Abstrak
Nyeri pada pasien fraktur salah satunya disebabkan karena spasme otot.
Penatalaksanaan nyeri yang dapat dilakukan yaitu kombinasi terapinafas
dalam dan kompres dengan cold pack. Salah satu tujuan dilakukan
kombinasi terapi adalah untuk menurunkan intensitas nyeri. Untuk
mengetahui Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan kompres
dingin dengan cold pack terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
close fraktur.Jenis penelitian ini quasy experiment dengan desain penelitian
one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini berjumlah 34 responden.
Teknik sampling adalah purposive sampling. Menggunakan uji Shapiro-Wilk
dan uji statistic parametric dengan uji Wilcoxon.Setelah dilakukan kombinasi
terapi rata-rata tingkat skala nyeri ringan 70,6% sedang 29,4%. Hasil
analisis uji Wilcoxon p =0,000.Kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan
kompres cold pack dapat menurunkan intensitas nyeri fraktur.Dapat
mengaplikasikan kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan kompres
dengan cold pack dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien
dengan nyeri fraktur ekstremitas tertutup.
Abstract
One of the pain in fracture patients is caused by muscle spasms. Pain
management that can be done is a combination of deep breathing and
compress with cold pack. One of the goals of a combination therapy is to reduce
the intensity of pain.
To determine the effect of a combination of deep breathing relaxation therapy
and compressed with cold packs on the reduction in pain intensity in close
fracture patients. This type of research is quasy experiment with one group
pretest-posttest research design. The sample of this study were 34 respondents.
The sampling technique is purposive sampling. Using the Shapiro-Wilk test and
parametric statistical tests with the Wilcoxon test. After a combination of
therapies, the average mild pain scale level was 70.6%, 29.4%. Wilcoxon test
analysis results p = 0,000. The combination of deep breathing relaxation
therapy and cold pack compresses can reduce the intensity of fracture pain.
Can apply a combination of deep breath relaxation therapy and compress with
cold pack in providing nursing care to patients with closed limb fracture pain.
1
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1322
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1323
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1324
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1325
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
sekarang sering terjadi akibat luka yang kerusakan jaringan kulit apabila
disebabkan kecelakaan kendaraan perendaman dilakukan sesuai
bermotor. Keluhan yang paling banyak prosedur dan penggunaan cold pack
menyertai fraktur radius pada ini dianjurkan untuk kasus ortopedi
penelitian ini adalah fraktur anggota
ringan sedangkan untuk kasus
ekstremitas atas selain radius yaitu
ortopedi berat menggunakan
fraktur pada klavikula, humerus, dan
tulang jari. perendaman air es. Namun demikian
Perbedaan Tingkat Nyeri dari segi efisiensi penggunaan cold
Sebelum dan Sesudah pack lebih dianjurkan. Relaksasi
Intervensi nafas dalam adalah suatu tindakan
Penelitian ini telah mengidentifikasi untuk membebaskan mental dan
perbedaan tingkat nyeri sebelum fisik dari ketegangan dan stress,
dan sesudah diberikan intervensi. sehingga dapat meningkatkan
Tingkat nyeri yang dialami sebelum toleransi terhadap nyeri (Potter &
dilakukan intervensi yaitu skala Perry, 2010). Adanya hambatan
sedang (4-6). Tingkat nyeri yang nyeri tersebut impuls ke otak akan
dialami setelah diberikan intervensi terambat dan mengurangi nyeri
yaitu skala ringan (1-3). Penelitian intensitas nyeri pada pasien. Hal ini
ini telah memberikan gambaran sesuai dengan penelitian dari (Aini
bahwa ada penurunan tingkat nyeri L, 2018) bahwa tehnik relaksasi
setelah diberikan intervensi. nafas dalam dapat menurunkan
Penelitian ini sejalan dengan intensitas nyeri pada pasien fraktur.
penelitian sebelumnya yang Hal ini disebabkan melalui
dilakukan oleh (Mediarti et al., pemberin teknik relaksasi nafas
2016) bahwa pemberian kompres dalam menciptakan kenyamanan,
dingin pada fraktur ekstremitas pasien merasa rileks dengan
tertutup dapat memberikan kegiatan tersebut mampu
perubahan yang signifikan untuk meningkatkan suplai oksigen dalam
menurunkan nyeri dan merelaksasi sel tubuh yang akhirnya dapat
otot serta menurunkan mengurangi nyeri yang dialami
kontraktilitas otot dengan cara responden hasil penelitian pengaruh
menurunkan prostaglandin, yang kombinasi terapi relaksasi nafas
memperkuat sensitivitas reseptor dalam dan kompres dingin dengan
nyeri dan subkutan lain pada tempat cold pack terhadap intensitas
cedera dengan menghambat proses penurunan nyeri pada pasien close
inflamasi(Mujahidin, 2017). Hasil ini fraktur ekstremitas atas di RS
sesuai dengan literature review Karima Utama Surakarta (p-
yang dilakukan oleh (E, 2010) dan value=0,000). Hasil menunjukkan
beberapa penelitian yang dilakukan bahwa kombinasi terapi relaksasi
oleh (Mediarti et al., 2016) yang nafas dalam dan kompres dingin
menyatakan bahwa kompres dingin dengan cold pack dapat
efektif dalam menurunkan nyeri menurunkan instensitas nyeri
pasca operasi pada fraktur ataupun pasien close fraktur ekstremitas
masalah dalam muskuloskeletal. atas.
Karena kompres dingin ini juga
tidak mengganggu pembuluh darah
perifer dan tidak menyebabkan
1326
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1327
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1328
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051
1329