2023
DAFTAR ISI
Bagian I
Program Kerja Tahun 2023 Ruang Perawatan Lotus
Bagian II
Program Kerja Tahun 2023 Ruang Perawatan Tulip
Bagian III
Program Kerja Tahun 2023 Ruang Perawatan Alamanda,
Amarylis dan Teratai
PROGRAM KERJA
NS I
2023
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Bhakti Medicare merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RS Bhakti Medicare berlokasi di Jln. Raya Siliwangi Cicurug Sukabumi. Tlp : (0266)
731555, 735551 Fax : (0266) 73189, Jawa Bara - Indonesia. dengan alamat e-mai
bhaktimedicare@roketmail.com RS. Bhakti Medicare diresmikan pada tanggal 25 Mei
2008 dengan status berada dibawah kepemilikan PT. Medikarya Utama. RS Bhakti
Medicare merupakan rumah sakit tipe C. Pada saat ini RS Bhakti Medicare dipimpin oleh
dr. Hj. Rahmini Shabariah, Sp.A selaku direktur. Pada permulaan kepemimpinan beliau
3
pada tahun 2009 motto RS Bhakti Medicare Melayani dengan Sepenuh Hati.
RS Bhakti Medicare memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik
umum, klinik gigi, klinik Kecantikan dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta
rawat inap. Kegiatan utama dari ruangan rawat inap meliputi pelayanan pengobatan dan
perawatan terhadap 4 kasus besar penyakit ditambah beberapa kasus lain yaitu:
a. Penyakit dalam
b. Anak
c. Bedah
d. THT
e. Kebidanan
f. Syaraf, dan
g. Mata
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program kerja rawat inap ruang lotus adalah memberikan
pelayanan rawat inap yang prima sesuai dengan standar pelayanan yang di
tetapkan perundangan dimana pasien safety sebagai prioritas utama.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standar pelayanan
b. Memberikan pelayanan yang aman (safety)
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standar pelayanan
d. Meningkatakan mutu pelayanan sesuai dengan indicator mutu RS
4
BAB II
PROGRAM KERJA
KEPALA RUANGAN RUANG RAWAT INAP RUANG LOTUS
s
3 Penanggung Jawab D3 Keperawatan 3 4 Kurang 1
a
Shift
4 r
Pelaksana D3 Keperawatan 5 5
b
Berdasarkan tabel diatas, maka kebutuhan tenaga sebanyak 10 Orang
5
b. Orientasi Karyawan baru
1) Unit kerja kepegawaian dan diklat menginformasikan ke Instalasi Rawat
inap ruang lotus perihal jadwal orientasi
2) Menyiapkan materi orientasi dan daftar hadir 1 hari sebelumnya
3) Melakukan orientasi
4) Buat arsip untuk berkas orientasi
c. Pelatihan Internal
1) Berikan pengajuan pelatihan ke unit kerja kepegawaian dan diklat
2) Unit kerja Kepegawaian dan Diklat menghubungi rekanan / vendor (jika
pelatihan di dukung/disponsori oleh vendor/rekanan).
6
2) Menerima jadwal dan form penilaian kinerja karyawan dari unit kerja
kepegawaian dan diklat
3) Melakukan penilaian kinerja karyawan
4. Sasaran / Target
7
C. PELAYANAN RAWAT INAP RUANG LOTUS
1. Kegiatan Pokok
Pengembangan dan peningkatan pelayanan rawat inap ruang lotus.
2. Rincian Kegiatan
a. Pengklasifikasian Derajat Ketergantungan pasien ruang lotus
b. Perencanaan kebutuhan ketenagaan
c. Pencapaian mutu asuhan keperawatan rawat inap
d. Pengembangan SDM
e. Pelaksanaan orientasi tenaga baru
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ruangan rawat inap ruang lotus sebagai berikut:
8
4. Sasaran / Target
No Kegiatan Sasaran
9
j. Infeksi saluran kemih/ISK
k. Ketidak tepatan identifikasi pasien
l. Kejadian pasien jatuh
m. Angka perawatan ulang
n. Kejadian pulang antas permintaan sendiri
3. Cara Melaksanakan
a. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
1) Area : Klinis
2) Judul Indikator : kelengkapan asesmen medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk
10
10) Kriteria Inklusi : Semua pasien igd yang dilakukan
pemeriksaan
11) Kriteria Eksklusi :
11
8 Kejadian reaksi transfuse 0%
12
1 MCU dan Vaksin Seluruh staf rawat inap ruang lotus
13
F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1. Kegiatan Pokok
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Rincian Kegiatan
Cuci tangan /Hand Hygiene
Pembuangan sampah medis dan non medis
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Melakukan pelatihan PPI, termasuk cuci tangan yang baik dan benar
4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pencegahan dan Pengendalian Angka ketidak patuhan cuci tangan
Infeksi (PPI) petugas rawat inap NS (0%)
14
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2018
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDM
Orientasi Sesuai
x x x x x x x x x x x x
Karyawan kebutuhan
Pelatihan x x x x x x x x x x x Sesuai
x jadwal
internal
diklat
Sesuai
Pelatihan jadwal
Eksternal seminar
yang ada
Penilaian kinerja x x
2 Fasilitas
Pemeliharaan
x x x x x x x x x x x x
alat
Kalibrasi alat x
Penggantian/ Sesuai
x x x x x x x x x x x x
penambahan kebutuhan
3 Pemantapan Mutu
Kontrol mutu
x x x x x x x x x x x x
internal
4 PMKP x x x x x x x x x x x x
5 Keselamatan
x x x x x x x x x x x x
kerja
6 PPI x x x x x x x x x x x x
15
BAB IV
ANGGARAN
16
BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN
17
PROGRAM KERJA RUANG TULIP
TAHUN 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Pada tahun 2019 terdapat beberapa kegiatan yang belum terealisasi dengan baik
seperti pemeliharaan dan peremajaan alat – alat medis , in house training atau
seminar dan workshop di luar rumah sakit atau tentang sarana dan prasarana di
cluster tulip yang belum sesuai standar.
