Anda di halaman 1dari 81

DAFTAR ISI

BAB I
A. Latar belakang ……………………………………………………………………..
B. Tujuan ………………………………………………………………………………
C. Manfaat……………………………………………………………………………..
BAB II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era digital informasi 4.0 saat ini dunia berkembang dengan cepat, informasi
kesehatan dengan mudah di akses ditambah dengan kondisi pandemik covid 19
yang berdampak terhadap perubahan dan tuntutan pelayanan kesehatan yang
semakin tinggi, dengan adanya pandemik covid 19 menuntut perubahan pola
pelayanan kesehatan yang di adaptasikan sesuai dengan implementasi protokol
kesehatan. Oleh karena hal tersebut pelayanan kesehatan di Indonesian saat ini
dituntut meningkatkan pelayanan kesehatan dengan aplikasi adaptasi pelayanan
kesehatan di era pandemik covid 19 dengan menjaga mutu pelayanan kesehatan
tetap berkualitas, cepat dan aman.
Landasan aplikatif asuhan yang dilakukan pada era 4.0 dan kondisi pandemik
19 saat ini adalah asuhan terintegrasi yang di aplikasikan ke dalam bentuk
pelayanan Patient center care (pasien sebagai pusat layanan kesehatan), patient
center care merupakan asuhan pasien yang modern dan dilaksanakan oleh
Profesional pemberi asuhan sebagai team yang berkolabaorasi secara interpersonal
kompetensinya, dalam berkolaborasi pelayanan kesehatan yang menetapkan
kemitraan antara praktisi, pasien, dan keluarga, untuk memastikan bahwa
pembuatan keputusan pelayanan kesehatan, menghormati keinginan, kebutuhan
dan preferensi pasien dengan penerapan pelayanan diadaptasikan dengan kondisi
pandemik covid 19.
Proses keperawatan merupakan metode sistematis untuk menilai,
mendiagnosis, merencanakan, melaksanakan dan evaluasi keadaan pasien dalam
keadaan sehat maupun sakit sehingga menjadi dasar pemecahaan secara ilmiah,
dan menjadi dasar dalam praktik keperawatan (Baraki et al., 2017). Pengelolaan
yang dilakukan penting juga diperlukan untuk efektivitas kolaborasi kemajuan
pasien dan mencegah perburukan kondisi pasien (Baraki et al.., 2017). Menurut
Permenkes No. 26 tahun 2019, Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi
perawat dengan klien dan lingkungan untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya.

2
Pada pelayanan keperawatan, manajemen asuhan sangat diperlukan.
Manajemen asuhan yang dilakukan seorang manajer keperawatan mempunyai
pengaruh paling kuat dalam keberlangsungan keperawatan di pelayanan kesehatan
(Marquis & Huston, 2012). Proses manajemen dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, dan pengendalian terhadap faktor
sumber daya manusia, keuangan, material, metode, dan fasilitas (Marquis &
Huston, 2015). Manajer keperawatan akan memengaruhi kinerja staf keperawatan,
menciptakan lingkungan kerja kondusif, dan akan berdampak terhadap
keselamatan pasien, keberlangsungan organisasi, dan kualitas asuhan keperawatan
(Manion, 2014; Miltner et al, 2015).
Perawat dalam melaksanakan pelayananannya menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien
dan keluarga dan memberikan perawatan yang profesional. Dalam memberikan
asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses keperawatan dengan lima
tahapan karena dengan menggunakan proses keperawatan, asuhan menjadi
komprehensif (Hariyati, 2014).
Hakikat dasar dari Rumah Sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya. Pada kondisi
pandemi covid 19 seperti sekarang ini pelayanan kesehatan di tuntut dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien dengan interaksi dan komunikasi yang
terbatas dalam upaya pencegahan paparan terhadap pelayan kesehatan di rumah
sakit. Dengan situasi pandemic covid 19 sekarang ini pelayanan kesehatan harus
lebih extra dalam memberikan pelayanan untuk menjaga mutu pelayanan
kesehatan dalam penyembuhan dan pemulihan sakit yang diderita oleh pasien baik
secara fisik maupun psikologis. Dengan harapan pasien pelayanan yang siap,
cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan yang di rasakan oleh pasien dalam
memenuhi kebutuhan pasien tersebut.
Pelayanan prima di Rumah Sakit akan tercapai jika seluruh SDM di rumah
sakit mempunyai keterampilan yang baik, diantaranya memahami makna caring
yang mendalam, berpenampilan menarik, bersikap ramah dan bersahabat,
responsif (peka) dengan pasien, menguasai pelayanan asuhan, berkomunikasi
secara efektif dan mampu menanggapi keluhan pasien secara professional. Selain
SDM yang baik sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan
merupakan factor penting dalam optimalitas pelayanan Kesehatan di rumah sakit.

3
Strategi pelayanan prima, setiap rumah sakit harus melakukan pendekatan
mutu paripurna yang berorientasi pada kepuasan pasien, agar rumah sakit tetap
berjalan ditengah pertumbuhan industri pelayanan kesehatan yang semakin kuat
dan kondisi pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Upaya rumah sakit untuk
tetap bertahan dan berkembang adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada
pasien menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, karena pasien
merupakan sumber pendapatan operasional in come rumah sakit, baik secara
langsung (out of pocket) maupun secara tidak langsung melalui asuransi
kesehatan. Tanpa pasien rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang
mengingat besarnya biaya operasional rumah sakit yang tinggi.
Sumberdaya yang paling banyak di rumah sakit adalah perawat 1/3 populasi di
rumah sakit adalah perawat sehingga perawat merupakan salah satu penentu
kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan di
rumah sakit merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Brand image rumah sakit salah satunya di tentukan oleh pelayanan yang
diberikan oleh perawat. Begitu pula dengan pelayanan kesehatan di RS Bhakti
medicare yang menetapkan pelayanan keperawatan sebagai salah satu fokus
perbaikan mutu pelayanan keperawatan dalam peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di RS Bhakti medicare Cicurug Sukabumi sesuai dengan tuntutan era
4.0 dan situasi pandemi covid 19.
Kondisi pelayanan Rumah sakit merupakan kondisi pelayanan lintas
profesional yang saling mendukung dalam pemenuhan proses asuhan yang
optimal terhadap pasien dan keluarga (McKee & Waghorn, 2000). Dalam
penentuan kondisi pelayanan kesehatan di RS Bhakti medicare melalui
pengumpulan data dengan data hasil studi observasional, study dokumentasi,
wawancara dan kuesioner terhadap pasien, keluarga, kepala ruang, kepala instalasi
dan staff perawat lainya, dalam penegasan kondisi kualitas pelayanan di RS
Bhakti medicare dengan hasil belum dapat memberi kepuasan terhadap pasien.
Oleh karena hal tersebut maka sangat penting untuk melakukan optimalisasi
pengelolaan asuhan keperawatan di RS Bhakti medicare dalam peningkatan mutu
pelayanan yang berkualitas, prima, dan profesional.

4
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaksanakan konsep dan prinsip kepemimpinan serta administrasi
manajemen keperawatan di RS Bhakti medicare dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi kebutuhan SDM, sarana dan prasarana serta masalah
pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang terkait dengan
manajemen keperawatan.

b) Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan


bersama di RS Bhakti medicare.

c) Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan


penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.

d) Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah


yang bersifat teknis operasional keperawatan di RS Bhakti medicare.

e) Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah


yang disepakati bersama di RS Bhakti medicare.

f) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil dan


dampak pada manajemen pelayanan dan asuhan keperawatan

g) Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya


mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan unit
terkait di RS Bhakti medicare.

C. MANFAAT
1. Dapat mengoptimalkan bentuk pelayanan prima dalam upaya meningkatkan
pengetahuan dan sikap carring perawat dalam peningkatan mutu pelayanan
keperawatan di RS Bhakti medicare.

2. Optimalkan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan di RS


Bhakti medicare.

5
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN.
Pelayanan keperawatan di RS Bhakti Medicare meliputi pelayanan keperawatan
rawat jalan, gawat darurat, Kamar bedah, intensive care, VK perinatology dan rawat
inap (pelayanan pasien bedah, anak, penyakit dalam, kandungan, saraf, orthopedic,
dll). Dengan pelayanan tambahan masa pandemi covid 19 yaitu pelayanan rawat
jalan, gawat darurat dan rawat inap isolasi covid 19 serta intensive care isolasi covid
19.

E. BATASAN OPERASIONAL.
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar etik dan profesi keperawatan, dan
standar prosedur operasional yang ada di RS Bhakti medicare

F. LANDASAN HUKUM.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014, tentang Keperawatan
4. Permenkes No. 26 tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang no
38 tahun 2014 tentang keperawatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
9. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.
10. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

6
11. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
12. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.

7
BAB II
FALSAFAH DAN TUJUAN

A. RUMAH SAKIT BHAKTI MEDICARE


RS Bhakti medicare berdiri tanggal 25 Mei 2008 dengan alamat di jl.raya Siliwangi No
186 B Cicurug Sukabumi.
1. VISI
Menjadi Rumah Sakit yang terpercaya, inovatif, dengan keunggulan pada mutu
pelayanan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini
serta sumber daya manusia yang amanah dan professional.
2. MISI
a. Menyediakan jasa layanan kesehatan rawat jalan, rawat inap, dan penunjang
medis yang di dukung oleh tenaga kerja yang profesional
b. Memberikan Jasa layanan Kesehatan yang aman (secure), nyaman
(convenience) pada seluruh pasien tanpa membedakan kelas, suku, ras, dan
agama.
3. Moto
Menjadi rumah sakit terpercaya keluarga anda

B. KEPERAWATAN

1) VISI
Terwujudnya pelayanan keperawatan yang bermutu dan professional.
2) MISI
1) Meningkatkan sumber daya manusia melalui jenjang pendidikan dan
pelatihan.
2) Mengupayakan terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar.
3) Penerapan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar praktek
keperawatan.

C. FALSAFAH DAN TUJUAN BAGIAN KEPERAWATAN


1. Falsafah
 Pelayanan  keperawatan adalah merupakan pemberian asuhan keperawatan
bagi setiap umat manusia dengan memperhatikan respon manusia dan

8
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, mencegah penyakit,
membantu penyembuhan, memulihkan kesehatan sesuai wewenang, tanggung
jawab serta tanggung gugat berdasarkan standar praktek keperawatan
 Keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan kelompok. Memandang manusia sebagai mahluk yang
utuh dan unik, memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial-spritual , memiliki harkat
martabat yang harus dijunjung  tinggi  dengan tidak membedakan bangsa,
suku, agama dan status sosial ekonomi
 Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
anggota tim keperawatan dan pasien dengan keterlibatan keluarga pasien.
 Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan
masalah melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 aspek
tahapan asuhan keperawatan (Pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi).
 Pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan dilaksanakan sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kiat professional keperawatan.

2. Tujuan Keperawatan
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan komprehensif dan profesional
berdasarkan standar dan etik profesi dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
b. Tujuan Khusus keperawatan
1) Terselengganya pelayanan keperawatan yang berkualitas dan
berkesinambungan sesuai SAK dan PAK yang berlaku dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2) Proses pelayanan keperawatan berdasarkan prosedur operasional yang
berlaku di RS Bhakti medicare
3) Terlaksananya proses asuhan keperawatan sesuai dengan harapan pasien
terhadap kebutuhan pelayanan keperawatan di RS Bhakti medicare
dengan mengutamakan aspek mutu pelayanan keperawatan.
c. Tujuan Khusus Unit Keperawatan
1) Tujuan keperawatan Gawat darurat

9
Terlaksananya pelayanan keperawatan  dengan memperhatikan respon
time untuk menurunkan angka kematian, angka kesakitan serta angka
kecatatan pada kondisi pasien gawat darurat.
2) Tujuan Kamar Bedah
Terlaksananya pelayanan  keperawatan di kamar bedah yang aman,
nyaman serta menghindari komplikasi baik pre operasi, intra operasi dan
pasca operasi (pasient safety)
3) Tujuan rawat Intensif ( ICU )
Terlaksananya pelayanan keperawatan  pada pasien kritis sesuai SAK dan
PAK serta SPO dengan keterampilan penguasaan  alat khusus untuk
menurunkan angka kematian dan kecacatan
4) Tujuan ruang rawat inap
Terlaksananya pelayanan keperawatan yang komprehensif kepada pasien
rawat inap sesuai SAK dan PAK serta SPO dengan mengutamakan mutu
pelayanan keperawatan dan keselamatan pasien dan meminimalisasi
dampak hospitalisasi
5) Tujuan Ruang Perinatal
Terlaksananya pelayanan keperawatan neonatus yang sehat dan sakit
sesuai dengan SAK dan PAK serta SPO  dengan mengutamakan mutu
pelayanan keperawatan dan keselamatan pasien untuk menurunkan angka
kematian bayi.
6) Tujuan Ruang Bersalin ( VK )
Terlaksananya pelayanan keperawatan dan kebidanan dengan kegawat
daruratan maternal neonatal secara cepat, tepat dan aman untuk
menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan kecacatan ibu dan bayi.
7) Tujuan rawat jalan
Terlaksananya pelayanan keperawatan rawat jalan yang ramah lansia
dengan mengutamakan mutu pelayanan keperawatan di rawat jalan.

