Dosen Pengampu:
1. Anisa Nur
2. Devi Fitri
3. Fitria Wahyu
4. Lian Wahyu
5. Nadilla Azza
6. Neny Febriyanti
TINGKAT 1 REGULER A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat,
karunia, serta kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Cara
Pengkajian Nyeri dengan PQRST ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pengkajian Fisik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Pengkajian Fisik,
Bapak Dr. Dwi Ananto W. SST., M.Kes selaku dosen pengampu kami dan semua pihak
yang turut membantu sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Dalam penulisan tugas ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan. Oleh karena itu, semoga tugas ini dapat memberikan informasi bagi para
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Pembaca
Dengan adanya tugas ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
khususnya terkait dengan cara pengkajian nyeri dengan PQRST yang
mungkin bagi pemula akan sulit mengetahui apa itu pemeriksaan nyeri
PQRST.
2. Penulis
Dapat menyalurkan ilmu yang penulis buat kepada para pembaca tentang
cara pengkajian nyeri dengan PQRST serta memperdalam lagi ilmu terkait
cara pengkajian nyeri dengan PQRST.
BAB II
PEMBAHASAN
1. P : Provokes (P)
Contoh pengkajian nyeri P pada pasien dengan miokard infark: Nyeri muncul
saat beraktivitas, dan reda dengan istirahat.
2. Q : Quality of Pain (Q)
Quality of pain adalah kualitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. Pada
langkah Q, perawat harus mengkaji kualitas dari nyeri, dimana pasien mungkin
akan menggunakan kata-kata seperti tertusuk, terbakar, tertimpa benda berat,
kram, dsb.
Contoh pertanyaan yang diberikan kepada pasien:
Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri; apakah rasanya tajam, sakit, seperti
diremas, menekan, membakar, nyeri berat, kolik, kaku atau seperti ditusuk
(biarkan pasien menjelaskan kondisi ini dengan kata-katanya).
5. Time (Waktu)
T : Time (waktu) kapan sakit mulai muncul; apakah munculnya perlahan atau
tiba-tiba; apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang;
apakah pasien pernah mengalami nyeri seperti ini sebelumnya. apabila "iya"
apakah nyeri yang muncul merupakan nyeri yang sama atau berbeda.
Pertanyaan yang dapat ditanyakan misalnya sebagai berikut :
➢ Kapan nyeri mulai dirasakan?
➢ Seberapa sering keluhan nyeri terjadi?
➢ Apakah terjadi mendadak atau bertahap?
➢ Apakah akut atau kronis?
➢ Apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-kadang?
➢ Apakah pernah mengalami nyeri seperti ini sebelumnya?
Pengkajian Skala Nyeri
Untuk mengetahui tingkat keparahan nyeri yang dirasakan pasien dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Pasien disuruh melihat skala gambar wajah. Gambar pertama tidak nyeri
(anak tenang) kedua sedikit nyeri dan selanjutnya lebih nyeri dan gambar
paling akhir, adalah orang dengan ekspresi nyeri yang sangat berat.
Setelah itu, pasien disuruh menunjuk gambar yang cocok dengan
nyerinya. Metode ini digunakan untuk pediatri, tetapi juga dapat
digunakan pada geriatri dengan gangguan kognitif (Mubarak et al., 2015)