Secara umum cluster tulip adalah ruang rawat di rumah sakit yang di lengkapi
dengan staf yang terlatih dan bersertifikat .Rumah Sakit merupakan tempat
pelayanan jasa kesehatan yang kompleks dengan sumber daya manusia dan disiplin
ilmu yang beragam. Dewasa ini rumah sakit berkembang menjadi industri pelayanan
jasa rumah sakit, sebagai industri jasa mempunyai fungsi sosial dan juga sekaligus
sebagai fungsi ekonomi.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat, fenomena ini menuntut pihak
rumah sakit untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan diantaranya melalui
pengembangan sarana/prasarana, system management, SDM, dll oleh karena
rumah sakit menjadi simpul utama yang berfungsi sebagai pusat rujukan dalam
jejaring kerja pelayanan kesehatan.
Berdasarkan undang-undang no.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksud rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan yang dilakukan oleh penyedia
jasa layanan kesehatan harus mengacu pada pedoman pelayanan di Rumah sakit itu
sendiri.
Perawat sebagai pelaksana pemberi askep pada pasien di unit rawat inap harus
mampu memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap cekatan, tepat dan
cepat dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan yang terjadi, juga harus
mampu mengoprasionalkan alat – alat khusus d rawat inap.
Mengingat 6 sasaran keselamatan pasien (international patient safety goal) yang
menjadi kosentrasi bagi kita untuk terus di capai dan dipertahankan maka menjadi
pertimbangan dalam menyusun progam kerja ini semuanya bisa tercapai dengan
maksimal dan sesuai dengan harapan serta waktu yang telah di tentukan
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya rasa aman dan nyaman untuk pasien, pengunjung dan karyawan
melalui sarana dan peralatan yang memenuhi syarat .dan diharapkan fungsi
pelayanan kita bisa memenuhi standar pelayanan pasien yang sudah di tentukan .
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan SDM yang sesuai dengan kompetensi yang
ditentukan dan sesuai dengan rasio perawat pasien
b. Tercapainya 6 standart keselamatan pasein
c. Mengurangi complain pasien
d. Menurunkan angka APS
3
BAB II
PROGRAM KERJA
RUANG TULIP
2. RincianKegiatan
a. Tenaga medis
Dokter dokter spesialis yang di akui oleh departemen kesehatan harus
memiliki latar belakang pendididikan, pelatihan dan pengakaman dalam
bidangnya serta telah tersertifikasi (mempunyai STR & SIP)
b. Tenaga perawat
Pelayanan perawatan di rawat inap dilakukan oleh perawat yang memiliki
pendidikan, pelatihan, serta memiliki STR & SIP sesuai dengan
kompetensinya
c. Tenaga kesehatan lain
Selain tenaga kesehatan dokter dan perawat terdapat pula penunjang medis
di antaranya petugas laboratorium, farmasi, ahli gizi, radiolgi, fisioterapi
sesuai dengan kompetensi
4
3) Unit kerja Kepegawaian dan Diklat menginformasikan ke unit, 1
minggu sebelumnya tentang waktu traning.
4) Melakukan pelatihan
5) Menerima sertifikat setelah pelatihans elesai
6) Buat laporan pelatihan.
d. Pelatihan internal
1) Menginformasikan ke staf ruang tulip tentang waktu traning.
2) Menyiapkan materi, form daftar hadir dan form notulen rapat.
3) Melakukan pretest dan post test pada saat hari diberikan traning.
4) Membuat arsip berkas pelatihan.
e. Pelatihan Eksternal/Seminar
1) Menginformasikan ke staf bahwa ada seminar
2) Menentukan staf yang ikut seminar.
3) Berikan pengajuan pelatihan ke unit kerja kepegawaian dan diklat
4) Konfirmasikan kembali kepada panitia pelaksana mengenai teknis
pelaksanaan seminar.
5) Mengikuti pelatihan
6) Buat laporan pelatihan
f. Penilaian Kinerja
1) Penilaian kinerja dilakukan 3 bulan sekali untuk karyawan non orientasi
dan 1 bulan sekali untuk karyawan orientasi dengan dasar penilaian
yang diambil dari kewenangan rincian klinis petugaslaboratorium.
2) Menerima jadwal dan form penilaian kinerja karyawan dari unit kerja
kepegawaian dandiklat
3) Melakukan penilaian kinerja karyawan
4. Sasaran /Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Orientasi karyawan Seluruh karyawan baru (100%)
2 Menegement bangsal Kepala ruangan (100%)
3 Pelatihan pemasangan infus Seluruh perawat (100%)
4 Pelatihan perawatan luka Seluruh perawat(100 %)
5 Membaca hasil EKG Seluruh perawat(100%)
5
B. SARANA DANPRASARANA
1. KegiatanPokok
Pemeliharaan dan Pengadaan Fasilitas / Peralatan
2. RincianKegiatan
a. Pemeliharaan (alat/fasilitas)
1) Thermometer infrared
2) Tensimeter
3) Stetoskep
4) Lampu baca hasil rontgen
5) Timbangan
6) Nebulizer
7) Syeering pump
4. Sasaran /Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pemeliharaan alat 100 % alat berfungsi dan siap pakai
2 Kalibrasi alat 100 % hasil yang akurat
3 Penambahan /penggantian 100 % penambahan / penggantian alat
sesuai dengan pengajuan
6
C. PELAYANAN
1. Kegiatan Pokok
Pengembangan dan peningkatan pelayanan ruang tulip di berikan sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan rumah sakit dan standar prosedur
operasional
2. Rincian Kegiatan
a. Dilakukan secara kerjasama dan tim
b. Pelayanan dilakukan sesuai standart
c. Peralatan yang tersedia memenuhi kebutuhan
d. Semua tindakan di dokumentasikan dengan baik
e. Harus ada system monitor dan evaluasi
4. Sasaran /Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Diklat internal Seluruh karyawan ruang tulip
2 GKM Seluruh karyawan ruang tulip
3 Monitoring alkes ruangan Seluruh karyawan ruang tulip
4 Penilaian karyawan Seluruh karyawan ruang tulip
7
D. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATANPASIEN
1. Kegiatan Pokok
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Rincian Kegiatan
a. Kepatuhan identifikasi pasien
b. Kepatuhan jam visite dokter spesialis
c. Kepatuhan cuci tangan
d. Kepatuhan upaya pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh pada
pasien rawat inap
e. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
rawat inap
f. Ketidak patuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status
pasien
g. Ketepatan pemberian obat (5 benar)
h. Kejadian reaksi transfuse
i. Infeksi luka infuse /phlebitis
j. Infeksi saluran kemih/ISK
k. Ketidak tepatan identifikasi pasien
l. Kejadian pasien jatuh
m. Angka perawatan ulang
n. Kejadian pulang antas permintaan sendiri
3. Cara Melaksanakan
a. Kepatuhan upaya pencegahan resiko cidera akibat pasien jatuh pada
pasien rawat inap
1. Area Klinis
2. Judul Indikator Kepatuhan upaya pencegahan resiko
cidera akibat jatuh pada pasien rawat
inap
3. Definisi Operasional Upaya pencegahan jatuh meliputi:
1. Screening di rawat jalan / IGD
2. Asesmen awal resiko jatuh
3. Asesmen lanjutan resiko jatuh
4. Edukasi pencegahan pasien
resiko jatuh
Di sebut patuh apabila melaksankan
upaya pencegahan jatuh pada pasein
yang beresiko sesui dengan standart
yang d tetapkan di Rs
Catatan:
Asesmen awal hanya di lakukan oleh
pasien yang rawat inap
Untuk pasien rawat jalan dan IGD
hanya di lakukan screening
5. Tujuan Terselenggaranya pelayanan
keperawatan yang aman yang efektif
bagi pasien dalam upaya mencapai
pemenuhan sasaran keselamatan
pasien
6. DimensiMutu Keselamatan dan focus pada pasien
7. Dasar Pemilihan Indikator Permenkes 11/2017 tentang SKP
8. Numerator Jumlah kasus yang mendapatkan
ketiga upaya pencegahan pasien
8
jatuh
9. Denominator Jumlah kasus yang beriko jatuh
semua pasien
10. Formula Numerator / Denumerator x 100%
11. Kriteria Inklusi Semua kasus yang beresiko jatuh
12. Kriteria Eksklusi Pasien yang tidak daapt di lakukan
asesmen ulang maupun edukasi
seperti pasien meninggal ,pasien
gangguan jiwa yang sudah melewati
fase akut dan pasien menolak
edukasi
13. Cara pengumpulan data Retrospeksi
14. Metode pengumpulan data Formulir sensus harian
15. Cakupan data (total /sample) Sampling
16. Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
17. Frekuensi Analisa Data 3 bulan
18. Metode Analisa Data Menggunakan diagram garis dan
batang
19. Sumber Data Rekam medis pasien rawat inap
20. Target 100 %
21. Penanggung Jawab Tim mutu RS
22. Publikasi Data Rapat koordinasi
9
1. Ratakan dan gosokan sabun
dengan kedua telapak tangan
2. Gosok punggung dan sela-
sela jari tangan dengan tangan
kanan dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela
– sela jari
4. Jari – jari sisi dalam kedua
tanagn saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar
dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
6. Gosok dengan memutar ujung
jari – jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan
sebaliknya
7. Tujuan Mengetahui angka kepatuhan cuci
tangan
8. Dimensi Mutu Meningkatkan patient safety
9. Dasar Pemilihan Indikator PMK NO 27 tahun 2017
10. Numerator Jumlah kebersihan tangan
11. Denominator Jumlah peluang cuci tangan
12. Formula Jumlah kebersihan cuci tangan /
jumlah peluang kebersihan x 100
13. Kriteria Inklusi Semua peluang kebersihan
tangan
14. Kriteria Eksklusi -
15. Cara pengumpulan data Formulir
16. Metode pengumpulan data Monitoring
17. Cakupan data (total /sample) Perawat
18. Frekuensi Pengumpulan data Bulanan
19. Frekuensi Analisa Data Perbulan
20. Metode Analisa Data Grafik batang dan garis
21. SumberData Catatan data
22. Target 85%
23. Penanggung Jawab Ketua komite
24. Publikasi Data Papan mutu
11
/ therapeutic
Pengukuran di lakukan terpisah
untuk masing - masing proses
tersebut di atas dan menghasilkan
5 indikator
1. Kepatuhan pengecekan
identitas pasein sebelum
pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan
identitas pasien sebelum
pengobatan termasuk
pemberian nutrisi pada diet
khusus
3. Kepatuhan pengecekan
identitas pasien sebelum
pemberian produk darah
4. Kepatuhan pengecekan
identitas pasien sebelum
pengambilan specimen
pemeriksaan
5. Kepatuhan pengecekan
identitas pasien sebelum
melakukan tindakan diognostik
(contoh, fungsi lumbal,
endoskopi dll)
6. Tujuan Terlaksananya proses identifikasi
pasien agar menjamin
keselamatan pasien
7. Dimensi Mutu Keselamatan dan focus pada
pasien
8. Dasar Pemilihan Indikator Permenkes no 11 tahun 2107
9. Numerator Semua proses yang telah di
lakukan identifikasi secara benar
10. Denominator Jumlah proses pelayanan yang di
lakukan identifikasi
11. Formula Numerator / Denumerator X100%
12. Kriteria Inklusi Semua pasien
13. Kriteria Eksklusi -
14. Cara pengumpulan data concurrent
15. Metode pengumpulan data
16. Cakupan data (total / sample) Besaran sample di sesuaikan
dengan kaidah - kaidah statistic
menggunakan sampling dengan
besaran sampel di sesuaikan
dengan kaidah kaidah statistic
17. Frekuensi Pengumpulan data Bulanan
18. Frekuensi Analisa Data Bulanan
19. Metode Analisa Data Formulir sensus harian dan formulir
rekapitulasi bulanan
20. Sumber Data Sensus pada saat pengambilan
data /observasi
21. Target 100%
22. Penanggung Jawab Pejabat penanggung jawab
pelayanan
12
23. Publikasi Data
13
10. Kriteria Inklusi Semua insiden pasien jatuh di area
rumah sakit
11. Kriteria Eksklusi -
12. Cara pengumpulan data Sensus harian
13. Metode pengumpulan data Sensus harian
14. Cakupan data (total /sample) Seluruh pasien rawat jalan dan
rawat inap
15. Frekuensi Pengumpulan data Harian
16. Frekuensi Analisa Data Bulanan
17. Metode Analisa Data Sensus harian
18. Sumber Data Laporan insiden
19. Target 0%
20. Penanggung Jawab Kepala unit
21. Publikasi Data Rapat koordinasi
14
h. Infeksi saluiran kemih
1. Area Klinis
2. Judul Indikator Kejadian infeksi saluran kemih
3. Definisi Operasional Keadaan infeksi yang terjadi di
sekitar uretra / selang cateter dan
timbul setelah 3x24 jam di lakukan
pemasangan cateter d rumah sakit
4. Tujuan Tergambarnya pelaksanaan
pemasangan kateter urine menetap
yang bersih sesuai standart
5. Dimensi Mutu Keselamatam, kompetensi
6. Dasar Pemilihan Indikator Indicator wajib PPI
7. Numerator Jumlah kasus infeksi karena
pemasangan kateter perbulan
8. Denominator Jumlah hari pemasangan kateter
dalam bulan tersebut
9. Formula Jumlah pasein isk/jumlah hari
terpasangnya kateter x 100
10. Kriteria Inklusi Pada daerah uretra terjadi
iritasi,gatal-gatal rasa
sakit/panas,pus urine bewarna
merah/keruh
11. Kriteria Eksklusi Jika keadaan tersebut timbul oleh
suatu tindakan lain atau oleh karena
penyakitnya
12. Cara pengumpulan data formulir
13. Metode pengumpulan data Sensus harian
14. Cakupan data (total /sample) Semua tindakan pemasangan
indwelling katetr
15. Frekuensi Pengumpulan data Harian
16. Frekuensi Analisa Data Bulanan
17. Metode Analisa Data Sensus harian
18. Sumber Data Rekam medis pasien
19. Target 10%
20. Penanggung Jawab Kepala ruang keperawatan
21. Publikasi Data Rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator Kejadian infeksi pasca operasi
3. DefinisiOperasional Infecsi pasca operasi adalah adanya
infeksi rumah sakit (HAIs)pada semua
kategori luka sayatan operasi yang
dilakukan di rumah sakit dan di
tanmdai dengan rasa
panas(kalor),nyeri(dolor),kemerahan(r
ubor),bengkak(tumor) gangguan
fungsi (fungsiolesa) dan keluarnya
nanah(pus) yang muncul dalam waktu
lebih darei 3x24 jam sampai dengan
30 hari pasca operasi atau sampai
dengan 1 tahun jika terdapat implant
15
4. Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi
dan perawatab pasca operasi yang
bersih sesuai standar
5. DimensiMutu Keselamatan
6. DasarPemilihanIndikator Indicator wajib dari PPI
7. Numerator Jumlah pasein yang mengalami
infeksi pasca operasi dalam satu
bulan
8. Denominator Jumlah seluruh pasien yang di
operasi di rumah sakit dalan bulan
tersebut
9. Formula Jumlah pasein IDO /jumlah pasein
operasi X 100
10. KriteriaInklusi Semua infeksi pada daerah operasi
yang terjadi minimal 3x24 jam pasca
operasi sampai dengan 30 hari atau 1
tahun jika di pasang inplant
11. KriteriaEksklusi Jejunostomy,ileostomy,coloctomy
12. Carapengumpulandata Formulir
13. Metodepengumpulandata Monitoring
14. Cakupandata(total /sample) Semua prosedur rumah sakit
15. FrekuensiPengumpulandata Bulanan
16. FrekuensiAnalisaData Per bulan
17. MetodeAnalisaData Sensus harian
18. SumberData Rekam medis pasien
19. Target 2%
20. PenanggungJawab Kepala ruang keperawatan dan
kepala instalasi rawat jalan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. Area Klinik
2. JudulIndikator Ketidakpatuhan
pendokumentasian asesmen
nyeri secara kontinyu di status
pasien
16
pelayanan.
Pendokumentasien asesmen
nyeri pada status belum sesuai
dengan panduan asesmen nyeri
,terutama asesmen nyeri ulang
7. Numerator Jumlah status pasien yang tidak
ada dokumentasi asesmen nyeri
awal maupun ulang sesuai
panduan menegemen nyeri
perbulan
8. Denominator Jumlah seluruh pasien dengan
keluhan nyeri dalam bulan
tersebut
9. Formula
10. KriteriaInklusi Semua pasein dengna keluhan
nyeri
11. KriteriaEksklusi -
12. Carapengumpulandata Sensus harian
13. Metodepengumpulandata
14. Cakupandata(total /sample) Semua pasien dengan keluhan
nyeri
15. FrekuensiPengumpulandata Bulanan
16. FrekuensiAnalisaData Bulanan
17. MetodeAnalisaData Ananlisa prosentasi dan tren
angka kejaduian
18. SumberData Rekam medis pasien
19. Target 5%
20. PenanggungJawab Kepala instansi rawaty
inap,instansi pelayanan isentif
21. PublikasiData Rapat unit ,rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator Kejadian reaksi transfusi
3. DefinisiOperasional Reaksi yang timbul akibat
di lakukan transfuse darah
yang tidak sesuai dengan
golongan darah pasien
(reaksi incomtabilitas)
4. Tujuan Terselengganya transfuse
darah sesuai standar
prosedur sehingga tidak
menimbulkan komplikasi
5. DimensiMutu Keselamatan dan
kompetensi
6. DasarPemilihanIndikator Kejadian transfuse akibat
perbedaan golongan darah
dapat mengakibatkan
kejadian sentinel
7. Numerator Jumlah kasus reaksi
transfuse darah perbulan
8. Denominator Jumlah pemasangan
17
transfuse darah(kantong
darah)dalam bulan tersebut
9. Formula
10. KriteriaInklusi Transfuse darah yang
diberikan tidak cocok
dengan golongan darah
pasien
11. KriteriaEksklusi Kelainan pada darah atau
sepsis yang bukan de
sebabkan oleh transfuse
darah
12. Carapengumpulandata
13. Metodepengumpulandata Sensus harian
14. Cakupandata(total /sample) Semua prosedur transfuse
darah
15. FrekuensiPengumpulandata Harian
16. FrekuensiAnalisaData Bulanan
17. MetodeAnalisaData Sensus harian
18. SumberData Status rekam medis
pasien,laporan insiden
19. Target 0%
20. PenanggungJawab Kepala instalasi
laboratorium dan kepala
ruang keperawatan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator Angka kesalahan
/ketidaktepatan pemberian
obat
3. DefinisiOperasional Ketidaktepatan pemberian
obat kepada pasien yabg di
nilai berdasarkan 5
benar,yauitu:
1. benar pasien
2.benar obat
3.benar dosisi
4.benar waktu
pemberian
5.benar waktu
pemberian
4. Tujuan Tergambarnyakeamanan
pemberian obat
5. DimensiMutu Keselamatamn pasien
6. DasarPemilihanIndikator Medication eror/kesalahan
medikasi bisa berdampak
buruk terhadap proses
penyembukan dan
keselamatan pasien
7. Numerator -
8. Denominator -
9. Formula -
18
10. KriteriaInklusi Kesalaham / ketidaktepatan
pemberian obat 5 benar
11. KriteriaEksklusi -
12. Carapengumpulandata Sensus harian
13. Metodepengumpulandata Sensus harian
14. Cakupandata(total /sample) Semua prosedur
pemberian obat
15. FrekuensiPengumpulandata Bulanan
16. FrekuensiAnalisaData Analisis prosentase dan
tren kejadian
17. MetodeAnalisaData Sensus harian
18. SumberData Laporan insiden
19. Target Semua prosedur
pemberian obat
20. PenanggungJawab Kepala instalasi
farmasi,kepala ruang
perawatan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator Angka kesalahan
/perbekalan farmasi
3. DefinisiOperasional Kesalahan penyerahan
perbekalan
farmasi(obat,alat kesehatan
dan sebagainya)dari
instalasi farmasi ke ruang
perawatan
4. Tujuan Tergambarnya kejadian
kesalahan dalam
penyerahan perbekalan
farmasi
5. DimensiMutu Keselamatan dan
kenyamanan
6. DasarPemilihanIndikator Kesalahan penyerahan
perbekalan farmasi dapat
berdampak pada
keselamatan pasien
7. Numerator Jumlah kesalahan
penyerahan perbekalan per
bulan
8. Denominator Jumlah permintaan
perbekalan dalam bentuk
resep dan formulir
permintaan pada bulan
tersebut
9. Formula
10. KriteriaInklusi Kesalahan penyerahan
perbekalan farmasi yang
berupa :
Jenis obat
19
Dosis
Tujuan/tempat
jumlah
11. KriteriaEksklusi -
12. Carapengumpulandata Sensus harian dan setiap
hari
13. Metodepengumpulandata Sensus harian dan setiap
hari
14. Cakupandata(total /sample) Semua prosedur
penyerahan perbekalan
farmasi
15. FrekuensiPengumpulandata Bulanan
16. FrekuensiAnalisaData Bulanan
17. MetodeAnalisaData Analisa prosentase dan
trend kejadian
18. SumberData Pelaporan insiden
19. Target 0%
20. PenanggungJawab Kepala instalasi farmasi
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator kelengkapan asesmen
medis dalam waktu 24 jam
20
selanjutnya
21
5. Kejadian pulang atas permintaan 1%
sendiri
2. RincianKegiatan
a. Setiap petugas medis dan non medis menjalanakn prinsip pencegahan
infeksi
b. Terdapat sampah medis dan non medis
c. Mengelola alat dan linen dengan mengindahkan prinsip sterilisasi
d. Menggunakan baju kerja yang bersih
e. Melakukan upaya – upaya medis yang tepat dalam menangani kasus pasien
isolasi
f. Melakukan penceghan karyawan tertusuk jarum
3. Cara MelaksanakanKegiatan
a. Setiap petuigas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan
infeksi
Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan
infeksi
Menggunakan alat pelindung (sarung tangan kaca mata,sepatu
boot/alas kaki penutup,celemek,masker dll)
Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien sesuai
prosedur yang ada,misalkan:memasang cateter,menyuntik,menjahit
luka ,memasang infus,dll)
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kepasein
22
b. Terdapat tempat sampah medis dan non medis
Membuang sampah medis pada tempat sampah yang bewarna
kuning(contoh:benda yang terkena darah ,flabot infus,masker,sarung
tangan)
Membuang sampah non medis pada tempat sampah yang bewarna
hitam(plastic bekas makanan,kertas,sampah rumah tangga)
c. Mengelola alat dan linen dengan mengindahkan prinsip sterilisasi
Dekontaminasi dengan menggunkan larutan clorin
Mencuci dengan sabun
Pengeringan
Disetrika
d. Menggunakan baju kerja yang bersih
Semua karyawan rumah sakit bhakti medicare wajib menggunakan
baju yang bersih, Ruangan – ruangan seperti OK,PERINA dan ICU
menggunakan baju yang sudah di tentukan.
e. Melakukan upaya – upaya medis yang tepat dalam menangani
kasus pasien isolasi
Cuci tangan 5 momen
Menggunakan APD
23
4. Sasaran /Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Diklat internal PPI Semua staf Rs bhakti medicare
2. RincianKegiatan
a. Kepatuhan cuci tangan
b. Infeksi saluran kemih
c. Infeksi aliran darah
d. Infeksi luka infuse (ILI/FLEBITIS)
e. HAP
f. Infeksi daerah operasi
3. Cara MelaksanakanKegiatan
24
setelah kontak dengan cairan
tubuh pasien dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien
dengan menjalankan 6 tahap
teknik melakukan kebersihan
tangan
6 langkah tehnik melakukan
kebersihan tangan sesuai WHO
25. Ratakan dan gosokan sabun
dengan kedua telapak tangan
26. Gosok punggung dan sela-
sela jari tangan dengan tangan
kanan dan sebaliknya
27. Gosok kedua telapak dan sela
– sela jari
28. Jari – jari sisi dalam kedua
tanagn saling mengunci
29. Gosok ibu jari kiri berputar
dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
30. Gososkan dengan memutar
ujung jari – jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan
sebaliknya
31. Tujuan Mengetahui angka kepatuhan cuci
tangan
32. Dimensi Mutu Meningkatkan patient safety
33. Dasar Pemilihan Indikator PMK NO 27 tahun 2017
34. Numerator Jumlah kebersihan tangan
35. Denominator Jumlah peluang cuci tangan
36. Formula Jumlah kebersihan cuci tangan /
jumlah peluang kebersihan x 100
37. Kriteria Inklusi Semua peluang kebersihan
tangan
38. Kriteria Eksklusi -
39. Cara pengumpulan data Formulir
40. Metode pengumpulan data Monitoring
41. Cakupan data (total /sample) Perawat
42. Frekuensi Pengumpulan data Bulanan
43. Frekuensi Analisa Data Perbulan
44. Metode Analisa Data Grafik batang dan garis
45. SumberData Catatan data
46. Target 85%
47. Penanggung Jawab Ketua komite
48. Publikasi Data Papan mutu
1. Area Klinis
2. Judul Indikator Kejadian infeksi aliran darah perifer
3. Definisi Operasional Keadaan infeksi yang terjadi akibat
masuknya microba melalui peralatan
yang di masukkan langsung k
sistempembuluh darah melalui
insersi intravena kateter, baik berupa
cateter vena maupun arteri dalam
rangka perawatan maupun
diagnostic (cvc) vena perifer / infus,
double lumen untuk hemodialisa)
infeksi timbul minimal 3x24 jam (72
Jam) setelah pemasangan
4. Tujuan Tergambarnya pelaksanaan
pemasangan akses intravaskuler
baik pembuluh darah arteri/vena di
perifer maupun sentral yang sesuai
prosedur
5. Dimensi Mutu Keselamatan dan kompetensi
6. Dasar Pemilihan Indikator Indicator wajib PPI
7. Numerator Jumlah kasus infeksi aliran darah
26
primer karena pemasangan
intravaskuler kateter perbulan
8. Denominator Jumlah hari pemasangan
intravaskuler kateter dalm bulan
d. I tersebut
n Formula
9.
f Kriteria Inklusi
10. Pasein menunjukan minimal satu
e dari gejala klinis (suhu > 38˚
k C)menggigil,hipotensi,untuk usia
s kurang dari 1 tahun di tambah
i dengan hipotermi (suhu <
37˚)apnoe dan bardikardi
l Hasil positif dari hasil kulturv
u darah dan tidak berhubungan
k dengan infeksi di bagian lain di
a bagian tubuh pasien
Ditemukan kuman pathogen
i pada kultur darah pasien positif
n Hasil kultur darah di temukan
f microba kontaminan kulit yang
u umum, (corynebacterium,
s bacillus, prepoionibacterium,
e satpphylococus epidermidis,
( streptococcus viridans,
aerococus, micrococus)
11. Kriteria Eksklusi Infeksi kulit karena sebab –
sebab alin
Tidak di sertai kultur darah
12. Cara pengumpulan data Sensus harian
13. Metode pengumpulan data Sensus harian
14. Cakupan data (total /sample) Semua tindakan akses intravascular
baik sentra maupun periver
15. Frekuensi Pengumpulan data Harian
16. Frekuensi Analisa Data Bulanan
17. Metode Analisa Data Sensus harian
18. Sumber Data Rekam medis pasien
19. Target 10%
20. Penanggung Jawab Kepala ruang keperawatan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. )Area Klinis
2. JudulIndikator Kejadian infeksi luka
infus(ILI/phlebitis)
3. DefinisiOperasional Kejadian infeksi yang terjadi
disekitar tusukan jarum infus di
pembuluh darah perifer dan timbul
minimal 48 jam setelah pemasangan
(sesuai pedoman surveilens infeksi
kemenkes RI tahun 2011)
4. Tujuan Tergambarnya pemasangan infus
yang sesuai standar
5. DimensiMutu Keselamatan,kompetensi
6. DasarPemilihanIndikator Indikator wajib PPI
7. Numerator Jumlah kasus infeksi luka infus
27
perbulan
8. Denominator Jumlah hari pemasangan infus
dalam bulan tersebut
9. Formula Jumlah pasein yang terinfeksi
(phlebitis)/jumlah hari pemasangan
alat(infus perifer)x 100
10. KriteriaInklusi Pada daerah bekas tusukan dan
daerah sekitarnya terdapat
peradangan yang di tandai dengan
salah satu dari gejala ini:rasa
panas,pengerasan/bengkak,kemera
han,dan rasa sakit bila di
tekan(kalor,dolor,tumor,rubor dan
functiolaesa)dengan atau tanpa
nanah (pus) tanpa di lengkapi
dengan pemeriksaan kultur
11. KriteriaEksklusi •
nfeksi kulit karena sebab –
sebab laen
•
danya bacteremia dengan
pemeriksaan kultur
•
sia < 1 tahun
12. Carapengumpulandata
13. Metodepengumpulandata Sensus harian
14. Cakupandata(total /sample) Semua tindakan pemasangan infus
15. FrekuensiPengumpulandata Bulanan
16. FrekuensiAnalisaData Harian
17. MetodeAnalisaData Sensus harian
18. SumberData Rekam medis pasien
19. Target 20%
20. PenanggungJawab Kepala ruang keperawatan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
1. Area Klinis
2. JudulIndikator Kejadian infeksi pasca operasi
3. DefinisiOperasi Infecsi pasca operasi adalah adanya infeksi
onal rumah sakit (HAIs)pada semua kategori
luka sayatan operasi yang dilakukan di
rumah sakit dan di tanmdai dengan rasa
panas(kalor),nyeri(dolor),kemerahan(rubor),
bengkak(tumor) gangguan fungsi
(fungsiolesa) dan keluarnya nanah(pus)
yang muncul dalam waktu lebih darei 3x24
jam sampai dengan 30 hari pasca operasi
atau sampai dengan 1 tahun jika terdapat
implant
4. Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan
perawatab pasca operasi yang bersih
28
sesuai standar
5. DimensiMutu Keselamatan
6. DasarPemiliha Indicator wajib dari PPI
nIndikator
7. Numerator Jumlah pasein yang mengalami infeksi
pasca operasi dalam satu bulan
8. Denominator Jumlah seluruh pasien yang di operasi di
rumah sakit dalan bulan tersebut
9. Formula Jumlah pasein IDO /jumlah pasein operasi
X 100
10. KriteriaInklusi Semua infeksi pada daerah operasi yang
terjadi minimal 3x24 jam pasca operasi
sampai dengan 30 hari atau 1 tahun jika di
pasang inplant
11. KriteriaEksklusi Jejunostomy,ileostomy,coloctomy
12. Carapengump Formulir
ulandata
13. Metodepengu Monitoring
mpulandata
14. Cakupandata(t Semua prosedur rumah sakit
otal /sample)
15. FrekuensiPeng Bulanan
umpulandata
16. FrekuensiAnali Per bulan
saData
17. MetodeAnalisa Sensus harian
Data
18. SumberData Rekam medis pasien
19. Target 2%
20. PenanggungJa Kepala ruang keperawatan dan kepala
wab instalasi rawat jalan
21. PublikasiData Rapat koordinasi
4. Sasaran /Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1. 1Kepatuhan cuci tangan 85%
29
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2021
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KET
1 SDM
Orientasi x x x x x X X x x x x x Sesuai
Karyawan kebutuhan
Pelatihan x
internal
Sesuai
Pelatiha jadwal
n semina
Eksterna r
l yang ada
Penilaian kinerja x x x x
2 Fasilitas
Pemeliharaan x x x x x x X x x x x x
alat
Kalibrasialat x
Penggantian/ x x x x x x X x x x x x Sesuai
penambahan kebutuhan
3 Pemantapan Mutu
Kontrol mutu x x x x x x X x x x x x
internal
PME/INAEQAS x x
Kontrol mutu
x x
4 PMKP x x x x x x X x x x x x
5 Keselamatan x x x x x x X x x x x x
kerja
6 PPI x x x x x x X x x x x x
30
BAB IV
EVALUASI DAN PELAPORAN
31
BAB V
ANGGARAN
3. Penambahan/penggantian
Fasilitas ns 3 1) Regulator 1) Rp. 1.600.000
2) Saturasi bayi 2) Rp. 1.300.00
3) Infus pump 3) Rp.18.000.000
4) Komputer (2) 4) Rp.16.000.000
5) Laptop (1) 5) Rp.8.000.000
32
PROGRAM KERJA RUANG
TERATAI, ALAMANDA DAN
AMARYLIS RUMAH SAKIT BHAKTI
MEDICARE
TAHUN 2022
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Bhakti Medicare merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RS Bhakti Medicare berlokasi di Jln. Raya Siliwangi Cicurug Sukabumi. Tlp : (0266)
731555, 735551 Fax : (0266) 73189, Jawa Bara - Indonesia. dengan alamat e-mai
bhaktimedicare@roketmail.com RS. Bhakti Medicare diresmikan pada tanggal 25 Mei
2008 dengan status berada dibawah kepemilikan PT. Medikarya Utama. RS Bhakti
Medicare merupakan rumah sakit tipe C. Pada saat ini RS Bhakti Medicare dipimpin oleh
Dr. dr. Hj. Rahmini Shabariah, Sp.A selaku direktur. Pada permulaan kepemimpinan
beliau
3
pada tahun 2009 motto RS Bhakti Medicare Melayani dengan Sepenuh Hati.
RS Bhakti Medicare memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik
umum, klinik gigi, klinik Kecantikan dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta
rawat inap. Kegiatan utama dari ruangan rawat inap meliputi pelayanan pengobatan dan
perawatan terhadap 4 kasus besar penyakit ditambah beberapa kasus lain yaitu:
a. Penyakit dalam
b. Anak
c. Bedah Umum, Saraf, Urologi dan Orthopedi
d. THT
e. Kebidanan
f. Syaraf, dan
g. Mata
Ruangan NS 2 adalah ruangan bangsal yang memfasilitasi perawatan dengan kasus Anak,
Bedah, Paru, Internist, Saraf, Obgyn yang berkapasitas Total 47 TT, Pada awal bulan Mei
2022 ruangan NS di alokasikan dan dibagi menjadi dua cluster Ns 2 berubah nama menjadi
Cluster Teratai kapasitas 30 TT dengan melayani pasien Anak dan Maternitas, untuk gedung
D cluster Amarylis menjadi perawatan KMB berjalan 3 ( tiga ) bulan awal agustus 2022
cluster KMB yang di amarylis pindah ke lantai dua gedung D dengan cluster Alamanda
dengan kapasitas 47 TT Dewasa, dan cluster amarylis melayani pasien Maternitas total 27
TT, Rawat gabung bayi sehat serta 4 TT untuk kasus bedah/ umum ringan non infeksius
untuk perempuan.
SDM dari 3 ( tiga ) Cluster ini dibentuk dari 32 perawat NS 2 yang dibagi menjadi 3 unit
jadi formasi yang berjalan untuk kualifikasi staff untuk PK 1 < 40% dan perawat orientasi >
60% di semua unit. Metode asuhan yang di jalankan adalah Metode MPKP TIM.
Rata – rata BOR pasien > 60 % setiap Bulannya, LOSS 4 hari, TOI 0,5 hari.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program kerja rawat inap adalah memberikan pelayanan
rawat inap yang prima sesuai dengan standar pelayanan yang di tetapkan
perundangan dimana pasien safety sebagai prioritas utama.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan secara Spesialistik
- Ruangan Teratai ( Cluster Anak )
4
- Ruangan Amarylis ( Cluster Maternitas )
- Ruangan Alamanda ( Cluster Penyakit Dalam, Bedah dan Saraf )
5
BAB II
PROGRAM KERJA
KEPALA RUANGAN RAWAT INAP
8
C. PELAYANAN RAWAT INAP
1. Kegiatan Pokok
Pengembangan dan peningkatan pelayanan rawat inap.
2. Rincian Kegiatan
a. Pengklasifikasian Derajat Ketergantungan pasien
b. Perencanaan kebutuhan ketenagaan
c. Pencapaian mutu asuhan keperawatan rawat inap
d. Pengembangan SDM
e. Pelaksanaan orientasi tenaga baru
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ruangan rawat inap sebagai berikut:
9
4. Sasaran / Target
No Kegiatan Sasaran
10
j. Infeksi saluran kemih / ISK
k. Ketidak tepatan identifikasi pasien
l. Kejadian pasien jatuh
m. Angka perawatan ulang
n. Kejadian pulang antas permintaan sendiri
3. Cara Melaksanakan
a. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
1) Area : Klinis
2) Judul Indikator : kelengkapan asesmen medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk
11
10) Kriteria Inklusi : Semua pasien igd yang dilakukan
pemeriksaan
11) Kriteria Eksklusi :
12
8 Kejadian reaksi transfuse
0%
13
F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1. Kegiatan Pokok
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Rincian Kegiatan
Cuci tangan /Hand Hygiene
Pembuangan sampah medis dan non medis
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Melakukan pelatihan PPI, termasuk cuci tangan yang baik dan benar
4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pencegahan dan Pengendalian Angka ketidak patuhan cuci tangan
Infeksi (PPI) petugas rawat inap (0%)
14
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN
NO KEGIATAN 2022 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDM
Orientasi Sesuai
x x x x x x x x
Karyawan kebutuhan
Pelatihan x x x x x x x x x x x Sesuai jadwal
internal diklat
Sesuai
Pelatihan jadwal
Eksternal seminar
yang ada
Penilaian kinerja x x Kontrak dan Tetap
2 Fasilitas
Pemeliharaan
x x x x x x x x x x x x
alat
Kalibrasi alat x Perencanaan dari
Atem
Penggantian/ Sesuai
x x x x x x x x
penambahan kebutuhan
3 Pemantapan Mutu
Kontrol mutu Sudah ada PIC
x x x x x x x x x x x x data di semua
internal
unit
4 PMKP x x x x x x x x x x x x
5 Keselamatan
x x x x x x x x x x x x
kerja
6 PPI x x x x x x x x x x x x
15
BAB IV
ANGGARAN
16
BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN