PENANGGULANGAN HIV-AIDS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PETALA BUMI
TAHUN 2023
TAHUN 2023
PROGRAM KERJA
PENANGGULANGAN HIV-AIDS
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Permenkes no 23 tahun 2022 dan Peraturan Daerah Provinsi Riau
No 4 tahun 2006 tentang pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS bahwa
perkembangan jumlah kasus HIV-AIDS semangkin meningkat dan dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap berbagai aspek kehidupan, khususnya terhadap
kualitas kesehatan masyarakat sehingga perlu diambil langkah-langkah pencegaahan
dan penanggulangan secara melembaga, sistematis, komprehensif, partisifatip,
terpadu, dan berkesinambungan.
Masalah HIV-AIDS bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah
menjadi program nasional yang diprioritaskan. Upaya pencegahan dan
penanggulangannya memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai
pihak. Pemerintah berperan sebagai pemimpin upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS baik di pusat maupun di daerah. Menyelenggarakan
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS ini, mengharuskannya adanya
koordinasi yang baik sejak perencanaan sampai evaluasinya. Memperhatikan
kecenderungan epedemi HIV-AIDS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya
pencegahan dan penanggulangan di Indonesia akan memakan waktu yang cukup
lama. Oleh sebab itu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS harus dapat
dijamin kesinambungannya sangat ditentukan oleh komitmen politik, kepemimpinan
yang kuat dan tersedianya dana yang terus-menerus, perawatan sarana dan prasarana
yang digunakan. manajemen secara terarah dan terorganisir, guna kelancaran tugas
dan optimalisasi kerja dalam upaya meningkatan mutu pelayanan rumah sakit
terutama setiap unit pelayanan maka diperlukan suatu program kerja atau kerangka
acuan program kerja penanggungjawab program. Di mana suatu kegiatan yang
terprogram, terinci dan berstrategi dalam setiap kegiatan yang dipimpin dapat
mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan program kerja tersebut.
B. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
yang optimal, oleh karena itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan
CST terintegrasi PMTCT dan PICT TB HIV.
Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting dalam
menghasilkan kwalitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan
pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara
berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang
telah disusun, implementasi kinerja dilakukan dilaksanakan oleh sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan pentingan.
Penurunan kinerja pelaksanaakan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Di dalam organisasi rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang
langsung membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam
manajemen rumah sakit. Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin
mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan pelayanan dan
mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh
pimpinan program antara lain: Perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan
pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari beberapa fungsi
manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana melakukan
suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program
dalam usaha meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target
program.
C. TUJUAN
Tujuan umum:
Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS,
dengan memberikan pelayanan CST
Tujuan khusus:
1. Memberikan konseling testing dan pengobatan secara rahasia
2. Melaksanakan pemeriksaan laboraturium
3. Menyediakan dan melaksanakan pelayanan PITC, PMTCT, PICT TB HIV.
4. Membuat pencatatan dan pelaporan
5. Mengevaluasi program
b. Rincian kegiatan
1. Menyusun program kerja
a. Membuatan anggaran dan pembiayaan
b. Membuat laporan setiap bulan
c. Membuat jadwal kegiatan konselor
2. Mengadakan pertemuan rutin setiap 6 bulan
a. Mengadakan rapat bersama Tim guna membahas masalah yang ada terkait
dengan pelaksanaan tugas
b. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi , analisa serta tindak lanjut dari
masalah yang ditemukan
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
a. Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan teknis pelatihan yang pernah
diikuti serta tahun terakhir mengikuti.
b. Membuat daftar pengajuan calon-calon nama yang akan mengikuti
pendidikan atau pelatihan berdasarkan tugas masing-masing.
4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
a. Membuat kebutuhan tenaga tiap tahun
b. Membuat kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahun
5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS
a. Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan tugas tiap 6
bulan.
b. Mengadakan evaluasi Program
F. SASARAN
1. Menyusun Program kerja 100% pencatatan dan pelaporan
2. Mengadakan pertemuan Rutin
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan
4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JenisKegiatan 2023
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Merevisi SPO Penanggulangan V
HIV/AIDS
2
Rapat Revisi SK TIM HIV V
MOU Rujukan dengan RS V
perujuk