Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM


DAN KOMPRES DINGIN DENGAN COLD PACK TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN CLOSE
FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS
Maulidina Fajriningtyas, Sugiyarto, Siti Lestari
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
email: sugiy1077@gmail.com

Abstrak
Nyeri pada pasien fraktur salah satunya disebabkan karena spasme otot.
Penatalaksanaan nyeri yang dapat dilakukan yaitu kombinasi terapinafas
dalam dan kompres dengan cold pack. Salah satu tujuan dilakukan
kombinasi terapi adalah untuk menurunkan intensitas nyeri. Untuk
mengetahui Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan kompres
dingin dengan cold pack terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
close fraktur.Jenis penelitian ini quasy experiment dengan desain penelitian
one group pretest-posttest. Sampel penelitian ini berjumlah 34 responden.
Teknik sampling adalah purposive sampling. Menggunakan uji Shapiro-Wilk
dan uji statistic parametric dengan uji Wilcoxon.Setelah dilakukan kombinasi
terapi rata-rata tingkat skala nyeri ringan 70,6% sedang 29,4%. Hasil
analisis uji Wilcoxon p =0,000.Kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan
kompres cold pack dapat menurunkan intensitas nyeri fraktur.Dapat
mengaplikasikan kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan kompres
dengan cold pack dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien
dengan nyeri fraktur ekstremitas tertutup.

Kata Kunci: Kombinasi Terapi, cold pack, nyeri, fraktur.

Abstract
One of the pain in fracture patients is caused by muscle spasms. Pain
management that can be done is a combination of deep breathing and
compress with cold pack. One of the goals of a combination therapy is to reduce
the intensity of pain.
To determine the effect of a combination of deep breathing relaxation therapy
and compressed with cold packs on the reduction in pain intensity in close
fracture patients. This type of research is quasy experiment with one group
pretest-posttest research design. The sample of this study were 34 respondents.
The sampling technique is purposive sampling. Using the Shapiro-Wilk test and
parametric statistical tests with the Wilcoxon test. After a combination of
therapies, the average mild pain scale level was 70.6%, 29.4%. Wilcoxon test
analysis results p = 0,000. The combination of deep breathing relaxation
therapy and cold pack compresses can reduce the intensity of fracture pain.
Can apply a combination of deep breath relaxation therapy and compress with
cold pack in providing nursing care to patients with closed limb fracture pain.

Keywords: Combination Therapy, cold pack, pain, fracture

1
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

PENDAHULUAN muskuloskletal (Helmi, 2012). Nyeri


yang terjadi pada pasien fraktur
Fraktur adalah terputusnya merupakan nyeri muskuloskletal
kontiunitas jaringan tulang yang yang termasuk ke dalam nyeri akut.
umumnya disebabkan oleh rudra Orang-orang dengan nyeri akut
paksa atau tekanan eksternal yang mempunyai cemas yang tinggi akibat
datang lebih besar dari yang dapat ketidakberdayaan dalam melakukan
diserap oleh tulang (Yasmara et al., aktifitas sehari-hari, sehingga
2016). Indonesia merupakan salah membuat pasien merasa stress
satu negara dengan tingkat akibat dari nyeri yang mereka
kecelakaan yang cukup tinggi rasakan (Potter & Perry, 2011).
dikawasan ASEAN. Menurut Kepala Menurut (Kneale & Davis,
Kepolisian Republik Indonesia pada 2011), terdapat berbagai tindakan
Forum Polantas ASEAN 2017 yang dapat dilakukan seorang
menyatakan bahwa terdapat enam perawat untuk membantu
negara yang memiliki tingkat mengurangi rasa nyeri yang di
kecelakaan tinggi yaitu Thailand, derita pasien. Tindakan-tindakan
Vietnam, Malaysia, Indonesia, tersebut mencakup tindakan
Filiphina dan Laos di mana Indonesia farmakologi dan non farmakologi.
masuk dalam tiga besar negara yang Terapi non farmakologi mempunyai
memiliki tingkat kecelakaan tinggi keunggulan yaitu praktis, mudah
(Karnavian, 2017). dilaksanakan dan sederhana. Terapi
Salah satu insiden kecelakaan non farmakologi yaitu dengan
yang memiliki jumlah korban cukup guided imagery, stimulasi syaraf
tinggi yaitu insiden Fraktur, dimana listrik transkuntaneus, relaksasi
sekitar 40% dari insiden kecelakaan nafas dalam dan kompres
yang terjadi. Fraktur merupakan hangat/dingin. Penggabungan
suatu keadaan dimana hubungan relaksasi nafas dalam dan kompres
kesatuan jaringan tulang terputus. dingin merupakan terapi non
Penyebab terbanyaknya adalah farmakologi yang cocok untuk
insiden kecelakaan lalu lintas mengurangi nyeri pada nyeri close
(Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan fraktur. Relaksasi nafas dalam
hasil dari Riset Kesehatan Dasar dipercaya dapat menurunkan
(Riskesdas, 2018), Prelevansi cedera intensitas nyeri dengan
di Indonesia adalah 9,2 %, meningkat merelaksasikan otot skeletal yang
dari 8,2% pada tahun 2013. angka mengalami spasme. Relaksasi nafas
kejadian terbanyak cedera terjadi dalam melibatkan system otot dan
pada bagian anggota gerak bawah respirasi dan tidak membutuhkan
sebesar 67,9% sedangkan angota alat lain sehingga mudah dilakukan
gerak atas sebesar 32,7%. Pada kapan saja dan dimana (Prasetyo,
tahun 2018, dilaporkan cedera 2010).
tersering terjadi di lingkungan Kompres dingin Menurut
rumah dengan 44%, di jalan raya (Kozier, 2010) mengurangi nyeri
31,4%, tempat kerja, sekolah dan dan edema, karena akan
lainnya. ). Salah satu manifestasi mengurangi aliran darah ke suatu
klinik pada penderita fraktur adalah bagian sehingga dapat mengurangi
nyeri. Nyeri merupakan gejala paling perdarahan. Diperkirakan bahwa
sering ditemukan pada gangguan terapi dingin menimbulkan efek

1322
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

analgetik dengan memperlambat 4. Pasien yang mengundurkan diri


kecepatan hantaran syaraf sehinggal menjadi responden saat
impuls nyeri yang mencapai otak penelitian dilakukan.
lebih sedikit.
Jumlah responden dalam
METODE penelitian ini adalah 34 responden.
Penelitian ini menggunakan lembar
Desain yang digunakan observasi skala ukur numeric rate
dalam penelitian ini menggunakan scale (NRS). Analisa data yang
rancangan penenlitian quasi digunakan dalam penelitian ini
experiment dengan one group adalah analisa univariat dan bivariat.
pretest-posttest. Penelitian ini Analisa univariat bertujuan untuk
dilakukan untuk mengetahui melihat gambaran usia, jenis
pengaruh penggunaan terapi kelamin,diagnosa dan skala nyeri
relaksasi nafas dalam dan kompres sebelum dan sesudah diberikan
dengan cold pack terhadap terapi relaksasi nafas dalam dan
penurunan intensitas nyeri pada kompres dengan cold pack. Analisa
pasien close fraktur ekstremitas bivariate digunakan untuk
atas. Populasi yang akan digunakan mengetahui adakah pengaruh
penelitian ini adalah pasien dengan diberikan terapi relaksasi nafas
close fraktur ekstremitas atas yang dalam dan kompres dengan cold
mengeluh nyeri di RS Karima pack terhadap penurunan intensitas
Utama Surakarta yang berjumlah nyeri pada pasien close fraktur
34 responden dari hasil studi ekstremitas atas. Penelitian ini
pendahuluan.Pengambilan sampel menggunakan uji wilcoxon karena
menggunakan purposive sampling. data berdistribusi tidak normal atau
p<0.05.
Kriteria inklusi pada penelitian
HASIL PENELITIAN
ini adalah:
1. Semua pasien fraktur ekstermitas Analisis Univariat
tertutup yang mengeluh nyeri
skala 1-7. Sebanyak 34 orang yang bersedia
2. Pasien belum terpengaruh obat menjadi menjadi responden dalam
analgetik skala nyeri 1-7. penelitian dengan rata-rata jenis
3. Pasien bersedia menjadi kelamin laki-laki sebanyak 61.8%
responden. dan perempuan 38.2%. rata-rata usia
4. Pasien bisa berkomunikasi pada penelitian ini adalah 31.74
dengan baik dan mengikuti dengan usia minimal 17 tahun dan
prosedur penelitian hingga maximal 60 tahun dan diagnosa yang
tahapakhir. palingb sering muncul pada
penelitian ini adalaah close fraktur
Kriteria eksklusi pada penelitian radius dengan presentase 52.9%.
ini adalah: Tabel 4.1 Distribusi
1. Pasien dengan fraktur terbuka. frekuensi responden
2. Pasien dalam pengaruh obat berdasarkan jenis kelamin pasien
analgetik. nyeri close fraktur ekstremitas di
3. Pasien menolak menjadi RS Karima Utama.
responden.

