BAB I
PENDAHULUAN
pada laporan pasien akan adanya nyeri beserta kondisi fisiologis yang
menyampaikan pesan adanya nyeri, untuk itu jika persepsi nyeri diubah
oleh adanya penatalaksanaan nyeri dengan atau tanpa obat, maka tidak ada
lagi nyeri yang dirasakan pasien, dengan kata lain kenyamanan sebagai
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi (Potter & Perry, 2005). Salah satu
(IASP), nyeri hebat / severe pain setelah pembedahan mayor dialami oleh
berat sebanyak 15,38%, nyeri sedang 57,7% dan nyeri ringan sebanyak
abdomen mengalami nyeri sedang dengan nilai rata-rata (mean) 5,3 pada
skala nyeri.
Nyeri setelah operasi merupakan nyeri akut yang secara serius
nyeri akut tidak dikontrol. Kemajuan fisik atau psikologis tidak dapat
efek toksik pada pasien dengan gangguan hepar atau ginjal. Ketorolak
imagery, meditasi dan relaksasi napas dalam (Smeltzer & Bare, 2012).
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang penulis merumuskan
masalah bagaimana gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Aman Nyeri di Ruang
Bedah RSUD Kepahiang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan memberikan gambaran pelaksanaan
asuhan keperawatan dengan Gangguan Rasa Aman Nyeri di Ruang
Bedah RSUD Kepahiang
6
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yaitu :
a. Memberikan gambaran tentang pengkajian keperawatan dengan
Gangguan Rasa Aman Nyeri di Ruang Bedah RSUD Kepahiang
C. Manfaat Penulis
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan serta informasi yang dapat di manfaat oleh
penulis dan mahasiswa sebagai bahan bacaan dalam memberikan
asuhan keperawatan Gangguan Rasa Aman Nyeri.
D. Ruang Lingkup