PENDAHULUAN
Pemasangan infus adalah suatu prosedur pemberian cairan, elektrolit ataupun obat
secara langsung ke dalam pembuluh darah vena yang banyak dalam waktu yang lama dengan
cara menggunakan infus set untuk tujuan tertentu (Agus, 2013). Pemasangan infus termasuk
ke dalam tindakan invasive atau tindakan langsung yang dapat mempengaruhi keutuhan
jaringan. Manfaat dari terapi infus dapat sebagai jalur pemberian obat, pemberian cairan ,
pemberian produk darah atau sampling darah (Alexander et.al, 2010 dalam Joyce M Black,
2014).
Jumlah pasien yang mendapatkan terapi infus di Inggris sebanyak 25 juta per tahun
dan mereka telah dipasang berbagai bentuk alat akses Intra Vena (IV) selama perawatannya
bahaya fisik. Oleh karenanya, nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut dengan memberikan dorongan untuk keluar dari
situasi yang menyebabkan nyeri. Perasaan tidak nyaman dan distress berhubungan
dengan nyeri sering kali berlangsung lebih lama dibandingkan kerusakan jaringan .
waktu pemulihan yang lebih lama, dan hasil yang lebih buruk pada klien (McCaffery, 2010
Nyeri adalah respons subjektif terhadap stressor fisik dan psikologis. Semua individu
mengalami nyeri pada beberapa tempat selama kehidupan mereka. Terdapat 50 juta
penduduk Amerika yang hidup dengan nyeri kronis, nyeri pinggan bawah (low back pain,
LBP) adalah salah satu dari jenis nyeri kronis yang paling sering terjadi, disertai dengan
migrain atau sakit kepala berat dan nyeri sendi. Sebanyak 25 juta penduduk lainnya
mengalami nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan atau trauma ( American
Academy of Pain Management, 2009; Center of Disease Control and Prevention [CDC],
2006 dalam Bunner & Suddarth, 2 0 1 4 ) . Meskipun nyeri terjadi akibat penurunan
menyebabkan disfungsi pada seluruh pola kesehatan fungsional, baik nyeri akut, kronis,
yang mengancam kesehatan. The Joint Commission (2011) menetapkan standar nyeri
yang mengidentifikasi pemulihan nyeri sebagai hak pasien. Standar Joint Commission
dan pendidikan bagi penyedia layanan kesehatan, pengkajian dan manajemen nyeri.
Nyeri pengalaman pribadi dan nyata yang dipengaruhi oleh faktor fisiologis, psikologis,
kognitif, sosiokultural, dan spiritual. Nyeri merupakan gejala yang paling dikaitkan dengan
penjelasan seseorang terhadap penyakit, dan alasan paling umum untuk mencari layanan
kesehatan. International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri
sebagai suatu sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti
kerusakan.
Nyeri adalah gejala paling umum yang paling tampak pada populasi umum dan di dunia
kedokteran. Di Amerika Serikat keluhan nyeri merupakan penyebab 40% kunjungan pasien
berobat jalan terkait gejala setiap tahunnya. Hasil survei WHO (Word Health Organization)
memperlihatkan bahwa dari 26.000 rawat primer di lima benua, 22% melaporkan adanya
System saraf perifer memiliki dua jenis neuron, yaitu senorik dan motorik. Pengalaman
nyeri meliputi stimulasi sensorik dan persepsi. Stimulasi nyeri dihasilkan dan dipindahkan
melalui neuron sensorik, diterima didalam system saraf pusat, dan direspon melalui neuron
motorik. Koneksi atau sinaps terjadi dalam medulla spinalis dan kembali kedalam otak, tempat
interpretasi stimulus yang menimbulkan nyeri direspons. Stimulus nyeri dapat menyebabkan
Upaya yang dilakukan oleh perawat untuk mengurangi nyeri pada saat pemasangan infus
adalah dengan menggunakan kompres panas dan dingin, napas dalam, napas ritmik, relaksasi
progresif, terapi musik, distraksi dan salah satu teknik relaksasi yang digunakan adalah teknik
relaksasi genggam jari. Menurut Liana, 2008 dalam Pinandita et al. (2012), mengemukakan
bahwa relaksasi genggam jari merupakan sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana dan
mudah dilakukan. Menggenggam jari disertai dengan menarik nafas dalam-dalam dapat
mengurangi ketegangan fisik dan emosi, karena genggam jari akan menghangatkan titik-
titik masuk dan keluarnya energi pada meridian (saluran energi) yang berhubungan dengan
organ- organ didalam tubuh yang terletak pada jari tangan. Titik-titik refleksi pada
tangan
memberikan rangsangan secara reflek (spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut
akan mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrik menuju otak kemudian diproses
dengan cepat dan diteruskan menuju syaraf pada organ tubuh yang mengalami gangguan,
Relaksasi genggam jari dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan
membuat tubuh menjadi rileks. Ketika tubuh dalam keadaan rileks, maka ketegangan pada
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Neila Sulung (2017) tentang
teknik relaksasi genggam jari terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi
tersebut yaitu ada pengaruh teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri
pada pasien post operasi di ruang bedah RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Peneliti lain juga menjelaskan bahwa perubahan nyeri pada lansia yang mengalami
nyeri sendi di RW 1 dan 2 di Kelurahan Bangsal Kota Kediri sebelum dan sesudah dilakukan
terapi relaksasi genggam jari faktanya ditemukan bahwa diketahui dari 44 responden
mengalami penurunan nyeri sendi setelah melakukan terapi relaksasi genggam jari,
dan hanya 5 responden yang tidak mengalami penurunan setelah melakukan terapi
relaksasi genggam jari. Pada hasil penelitian yang dilakukan sebelum diberikan teknik
relaksasi genggam jari bahwa sebagian besar skala nyeri responden mengalami nyeri sedang
Fenomena tentang nyeri dan manajemen umumnya terjadi pada penyedia layanan
kesehatan dan pasien. Beberapa mitos yang paling sering muncul adalah nyeri adalah akibat,
bukan penyebab nyeri saat ini dikenal memiliki efek yang segera dan jangka panjang. Nyeri
kronis benar-benar jenis depresi yang tersembunyi serotonin berperan sebagai zat kimia
dalam
penyebaran nyeri dan juga merupakan modulator depresi utama. Obat narkotik sangat
beresiko digunakan pada nyeri kronis analgesik opioid saat ini dikenal sebagaistrategi yang
tepat untuk menangani nyeri kronis yang tidak sembuh dengan strategi lain. Pereda nyeri
berbeda dengan diagnosis manajemen yang efektif dengan menggunakan analgesik di ruang
IGD dipandang tidak memiliki dampak pada temuan pengkajian fisik atau diagnosis (Pasero,
Di RS Premier Jatinegara banyak klien yang dilakukan pemasangan infus, ± 87% klien
terlihat nyeri nosisepsi (nyeri akut) saat dilakukan pemasangan infus. Nyeri akut adalah
nyeri yang dimulai dari teraktivasinya nosiseptor (reseptor nyeri) sebagai akibat dari
adanya stimulus kuat baik mekanik, termal atau kimiawi. Nyeri akut ditandai dengan
adanya kerusakan jaringan, yang akan diikuti dengan proses inflamasi artinya berlangsung
Dari penjelasan diatas penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh relaksasi genggam
jari terhadap tingkat nyeri pada klien saat pemasangan infus melalui intravena . Penulis
melakukan penelitian di RS Premier Jatinegara karena rumah sakit tersebut merupakan rumah
sakit swasta terkemuka di Jakarta Timur yang memiliki keunggulan termasuk didalamnya
komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan spesialistik dan
alat penunjang medis yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan bagi dokter dan masyarakat
yang membutuhkan, maka diharapkan di rumah sakit tersebut dapat memenuhi jumlah
Proses pemasangan infus akan menimbulkan rasa nyeri, relaksasi genggam jari adalah
salah satu teknik relaksasi yang dapat menurunkan nyeri pada saat pemasangan infus.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah Adakah
Pengaruh Relaksasi Genggam Jari pada Saat Pemasangan Infus di Ruang Rawat Inap Lantai
8 di RS Premier Jatinegara.
1. Tujuan umum.
Untuk mengetahui adakah pengaruh relaksasi genggam jari terhadap tingkat nyeri pada
klien saat pemasangan infus di RS Premier Jatinegara dan untuk mengetahui perbedaan
efektifitas pemberian tehnik relaksasi genggam jari terhadap skala intensitas nyeri .
2. Tujuan khusus.
ketakutan/kecemasan.
1. Diketahuinya tingkat nyeri pada kelompok yang tidak diberikan teknik relaksasi
2. Diketahuinya tingkat nyeri pada kelompok yang diberikan teknik relaksasi genggam
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi dan dapat diaplikasikan oleh tenaga
medis terutama perawat, sehingga dapat dijadikan sebagai Standar Operasional Prosedur
bagi mahasiswa keperawatan dan dapat digunakan sebagai sarana latihan dalam
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar dan sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya, khususnya peneliti yang melakukan penelitian pada tehnik non farmakologi