PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
International for Study of Pain (IASP) 2012, mendefinisikan nyeri sebagai
situasi tidak menyenangkan yang bersumber dari area tertentu, yang
disebabkan oleh kerusakan jaringan dan yang berkaitan dengan
pengalaman masa lalu dari orang yang bersangkutan. Nyeri bersifat
subjektif dan tidak ada individu yang mengalami nyeri yang sama. Tingkat
nyeri atau intensitas nyeri yang dirasakan juga berbeda-beda (Potter &
Perry, 2006).
Sampai saat ini nyeri tercatat sebagai keluhan yang paling banyak
membawa pasien keluar masuk untuk berobat ke Rumah Sakit,
diperkirakan prevalensi nyeri kronis adalah 20% dari populasi dunia,
Eropa tercatat jumlah pasien nyeri sebanyak 55% (JMJ, 2014). Murphy
dalam Lumunon, Sengkey & Angliadi (2015), melaporkan prevalensi
nyeri akut di inggris mencapai 42% dengan angka kejadian pada pria
sebanyak 17% dan wanita sebanyak 25%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan manajemen nyeri mengunakan
metode non-farmakologi.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep manajemen nyeri.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi metode non-farmakologi.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada
manajemen nyeri.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi rencana tindakan
keperawatan pada manajemen nyeri.
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada
manajemen nyeri.
C. Manfaat Penulisan
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan
kasus manajemen nyeri. Juga diharapkan menjadi infromasi bagi tenaga
kesehatan lain terutama pengelolaan kasus yang bersangkutan. Dan bagi
pasien pasca bedah sendiri untuk meningkatkan pemahaman tentang cara
mudah dan efektif dalam mengatasi nyeri yang dialami, serta mengurangi
pemberian analgesik, sehingga bisa meminimalkan efek samping obatdan
menghemat biaya pengobatan.