PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat. Penduduk yang
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh
(Kemenkes, 2017).
oleh profesi medis, keperawatan dan non medis, salah satu layanan yang ada di
invasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani.
Setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan, dilakukan tindak perbaikan yang
diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka, tindakan operasi ini banyak
operasi digunakan anestesi agar pasien tidak nyeri pada saat dibedah. Namun
setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar, akan merasakan nyeri di daerah
sayatan yang membuat sangat terganggu (Whalley, dkk 2014). Nyeri adalah
dengan risiko atau aktualnya kerusakan jaringan tubuh, bisa juga karena suatu
mekanisme proteksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak dan
dengan berbagai cara antara lain teknik distraksi, relaksasi, dan stimulasi kulit
(Hidayat, 2013).
relaksasi secara fisiologis, secara kognitif dan secara behavioral (Patasik dkk,
2013). Efek relaksasi napas dalam membuat seseorang merasa rileks dan
tenang. Seseorang menjadi rileks dan tenang saat mengambil oksigen di udara
melalui hidung, oksigen masuk kedalam tubuh sehingga aliran darah menjadi
lancar. Inilah yang menyebabkan intensitas nyeri yang dirasakan pasien post
presentase tindakan operasi di Indonesia masih besar yaitu 15,3% dan 5,5%
tentang perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik nafas
dalam pada pasien laparatomi diruang bedah RSUD Solok. Hasil penelitian di
pasien post operasi apendektomi, dengan hasil yaitu ada pengaruh yang teknik
relaksasi nafas dalam terhadap pengurangan nyeri pada pasien post operasi.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tingkat nyeri pada pasien post operasi di Semen Padang Hospital Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi skala nyeri pre test pada pasien post operasi
b. Diketahuinya distribusi frekuensi skala nyeri post test pada pasien post
c. Diketahuinya perbedaan skala nyeri pasien post operasi sebelum dan sesudah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi RS
penjelasan tentang nyeri kepada pasien dan keluarga khusus nya pada pasien post
operasi sehinga pasien mampu menerapkan teknik non farmakologi di rumah saat
mengalami nyeri.
2. Bagi Pendidikan
perawatan pasien pasca bedah mayor terutama masalah manajemen nyeri post
operasi.
berkaitan dengan kebutuhan edukasi manajemen nyeri pada pasien post operasi
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh teknik nafas
dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi di Semen Padang Hospital
Tahun 2020, Variable dependen pada penelitian ini adalah tingkat nyeri pasien