Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ns. Morsi, S.

Kep
Institusi : Semen Padang Hospital
Pelatihan : CIPP/ Batch 2 (20 Februari s.d 04 Maret 2023
Tugas Pribadi : Program PPI (WS)

PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Disisi lain, rumah sakit dapat menjadi mata rantai transmisi penyakit.
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated
Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai
negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific
Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA)
penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang di
bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak
secara langsung sebagai beban ekonomi negara.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas
pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi
dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan
pada berbagai fasilitas kesehatan.

II. LATAR BELAKANG


Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan masalah kesehatan di
seluruh dunia termasuk indonesia. Prevalensi HAIs di negara maju bervariasi
antara 3,5% dan 12% (WHO, 2016).
Berdasarkan hal diatas maka perlu disusun program pencegahan dan
pengendalian infeksi agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu
dan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi serta dapat melindungi masyarakat
dan mewujudkan patient safety.

III. PENGERTIAN
a. Program
Program adalah penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu lembaga.
b. Program Kerja
Program kerja adalah susunan rencana kegiatan kerja yang sudah dirancang dan
telah disepakati bersama untuk dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
c. Program PPI
Program PPI adalah suatu upaya kegiatan untuk meminialkan atau mencegah
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar
rumah sakit.

IV. TUJUAN PROGRAM PPI


1. Tujuan Umum
Sebagai panduan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
professional melalui penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga
setiap individu dapat bekerja secara sistematis dan terstruktur.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi sehingga HAIs dapat menurun.
b. Untuk kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan bagaimana
melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat tercapai.
c. Untuk kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi.
V. MANFAAT PROGRAM PPI
a. Memunculkan rasa kebersamaan di dalam organisasi
b. Menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap tugas masing-masing yang terlibat
dalam program yang telah ditetapkan
c. Mencapai citra organisasi semakin baik

VI. KOMPONEN PROGRAM PPI


a. Sumber Daya Manusia
Secara umum sumber daya manusia yang berperan dalam penyelenggaraan
program PPI di rumah sakit terdiri atas multidisiplin baik itu tenaga medis
maupun non medis. Dalam hal tersebut diperlukan tenaga PPI yang terlatih dan
telah dipilih dan ditetapkan melalui Sk Direktur berupa struktur organisasi PPI
(Tim PPI/ Komite PPI), sehingga pelaksanaan program PPI di rumah sakit dapat
lebih terarah.
Struktur organisasi PPI dibuat dengan berdasarkan regulasi nasional yang
mengacu pada Permenkes No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Struktur organisasi PPI
berada langsung dibawah Direktur, sehingga pelaksanaan program PPI dapat
berjalan secara maksimal.
Sumber daya dari keanggotaan PPI harus terlatih, untuk itu perlunya
pelatihan terkait PPI agar semua anggota PPI fokus terhadap pelaksanaan
program PPI di rumah sakit sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yang dijalani
di rumah sakit.

b. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana rumah sakit dalam penyelenggaraan pencegahan dan
pengendalian infeksi merupakan hal yang sangat penting karena fasilitas yang
memadai dapat menjadi faktor penentu keberhasilan program PPI di rumah sakit.
Sarana dan prasarana penunjang program PPI, meliputi : fasilitas
kebersihan tangan, tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenisnya, safety
box, Alat Pelindung Diri (APD) dan sarana penunjang lainnya. Sarana dan
prasarana harus diupayakan dalam kondisi cukup dan memadai.
c. Anggaran
Dalam pelaksanaan program PPI diperlukan suatu anggaran. Anggaran
diperlukan untuk penyediaan fasilitas kebersihan tangan, APD, pengelolaan
limbah, dan juga pengadaan diklat PPI baik internal maupun eksternal,
pemeriksaan kesehatan karyawan, surveilans dan pemeriksaan lingkungan.
Perencanaan anggaran sangatlah penting dilakukan agar dapat diketahui
kebutuan-kebutuhan yang diperlukan dalam penyelenggaraan program PPI.
Selain itu dapat diketahui pula alokasi anggaran yang disediakan untuk dapat
mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.

d. Kebijakan PPI Rumah Sakit


Kebijakan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di dalam rumah
sakit perlu dibuat untuk menjadi dasar pelaksanaan program PPI sehingga
pelaksanaan program dapat berjalan dengan terarah dan optimal. Dan perlu
dilakukan sosialisasi terhadap kebijakan PPI pada setiap karyawan untuk
mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam memahami makna pada isi regulasi,
serta memastikan bahwa regulasi tersebut dapat dilakukan dengan optimal dengan
menjadikannya sebagai acuan dalam bekerja.

VII. TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAM PPI


Tata naskah penulisan suatu program PPI, terdiri dari :
a. Pendahuluan
Yang tertulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat dari umum ke
khusus atau dari khusus ke umum yang masih terkait dengan program.

b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun, sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan disini adalah merupakan tujuan program, tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangakan tujuan khusus adalah tujuan program secara
rinci.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya program tersebut, karena itu antara tujuan dan
kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa dengan melakukan rapat, melakukan
audit, monitoring dan lain-lain.

f. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang memenuhi syarat SMART untuk
mencapai tujuan-tujuan program. Sasaran program menunjukan hasil antara yang
diperlukan untuk mewujudkan/ merealisasi tujuan tertentu. Sasaran SMART
meliputi :
(1) Spesific : Buat tujuan yang spesifik
(2) Measurable : Miliki kriteria untuk mengukur progress
(3) Achievable: Tetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai
(4) Relevant : Buat tujuan yang relevan
(5) Time Based : Tetapkan tenggang waktu

Dalam menetapka tujuan harus memenuhi hal dibawah ini, yaitu :


(1) Who- Siapa yang akan terlibat dalam pelaksanaan program PPI
(2) What- Target apa yang ingin dicapai dalam program PPI
(3) Where- Dimana target akan dicapai
(4) When- Kapan target ini akan dicapai
(5) Why- Mengapa kita menetapkan tujuan ini

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal pelaksanaan kegiatan tergantung dari lama waktu rencana program
tersebut akan dilaksanakan. Untuk program tahunan maka jadwal yang dibuat
adalah jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun maka jadwal
yang harus dibuat adalah jadwal 5 tahun. Jadwal dapat dibuatkan time table
sebagai berikut :

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


(1) Evaluasi jadwal kegiatan setiap bulan, triwulan, semester atau tahunan
dalam kurun waktu waktu tertentu. Dan tetapkan siapa yang akan
melakukan evaluasi kegiatan program tersebut.
(2) Dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal
maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak menganggu program secara
keseluruhan.
(3) Pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan
kegiatan terseut, dan kapan laporan tersebut harus dibuat.

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


(1) Pencatatan adalah catatan kegiatan
(2) Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
berapa lama laporan harus diserahkan kepada siapa saja laporan tersebut
harus ditujukan.
(3) Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.

VIII. KEGIATAN PROGRAM PPI


Kegiatan program PPI, meliputi :
a. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
Pelaksanaan pencegahan dan penurunan kejadian infeksi di rumah sakit dilakukan
dengan rincian kegiatan yaitu :
 Melaksanakan kewaspadaan isolasi
 Surveilans risiko infeksi
 Investigasi KLB
 Pengawasan penggunaan antimikroba
 Pembuatan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
 Penetapan fokus penurunan risiko
 Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI
b. Pengembangan fasilitas pendukung PPI
Pengembangan fasilitas pendukung PPI dilakukan dengan setiap anggota yang
menilai seberapa baik ketersediaan fasilitas pendukung PPI di rumah sakit dan
membuat usulan pengadaan sarana dan prasarana untuk membantu kelancaran
program PPI.
c. Peningkatan kompetensi Komite PPI dan petugas di rumah sakit
Peningkatan kompetensi tim PPI dilakukan dengan mengadakan pelatihan-
pelatihan kepada anggota, baik itu secara internal maupun eksternal untuk
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi anggota tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi. Dalam hal ini, setiap anggota dari tim PPI telah
mendapatkan pelatihan PPI dasar, dan diadakan pula kegiatan pelatihan tentang
PPI secara internal setiap tahunnya.
d. Pertemuan atau rapat PPI, serta pelaporan kegiatan PPI
Pertemuan atau rapat anggota di rumah sakit terdiri atas 3 jenis, yaitu rapat rutin
bulanan antara IPCN dan IPCLN, rapat 3 bulan bersama anggota dari unit
pelayanan, serta rapat darurat (emergency) yang dilakukan setiap kali terdapat
suatu hal yang mendadak dan memerlukan pembahasan segera.

IX. MONITORING PROGRAM PPI


Monitoring program PPI di unit-unit pelayanan perlu dilakukan guna memastikan
bahwa program sudah dijalankan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Monitoring
dapat dilakukan dengan menggunakan form checklist digunakan oleh IPCN dalam
mengaudit pelaksanaan kegiatan dalam unit di rumah sakit.
Hasil telusur terhadap monitoring pelaksanaan program pencegahan dan
pengendalian infeksi ini yang akan dilakukan penilaian, yang perlu di evaluasi dan di
tindaklanjuti dan dilaporkan secara rutin oleh IPCN kepada Komite PPI dan Direktur.
X. HAMBATAN PROGRAM PPI
Hambatan dalam pelaksanaan program PPI dapat dituliskan dalam laporan tahunan
program PPI, agar dapat dilakukan evaluasi untuk perbaikan pada pelaksanaan program
di tahun berikutnya.
XI. EVALUASI PROGRAM PPI
Evaluasi pelaksanaan program yang dilakukan secara bulanan, triwulan, semester atau
tahunan agar dapat dilakukan perbaikan secara terus menerus meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan dan setelah pelaksanaan.

XII. LAPORAN PROGRAM PPI


Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat sesuai pelaksanaan kegiatan, ditujukan/
dilaporkan kepada Direktur dan Unit terkait, Dapat dilakukan perubahan jika
diperlukan, disesuaikan dengan kondisi serta situasi terkini agar tujuan dapat tercapai.

XIII. KESIMPULAN
a. Program PPI harus memiliki tujuan yang jelas bedasarkan epidemiologi local dan
prioritas menurut penilaian risiko dan fungsi yang selaras dan berkontribusi
terhadap pencegahan HAIs dan penyebaran AMR dalam pelayanan kesehatan
b. Program PPI akan berjalan jika adanya dukungan manajemen, Tim terlatih,
kinerja tinggi sarana dan prasarana yang memadai
c. Penerapan program PPI melibatkan dan komitmen semua individu yangberada di
RS
d. Dengan melaksanakan program PPI diharapkan dapat mengurangi HAIs,
sehingga mutu layanan kesehatan dapat ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai