Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM

KERJA
TB-DOTS DAN
MTPTRO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SEKAYU

2019

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 1


DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
.............................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 3


A. LATAR BELAKANG ........................................................... 3
B. TUJUAN ............................................................................ 4
.

BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ................... 6


A. KEGIATAN POKOK ........................................................... 6
B. RINCIAN KEGIATAN ......................................................... 6

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................. 9


A. PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................. 9
B. SASARAN ......................................................................... 9
C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ............................. 10

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI, PENCATATAN DAN


PELAPORAN .......................................................................... 12
A. MONITORING DAN EVALUASI ........................................ 12
B. PENCATATAN DAN PELAPORAN ................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 2


A. LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya
penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara sejak tahun
1995.

Menurut laporan WHO tahun 2015, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta
kasus TB baru dengan 3,2 juta kasus diantaranya adalah perempuan.
Dengan 1,5 juta kematian karena TB dimana 480.000 kasus adalah
perempuan. Dari kasus TB tersebut ditemukan 1,1 juta (12%) HIV positif
dengan kematian 320.000 orang (140.000 orang adalah perempuan) dan
480.000 TB Resistan Obat (TB-RO) dengan kematian 190.000 orang.
Dari 9,6 juta kasus TB baru, diperkirakan 1 juta kasus TB Anak (di bawah
usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun.

Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO tahun 2015,


diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000
penduduk) dengan 100.000 kematian pertahun (41 per 100.000
penduduk). Diperkirakan 63.000 kasus TB dengan HIV positif (25 per
100.000 penduduk). Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate/CNR)
dari semua kasus, dilaporkan sebanyak 129 per 100.000 penduduk.
Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus, diantaranya 314.965 adalah kasus
baru. Secara nasional perkiraan prevalensi HIV diantara pasien TB
diperkirakan sebesar 6,2%. Jumlah kasus TB-RO diperkirakan sebanyak
6700 kasus yang berasal dari 1,9% kasus TB- RO dari kasus baru TB dan
ada 12% kasus TB-RO dari TB dengan pengobatan ulang.

Target program penanggylangan TB Nasional yaitu eliminasi pada tahun


20135 dan Indonesia bebas TB tahun 2050. Target program
Penanggulangan TB sebagaimana yang dimaksud di atas diveluasi dan

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 3


dapat diperbaharui sesuai dengan perkembangan program
Penanggulangan TB. Untuk tercapainya target Program Penanggulangan
TB Nasional, maka Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus
menetapkan target Penanggulangan TB tingkat Daerah Kabupaten/Kota
selaras dengan target Nasional dan memperhatikan strategi Nasional.
Strategi Nasional yang dimaksud terdiri atas:
a. Penguatan kempemimpinan program TB;
b. Peningkatan akses layanan TB yang bernutu;
c. Pengendalian faktor risiko TB;
d. Peningkatan kemitraan TB;
e. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan TB; dan
f. Penguatan manajemen program TB.

Untuk pelayanan pasien dengan strategi DOTS dan MTPTRO, strategi ini
terdiri atas lima komponen utama, yaitu:
1. Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dalam hal
ini dukungan dana.
2. Diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik
langsung.
3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Minum Obat.
4. Kesinambungan persediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka
pendek untuk pasien.
5. Pencatatan dan pelaporan yang baku untuk memudahkan
pemantauan dan evaluasi program TB.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
mempercepat pencapaian eliminasi TB untuk mencapai tujuan

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 4


pembangunan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan dan memperluas pemanfaatan strategi dan
memperluas akses terhadap diagnosis yang akurat dan
pengobatan yang efektif.
b. Akselerasi program DOTS dan MTPTRO dalam mencapai target
global dalam pengendalian TB.
c. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas OAT.
d. Menyusun strategi dengan mengadaptasi program TB DOTS untuk
pasien Resisten Obat dengan MTPTRO.
e. Menurunkan dampak koinfeksi TB dengan komorbid lain (TB-HIV
dan TB-DM).
f. Mempercepat upaya eliminasi TB dengan cara meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai rantai penularan dan
pencegahan infeksi TB.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 5


BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK

Kegiatan pokok TB DOTS dan MTPTRO di RSUD Sekayu terdiri atas:


1. Terbentuk dan berfungsinya tim TB DOTS dan MTPTRO di RSUD
Sekayu.
2. Terlaksananya pelatihan tim TB DOTS dan MTPTRO di RSUD
Sekayu.
3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS dan MTPTRO sesuai dengan
kebijakan yang berlaku di RSUD Sekayu.
4. Melaksanakan pelatihan yang berkelanjutan disertai sosialisasi
tentang pelayanan TB DOTS dan MTPTRO.
5. Mempercepat pembentukan jejaring internal dan eksternal yang efektif
dan efisien dengan pembuatan MOU kerjasama lintas sektoral.

B. RINCIAN KEGIATAN

1. Terbentuk dan berfungsinya tim TB DOTS dan MTPTRO di RSUD


Sekayu.
a. Dibentuknya SK Tim TB-DOTS dan Tim MTPTRO oleh Direktur
RSUD Sekayu beserta tugas pokok dan fungsi masing-masing
anggota.
b. Berfungsinya tim TB-DOTS dan Tim MTPTRO sesuai dengan
tugas dan wewenangnya masing-masing.
c. Terbentuk dan berfungsinya Tim Ahli Klinis untuk pengobatan
paripurna pasien TB-RO.

2. Terlaksananya pelatihan tim TB DOTS dan MTPTRO di RSUD


Sekayu.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 6


a. Membuat jadwal pelatihan dan inhouse training secara berkala dan
berkesinambungan.
b. Membuat pemetaan (mapping) petugas yang akan diberikan
pelatihan dan dijadikan sebagai Tim TB-DOTS dan Tim MTPTRO
yang terlatih dan bersertifikat.

3. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS dan MTPTRO sesuai dengan


kebijakan yang berlaku di RSUD Sekayu.
a. Terlaksananya rujukan internal dan eksternal yang efektif dan
efisien di RSUD Sekayu.
b. Melakukan fungsi kontrol tata kerja dan tata laksana rujukan TB-
DOTS dan MTPTRO.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi program kerja dan pencapaian
tiap bulan.

4. Melaksanakan pelatihan yang berkelanjutan disertai sosialisasi


tentang pelayanan TB DOTS dan MTPTRO.
a. Melaksanakan program promosi kesehatan masyarakat dengan
melakukan penyuluhan dan sosialisasi TB kepada masyarakat
awam dan keluarga pasien yang ada di RSUD Sekayu.
b. Membuat materi dan sarana penyuluhan yang informatif dan
menarik (pamflet, poster, atau flyer).
c. Melaksanakan pelatihan dan seminar berkala untuk petugas medis
dan non medis di RSUD Sekayu.

5. Mempercepat pembentukan jejaring internal dan eksternal yang efektif


dan efisien dengan pembuatan MOU kerjasama lintas sektoral.
a. Membuat MOU kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Provinsi untuk pengadaan dan operasional alat diagnosis TB
dengan menggunakan metode Tes Cepat Molekuler.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 7


b. Membuat MOU kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Provinsi untuk kegiatan pengobatan TB Sensitif Obat dan TB
Resisten Obat.
c. Membuat MOU kerjasama dengan Rumah Sakit Satelit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer lainnya, untuk menjadikan
RSUD Sekayu sebagai RS Subrujukan pasien TB-RO.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 8


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan layanan TB komprehensif dan paripurna di RSUD
Sekayu terdiri dilaksanakan dengan kegiatan utama berupa:
1. Pembentukan tim TB DOTS dan MTPTRO di RSUD Sekayu, yang
akan menjalankan fungsi operasional dan monitoring pelayanan TB
di RSUD Sekayu.
2. Pelaksanaan fungsi monitoring dan evaluasi mutu pelayanan TB oleh
Pimpunan Rumah Sakit.
3. Melaksakan koordinasi yang berkesinambungan dengan seluruh
unsur yang terlibat dalam proses pelayanan TB, yang meliputi
Pimpinan Rumah Sakit, Komite Medik, tim Akreditasi Rumah Sakit,
dan tim DOTS/MTPTRO dalam hal perencanaan, pelaksanaan, serta
monitoring dan evaluasi kinerja.
4. Pencatatan dan pelaporan TB yang terstruktur dan terjadwal.

B. SASARAN

Sasaran pelaksanaan program TB-DOTS dan MTPTRO di RSUD Sekayu


adalah seluruh pasien berisiko untuk terkena TB, termasuk di dalamnya
petugas kesehatan yang kontak erat dengan TB, agar dapat di diagnosis
dan di tata laksana sesuai dengan standar diagnosis dan tata laksana
terbaru.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 9


C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Jenis Kegiatan 08 11
. 1 2 3 4 5 6 7 9 0 2
01. Dibentuknya SK Tim TB-
DOTS dan Tim MTPTRO
oleh Direktur RSUD
Sekayu beserta tugas
pokok dan fungsi masing-
masing anggota.

02. Berfungsinya tim TB-DOTS


dan Tim MTPTRO sesuai
dengan tugas dan
wewenangnya masing-
masing.

03. Terbentuk dan


berfungsinya Tim Ahli Klinis
untuk pengobatan
paripurna pasien TB-RO.

04. Membuat jadwal pelatihan


dan inhouse training secara
berkala dan
berkesinambungan.

05. Membuat pemetaan


(mapping) petugas yang
akan diberikan pelatihan dan
dijadikan sebagai Tim TB-
DOTS dan Tim MTPTRO
yang terlatih dan
bersertifikat

06. Terlaksananya rujukan


internal dan eksternal yang
efektif dan efisien di RSUD
Sekayu.

07. Melakukan fungsi kontrol


tata kerja dan tata laksana
rujukan TB-DOTS dan
MTPTRO.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 10


08. Melakukan monitoring dan
evaluasi program kerja dan
pencapaian tiap bulan.

09. Melaksanakan program


promosi kesehatan
masyarakat dengan
melakukan penyuluhan dan
sosialisasi TB kepada
masyarakat awam dan
keluarga pasien yang ada di
RSUD Sekayu.

10. Membuat materi dan sarana


penyuluhan yang informatif
dan menarik (pamflet,
poster, atau flyer).

11. Melaksanakan pelatihan dan


seminar berkala untuk
petugas medis dan non
medis di RSUD Sekayu.

12. Membuat MOU kerjasama


dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Provinsi
untuk pengadaan dan
operasional alat diagnosis
TB dengan menggunakan
metode Tes Cepat
Molekuler.

13. Membuat MOU kerjasama


dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Provinsi
untuk kegiatan pengobatan
TB Sensitif Obat dan TB
Resisten Obat.

14. Membuat MOU kerjasama


dengan Rumah Sakit Satelit
dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer lainnya,
untuk menjadikan RSUD
Sekayu sebagai RS
Subrujukan pasien TB-RO

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 11


BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI, PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. MONITORING DAN EVALUASI

Dalam pelaksanaan tugas nya, Tim TB-DOTS dan Tim MTPTRO


melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan dengan
memperhatikan hal-hal utama berikut:
1. Pemeriksaan mikroskopik langsung.
2. Penerapan sistem ISTC dan SPO dalam tiap segi layanan TB.
3. Monitoring pengobatan pasien,
4. Monitoring terhadap kepatuhan pelaksanaan jejaring internal dan
eksternal.
5. Monitoring rujukan pasien dan umpan balik pelaksanaan.
6. Terjaminnya ketersediaan OAT dan non OAT untuk mengatasi efek
samping pengobatan.
7. Kepatuhan staff Rumah Sakit terhadap pelaksanan program TB-
DOTS dan MTPTRO.
8. Pencatatan pasien TB dengan kasus rujukan dan mangkir.

B. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan tiap bulannya diberikan kepada
Tim DOTS dan Tim MTPRO, Komite Medik, dan Pimpinan Rumah
Sakit.
2. Hasil dari kegiatan, monitoring, dan evaluasi dianalisis dan diperbaiki
untuk menjadi acuan kegiatan di tahun yang akan datang.

PROGRAM KERJA TB-DOTS DAN MTPTRO 12

Anda mungkin juga menyukai