1323
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

Jenis Freku Presen


kelamin ensi tase %
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi
Laki-laki 21 61.8
Perempu 13 38.2 responden berdasarkan skala nyeri
an sebelum diberikan intervensi
Total 34 100 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan Skala Freku Percent(
responden perempuan sejumlah 13 nyeri ensi %)
responden (38,2%) dan responden - -
0
laki- laki sejumlah 21 responden 1-3 - -
(61,8%). 4-b6 31 91.2
7-10 3 8.8
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Total 34 100.0
responden berdasarkan usia pasien skala nyeri responden sebelum
nyeri close fraktur ekstremitas di RS diberikan intervensi dengan data yang
paling sering muncul yaitu skala nyeri
sedang (4-6) dengan presentase 91,2%
N M M Me Std.
i a an Dev Tabel 4.5 Distribusi frekuensi
n x iati responden berdasarkan skala nyeri
on sesudah diberikan intervensi pada
Usia 34 1 6 31, 14,5 pasien nyeri close fraktur
7 0 74 11 ekstremitas di RS Karima Utama.
Valid 34 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan
Karima Utama. skala nyeri responden setelah diberikan
Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi intervensi dengan data yang paling
sering muncul yaitu skala nyeri ringan
frekuensi usia responden memiliki
(1-3) dengan presentase 70,6%.
rata rata 31,74 tahun, dengan usia
minimal 17 tahun dan usia Skal Fre Perce
maksimal 60 tahun. a ku nt
nyer ens (%)
Tabel 4.3Distribusi frekuensi i i
responden berdasarkan diagnosa 0 - -
pasien nyeri close fraktur 1-3 24 70.6
4-6 10 29.4
Diagnosa Frekue Persenta 7-10 - -
nsi (f) se (%) Total 34 100.0
CF Clavicula 1 35.3 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data
2 menggunakan Shapiro-Wilk.
CF radius 1 52.9
8 Statis D Sig
CFHumerus 3 8.8 tic f .
CF Metacarpal 1 2.9 Skala ,858 34 ,000
Total 3 100.0 nyeri pre
4 Intervensi
ekstremitas di RS Karima Utama. Skala ,573 34 ,000
nyeri post
Berdasarkan tabel 4.3 diagnosa
Intervensi
terbanyak close fraktur radius dengan
Berdasarkan tabel 4.6 penurunan
presentase 52.9%.
intensitas skala nyeri sebelum
diberikan kombinasi terapi relaksasi

1324
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

nafas dalam dan kompres dingin berjenis kelamin laki-laki yaitu 21


dengan cold pack (pre-test) didapat nilai responden (61,8%) dan sisanya
sig 0.00 menunjukkan p value < 0.050 adalah perempuan 13 responden
yang menunjukkan data berdistribusi (38,2 %). Hal ini berkaitan dengan
tidak normal. Sedangkan, data
aktivitas dan kejadian kecelakaan.
penurunan intensitas skala nyeri
Aktivitas laki-laki biasanya lebih
setelah diberikan diberikan kombinasi
terapi relaksasi nafas dalam dan banyak dibandingkan perempuan
kompres dingin dengan cold pack baik dari segi kualitas ataupun
didapat nilai sig 0.00 menunjukkan p kuantitas. Aktivitas yang berlebih
value <0.050 yang berarti data yang dilakukan laki-laki seperti
berdistribusi tidak normal. Oleh karena olahraga, pekerjaan dan juga
itu Uji Hasil Analisa data penurunan seringnya aktivitas diluar
intensitas skala nyeri sebelum dan menyebabkan terjadinya fraktur
sesudah diberikan kombinasi terapi (Ismonah et al., 2015). Hasil ini
relaksasi nafas dalam dan kompres sejalan dengan pernyataan Singer,
dingin dengan cold pack Menggunakan
Mc Lauchlan, Robinson, dan Christie
Uji Wilcoxon.
(2011) yang melibatkan 15.000
Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis
berdasarkan tabel 4.6 mengguankan orang di Edinburgh, Scotlandia
Uji Wilcoxon menunjukkan p value bahwa antara umur 15 – 49 tahun,
pria memiliki resiko 2,9 kali
mengalami fraktur dari pada wanita.
N
M Std. Sig Karakteristik Responden
ea Deviati (2) berdasarkan Usia
n on Penelitian ini mengungkapkan bahwa
pre 34 5,3 ,812 ,000 dari 34 responden sebagian besar
intervensi 5 responden berada pada rentang usia
post 34 3,2 ,462 ,000 remaja akhir. Responden dengan usia
intervensi 9 remaja akhir 17-25 tahun berjumlah 17
.000 responden (50,0%), Badan Intelejen
Negara (2012) mengemukakan bahwa
didapat rata – rata responden kecelakaan lalu lintas menjadi
adalah 3,29 dengan standar deviasi penyebab utama kematian anak-anak
,462. Terlihat hasil uji statistik didunia, dengan rentang usia 10-24
didapat nilai 0.00 maka pada tahun. Sejalan dengan penelitian Devi
penelitian ini dapat disimpulkan Merdiati (2015) Semakin
bahwa Ho ditolak Ha diterima yang bertambahnya usia dan pendidikan
berarti Ada Pengaruh kombinasi seseorang maka semakin bertambah
terapi relaksasi nafas dalam dan pula pemahaman terhadap nyeri dan
kompres dingin dengan cold pack usaha untuk mengatasinya, Hal ini
terhadap penurunan intensitas sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti di RS Karima
nyeri pada pasien close fraktur
Utama Surakarta, umur responden yang
ekstremitas atas. banyak mengalami kecelakaan adalah
remaja akhir (17-25) Hal ini sesuai
PEMBAHASAN dengan teori yang disampaikan oleh
(Lukman et al., 2013) bahwa fraktur
Karakteristik Responden cenderung terjadi pada usia di bawah
berdasarkan Jenis Kelamin 45 tahun karena pada pada usia
Penelitian ini mengungkapkan tersebut sering berhubungan dengan
bahwa responden lebih banyak olah raga, pekerjaan, atau yang

1325
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

sekarang sering terjadi akibat luka yang kerusakan jaringan kulit apabila
disebabkan kecelakaan kendaraan perendaman dilakukan sesuai
bermotor. Keluhan yang paling banyak prosedur dan penggunaan cold pack
menyertai fraktur radius pada ini dianjurkan untuk kasus ortopedi
penelitian ini adalah fraktur anggota
ringan sedangkan untuk kasus
ekstremitas atas selain radius yaitu
ortopedi berat menggunakan
fraktur pada klavikula, humerus, dan
tulang jari. perendaman air es. Namun demikian
Perbedaan Tingkat Nyeri dari segi efisiensi penggunaan cold
Sebelum dan Sesudah pack lebih dianjurkan. Relaksasi
Intervensi nafas dalam adalah suatu tindakan
Penelitian ini telah mengidentifikasi untuk membebaskan mental dan
perbedaan tingkat nyeri sebelum fisik dari ketegangan dan stress,
dan sesudah diberikan intervensi. sehingga dapat meningkatkan
Tingkat nyeri yang dialami sebelum toleransi terhadap nyeri (Potter &
dilakukan intervensi yaitu skala Perry, 2010). Adanya hambatan
sedang (4-6). Tingkat nyeri yang nyeri tersebut impuls ke otak akan
dialami setelah diberikan intervensi terambat dan mengurangi nyeri
yaitu skala ringan (1-3). Penelitian intensitas nyeri pada pasien. Hal ini
ini telah memberikan gambaran sesuai dengan penelitian dari (Aini
bahwa ada penurunan tingkat nyeri L, 2018) bahwa tehnik relaksasi
setelah diberikan intervensi. nafas dalam dapat menurunkan
Penelitian ini sejalan dengan intensitas nyeri pada pasien fraktur.
penelitian sebelumnya yang Hal ini disebabkan melalui
dilakukan oleh (Mediarti et al., pemberin teknik relaksasi nafas
2016) bahwa pemberian kompres dalam menciptakan kenyamanan,
dingin pada fraktur ekstremitas pasien merasa rileks dengan
tertutup dapat memberikan kegiatan tersebut mampu
perubahan yang signifikan untuk meningkatkan suplai oksigen dalam
menurunkan nyeri dan merelaksasi sel tubuh yang akhirnya dapat
otot serta menurunkan mengurangi nyeri yang dialami
kontraktilitas otot dengan cara responden hasil penelitian pengaruh
menurunkan prostaglandin, yang kombinasi terapi relaksasi nafas
memperkuat sensitivitas reseptor dalam dan kompres dingin dengan
nyeri dan subkutan lain pada tempat cold pack terhadap intensitas
cedera dengan menghambat proses penurunan nyeri pada pasien close
inflamasi(Mujahidin, 2017). Hasil ini fraktur ekstremitas atas di RS
sesuai dengan literature review Karima Utama Surakarta (p-
yang dilakukan oleh (E, 2010) dan value=0,000). Hasil menunjukkan
beberapa penelitian yang dilakukan bahwa kombinasi terapi relaksasi
oleh (Mediarti et al., 2016) yang nafas dalam dan kompres dingin
menyatakan bahwa kompres dingin dengan cold pack dapat
efektif dalam menurunkan nyeri menurunkan instensitas nyeri
pasca operasi pada fraktur ataupun pasien close fraktur ekstremitas
masalah dalam muskuloskeletal. atas.
Karena kompres dingin ini juga
tidak mengganggu pembuluh darah
perifer dan tidak menyebabkan

1326
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

KESIMPULAN serta manajemen yang yang bisa


dilakukan dalam upaya menurunkan
Berdasarkan hasil penelitian yang intensitas nyeri pada pasien yang
telah dilakukan terhadap 34 mengalami fraktur.
responden yang mengalami nyeri 3 Bagi peneliti selanjutnya Hasil
close fraktur ekstremitas di RS penelitian dapat dijadikan acuan
Karima Utama Surakarta dapat untuk penelitian lebih lanjut
disimpulkan bahwa : khususnya bagi mahasiswa yang
1 Skala nyeri sebelum dilakukan sedang melakukan tugas akhir
tindakan kombinasi terapi relaksasi penulisanskripsi.
nafas dalam dan kompres dingin 4 Bagi Masyarakat Menambah
dengan cold pack terhadap wawasan pengetahuan tentang
penurunan intensitas nyeri pada kompres dingin, melakukan latihan
pasien close fraktur di RS Karima nafas dalam, terhadap pengaruhnya
Utama Surakarta rata-rata pada dalam menurunkan intensitas nyeri
skala nyeri sedang (4-6). khususnya nyeri yang terjadi karma
2 Skala nyeri sendi setelah diberikan kondisi fraktur.
tindakan kombinasi terapi relaksasi
nafas dalam dan kompres dingin DAFTAR PUSTAKA
dengan cold pack terhadap
penurunan intensitas nyeri pada Aini L. (2018). Pengaruh Teknik
pasien close fraktur di RS Karima Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Utama Surakarta rata-rata pada Penurunan Nyeri Pasien Fraktur.
skala nyeri ringan (1- 3). Jurnal Kesehatan.
3 Kombinasi terapi relaksasi nafas
dalam dan kompres dingin dengan Dahlan, S. (2019). Besar Sampel Dalam
Penelitian Kedokteran Dan
cold pack berpengaruh terhadap
Kesehatan. Edisi 5. Epidemiologi
penurunan intensitas nyeri pada Indonesia.
pasien close fraktur ektremitas di
RSKarima Utama Surakarta E, J. B. (2010). Coldand compression in
menunjukkan Hasil uji wilcoxone the management of
menunjukkan nilai significancy .000 musculoskeletal injuries and
< 0.05. orthopedic operative procedures: a
narrative review. Journal of Sports
Medicine.
SARAN
Esperanza, Maria, Sandoval, Diana, &
1 Peran petugas kesehatan sangat Tania, &. (2010). Motor And
dibutuhkan untuk mengajarkan Sensory Nerve Conduction Are
teknik relaksasi nafas dalam dan Effected Differently By Ice Pack, Ice
kompres dingin kepada pasien yang Massage And Cold Water
Immersion. Report Physical
mengalami nyeri. Dengan teknik
Therapy Journal, Volume 90,
relaksasi nyeri dapat membuat Number 4.
sesorang lebih rileks, sehingga dapat
mengurangi kuantitas nyeri. Hawker, G. a, Mian, S., Kendzerka, T., &
2 Bagi Institusi Pendidikan Freanch , M (2011). Meaure of
Menambah informasi baru terkait adult pain: Visual analog scale for
kajian- kajian ilmiah tentang nyeri pain (VAS pain), Numeric Rating
Scale for pain (NRS pain), Mc Gill

1327
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

Pain Questionnaire (MPQ), short- Dan Kesehatan, 2(3), 253–260.


Form- 36 bodyily pain http://ejournal.unsri.ac.id/index.p
scale,http://doi.org/10.10002/acr. hp/jkk/article/view/2826
20543
Mujahidin. (2017). Pengaruh Kombinasi
Kompres Dingin Dan Relaksasi
Helmi. (2012). Buku Ajar Gangguan Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Muskuloskeletal. EGC. Intensitas Nyeri Fraktur Di Wilayah
Kabupaten Provinsi Sumatra
Hidayat, A.A. (2014). Metode Selatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisis Data: Contoh Aplikasi Studi
Kasus. Jakarta: Salemba Medika Nurchairiah, A. (2014). efektifitas
kompres dingin terhadap intensitas
Ismonah, Cahyaningrum, D. A., & SN, M. nyeri pada pasien fraktur tertutup di
A. S. (2015). Pengaruh Slow Deep ruang dahlia RSUD achmad
Breathing Terhadap Intensitas
Nyeri Pasien Post Orif di RS Nursalam. (2016). Metodologi
Telogorejo Semarang. Jurnal Penelitian Ilmu Pendekatan
Kesehatan. Keperawatan : Pendekatan
Praktis. Edisi 4. Jakarta: Salemba
Kneale, & Davis. (2011). Keperawatan
Medika
dan Ortopedik Edisi 2 (H. Tuti
(ed.)). EGC.
Noor, Z. (2017). Buku Ajar Gangguan
Muskuloskletal. Jakarta: Salemba
Kozier. (2010). Buku Ajar Fundamental Medika
Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik Edisi 7 (D. Widiarti (ed.); Potter, & Perry. (2011). Buku
Vol. 1). EGC. Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses dan Praktik Edisi
Kristanto, A., & Arofiati, F. (2016). 7 Volume 2. egc.
Efektifitas Penggunaan Cold Pack
dibandingkan Relaksasi Nafas
Prasetyo, S. (2010). Konsep dan
Dalam untuk Mengatasi Nyeri
Pasca Open Reduction Internal Proses Keperawatan Nyeri.
Fixation (ORIF). Indonesian Journal Graha Ilmu.
of Nursing Practices, 1(1).
https://doi.org/10.18196/ijnp.115 Purnamasari, E. (2014). Efektifitas
4 Kompres Dingin Tehadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Fraktur Di RSUD Ungaran.
Lukman, & Ningsih. (2013). Asuhan
Keperawatan Pada Klien dengan Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Gangguan Muskuloskeletal. Kebidanan
Salemba Medhika. Riset Kesehatan Dasar. (2018).
Hasil Utama Riskesdas.
Mediarti, D., Rosnani, R., & Seprianti, S.
M. (2016). Pengaruh Pemberian http://www.depkes.go.id//
Kompres Dingin Terhadap Nyeri Diakses pada 7 Semptember 2019
pada Pasien Fraktur Ekstremitas
Tertutup di IGD RSMH Palembang Shaik, Macdermid, Birmingham &
Tahun 2012. Jurnal Kedokteran Grewal (2015) Short Term Sensory

1328
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 7 No 2, Hal 1322-1329, Mei 2023 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

and cutaneous Vascular Responses


to ColdWater Immersion in Patients
with Distal Radius Fracture (DRF)
SM J Orthop. 2015;1(1):1003.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan. Edisi
ke 2.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Smeltzer C, S., & Bare, B. G. (2010).
Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah.Jakarta: EGC

World Health Organization. (2015).


Global Status Report on Road
Safety.http://www.who.int/viol
ence_injuri_prevention/road_sa
fety_status/2015/en/. Diakses
pada 29Agustus 2019

Yasmara, Nursiswati, & Arafat, R.


(2016). Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah:
diagnosa NANDA-1 2015-2017
intervensi NIC hasil NOC. EGC.

1329

Anda mungkin juga menyukai