dalam pada jam ke 1, 2, 4, 8, 12, 24 setelah
dalam yang diberikan adalah ciptakan operasi dan saat mereka mengalami rasa
lingkungan yang tenang, usahakan tetap sakit.
rileks dan tenang, menarik napas dalam
dari hidung dan mengisi paru-paru dengan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
udara melalui hitungan 1,2,3, perlahan- oleh Handayani et al. (2019) ada dua
lahan udara dihembuskan melalui mulut karakteristik yang melekat dalam
sambil merasakan ekstremitas atas dan pengalaman nyeri berdasarkan fisiologinya
bawah rileks, anjurkan bernapas dengan yaitu durasi dan pola nyeri. Dari hasil
irama normal 3 kali, menarik napas lagi wawancara langsung pada pasien pasca
melalui hidung dan menghembuskan bedah fraktur didapat sebanyak 86,7%
melalui mulut secara perlahan-lahan, pasien mengatakan kalau nyeri yang
membiarkan telapak tangan dan kaki dirasakan sangat mengganggu dan
rileks, usahakan tetap konsentrasi atau sebanyak 13,3% mengatakan merasa
mata sambil terpejam, pada saat terganggu. Sedangkan 57,8% pasien
konsentrasi pusatkan pada daerah yang menyatakan nyeri dirasakan hilang timbul
nyeri, anjurkan untuk mengulangi prosedur dan 42,2% menyatakan nyeri selalu atau
hingga nyeri terasa berkurang, ulangi nyeri dirasakan berkelanjutan.
sampai 15 kali, dengan selingi istirahat
singkat 5 kali dan bila nyeri menjadi hebat, Mekanisme teknik relaksasi napas dalam
pasien dapat bernapas secara cepat dan merelaksasikan otot skeletal, dapat
dangkal. menurunkan nyeri dengan merileksasikan
ketegangan otot yang dapat menunjang
Asumsi peneliti untuk waktu penggunaan nyeri. Setelah dilakukan teknik relaksasi
teknik napas dalam yang bisa dianjurkan napas dalam terdapat hormon yang
untuk nyeri pada pasien pasca operasi dihasilkan yaitu hormon adrenalin dan
fraktur adalah penelitian yang dilakukan hormon kortison. Kadar PaCO2 akan
oleh Ursavas & Catakli (2020), pasien meningkat dan menurunkan PH sehingga
dalam kelompok intervensi diberitahu akan meningkatkan kadar oksigen dalam
tentang bagaimana skala penilaian nyeri darah (Judha et al., 2012).
yang akan digunakan dan bagaimana rasa
sakit mereka akan dinilai. Sehari sebelum Perbandingan Masing-Masing
operasi dan pasien tidak dalam keadaan Intervensi Teknik Napas Dalam
cemas, pasien dibawa keruangan yang Terhadap Nyeri Pada Pasien Pasca
tenang dan diminta untuk berbaring Operasi Fraktur
ditempat tidur. Pastikan tidak ada keluarga Selain dari intervensi teknik napas dalam
pasien diruangan tersebut, tutup tirai dan ditemukan 7 artikel yang menambahkan
kondisikan ruangan dalam keadaan tenang intervensi lain untuk mengurangi nyeri
dan hening agar pasien merasa nyaman. pada pasien pasca operasi fraktur.
Latihan relaksasi napas dalam dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf,
dengan gambar dan diperagakan ke pasien Iswari, Sriyono, & Yunitasari (2020)
202
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
203
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
204
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tubuh Untuk Menutunkan Nyeri Nurdin, S., Kiling, M., & Rottie, J. (2013).
Pasien Post Operasi Fraktur Di Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap
Rumah Sakit Ortopedi Soeharso. Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(1). Operasi Fraktur di Ruang Irna A Blu
https://doi.org/10.1155/2014/964236 RSUP Prof Dr. R.D Kandou
Manado. Ejournal Keperawatan,
Mayasari, C. D. (2016). Pentingnya 1(1).
Pemahaman Manajemen Nyeri Non https://doi.org/10.1111/obr.12573
Farmakologi bagi Seorang Perawat.
Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1). Pratiwi, A., Susanti, E. T., & Astuti, W. T.
https://doi.org/10.1016/j.hsag.2015.0 (2020). Penerapan Teknik Relaksasi
8.002 Genggam Jari Terhadap Skala Nyeri
Pada Sdr . D Dengan Paska Open
Mintarsih, S., & Nabhani. (2016). Teknik Reduction Internal Fixation ( ORIF ).
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Jurnal Keperawatan Karya Bhakti,
Penurunan Nyeri Post Operasi Patah 6(1), 1–7.
Tulang. Jurnal.Akper17.Ac.Id. https://doi.org/10.1155/2019/102867
https://doi.org/10.1186/s12889-016- 2
3878-z
Sasongko, H., Sukartini, T., Wahyuni, E.
Moher, D., Liberati, A., Tetzlaff, J., D., & Putra, M. M. (2019). The
Altman, D. G., & Group, the P. Effects of Combination of Range
(2009). Preferred reporting items for Motion and Deep Breathing Exercise
systematic reviews and meta- on Pain in Post-Orthopedic Surgery
analyses: The PRISMA statement. Patients. Indonesian Journal of
Annals of Internal Medicine, 151(4). Medicine, 4(1), 46–53.
https://doi.org/10.1371/journal.pmed. https://doi.org/10.26911/theijmed.20
1000097 19.04.01.08
Muttaqin, A. (2011). Buku Saku Gangguan Schug, S. A., Palmer, G. M., Scott, D. A.,
Muskuloskeletal Aplikasi Pada Halliwell, R., & Trinca, J. (2015).
Praktik Klinik Keperawatan. EGC. Australian and New Zealand College
of Anaesthetists and Faculty of Pain
Nisak, A. J., & Mahmudino, T. (2017). Medicine. Acute Pain Management:
Pola Konsumsi Makanan Jajanan di Scientific Evidence (4th ed.).
Sekolah Dapat Meningkatkan Resiko ANZCA & FPM.
Overweight/Obesitas pada Anak.
Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(3), Sharma, P., & Ruhil, P. (2019). A Pre-
298–382. Experimental Study to Assess the
https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.201 Effect of Relaxation Therapy in
7 Reducing Pain among Orthopedic
Patients Admitted in Selected
Nurchairiah, A., Hasneli, Y., & Indriati, G. Hospital of Delhi. International
(2013). Efektifitas Kompres Dingin Journal of Health Science and
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Research, 9(October), 136–143.
Pasien Fraktur Tertutup Di Ruang https://doi.org/10.1080/21553769.20
Dahlia RSUD Arifin Achmad. Jurnal 17.1329170
Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Ilmu Keperawatan, 1–7. Spengler, M. R., Frotzler, A., Honigmann,
https://doi.org/10.1177/10105395198 P., & Babst, R. (2014). Effective
48275
205
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193 - 206, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
206