2. STRATEGI
1) Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan
dan kebidanan di seluruh ruang perawatan.

10
2) Berkoordinasi dengan bagian kepegawaian dalam upaya pemenuhan kebutuhan
tenaga perawat dan bidan di seluruh ruang perawatan sesuai dengan hasil Analisa
kebutuhan SDM keperawatan dan kebidanan di ruang perawatan.
3) Memperkirakan tuntutan kebutuhan pelayanan keperawatan dan mengusulkan
kebijakan dan prosedur untuk menjaga stabilitas kemampuan SDM keperawatan.
4) Menerapkan falsafah, tujuan, standar asuhan keperawatan dan kebidanan dan
standar operasional prosedur dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan
yang mengacu pada visi dan misi RS Bhakti medicare
5) Optimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yang mendukung  pelayanan
keperawatan di seluruh ruang perawatan.
6) Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan dalam asuhan
keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standard akreditasi rumah sakit.
7) Pengembangan metode kerja asuhan keperawatan professional bagi tenaga
keperawatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan SDM dan
kondisi prasarana lainnya.
8) Menyusun perencanaan pelayanan keperawatan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab divisi keperawatan.
9) Membimbing, membina, mengawasi dan mengevaluasi sikap, pengetahuan dan
keterampilan  seluruh perawat di RS Bhakti medicare.
10) Melaksanakan program orientasi, mobilisasi dan  rotasi/ mutasi seluruh perawat
di RS Bhakti medicare secara terencana setiap tahun dengan target 15% tenaga
fungsional dan kondisi situasional sesuai dengan kondisi kebutuhan SDM sesuai
dengan situasi dan kondisi dilapangan.
11) Melaksanakan program pengembangan dan pendidikan yang berkesinambungan
bagi tenaga managerial dan fungsioanl keperawatan baik secara formal maupun
non formal.

3. KEBIJAKAN PENCAPAIAN VISI DAN MISI


A. Sasaran
Menerapkan sikap profesional dalam seluruh tatanan pelayanan keperawatan
dengan goal mutu asuhan keperawatan dan keamanan pasien.
B. Optimalisasi Pilar Fungsional
Pembenahan organisasi dan tata kelola divisi keperawatan dengan pembuatan dan
penyempurnaan organisasi dan Tata Kerja (ORTAK), pedoman kerja, standar etik

11
keperawatan,  SAK dan PAK serta SPO pelayanan keperawatan, seerta
penyempurnaan standar support sarana dan prasaranan dalam penerapan dan
penyempurnaan pelayanan keperawatan dalam optimalisasi mutu pelayanan
keperawatan yang dapat memberikan kepuasan terhadap pasien.
C. Optimalisasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Mengembangkan kualitas SDM Keperawatan melalui peningkatan pengetahuan
baik secara formal maupun non formal yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan  dan memberikan rangsangan yang sifatnya positif yang dapat
menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi.
D. Optimalisasi Proses Pelaksanaan
Sosialisasi standar pelayanan dan standar praktek keperawatan  secara intensif di
setiap unit kerja di lingkungan keperawatan dan pembenahan sistem yang
dirasakan  mengganggu proses pelayanan.
E. Rencana Strategis Pencapaian Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan
Upaya untuk pencapaian Visi, misi, falsafah dan tujuan keperawatan dilakukan
melalui perencanaan program kerja tahunan yang mengacu pada program kerja
direktur RS Bhakti medicare.

12
BAB III
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

A. STRUKTUR DAN ORGANISASI RS BHAKTI MEDICARE


Struktur organisasi dan tata kelola kerja RS Bhakti medicare berdasarkan surat
keputusan Nomer …./…./…./…./2021 dipimpin oleh direktur rumah sakit, dengan
dibantu oleh 3 (tiga) wakil direktur, 2 (dua) manger dan 1 (satu) kabid dengan rincian
sebagai berikut:
1. Direktur rumah sakit membawahi
1.1 Komite Medik
1.2 Komite Etik dan hukum
1.3 Komite Keperawatan
1.4 Komite Tenakes lainnya
1.5 Komite PMKP
1.6 Komite PPI
1.7 Komite K3RS
1.8 Panitia farmasi dan therapi
1.9 Panitia Rekam medis
1.10 Tim Promkes rumah sakit
1.11 Tim Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
1.12 Tim pengawas fasilitas dan keselamatan
1.13 Kelompok staff medis
2. Direktur rumah sakit, dibantu oleh
2.1 Wadir medis
2.2 Wadir penunjang medis
2.3 Wadir administrasi umum dan asset
2.4 Manger keperawatan
2.5 Manger komersial
2.6 Kepala bidang keuangan
3. Wakil direktur medis, membawahi:
3.1 Ka. Inst rawat jalan dan kegawat daruratan
3.2 Ka. Inst rawat inap dan kamar bersalin
3.3 Pelayanan instalasi bedah dan anasthesi
3.4 Pelayanan intensive care

13
3.5 Pelayanan rawat jalan
3.6 Case mix (case mix pelayanan pasien, case mix BPJS)
4. Wakil direktur penunjang medis, membawahi:
4.1 Instalasi farmasi
4.2 Instalasi Radiologi
4.3 Instalasi Laboratorium
4.4 Instalasi rekam medis
4.5 Instalasi Rehab medis
4.6 Instalasi Gizi
4.7 Unit steril
5. Wakil direktur administrasi umum dan asset, membawahi:
5.1 Sumber daya manusia, Pendidikan dan Latihan
5.2 Pemeliharaan sarana dan prasaranan rumah sakit
5.3 Kesling dan pengelolaan limbah
5.4 Informasi teknologi
5.5 Humas
5.6 Transportasi
5.7 Tehnik dan bangunan
5.8 Keamanan
5.9 Pemeliharaan alat kesehatan
5.10 House keeping dan loundry
6. Manager keperawatan, Membawahi
6.1 Karu pelayanan keperawatan gawat darurat
6.2 Karu pelayanan keperawatan rawat jalan (poliklinik)
6.3 Karu pelayanan keperawatan rawat inap
6.4 Karu pelayanan kamar bersalin dan perinatology
6.5 Karu pelayanan keperawatan ICU
6.6 Karu pelayanan keperawatan kamar bedah dan anasthesi
7. Manager Komersial, Membawahi
7.1 Marketing
7.2 Informasi dan pendaftaran
8. Kepala bidang keuangan
8.1 Akuntansi
8.2 Kasir dan penagihan

14
8.3 Pembelian dan logistic

B. GAMBAR : (Struktur Organisasi RS bhakti medicare)

15
C. Struktur organisasi keperawatan RS Bhakti medicare
Struktur organisasi keperawatan merupakan bagian pengembangan dari Struktur
Organisasi RS Bhakti medicare.
1. Manager keperawatan, dibantu oleh:
1.1 SDM diklat dan mutu asuhan keperawatan
1.2 Etik profesi dan Inventaris asset keperawatan
1.3 Assesor klinik keperawatan (clinical instruktur klinis keperwatan)
1.4 Supervisor
1.5 Administrasi keperawatan (rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat)
2. Manager keperawatan, Membawahi
2.1 Karu pelayanan keperawatan rawat inap
2.2 Karu pelayanan keperawatan rawat jalan (poliklinik)
2.3 Karu pelayanan keperawatan kamar bedah dan anastesi
2.4 Karu pelayanan keperawatan intensive care
2.5 Karu pelayanan keperawatan kamar bersalin dan perinatologi

D. Manager keperawatan
1.1 Definisi operasional :  
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan dan asuhan
keperawatan di RS Bhakti medicare.
1.2 Persyaratan jabatan :
1.2.1 Lulusan S1 dan profesi keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun atau D3 keperawatan minimal 10 tahun pada area managerial
keperawatan
1.2.2 Pernah menduduki jabatan structural
1.2.3 Mempunyai ilmu pengetahuan di bidang manajemen keperawatan
1.2.4 Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan dan kursus kepemimpinan
1.2.5 Mempunyai kemampuan kepemimpinan
1.2.6 Mampu melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan baik dengan
unit lain diluar keperawatan dan staff yang ada dibawahnya
1.2.7 Berstatus pegawai tetap di RS Bhakti medicare

16
1.2.8 Mempunyai loyalitas tinggi
1.2.9 Berkepribadian baik, berwibawa
1.2.10 Sehat jasmani dan rohani

1.3 Tanggung jawab


Tanggung jawab manager keperawatan kepada direktur RS Bhakti medicare
terhadap hal-hal:
1.3.1 Kebenaran program pengembangan staff klinis dan managerial
keperawatan
1.3.2 Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
1.3.3 Kebenaran dan ketepatan dalam mengusulkan rotasi atau mutasi tenaga
keperawatan
1.3.4 Kebenaran dan ketepatan penempatan kebutuhan tenaga keperawatan
1.3.5 Kebenaran dan ketepatan telaahan staff yang berkaitan dengan pelayanan
keperawatan
1.3.6 Keobjektifan dan kebenaran penilaian pekerja tenaga keperawatan
1.3.7 Kesesuaian rencana kegiatan Pendidikan dan pelatihan dalam upaya
penyegaran dan kegiatan ilmiah
1.3.8 Kelancaran kegiatan orientasi staff keperawatan baru
1.3.9 Kebenaran dan ketepatan rancangan standar pelayanan dan asuhan
keperawatan
1.3.10 Kebenaran dan ketepatan SPO pelayanan keperawatan
1.3.11 Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan
keperawatan
1.3.12 Kebenaran dan ketepatan saran dan bahan pertimbangan Direktur RS
Bhakti sebagai atasan
1.3.13 Kebenaran dan ketepatan anggaran keperawatan
1.3.14 Kebenaran dan ketepatan kebutuhan peralatan keperawatan
1.3.15 Kebenaran dan ketepatan penggunaan peralatan keperawatan
1.3.16 Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan
siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan

1.4 Tugas
1.4.1 Menyusun rencana strategis pelayanan keperawatan

17
1.4.2 Merencanakan, mengelola dan mengembangkan tenaga keperawatan
1.4.3 Merencanakan, mengelola dan mengembangkan kebutuhan fasilitas dan
saranan pelayanan keperawatan
1.4.4 Mengorganisasikan penyelengaraan pelayanan keperawatan
1.4.5 Mendukung terlaksananya pengembangan penelitian dalam bidang
keperawatan
1.4.6 Melakukan pengendalian proses penyelengaraan pelayanan keperawatan
1.4.7 Monoring penyelengaraan pelayanan keperawatan
1.4.8 Mengevaluasi penyelengaranaan pelayanan keperawatan
1.4.9 Memberi masukan kepada pimpinan rumah sakit tentang implementasi
dan pengembangan pelayanan keperawatan

1.5 Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya Manager kerawatan mempunyai wewenang antara
lain:
1.5.1 Memberikan pengarahan dan bimbingan pelaksanaan tugas keperawatan
1.5.2 Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan (sesuai kebijakan
Rumah Sakit)
1.5.3 Penngawasan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan keperawatan
1.5.4 Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan
penggunaan peralatan keperawatan.
1.5.5 Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
1.5.6 Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi wewenang
manager keperawatan
1.5.7 Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan, khususnya yang
berkaitan dengan pelayanan keperawatan

1.6 Uraian tugas


1.6.1 Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
1.6.1.1 Merencanakan program kerja Keperawatan
1.6.1.2 Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan baik secara kualitas
maupun kuantitas perawat di RS Bhakti medicare
1.6.1.3 Merencanakan sistem seleksi, orientasi, bimbingan dan pengawasan
tenaga keperawatan dan kebidanan.

18
1.6.1.4 Merencanakan program pengembangan tenaga keperawatan
(mutasi/rotasi, diklat, uji kompetensi).
1.6.1.5 Merencanakan sistem pembinaan etik profesi keperawatan.
1.6.1.6 Merencanakan program sosialisasi dan bimbingan standar asuhan
keperawatan dan kebidanan dan sistem pendokumentasian serta
sosialisasi SOP pelayanan keperawatan.
1.6.1.7 Merencanakan program pengendalian & peningkatan mutu asuhan
keperawatan dan kebidanan serta keselamatan pasien.
1.6.1.8 Merencanakan sistem pengawasan dan penilaian pelaksanaan
asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai standar  di seluruhruang
keperawatan .
1.6.1.9 Merencanakan standar kebutuhan fasilitas dan sarana lain dalam
menunjang pelayanan keperawatan dan kebidanan.
1.6.1.10 Merencanakan program efisiensi di seluruh ruang keperawatan

1.6.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :


1.6.2.1 Membimbing Karu pelayanan keperawatan untuk terlaksananya
asuhan keperawatan paripurna dalam mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
1.6.2.2 Melaksanakan program orientasi bagi perawat baru
1.6.2.3 Melaksanakan rapat koordinasi dengan Karu pelayanan perawatan
secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan
1.6.2.4 Melaksanakan koordinasi dengan unit lain untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit
1.6.2.5 Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaaga perawatan dan
peralatan yang diajukan karu pelayanan keperawatan. Hasil analisa
tersebut untuk menyusun perencanaan tahunan / semester kebutuhan
tenaga maupun peralatan.
1.6.2.6 Mengatur jadwal dinas supervisi atau pengawas pada hari libur sore
dan malam hari sebagai pengganti managerial keperawatan.
1.6.2.7 Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian keperawatan
yang dilakukan di rumah sakit.
1.6.2.8 Mendelegasikan tugas kepada bagian lain keperawatan sesuai
dengan peran fungsinya bila berhalangan hadir

19
1.6.2.9 Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian tenaga
keperawatan untuk kepentingan penilaian dalam rangka promosi
1.6.2.10 Bekerja sama dengan bagian Pendidikan dan Latiha dalam
rangka menyelenggarakan kegiatan program pengembangan staf
(PKB)
1.6.2.11 Menyususn instrument penilaian pendayagunaan tenaga
keperawatan dan peralatan
1.6.2.12 Melaksanakan penempatan tenaga keperawatan  melalui karu
pelayanan keperawatan atas dasar usulan karu pelayanan
keperawatan terkait
1.6.2.13 Melaksanakan mutasi atau rotasi baik managerail maupun
fungsional keperawatan dalam rangka pembelajaran dan
pengembangan.
1.6.2.14 Melaksanakan bimbingan kepada tenaga keperawatan terhadap
penerapan SPO dan tata tertib palayanan keperawatan.
1.6.2.15 Memotivasi kepada tenaga keperawatn untuk meningkatkan
semangat kerja, dengan membuat usulan penghargaan atas prestasi
kerja kepada Direktur (reward system), berupa bonus dan
penghargaan.
1.6.2.16 Mengumpulkan dan menganalisa data tantang pelaksanaan
asuhan keperawatan, ketenagaan dan peralatan untuk bahan
informasi bagi pengembangan pelayanan keperawatan
1.6.2.17 Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga
perawatan
1.6.2.18 Menyusun tata tertib palayanan / asuhan keperawatan sesuai
dengan peraturan dan tata tertib RS Bhakti medicare
1.6.2.19 Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang
diselenggarakan di RS Bhakti medicare.
1.6.2.20 Membuat laporan berkala dan laporan khusus keperawatan
dengan menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan
yang dibuat oleh karu pelayanan keperawatan untuk disampaikan
kepada Direktur RS Bhakti medicare.

1.6.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian :

20
1.6.3.1 Mengawasi mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan
pelayanan tata tertib dan etika profesi keperawatan koordinasi
dengan Karu pelayanan keperawatan dan komite perawatan.
1.6.3.2 Mengawasi mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan secara efektip dan efisien.
1.6.3.3 Melaksanakan penilaian kinerja staff keperawatan dengan
koordinasi dengan Karu pelayanan kerawatan.
1.6.3.4 Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan dan
pendidikan keperawatan yang menggunakan rumah sakit sebagai
lahan praktek.
1.6.3.5 Mengawasi mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan
secara efektif dan efisien
1.6.3.6 Berperan serta dalam pelaksanaan penilaian mutu pelayanan asuhan
keperawatan dengan koordinasi bersama komite keperawatan.
1.6.3.7 Melaksanakan supervisi secara berkala/sewaktu-waktu ke ruang
rawat agar tujuan pelayanan keperawatan yang di inginkan dapat
tercapai. Supervisi ini dilakukan secara mandiri atau bersama
dengan Karu pelayanan keperawatan.
1.6.3.8 Melakukan ronde dan audit keperawatan secara mandiri atau
Bersama-sama dalam upaya pengembangan pelayanan keperawatan.

E. Manager keperawatan di bantu oleh


1. Kasie Etik profesi dan Inventaris asset keperawatan
1.1 Definisi operasional:
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dalam
pembinaan etika profesi keperawatan dan monitoring utilisasi inventaris
alat dan prasaranan keperawatan dalam mendukung pelayanan
keperawatan
1.2 Persyaratan jabatan :
1.2.1 Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun atau D3 keperawatan dengan pengalaman kerja
5 tahun di RS Bhakti medicare
1.2.2 Pernah Menjabat  kepala ruangan/supervisor keperawatan
1.2.3 Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen

21
1.2.4 Mempunyai sertifikat Managerial secara internal dan external dan
pelatihan kepemimpinan.
1.2.5 Mempunyai kemampuan kepemimpinan
1.2.6 Mampu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik
dengan semua unit pelayanan keperawatan maupun unit
penunjang lainnya lainnya.
1.2.7 Berstatus pegawai tetap di RS Bhakti medicare.
1.2.8 Berkepribadian dan berahlak baik sehat jasmani dan rohani
1.2.9 Loyalitas terhadap RS Bhakti medicare.

1.3 Tangung jawab :


Dalam melaksanakan tugasnya di bagian Etik profesi dan Inventaris asset
keperawatan bertanggung jawab kepada manager keperawatan terhadap
hal-hal sbb:
1.3.1 Kebenaran dan ketepatan rencana kerja bagian Etik profesi dan
Inventaris asset keperawatan
1.3.2 Kebenaran dan ketepatan pengunaan alat inventaris dan prasarana
lain dalam penyelengaraan pelayanan keperawatan
1.3.3 Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan anggaran
kebutuhan peralatan keperawatan.
1.3.4 Kebenaran dan ketepatan analisis dan evaluasi kejadian
pelanggaran etik dan mutu asuhan keperawatan
1.3.5 Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus
dalam hal etik profesi dan utilisasi alat kesehatan dan prasarana
keperawatan.
1.3.6 Kebenaran dan ketepatan professional sesuai dengan kode etif
profesi keperawatan.

1.4 Wewenang :
1.4.1 Meminta informasi dan pengarahan pada atasan
1.4.2 Memberi pengarahan dan bimbingan etik profesi kepada seluruh
staff keperawatan baik managerial ataupun fungsional di RS
Bhakti medicare

22
1.4.3 Melakukan inventarisir alat kesehatan dan barang inventaris
lainnya di unit keperawatan
1.4.4 Melakukan monitoring pengunaan dan kesiapan alat inventaris
keperawatan
1.4.5 Melakukan monitoring implementasi etik professional pelayanan
keperawatan
1.4.6 Melakukan koordinasi dengan bagian sarana dan prasarana dalam
utillisasi alat yang ada di bagian keperawatan secara
maintenance, perbaikan ataupun pergantian.
1.4.7 Melakukan bimbingan dan pengengbangan pelayanan
keperawatan dengan landasan kode etik professional
keperawatan.
1.4.8 Melakukan evaluasi kinerja berdasarkan etik profesi dan
kebutuhan inventaris di unit keperawatan
1.5 Uraian tugas :
1.5.1 Melaksanakan fungsi perencanaan  meliputi:
1.5.1.1 Merencanakan kegiatan kasie Etik profesi dan
Inventaris asset keperawatan dan menyusun
pengembangan /pembinaan etik keperawatan
berdasarkan usulan koordinator Ruangan
1.5.1.2 Merencana kebutuhan peralatan keperawatan baik
jumlah maupun kualitas alat, berkoordinasi dengan
kepala unit perawatan
1.5.1.3 Merencanakan kegiatan pengembangan kebutuhan
inventaris alat keperawatan
1.5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
1.5.2.1 Memberikan bimbingan dalam pembinaan etik profesi
keperawatan
1.5.2.2 Memberikan bimbingan dalam menjaga dan merawat
inventaris dan asset di keperawatan
1.5.2.3 Memberi saran dan masukan sebagai bahan
pertimbangan terhadap atasan yang berhubungan
dengan etik profesi dan inventaris keperawatan.

23
1.5.2.4 Membantu pelaksanaan tugas atasan dalam menjaga
praktek keperawatan sesuai dengan standard etik profesi
dan menjaga utilisasi alat inventaris yang ada di
keperawatan.
1.5.2.5 Membantu pelaksanaan tugas dari atasan.
1.5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian:
1.5.3.1 Melakukan penilaian etika dan kemampuan profesi
tenaga keperawatan serta alat inventaris yang ada di
keperawatan
1.5.3.2 Melakukan monitoring pelaksanaan etik profesi dalam
aplikasi pelayanan keperawatan
1.5.3.3 Melakukan monitoring pengunaan dan perawatan
inventaris alat keperaawatan
1.5.3.4 Melakukan evaluasi etik profesi keperawatan dan
inventaris alat keperawatan
1.5.3.5 Melakukan pendampingan dan pengawasan tentang etik
dan pengunaan alat inventaris keperawatan

2. Ka Sie SDM Diklat dan mutu asuhan keperawatan


2.1 Definis operasional  :
Adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam pengelolaan SDM diklat dan mutu asuhan keperawatan.
2.2 Persyaratan jabatan :
2.2.1 Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun atau D3 keperawatan dengan pengalaman
kerja 5 tahun di RS Bhakti medicare
2.2.2 Pernah Menjabat  kepala ruangan/supervisor keperawatan
2.2.3 Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen
2.2.4 Mempunyai sertifikat Managerial secara internal dan external
dan pelatihan kepemimpinan.
2.2.5 Mempunyai kemampuan kepemimpinan
2.2.6 Mampu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik
dengan semua unit pelayanan keperawatan maupun unit
penunjang lainnya lainnya.

24
2.2.7 Berstatus pegawai tetap di RS Bhakti medicare.
2.2.8 Berkepribadian dan berahlak baik sehat jasmani dan rohani
2.2.9 Loyalitas terhadap RS Bhakti medicare.
2.3 Tanggung jawab :
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada atasan dalam
hal-hal sbb:
2.3.1 Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Seksi SDM, dan mutu
asuhan keperawatan
2.3.2 Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dalam pelaksanaan
Asuhan keperawatan
2.3.3 Kebenaran dan ketepatan rencana pengembangan mutu asuhan
keperawatan sesuai dengan pengembangan IPTEK.
2.3.4 Kebenaran dan ketepatan kebutuhan anggaran pelaksanaaan
pengembangan kualitas asuhan keperawatan.
2.3.5 Kebenaran pelaksanaan hasil evaluasi mutu asuhan keperawatan
2.3.6 Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan anggaran tenaga
dan peralatan  keperawatan
2.3.7 Kelancaran tugas tenaga keperawatan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan
2.3.8 Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
2.3.9 Kebenaran dan ketepatan analisis dan evaluasi beban kerja tenaga
keperawatan

2.4 Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang sbb:
2.4.1 Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2.4.2 Memberi pengarahan dan bimbingan dalam pemberian asuhan
keperawatan sesuai standar
2.4.3 mongkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai
mutu asuhan keperawatan sesuai kebijakan rumah sakit
2.4.4 Memberi petunjuk dan bimbingan penerapan asuhan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan (SAK)
2.4.5 Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi
wewenang Kepala Seksi Asuhan Keperawatan

25
2.4.6 Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan
tenaga keperawatan dan pendayagunaan peralatan keperawatan
2.4.7 Mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan dan peralatan keperawatan
2.4.8 Melakukan evaluasi kompetensi dan penilaian kinerja tenaga
keperawatan sesuai kebijakan rumah sakit
2.5 Uraian tugas :
2.5.1 Melaksanakan fungsi perencanaan  meliputi
2.5.1.1 Menyusun rencana kerja seksi SDM keperawatan
dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan.
2.5.1.2 Menyusun rencana pelaksanaan metode penugasan
asuhan keperawatan sesuai dengan pertimbangan
kualitas dan kuantitas SDM keperawatan.
2.5.1.3 Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatn
berdasarkan analisis beban kerja pelayanan
keperawatan
2.5.1.4 Menyiapkan usulan penempatan/distribusi tenaga
keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan
berdasarkan usulan kepala unit perawatan
2.5.1.5 Menyusun system pencatatan dan
pelaporan/inventarisasi peralatan keperawatan
2.5.1.6 Menyusun prosedur penggunaan  dan perbaikan
peralatan keperawatan sesuai kebutuhan rumah sakit
BHAKTI MEDICARE
2.5.1.7 Menyiapkan rencana pengembangan staf, sesuai
kebutuhan pelayanan koordinasi dengan kepala unit
perawatan
2.5.2 Melaksanakan  fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
2.5.2.1 Membantu pelaksanakan tugas Kepala Keperawatan
dalam perencanaan
2.5.2.2 Mewakili tugas dan wewenang Kepala Keperawatan
atas persetujuan Direktur RS BHAKTI MEDICARE
sesuai kebutuhan

26
2.5.2.3 Mensosialisasikan standar dan perencanaan
kebutuhan tenaga keperawatan  kepada kepala unit
perawatan
2.5.2.4 Memberikan pembinaan dan pengembangan asuhan
keperawatan
2.5.2.5 Menyusun protap / SPO ketenagaan, kepada kepala
unit perawatan
2.5.2.6 Mensosialisasikan alur pengadaan dan pemeliharaan
peralatan perawatan, kepada kepala unit perawatan
2.5.2.7 Mengkaji dan menganalisa usulan kebutuhan staff
keperawatan sesuai dengan Analisa beban kerja
dengan di latar belakangi data
2.5.2.8 Melaksanakan pelaporan berkala/khusus tentang
ketenagaan dan utilisasi penggunaan serta kondisi
peralatan keperawatan.
2.5.2.9 Menindaklanjuti laporan inventarisasi dan frekuensi
pemakaian alat
2.5.2.10 Memberi saran dan masukan sebagai bahan
pertimbangan terhadap atasan
2.5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan pengendalian dan penilaian

2.5.3.1 Melaksanakan pengawasan, pengendalian, penilaian


terhadap pendayagunaan tenaga keperawatan.

2.5.3.2 Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan


penilaian pendayagunaan dan pemeliharaan
peralatan perawatan.

2.5.3.3 Melaksanakan pengawasan pengendalian dan


penilaian terhadap pelaksanaan SPO penggunaan
dan pemeliharaan peralatan perawatan

2.5.3.4 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian


system inventarisasi peralatan perawatan, untuk
mencegah kehilangan

27
2.5.3.5 Memberikan bimbingan terhadap penerapan SAK
dan pelaksanaan SPO pelayanan keperawatan

2.5.3.6 Melaksanakan audit dokumentasi proses asuhan


keperawatan,

2.5.3.7 Melaksanakan pengawasan,pengendalian terhadap


asuhan keperawatan berkoordinasi dengan
Koordinator Ruangan sesuai standar asuhan
keperawatan.

2.5.3.8 Melaksanakan pengawasan,pengendalian dan


penilaian terhadap SPO  pelayanan keperawatan

2.5.3.9 Melakukan penilaian mutu asuhan keperawatan


berkoordinasi dengan tim keperawatan.

3. SUPERVISOR KEPERAWATAN
3.1 Definisi operasional :
Seorang tenaga keperawatan yang diberi  tanggung jawab dan wewenang 
dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah sakit
pada waktu sore, malam dan hari libur di luar jam kerja Kepala
Keperawatan
3.2 PERSYARATAN JABATAN :
3.2.1 Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 1 tahun atau Lulusan D3 Keperawatan dengan
pengalaman kerja minimal 3 tahun
3.2.2 Pengalaman sebagai PJ Shift, Ka Tim
3.2.3 Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
3.2.4 Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan/ kursus internal
3.2.5 Mempunyai kemampuan kepemimpinan
3.2.6 Mampu melakukan koordinasi dengan semua kepala perawat
ruangan, dan staf bawahannya
3.2.7 Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
3.2.8 Loyalitas tinggi

28
3.2.9 Berkepribadian dan berahlak baik
3.2.10 Sehat jasmani dan rohani

3.3 TANGGUNG JAWAB :


3.3.1 Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan pelayanan/ asuhan
keperawatan dan kejadian penting di rumah sakit
3.3.2 Kebenaran dan ketepatan pendayagunaan tenaga keperawatan pada
waktu sore, malam dan hari libur
3.3.3 Kebenaran  dan ketepatan pendayagunaan peralatan
3.3.4 Kebenaran dan ketepatan saran serta bahan pertimbangan kepada
Kepala Perawatan

3.4 WEWENANG :
3.4.1 Meminta informasi dan pengarahan dari atasan / dokter jaga
3.4.2 Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga
perawatan
3.4.3 Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan pemberian
asuhan keperawatan kepada staf
3.4.4 Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan alat
3.4.5 Menampung, menanggulangi dan menyampaikan laporan kejadian
penting/ KLB kepada atasan / dokter jaga
3.4.6 Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan
pelayanan/asuhan keperawatan koordinasi dengan atasan/ dokter
jaga
3.4.7 Menanda tangani surat-surat/ dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang pengawas perawatan sore/ malam/ hari libur

3.5 URAIAN TUGAS :


3.5.1 Melaksanakan fungsi perencanaan yaitu :
Menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas (kunjungan ke ruang rawat)
3.5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan meliputi :
3.5.3 Mewakili Kepala Perawatan pada waktu sore/ malam/ hari libur
3.5.4 Membina tenaga keperawatan pada waktu sore/ malam/ hari libur

29
3.5.5 Melakukan supervisi ke unit perawatan agar tujuan pelayanan yang ingin
dicapai tetap terjamin
3.5.6 Mengatasi masalah yang timbul terutama yang berkaitan dengan
pelayanan dan kalau  perlu melaporkan kepada Kepala perawatan /
Piminan Rumah sakit
3.5.7 Mengatur/ mengalokasikan tenaga & peralatan antar ruang rawat dalam
keadaan yang sangat mendesak
3.5.8 Membuat laporan secara keseluruhan tentang kondisi Rumah Sakit pada
waktu Sore/ malam/ hari libur khususnya tentang kegiatan pelayanan
keperawatan kepada Kepala Bidang Perawatan
3.5.9 Meneliti dan menanda tangani daftar hadir tenaga keperawatan yang
bertugas
3.5.10 Melakukan timbang terima tugas pada waktu penggantian dinas
3.5.11 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian  meliputi
3.5.12 Mengawasi kelengkapan tenaga keperawatan dan tenaga lain berdasarkan
jadwal dinas di ruang rawat
3.5.13 Mengawasi/ menilai kemampuan, keterampilan serta perilaku tenaga
keperawatan dan petugas lainya
3.5.14 Mengawasi dan memelihara ketertiban dan keamanan  ruang rawat dan
keseluruhan rumah sakit koordinasi dengan petugas keamanan rumah
sakit
3.5.15 Mengawasi kelancaran pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
3.5.16 Mengawasi pelaksanaan kepala perawatan dan peraturan rumah sakit
yang berlaku

4. KEPALA UNIT RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN


4.1 Definisi operasional :
Seorang tenaga keperawatan profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di unit
rawat inap atau rawat jalan rumah sakit BHAKTI MEDICARE
4.2 PERSYARATAN JABATAN:

30
4.2.1 Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun atau Lulusan  D 3 Keperawatan dengan
pengalaman kerja minimal 5 tahun
4.2.2 Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau kepala ruangan
4.2.3 Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
4.2.4 Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang /
Bangsal dan PPGD
4.2.5 Mampu koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor
dan staf dibawahnya
4.2.6 Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
4.2.7 Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
kompetensi dan  profesionalisme
4.2.8 Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
4.2.9 Sehat jasmani dan rohani

TUGAS POKOK :
Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan keperawatan di unit rawat
jalan yang berada di bawah lingkup tanggung jawabnya di rumah sakit BHAKTI
MEDICARE

TANGGUNG JAWAB :
Secara fungsional bertanggung jawab kepada kepala keperawatan dan secara
operasional bertanggungjawab kepada Koordinator rawat inap atau rawat jalan :
 Kebenaran dan ketetapan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
 Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan
 Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
 Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
 Kebenaran dan ketetapan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
 Kebenaran dan ketetapan SAK/SPO pelayanan keperawatan
 Kebenaran dan ketetapan kebutuhan dan Penggunaan alat
 Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/ mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan

31
WEWENANG :
Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala unit perawatan rawat inap / rawat
jalan mempunyai wewenang, sebagai berikut :
1. Meminta infomasi dari kepala keperawatan, manager pelayanan medis dan diklat,
keuangan, sarana dan sekretariat.

2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepala ruangan dan staf
keperawatan/ kebidanan.

3. Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan tenaga  keperawatan


peralatan dan mutu asuhan keperawatan/ kebidanan di unit rawat jalan.

4. Menandatangani surat yang ditetapkan menjadi wewenang kepal unit rawat jalan.

5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi / Pengawas Keperawatan /


Kepala Seksi / Kepala Bidang / Kepala Bagian / Direksi rumah sakit untuk
kelancaran pelaksanaan  pelayanan.

6. Mengatur rotasi perawat yang berada di dibawah tanggung jawabnya.

7. Memberikan reward dan punishment kepada staff.

URAIAN TUGAS :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan , antara lain :
 Membuat perencanaan kategori dan jumlah tenaga keperawatan sesuai dengan
kebutuhan.
 Membuat perencanaan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang
diperlukan dalam rangka mendukung Standar Pelayanan Minimum (SPM).
 Membuat perencanaan metode pelayanan yang akan diterapkan disesuaikan
dengan karakteristik pelayanan kompetensi di masing-masing ruangan.
 Membuat perencanaan konsep “Customer Care”

32
 Merencanakan pertemuan berkala ruangan dan case conference dalam rangka
menjaga mutu pelayanan dan peningkatan kemampuan seluruh staff di
ruangan.
 Membuat perencanaan perbaikan dan penyelesaian masalah dalam aktivitas
pelayanan di ruangan.
 Merencanakan pengembangan peningkatan kompetensi dan skill SDM tenaga
keperawatan.
 Merencanakan pengembangan tujuan pribadi (Self Goal & Self Improvement)
dalam rangka mencapai Visi dan Misi RS. BHAKTI MEDICARE Cicurug
Sukabumi
2. Melaksanakan fungsi pengorganisasian :
 Mengatur dan mengkoordinir pelaksanaan pelayanan di ruangan untuk
mencapai tujuan RS. BHAKTI MEDICARE Cicurug Sukabumi. yaitu
tercapainya kepuasan pasien dengan melakukan perubahan secara inovatif
dan kreatif.
 Menyusun dan mengatur ketenagaan keperawatan dan tenaga penunjang
lainnya didasarkan pada kaidah keilmuan dan kondisi nyata di ruangan
(evidence based).
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan sumber daya yang terlibat secara
kreatif dan optimal dalam pelayanan di ruang rawat.
 Melakukan kerjasama dengan kepala unit perawatan, kepala instalasi, komite
keperawatan di rumah sakit dalam rangka meningkatkan pelayanan RS.
BHAKTI MEDICARE Cicurug Sukabumi.

3. Melaksanakan fungsi pengarahan :


 Melaksanakan program oreintasi kepada tenaga baru.
 Melaksanakan bimbingan terhadap kepala perawat ruangan.
 Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang lebih baik dengan seluruh
staf di ruangan.
 Memimpin pertemuan berkala di ruangan (case conference) terkait dengan
peningkatan mutu pelayanan dan meminimalisasi keluhan pelanggan.

33
 Mamantau pelaksanaan pembagian tugas harian yang dilakukan oleh kepala
perawat ruangan.
 Menghadiri pertemuan keperawatan yang dikoordinasikan oleh kepala
keperawatan dan atau komite keperawatan.
4. Melakasanakan fungsi pengendalian :
 Mengawasi dan menilai mutu pelayanan (audit internal) yang berada di bawah
lingkup tanggung jawabnya sesuai dengan indikator mutu yang ditetapkan RS.
BHAKTI MEDICARE Cicurug Sukabumi.
 Melakukan survey kepuasan terhadap seluruh pemangku kepentingan (stake
holder) yang berada di bawah lingkup tanggung jawabnya.
 Memonitor kehadiran tenaga, produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
pelayanan yang dilakukan oleh seluruh staf yang berada dalam tanggung
jawabnya.
 Mengawasi pelaksanaan pendokumentasian yang sesuai dengan standar
akreditasi.
 Mengevaluasi setiap prosedur dan mengajukan usul perbaikan melalui kepala
keperawatan dan atau komite keperawatan untuk dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen (Standar Manual Mutu pelayanan sesuai pedoman akreditasi).
 Melaksanakan penilain.

5. KEPALA PERAWAT KAMAR BEDAH


a. Nama Jabatan : Perawat Kepala Kamar Operasi
b. Atasan Langsung : Kepala Keperawatan

PENGERTIAN :
Seorang tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan berwenang
dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di kamar operasi.

PERSYARATAN :

34
a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di Kamar bedah 2
tahun atau Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di
kamar bedah.
b. Memiliki sertifikat manajemen keperawatan/majemen Kamar Bedah
c. Memiliki sertifikat dasar perawatan kamar operasi
d. Memilki sertifikat PPGD/BLS
e. Memiliki kemampuan kepemimpinan
f. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
g. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
h. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

TANGGUNG JAWAB :
Secara fungsional bertanggung jawab kepada kepala keperawatan dan secara
operasional bertanggungjawab kepada kepala instalasi kamar operasi.

TUGAS POKOK :
Melakukan mengelolaan, pengawasan dan evaluasi terhadap terlaksananya asuhan
keperawatan di kamar operasi dan memotivasi staf dalam rangka terselenggaranya
pelayanan kamar operasi yang bermutu, serta melakukan koordinasi dengan profesi
lain yang dapat mendukung dan menunjang pelayanan kamar operasi yang optimal.

URAIAN TUGAS :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan :
 Menerima input kegiatan pembedahan dari ruang rawat/poliklinik/dokter/luar
 Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah dan
kemampuan kamar operasi. Perubahan perencanaan dimungkinkan atas
masalah kebutuhan pasien atau alasan lain yang rasional.
 Menentukan macam dan jumlah alat yang dipergunakan serta kegunaannya
dalam pelayanan pembedahan.
 Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
tenaga perawatan
 Menyusun program alat dan obat sesuai kebutuhan.

35
 Berperan aktif dalam menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi (termasuk
menyusun pedoman penggunaan alat).
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan :
 Memantau seleruh staff dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan/etik yang
berlaku di kamar operasi.
 Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan tim dan
kemampuan tenaga kamar operasi.
 Membuat jadwal kegiatan (time schedule)
 Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin
 Mengatur pekerjaan secara merata
 Menerapkan kebijaksanaan (policy) yang berlaku. 
 Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
 Mengatur pemamfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
 Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan
 Memberi orientasi kepada pegawai baru/siswa di kamar operasi.
 Mengatur pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan bahan-bahan/alat-alat di
kamar operasi.
 Menciptakan suasana kerja yang harmonis
 Melakukan komunikasi yang efektif antar anggota tim (dokter, perawat, bidan,
dsb.)
 Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
 Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan untuk prestasinya.
 Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya.
 Mengisi dan menyimpan “anecdotal record” serta menandatangani daftar
prestasi untuk berbagai kepentingan pegawai.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
5. Mengawasi pelaksaan tugas masing-masing pegawa
6. Mengawasi penggunaan alat dan bahan agar digunakan secara tepat guna dan
hasil guna.
7. Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat
8. Mengatur supaya alat tetap dalam keadaan siap pakai.
9. Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodic

36
10. Mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan perkembangan tindakan
yang ada dan mengadakan peninjauan kembali tentang:
a) Rencana pelayanan tindakan pembedahan
b) Kebutuhan pelayanan pembedahan
c) Masalah-masalah yang timbul
d) Fungsi dan kegiatan pegawai di kamar operasi
11. Secara kontinyu menganalisa kegiatan tatalaksana kamar operasi yang ada
hubungannya dengan penggunaan alat/bahan secara efektif dan efisien dengan
jalan meninjau kembali tentang :
a) Program kamar operasi
b) Rencana pengawasan
c) Penggunaan alat/bahan sesuai dengan tatalaksana kamar operasi
d) Masalah-maslah yang timbul dalam menjalankan tatalaksana kamar
operasi.

B. TATA KERJA KEPERAWATAN


Tata kerja Keperawatan di dasarkan kepada Organisasi dan Tata Kerja
Keperawatan  serta Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE
yang menjalankan fungsi penyediaan, pemeliharaan, pengendalian, pemantauan dan
penilaian terhadap  SDM Keperawatan dan standar pelayanan keperawatan.

Setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan keperawatan berusaha diselesaikan


sesuai dengan  jenis permasalahan yang ada, jika tidak bisa diselesaikan di struktur
paling bawah dapat diselesaikan  secara berjenjang sampai ke level kepala. Dan jika
memerlukan kebijakan yang lebih tinggi bagian keperawatan meminta saran atau
masukan dari manager pelayanan medis atau direktur RS.
Secara operasional hubungan kerja dengan unitr lain dan instalasi lain  dalam
melaksanakan kegiatan di lingkungan keperawatan, dapat diselesaikan secara
struktural atau fungsional yang melibatkan seluruh unsur yang terkait.Untuk hal-hal
yang berhubungan dengan lintas sektor yang melibatkan unit dan instalasi yang ada di
lingkungan Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE dapat diselesaikan melalui jalur
koordinasi sesuai dengan kewenangannya.

C. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEPERAWATAN

37
Kebijakan Pengelolaan Keperawatan berdasarkan  kepada kebijakan yang
dikeluarkan oleh Direksi Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE yang berkaitan dengan
pelayanan asuhan keperawatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pejabat struktural yang ada di bawah lingkup
Keperawatan mempunyai tanggung jawab dan kewenangan untuk mengelola
kegiatannya sesuai dengan lingkup jabatannya dan dapat melakukan koordinasi
dengan pejabat struktural lainya yang ada di lingkungan Keperawatan

BAB IV
STAF DAN PIMPINAN

A.  Kualifikasi Staf & Pimpinan Keperawatan


1. Kepala Keperawatan
a. Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun atau D3 keperawatan minimal 10 tahun
b. Pernah menduduki jabatan structural
c. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen dan perumahsakitan
d. Mempunyai sertifikat Manajemen Keperawatan dan kursus kepemimpinan
e. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
f. Mampu melaksanakan koordinasi dengan semua bidang, Bagian dan sataf
dibawahnya
g. Berstatus pegawai tetap Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE
h. Mempunyai Loyalitas tinggi
i. Berkepribadian baik, berwibawa

38
j. Sehat jasmani dan rohani

2. Seksi Keperawatan I : Etika dan Mutu asuhan keperawatan


a. Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun atau D3 keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun di Rumah Sakit
BHAKTI MEDICARE
b. Pernah Menjabat  kepala ruangan/supervisor keperawatan
c. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen
d. Mempunyai sertifikat Manajemen Mutu Asuhan Keperawatan secara internal
dan external dan kursus kepemimpinan
e. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
f. Mampu melakukan koordinasi dengan semua seksi, supervisor keperawatan,
kordinator ruangan dan semua staf dibawahnya
g. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
h. Berkepribadian dan berahlak baik sehat jasmani dan rohani
i. Sehat jasmani dan rohani

3. Seksi Keperawatan II : SDM Inventaris dan Logistik keperawatan


a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun atau D3
keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun di Rumah Sakit BHAKTI
MEDICARE
b. Pernah Menjabat  koordinator ruangan/supervisor keperawatan
c. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen keperawatan
d. Mempunyai sertifikat Manajemen Keperawatan dan kursus kepemimpinan
internal dan external
e. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
f. Mampu melakukan koordinasi dengan semua seksi, supervisor keperawatan,
kepala zona ketua Tim keperawatan dan semua staf dibawahnya 
g. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
h. Berkepribadian dan berahlak baik
i. Sehat jasmani dan rohani

4. Supervisor Keperawatan
a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun

39
b. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun

c. Pengalaman sebagai koordinator ruangan

d. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

e. Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan/ manajemen kepala ruangan

f. Mempunyai kemampuan kepemimpinan

g. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan , dan staf


bawahannya

h. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE

i. Loyalitas tinggi

j. Berkepribadian dan berahlak baik

k. Sehat jasmani dan rohani

5. Kepala unit rawat inap dan rawat jalan


a. Lulusan S1 dan profesi Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun atau Lulusan  D 3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun
b. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau kepala ruangan
c. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
d. Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang / Bangsal
dan PPGD
e. Mampu koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor dan staf
dibawahnya
f. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
g. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan 
profesionalisme
h. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
i. Sehat jasmani dan rohani

6. Kepala perawat kamar bedah

40
a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di Kamar bedah 2
tahun atau Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun di kamar bedah.
b. Memiliki sertifikat manajemen keperawatan/majemen Kamar Bedah
c. Memiliki sertifikat dasar perawatan kamar operasi
d. Memilki sertifikat PPGD/BLS
e. Memiliki kemampuan kepemimpinan
f. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE
g. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
h. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

7. Kepala perawat ruang rawat inap


a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun atau
Lulusan  D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
b. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif

c. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

d. Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang / Bangsal


dan PPGD

e. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor


dan staf dibawahnya

f. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE

g. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan 
profesionalisme

h. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

i. Sehat jasmani dan rohani

41
7. Kepal perawat dan bidan ruang Perinatologi dan VK
a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun atau
Lulusan  D3 Keperawatan / D3 Kebidanan dengan pengalaman kerja minimal
3 tahun
b. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim

c. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

d. Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal, 


Asuhan Persalinan Normal, Tekhnik Resusistasi Neonatus, Management
Laktasi, dan kegawat daruratan Maternal-Neonatal.

e. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor


dan staf dibawahnya

f. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE

g. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

h. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

i. Sehat jasmani dan rohani.

8. Kepala perawat Ruang ICU


a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun minimal
di HCU/ICU atau D3 keperawatan Minimal 3 Tahun dengan pengalaman di
HCU minimal 1 tahun.
b. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai ketua tim minimal 3
tahun

c. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

d. Memiliki sertifikat pelatihan ICU

e. Memiliki kompetesi klinis Ketua Tim ICU

f. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan

42
g. Berstatus pegawai tetap rumah sakit BHAKTI MEDICARE

h. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

i. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

j. Sehat jasmani dan rohani.

9.  Kepala Perawat IGD


a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun atau
Lulusan  D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
b. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

c. Memiliki sertifikat pelatihan PPGD/BCLS/BTLS

d. Memiliki sertifikat pelatihan custumer service

e. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

f. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

g. Terampil, terlatih secara internal Rumah Sakit

10.  Kepala perawat Poli Klinik


a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai Penangung
jawab Shif minimal 3 tahun
b. Memiliki sertifikat manajemen pelayanan keperawatan

c. Memiliki sertifikat pelatihan PPGD

d. Memiliki sertifikat pelatihan custumer service

e. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme

f. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya

43
g. Terampil, terlatih secara internal Rumah Sakit

11.  Penangung jawab Shif (PP / PJ )


a. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 6 bulan atau
Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
b. Mempunyai kemampuan untuk mengelola pasien, peralatan dan sistem
pelayanan

c. Mempunyai sertifikat Kursus Manajemen Dasar Ruangan

d. Mampu melakukan koordinasi dengan semua PJ shift dan perawat pelaksana.

e. Tidak bekerja di Instansi lain di luar RS BHAKTI MEDICARE

f. Berakhlak baik, berwibawa, sehat dan amanah

12.  Kualifikasi Skill Perawat Berdasarkan Unit Kerja


a.  ICU
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien


kritis dan kegawatan

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti ventilator,


syiringe  pump, monitor, defibrilator, dll.

4. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan Critical Care

5. Memiliki sense of crisis yang baik

6. Mampu berkomunikasi dengan baik

7. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat


yang ada di unit kerja yang lain

8. Mampu berkomunikasi dengan baik

44
b.  Kamar Bedah
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
pre, intra dan post operatif

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien


kegawatan peri operatif

3. Mampu melakukan tekhnik septik dan anti septik pada diri sendiri, 
pasien dan lingkungan sekitar

4. Mampu menyiapkan peralatan sesuai jenis operasi.

5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan ACLS, Manajemen Kamar


Kedah, Perawat Mahir Bedah dan Penanganan Syok minimal untuk
Penangung jawab shift.

6. Memiliki sense of crisis yang baik

7. Mampu berkomunikasi dengan baik

8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat


yang ada di unit kerja yang lain

9. Mampu berkomunikasi dengan baik

c.  IGD
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien


dengan gawat darurat

3. Mampu melakukan triage

4. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti resusitator,


defibrilator, EKG, dll.

5. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan PPGD, BCTLS minimal untuk


Penangung jawab shift.

45
6. Memiliki sense of crisis yang baik dan dapat melakukan tindakan yang
cepat, tepat dan akurat

7. Mampu berkomunikasi dengan baik

8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat


yang ada di unit kerja yang lain

9. Mampu berkomunikasi dengan baik

d. Perinatologi
1. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
neonatus normal dan sakit

2. Mampu melakukan penanganan pasien neonatus dengan kegawatan

3. Mampu melakukan tindakan resusitasi neonatus

4. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti ventilator,


syiringe  pump, blue light, dll.

5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan Resusitasi Neonatus,


Manajemen Laktasi dan  Kegawatan Neonatus minimal untuk kepala
shift.

6. Mengoptimalkan mother insthink yang dimiliki.

7. Mampu berkomunikasi dengan baik

e.  Rawat Inap
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada medical


dan surgical

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti  suction pump,


infus pump, EKG dll.

46
4. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan  BHD dan Service Excellence
minimal untuk penangung jawab shift.

5. Mampu berkomunikasi dengan baik

f.  Rawat Jalan


1. Mampu melakukan tekhnik komunikasi terapeutik

2. Mampu memberikan Health Education

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti EKG dll

4. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan BHD dan Service Excellence

5. Mampu berkomunikasi dengan baik

g.  Haemodialisa
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan

2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien


dengan gagal ginjal

3. Mampu mengoperasionalkan peralatan HD

4. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan  penanganan Pasien Gagal


Ginjal dan Tekhnik Tindakan HD

5. Mampu menangani kegawatan pada pasien yang sedang dilakukan HD.

6. Mampu berkomunikasi dengan baik

3. POLA KETENAGAAN
Pola Ketenagaan yang ada di bagian keperawatan disusun berdasarkan kebutuhan
Unit kerja, kapasitas TT, pendidikan dan pelatihan, jumlah tenaga (data terlampir)

C. DATA STAFF DAN PIMPINAN

47
Data staf dan pimpinan bagian Keperawatan terdiri dari data mikro dan makro.
Data makro meliputi : unit kerja, pendidikan, usia, jenis kelamin, status karyawan dan
masa kerja.
Sedangkan data mikro meliputi : Nama, unit kerja, tanggal masuk, tanggal
lahir, alamat, pendidikan, jenis kelamin, golongan, status karyawan dan masa kerja.
Data dapat dilihat pada tabel lampiran.

D. PENGATURAN JADWAL
Jadwal dinas di ruangan di buat oleh Kepala Ruangan satu minggu sebelum
bulan pemberlakuan dan diserahkan ke bagian keperawatan dan diinput untuk data
HRD paling lambat tanggal 25 setiap bulannya, dibuat untuk jangka waktu satu bulan.
Untuk ruang rawat inap dan IGD dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri
dari:
11.2.1.1 Shift pagi dari pkl 07.00 sd 14.00
11.2.1.2 Shift sore dari pkl 14.00 sd 21.00
11.2.1.3 Shift malam pkl 21.00 sd 07.00
11.2.1.4 lepas mlm dan libur
Dan untuk ruangan rawat jalan poliklinik dan kamar bedah di bagi 3 kelompok yaitu :
11.2.1.4.1.1.1 Shift Pagi pkl 07.00 sd 14.00
11.2.1.4.1.1.2 Shift Siang pkl 14.00 sd 21.00
11.2.1.4.1.1.3 Libur
Semua kelompok Shift dipimpin  oleh seorang kepala shift /Penangung jawab
shift yang mempunyai kualifikasi tertentu dan berkemampuan baik berdasarkan
kompetensi (sikap, pengetahuan dan keterampilan).

Setiap shift terdiri dari perawat dengan kemampuan berdasarkan level atau
tingkat kompetensi, misalnya satu level di bawah kepala shift minimal kompetensinya
sama atau mendekati kepala shift, setiap level mempunyai kualifikasi tertentu karena
kompetensi dan masa kerja perawat yang ada belum merata.

Selain jadwal dinas yang rutin, kepala ruangan mempersiapkan jadwal perawat
pengganti dinas untuk persiapan bila ada lonjakan BOR, KLB, peningkatan beban
kerja atau ada perawat berhalangan hadir untuk dinas.

48
E. SUPERVISOR KEPERAWATAN
Yang dimaksud dengan Supervisor Keperawatan adalah perawat pengganti
kepala keperawatan di luar jam kerja yang mempunyai peran dan fungsi untuk
pengelolaan SDM perawat dan sistem pelayanan  keperawatan serta bertanggung
jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
BHAKTI MEDICARE

Perawat Supervisor terdiri dari 3 atau 4 orang dengan pengaturan jadwal dinas
terdiri dari shift pagi, siang , malam dan libur. Setiap pergantian dinas membuat
laporan yang akan dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh seksi dan kepala keperawatan
secara rutin.

F.  EVALUASI KINERJA PELAYANAN KEPERAWATAN


Evaluasi kinerja Keperawatan dilaksanakan setiap periodik melalui :
1. Pertemuan rutin mulai dari unit kerja terkecil (setingkat urusan) sampai dengan
lintas unit kerja (setingkat bagian) yang dihadiri oleh seluruh staf dan pimpinan.

2. Mengadakan pertemuan rutin pejabat struktural di lingkungan keperawatan secara


periodik 1 bulan sekali yang dihadiri oleh Ketua tim Ruangan, supervisor
keperawatan, seksi dan kepala keperawatan. Mengadakan pertemuan rutin khusus
staf keperawatan yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.

3. Mengikuti pertemuan rutin kepala kepala bagian, kepala instalasi dan jajaran
Direksi yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.

4. Mengolah masukan dan saran yang disampaikan oleh Bagian dan Instalasi lain
yang ada dilingkungan kerja Rumah sakit BHAKTI MEDICARE serta kritik dan
saran yang disampaikan langsung oleh pasien untuk dilaksanakan perbaikan di
Bagian Keperawatan.

G. KEBIJAKAN KEWENANGAN STAFF DAN PIMPINAN


Apabila pejabat struktural berhalangan hadir maka secara hirarki kewenangannya
dapat didelegasikan kepada pejabat struktural lainnya yang ada di lingkungan Bagian
Keperawatan dengan uraian sebagai berikut :

49
1. Apabila Kepala Keperawatan berhalangan melaksanakan tugas, maka tugas dan
pekerjaannya didelegasikan kepada salah satu Seksi dibawahnya dengan urutan
pendelegasian sebagai berikut :
a. Urutan Pertama Seksi Etika, Mutu Asuhan Keperawaatan dan
b. Urutan Kedua Seksi SDM, inventaris dan Logistik Keperawatan
2. Apabila Seksi berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaan dilaksanakan oleh
salah satu seksi atau staf dibawahnya sesuai  dengan kewenangan yang
dimilikinnya, namun untuk pengambilan keputusan yang memerlukan kebijakan
dilakukan  oleh kepala bagian.
3. Apabila Kepala Unit perawatan berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya
diserahkan kepada kepala perawat ruangan sedangkan untuk pengambilan
keputusan kebijakan diserahkan kepada pejabat struktural diatasnya sesuai dengan
kewenangannya.
4. Apabila pelaksana berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya diserahkan
kepada pelaksana lainya dengan tingkat kemampuan atau kompetensi yang sama.

BAB V
FASILITAS DAN PERALATAN

A. Sarana Fisik Bagian Keperawatan


1. Ruang Kerja
Staf dan pimpinan Bagian Keperawatan menempati ruang kerja yang ada di Lantai 1,
dekat ruang perawatan NS II dengan luas ruangan secara 2m x 4 m
2. Fasilitas dan Peralatan Perlengkapan Bidang Keperawatan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, bidang keperawatan mempunyai fasilitas
dan peralatan sebagai berikut :

50
1. Komputer      

2. Meja Kerja    

3. Kursi Banquet   

4. Lemari berkas kaca

5. Lemari berkas

6. Printer

7. White board

8. Telepon   

9. Meja komputer  

Sedangkan untuk mendukung pelayanan keperawatan di seluruh ruang


perawatan Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE penyediaan fasilitas dan sarana
disesuaikan dengan kapasitas operasional tempat tidur, beban tugas dan fungsi  serta
kemampuan Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE Sebagai bahan acuan di seluruh
ruang perawatan, bagian perawatan menyusun pedoman logistik keperawatan yang
disusun berdasarkan jenis peralatan,  jumlah operasional TT, BOR, ratio kebutuhan,
spek dan jumlah yang dibutuhkan.
Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan sesuai dengan standar kebutuhan
yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan, antara lain :
12. Meja kepala ruangan
13. Ruang Nurse Station
14. Ruang penyimpanan (Store room), Linen bersih, barang-barang pribadi
15. Ruang janitor ( Gabungan )
16. Ruang Spoolhook ( Gabungan dengan kebijakan RS)
17. Ruang Peralatan
18. Ruang dapur / pantry ( Centralisasi Unit Gizi )
Sedangkan untuk peralatan yang mendukung operasional pelayanan
keperawatan di ruangan harus tersedia beberapa peralatan yang sesuai dengan standar
kebutuhan, diantaranya :
 Alat tenun

51
 Alat rumah tangga
 Alat Medis
 Alat perawatan
 Alat tulis kantor (ATK)
Untuk memenuhi  kebutuhan fasilitas dan peralatan di atas harus dilakukan
perencanaan secara periodik tiap bulan melalui bagian administrasi keperawatan, dan
evaluasi permintaan tiap semester atau tahunan yang menyangkut penambahan,
pergantian dan pemeliharan.
Pengelolaan peralatan di ruangan diserahkan kepada ruangan masing-masing,
dimana kepala perawat ruangan menunjuk salah satu perawat sebagai penanggung
jawab alat yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk membantu kepala ruangan
dalam hal :
 Pengecekan alat
 Merekap frekuensi pemakaian alat
 Membuat laporan inventarisasi alat
 Membuat program pemeliharaan
Seluruh perawat mempunyai tanggung jawab terhadap keberadaan fasilitas
dan peralatan di ruangan sehingga salah satu mekanisme yang dilaksanakan adalah
serah terima alat setiap pergantian shift.

3. Kebijakan Pengoperasian Fasilitas & Peralatan


Penggunaan fasilitas dan peralatan yang ada di lingkungan Keperawatan
disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja masing-masing dan sifat dari fasilitas dan
perlatan tersebut. Untuk fasilitas dan peralatan yang sifatnya umum dapat
dipergunakan secara bersama-sama oleh seluruh staf dan pimpinan di lingkungan
Keperawatan.
Untuk fasilitas dan peralatan yang mendukung operasional pelayanan 
keperawatan berada di ruangan masing-masing dibawah tanggung jawab Kepala
perawat ruangan dan kepala unit perawatan, sehingga untuk pengadaan dan
pemeliharaannya dibebankan kepada unit masing-masing.
Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan khusus dan canggih dilakukan oleh
perawat dengan kualifikasi mempunyai sertifikat pelatihan operasional alat tersebut.

52
Peminjaman peralatan dan perlengkapan antar unit kerja yang ada dalam
lingkup Keperawatan harus diketahui oleh Kepala Unit Kerja yang bersangkutan
secara tertulis sedangkan untuk peminjaman yang lintas bagian dan instalasi harus
diketahui oleh Kepala Keperawatan atau orang yang diberi wewenang oleh Kepala
Keperawatan.

BAB VI
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

A.    Kebijakan bagian Keperawatan


Kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan atau ruang lingkup yang
berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat oleh
bidang keperawatan, yang meliputi :
1.    Ketenagaan
a. Rekruitmen
Yang menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan rekruitmen SDM
Keperawatan adalah :
1) Jumlah operasional Tempat Tidur atau jumlah kunjungan
2) BOR atau beban kerja ruangan
3) Tingkat ketergantungan pasien
4) Spesifikasi tertentu berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan ruang
lingkup pelayanan di ruangan, diantaranya ruangan yang memerlukan
kualifikasi tertentu.
5) Pengganti yang cuti melahirkan dan melanjutkan pendidikan
6) Estimasi Turn Over

53
7) Perhitungan berdasarkan standar kebutuhan tenaga yang mengacu pada
standar perhitungan dari Depkes untuk tenaga fungsional dan WISN untuk
tenaga struktural dan Pembimbing Klinik Keperawatan.
Kegiatan rekruitmen dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan dan
pelaksanaannya berkoordinasi dengan Bidang SDM (program dan
prosedur terlampir).
Kegiatan seleksi pada kegiatan rekruitmen SDM Keperawatan dilakukan
berdasarkan:
1) Pendidikan
2) Masa kerja
3) Kompetensi
4) Diklat yang pernah diikuti
Kebutuhan ruangan terhadap SDM Keperawatan dapat dipenuhi
berdasarkan kualifikasi tersebut sehingga tuntutan pekerjaan dengan
kualifikasi yang dimiliki perawat dan bidan akan sesuai.
b.  Orientasi
Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya untuk membantu perawat
dalam pengenalan terhadap lingkungan dan pekerjaan, melalui tahapan
orientasi umum yang dilakukan secara klasikal dan orientasi khusus dengan
target pencapaian kompetensi tertentu.Pelaksanaan kegiatan orientasi ini
dikoordinir oleh Bidang SDM, bekerjasama dengan, Diklat dan seluruh
instalasi yang terkait.
c.  Rotasi / Mutasi
Pelaksanaan rotasi / mutasi berlaku bagi seluruh perawat yang ada di rumah
sakit BHAKTI MEDICARE baik perawat fungsional maupun struktural, yang
bersifat sementara maupun menetap dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Mutasi sementara
a. Dilakukan dalam rangka pemerataan perawat non shift
b. Perawat dengan gangguan kesehatan yang membutuhkan penanganan
atau perawatan khusus.
2) Mutasi tetap
Dilakukan bagi perawat ruangan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun,
kecuali untuk ruangan khusus seperti UGD, OK dan HCU dilakukan paling
cepat setelah 2 tahun di ruangan tersebut.

54
d. Mobilisasi (PULL OUT)
Pelaksanaan mobilisasi dilakukan untuk mengatasi kekurangan tenaga di
satu ruangan pada saat-saat tertentu apabila terjadi pelonjakan pasien atau ada
perawat yang tidak bisa berdinas karena sesuatu hal (prosedur terlampir)
e. Promosi
Salah satu upaya untuk pengembangan perawat di rumah sakit BHAKTI
MEDICARE adalah melalui pengkaderan, seleksi dan pendampingan untuk
promosi baik melaui jenjang fungsional maupun structural (prosedur
terlampir)

2. Ketentuan Cuti Tahunan


Ketentuan cuti bagi perawat mengacu pada pedoman kedinasan perawat secara
keseluruhan. Adapun untuk pengaturannya dilakukan oleh atasan langsung
berdasarkan kondisi ketenagaan.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan bagi perawat dilaksanakan dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM keperawatan.
Pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap dan berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, serta mengacu pada rencana program jangka
panjang dan program tahunan. Sedangkan pelaksanaan pendidikan non formal
dilaksanakan secara in house trainning dan out house trainning.( program dan alur
terlampir
B.     Standar Operasional Prosedur
Untuk menunjang pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di ruangan, Bidang
Keperawatan menetapkan beberapa standar, yaitu :
1. Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, yang mengacu pada
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan Depkes RI yang dimodifikasi sesuai
dengan situasi dan kondisi Rumah sakit BHAKTI MEDICARE (pedoman terlampir).
2. Standar Prosedur Operasional Keperawatan
 Standar Operasional Prosedur Keperawatan terdiri dari :

55
a) SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di keperawatan,
diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO rotasi mutasi, SPO seleksi
pendidikan, dll.

b) SPO Pelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat untuk


melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)

c) SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan keperawatan.

3. Standar Etika Profesi Keperawatan


Standar etika profesi keperawatan dibuat sebagai pedoman untuk mengatur perilaku
perawat dari sudut nilai moral dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
di Rumah Sakit pedoman terlampir).
5. Standar Logistik Keperawatan
Untuk menunjang pelakasanaan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
BHAKTI MEDICARE bagian keperawatan membuat standar logistik yang meliputi
standar alat kesehatan, standar alat tenun, standar alat rumah tangga dan standar alat
habis pakai.
a) Perencanaan
Perencanaan pemenuhan logistik keperawatan di ruangan dibuat berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :
1. Spesifikasi ruangan

2. Perkembangan dan pertumbuhan pelayanan rumah sakit dan penambahan


jumlah tempat tidur.

3. Pergantian alat atau barang yang rusak, hilang dan penghapusan karena
perkembangan teknologi.

b) Klasifikasi logistik keperawatan di ruangan terdiri dari :


 Golongan barang habis pakai
 Seragam perawat, dengan ketentuan pedoman kedinasan
c) Alat tenun, dengan ketentuan :

56
 Bahan dari katun, tidak berbulu dan mudah untuk pemeliharaan
 Warna tidak mencolok
 Ukuran sesuai standar, untuk semua jenis alat tenun.
d) Bahan kimia / cairan desinfektan
Untuk penyediaan bahan kimia / cairan desinfektan koordinasi dengan farmasi dan
pemenuhannya disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
e) Alat kesehatan
Alat kesehatan yang habis pakai disediakan di instalasi farmasi atas permintaan
ruangan dan pemenuhannya disesuaikan dengan kebutuhan pasien di ruangan.

f) Pengadaan
Pengadaan alat / barang logistik yang menunjang terhadap pelayanan
keperawatan, pemenuhan kebutuhannya dikoordinir oleh Bidang Logistik Rumah
Sakit berdasarkan pengajuan dari ruangan dengan alur dan prosedur yang telah
ditetapkan.
g) Pemeliharaan
Pemeliharaan alat / barang logistik yang menunjang pelayanan keperawatan
dilakukan oleh ruangan yang meliputi : cara penyimpanan, perawatan / kebersihan
dan perbaikan , sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
h) Penyaluran
Penyaluran / pendistribusian barang logistik yang menunjang pelayanan
keperawatan yang harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan
serta terdokumentasikan baik di ruangan maupun di bidang logistik.
i) Pencatatan dan Pelaporan
Dalam pengelolaan logistik di ruangan perlu adanya pencatatan dan pelaporan
inventaris secara rutin agar dapat diketahui kondisi barang / alat tersebut serta
selalu siap pakai.
Untuk mempermudah pencatatan  dan pelaporan di ruangan telah disediakan buku
catatan yang terdiri dari :
1. Buku penerimaan barang / alat

2. Buku pemeliharaan

3. Buku pemakaian / frekuensi pemakaian alat

57
4. Buku peminjaman

5. Buku pengeluaran ( mutasi atau penghapusan )

6. Buku operan harian

Jika diketahui terdapat kerusakan, kehilangan dan penambahan barang / alat druangan
harus tercatat dan terlaporkan secara teratur dan dapat dipertanggung jawabkan dengan
laporan incident report

BAB VII
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

A.    Rencana Pengembangan Staf


Untuk menunjang pencapaian visi rumah sakit BHAKTI MEDICARE kualitas
Sumber Daya Manusia harus selalu ditingkatkan secara terus menerus dan
berkesinambungan melalui pengembangan staf dan program pendidikan formal
maupun non formal.
Program pengembangan staf keperawatan yang berhubungan dengan jenjang
karir,  dirumah sakit BHAKTI MEDICARE dilakukan berdasarkan dua jalur yaitu
jalur fungsional dan struktural. Sedangkan  Program  Pendidikan staf keperawatan
diarahkan pada peningkatan profesional berdasarkan kompetensi yang meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.

B.     Program Pendidikan dan Pelatihan


Dengan semakin berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai
pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan serta persaingan usaha sejenis
maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM khususnya di lingkungan keperawatan.
Program pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap melalui
seleksi intern maupun ekstern, diantaranya :
1). Pendidikan S1 Keperawatan

58
Sesuai dengan UU keperawatan tentang profesi keperawatan minimal di RS
mempunya tenaga profesi menunjang terhadap pelayanan maka bagian
keperawatan tahun 2015 direncanakan pejabat struktural atau bagian
Keperawatan di lingkungan keperawatan mempunyai dasar pendidikan S1
Keperawatan.
Direncanakan panitaia mutu pelayanan dan koordinator ruangan khusus
mempunyai dasar pendidikan S1 keperawatan
2). Pendidikan Pelatihan
Pendidikan non formal di lingkungan keperawatan dilaksanakan  berdasarkan
kebutuhan untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan  in house trainning
dan out house training.
C.     Kebijakan Pengelolaan Pendidikan & Pelatihan Intern/Ekstern
Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan  keperawatan, bagian
Keperawatan mengusulkan program dan mengadakan koordinasi dengan Bidang
Diklat agar dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan sesuai dengan rencana
anggaran dan program Keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas kualifikasi
kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-masing perawat dan bidan disesuaikan
dengan kebutuhan, dan pelaksanaannya dilakukan secara berkala berdasarkan
kebutuhan di lingkungan Keperawatan.

D.    Kebijakan Orientasi  Perawat dan Bidan


Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan kepada perawat dan bidan baru
masuk, memasuki kontrak dan menjadi karyawan tetap. Tekhnik orientasi dilakukan
secara klasikal dan on the job, adapun untuk perawat baru dilakukan pembimbingan
selama 3  bulan dengan target pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

59
BAB VIII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

A.    Perumusan dan Penyusunan Kebijakan


Upaya untuk menjamin mutu pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di
rumah sakit BHAKTI MEDICARE  bagian keperawatan membuat Program
Pengendalian dan Peningkatan Mutu  sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
pengendalian dan peningkatan mutu tersebut.
Perumusan dan penyusunan kebijakan pengendalian dan peningkatan mutu
pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi melalui masukan dari
seluruh jajaran dan staf keperawatan yang terlibat dan berdasarkan hasil  evaluasi
kinerja bagian keperawatan secara periodik yang kemudian ditindaklanjuti untuk
dilaporkan kepada Direksi.
Kegiatan dalam upaya pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan
keperawatan, dapat dilakukan melalui :
 Studi Dokumentasi
Merupakan salah satu metode untuk melihat sejauhmana penerapan Standar
Asuhan Keperawatan dan kebidanan yang dilakukan oleh perawat dan bidan.
 Pembahasan Kotak Saran
Merupakan sarana untuk menampung masukan dari semua pelanggan baik pasien,
keluarga pasien, pengunjung, dokter maupun karyawan lain berupa keluhan, kritik
dan saran  sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu
pelayanan keperawatan di Rumah sakit BHAKTI MEDICARE
 Audit Keperawatan / Pembahasan Kasus

60
Merupakan salah satu metode untuk membahas permasalahan dalam pengelolaan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien dengan kasus-kasus
tertentu yang jarang terjadi.
 Survey Persepsi Pasien
Suatu kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pasien atau keluarga pasien
mengenai persepsi pasien terhadap mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan  melalui pengisian angket oleh pasien atau keluarga pasien.
 Supervisi Keperawatan
Suatu kegiatan pemantauan, pengawasan dan penilaian terhadap seluruh kegiatan
perawat di ruangan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan mulai
dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, sebagai bahan untuk peningkatan
kualitas SDM perawat dan mutu pelayanan keperawatan.
 Ronde Keperawatan
Kegiatan kontrolling terhadap perawat, pasien, fasilitas penunjang pelayanan
asuhan keperawatan dan kebidanan, pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
 Laporan Kejadian INSIDENT REPORT
Proses pembahasan kejadian pelanggaran etika profesi keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Dibuatkan laporan kronologis kejadian untuk kemudian
dilakukan kajian, analisa dan klarifikasi data serta pembinaan terhadap Yang
bersangkutan.Tindak lanjut dari laporan kejadian ini dapat berupa pelatihan,
pendampingan, pembuatan usulan prosedur dan hal tekhnis lainnya.
 Rapat Rutin
Sebagai sarana pemecahan masalah pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
yang terjadi baik secara tekhnik operasional  maupun tekhnik pengelolaan /
manajerial di lingkungan keperawatan.
 Analisa indikator Pelayanan Keperawatan dan Infeksi Rumah Sakit
Untuk mengevaluasi sejauhmana mutu pelayanan keperawatan terkait dengan
tindakan keperawatan yang dilakukan apakah sudah memperhatikan keamanan
pasien sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.

B. Pelaksanaan Kebijakan
1. Kebijakan Mutu

61
Kebijakan mutu yang yang dilaksanakan oleh bagian Keperawatan
berdasarkan kebijakan mutu yang diputuskan oleh Direktur RS BHAKTI
MEDICARE yang bersumber dari hasil kerja Panitia Mutu RS BHAKTI
MEDICARE  atau Kepanitian / Tim yang ditunjuk Direktur RS BHAKTI
MEDICARE untuk peningkatan mutu pelayanan di RS BHAKTI MEDICARE.

2. Kebijakan Kendali Mutu


Untuk pengendalikan mutu pelayanan Bagian Keperawatan dibuat standarisasi
pelayanan dan pembuatan prosedur tetap pelayanan (SPO) yang disebarkan keseluruh
unit kerja terkait untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pekerjaan serta
dibentuk pelaksanaan Gugus Kendali Mutu (GKM) di setiap unit kerja efektif tiap
bulan berjalan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan.
3. Rencana dan Program Kebijakan
Perencanaan dan pembuatan program kebijakan dilaksanakan secara periodik
dan dievaluasi minimal setiap 3 bulan, 6 bulan dan satu tahun sekali  yang dibicarakan
dengan seluruh jajaran struktural Bagian Keperawatan.
4.   Proses dan Evaluasi Kebijakan
Pelaksanaan kebijakan dievaluasi secara berkala melalui pertemuan rutin
jajaran struktural Bagian Keperawatan terutama mengenai efektifitas dari pelaksanaan
kebijakan tersebut dengan menganalisa seluruh data yang ada yang terdiri data utama
dan data pendukung.
Apabila tidak berjalan efektif maka dicari penyebab masalah yang menjadikan
kebijakan tersebut tidak berjalan efektif sehingga dapat dihasilkan suatu solusi agar
kebijakan tersebut bisa berjalan efektif atau dibuat suatu kebijakan baru.
5.   Pengawasan dan Evaluasi Kebijakan.
Pengawasan dan evaluasi kebijakan dilaksanakan oleh pejabat struktural yang
berada pada unit kerja yang bersangkutan dan dilaporkan secara berjenjang kepada
pejabat struktural diatasnya.
Hasil pelaksanaan kebijakan dianalisa oleh pejabat struktural yang ada pada
unit kerja yang bersangkutan dan dilaporkan kepada atasannya secara periodik untuk
dilaksanakan perbaikan sebagai upaya tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan unit
kerja yang bersangkutan.

62
DITETAPKAN    :     DI RS. BHAKTI MEDICARE
PADA TANGGAL    : 27 JUNI 2016
RS BHAKTI MEDICARE CICURUG SUKABUMI

    …………………..………………………
DIREKTUR RS.BHAKTI MEDICARE

63
BAB IX
PENUTUP

Demikian pedoman ini kami susun dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan
acuan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit BHAKTI MEDICARE
CICURUG SUKABUMI, baik untuk perencanaan program kerja, kebijakan, stadar
pelayanan, standar praktek keperawatan dan kebidanan maupun standar logistik keperawatan.
Kami menyadari dalam penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga
diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya.

64
LAMPIRAN- LAMPIRAN

6.

Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan

65
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri
dari berbagai jenis pelayanan yaitu pelayanan Medik, pelayanan keperawatan,
pelayanan penunjang dan penunjang lainya. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diselenggarakan oleh mutu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran telah menjadikan pembedahan yang dulunya sebagai usaha
terakhir, sekarang menjadi sesuatu yang dapat diterima secara umum. Pelayanan
profesional yang diberikan pada pasien di kamar bedah meliputi kegiatan
mengidentifikasi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial pasien dan
mengimplementasikan asuhan yang bersifat individualistik, mengkoordinasikan semua
kegiatan pelayanan dalam rangka memulihkan dan mempertahankan derajat
kesehatan, kesejahteraan pasien sebelum, selama, dan sesudah tindakan operasi.
Standarisasi pelayanan di kamar bedah sangat penting dalam mengurangi atau
menurunkan angka kematian, kecacatan, infeksi luka operasi seminimal mungkin dan
peningkatan mutu pelayanan di kamar bedah pada umumnya, pelayanan di kamar
bedah salah satunya adalah pelayanan keperawatan, pelayanan asuhan keperawatan
kamar bedah pada saat ini dituntut untuk menyesuaikan pada situasi pandemic covid
19, walaupun dengan kondisi pelayanan kesehatan yang saat ini sangat berat dengan
situasi pandemic covid 19 saat ini, sehinga pelayanan keperawatan dalam menjaga
mutu pelayanan harus mampu beradaptasi dalam melakukan pelayanan keperawatan
di kamar bedah dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan di
kamar bedah. Upaya peningkatan mutu keperawatan di kamar bedah salah satunya
dalam perbaikan dan penguatan komunikasi informasi dan edukasi pada situasi
pandemic covid 19.
Pelayanan asuhan keperawatan dikamar bedah merupakan salah satu faktor
penentu dalam peningkatan kualitas mutu pelayanan kesehatan di RS Bhakti medicare,
pelayanan keperawatan kamar bedah yang professional merupakan langkah awal
dalam peningkatan kualitas mutu pelayanan keperawatan di kamar bedah dalam
mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di RS Bhakti medicare, sesuai dengan
tuntutan dan harapan pasien dalam memenuhi kebutuhan penyembuhan pasien sesuai

66
dengan intervensi medis yang dilakukan melalui tindakan operatif.
Sesuai dengan visi unit kamar bedah yaitu “ Menjadi ruang bedah yang aman dan
terpercaya dengan tanpa membedakan status derajat dan status pasien ”, maka unit
kamar bedah harus dikelola dengan baik dan oleh karena itu diperlukan suatu program
kerja tahunan yang mengacu kepada program kerja Rumah Sakit Bhakti Medicare.

7. TUJUAN
7.1 Tujuan Umum
Menjaga rasa aman dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan di kamar bedah
(anesthesi dan bedah) dalam menjaga penyebaran virus covid 19 yang berfokus
pada standar dan mutu pelayanan serta keselamatan pasien.
7.2 Tujuan Khusus
7.2.1 Menjamin terlaksananya proses pelayanan pembedahan yang
berfokus pada pasien safety dan mutu asuhan keperawatan yang
professional.
7.2.2 Menjamin mutu pelayanan keperawatan di kamar bedah dalam
upaya menjaga potensi infeksi luka operasi, dan melindungi
seluruh pasien dan staff di kamar bedah dari potensi paparan
dari virus covid 19.
7.2.3 Menciptakan lingkungan kamar bedah yang nyaman dana
aman.

8. MANFAAT
Sebagai panduan kerja pelayanan asuhan keperawatan di rawat inpa dalam
meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan di raawat inap.

67
BAB II
PROGRAM KERJA
RAWAT INAP

A. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


1. Kegiatan pokok
Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) keperawatan di
rawat inap RS Bhakti medicare
2. Rincian Kegiatan
a. Melakukan analisa kegiatan asuhan keperawatan di rawat inap RS Bhakti
medicare, jumlah pasien di rawat inap (BOR, LOS, TOI dll), menghitung
pasine berdasarkan kebutuhan sesuai derajat ketergantuan (Total care, Partial
care, minimal care, self care), analisa masalah keperawatan pasien yang
muncul di rawat inap dan kegiatan-kegiatan lainnya.
b. Menghitung kebutuhan SDM Keperawatan sesuai dengan hasil analisa
kegiatan asuhan keperawatan di rawat inap RS Bhakti medicare.
c. Melakukan kajian kebutuhan pengembangan SDM Keperawatan dalam
peningkatan kompetensi (Pelatihan internal/external) sesuai dengan
kebutuhan pelayanan asuhan keperawatan di rawat inap
d. Membuat struktur organisasi sesuai kebutuhan dan pengembangan SDM
keperawatan dalam menunjang asuhan keperawatan di rawat inap.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dalam membangun kreatifitas
SDM dalam pelayanan asuhan keperawatan
f. Menjaga utilisasi SDM dalam mendukung proses pelayanan di rawat inap
dengan proses rotasi staff kepeerawatan di rawat inap secara terencana dan
situasional.

68
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Penambahan SDM
Mengajukan usulan penambahan tenaga keperawatandi rawat inap sesuai
dengan Analisa beban kerja yang telah dilakukan.
Ruangan Kualifikasi Staff Kebutuhan
N Pendidikan yang ada Kekurangan / KET
O kelebihan

1 NS 1 D III / SI 8 9 -1 Roling dari ns 3

2 NS 2 D III / SI 23 24 -1 Roling dari ns 3

3 NS 3 D III / SI 12 10 +2 2 satff di roling


ke poli dan Ns 1
4 NS 4 D III / SI 13 12 +1 Roling ke ns 2

b. Orientasi Karyawan
1) Bagian HRD kepegawaian (Staff baru) atau unit keperawatan
menginformasikan ke unit rawat inap perihal jadwal orientasi staff
2) Jadwal Staff orietasi selama 2 minggu adalah pagi untuk pengenalan
prasarana, lingkungan serta kebutuhan system dokumentasi, proses
monitoring dan evaluasi dilakukan secara langsung oleh kepala ruangan
dengan sistem mentoring oleh clinical instruktur / Perawat PJ di ruangan
rawat inap on duty sebagai delegator dengan observasi secara external
oleh komite keperawatan secara aplikasi proses asuhan keperawatan.
3) Staff orientasi akan di berikan target pelayanan dan adaptasi lingkungan
keraja selama orientasi dengan dilakukan penilaian setiap bulan dan
diakhir setelah 3 bulan proses adaptasi.
4) Hasil proses evaluasi selama 3 orientasi di ajukan kepada unit
keperawatan untuk dilakukan tindak lanjut.
5) Unit keperawatan melakukan kajian dengan berkoordinasi dengan
komite keperawatan.
6) Unit keperawatan memangil staff orientasi dan memberitahukan hasil
evaluasi selama proses orientasi staff
7) Mengajukan rekomendasi kerja ke bagian HRD kepegawaian dengan
approval dari direktur

c. Pengembangan staff keperawatan dengan melakukan pelatihan eksternal


sesuai dengan kebutuhan.
69
1) Melakukan pengajuan pelatihan ke bagian keperawatan
2) Unit keperawatan melakukan verifikasi dan approval kebutuhan
pelatihan ( terencana atau insidental)
3) Unit keperawatan membuat surat pengajuan sesuai dengan kebutuhan
pelatihan dengan approval dari direktur,
4) Unit keperawatan menyerahkan surat pengajuan yang sudah dilakukan
approval direktur kepada bagian Pendidikan dan Latihan.
5) Bagian Pendidikan dan latihan melakukan tindak lanjut proses pengajuan
dengan memangil perawat yang diajukan untuk pelatihan untuk
memenuhi syarat administrasi kepegawaian
6) Bagian Pendidikan dan Latihan menghubungi fasilitator pelatihan dan
persiapan kebutuhan proses pembiayaan pelatihan.

7) Bagian Pendidikan dan Latihan melakukan feedback kepada unit


keperawatan tentang proses pengajuan pelatihan dengan segala proses
pelaksanaan dan adminitrasi yang dibutuhkan.
8) Proses pelaksanaan pelatihan external
9) Menerima sertifikat setelah pelatihan selesai dan menyerahkan sertifikat
kebagian Pendidikan dan Latihan
10) Buat laporan pelatihan dan presentasi hasil kegiatan secara internal
sesuai dengan kebutuhan sosialisasi.
d. Pengembangan staff keperawatan kamar bedah dengan melakukan pelatihan
internal
1) Unit keperawatan melakukan koordinasi dengan unit rawat inap tentang
kebutuhan pelatihan terkait pengembangan pelayanan asuhan
keperawatan di rawat inap atau kebutuhan lainnya terkait proses
pengembangan mutu pelayanan keperawatan di rawat inap
2) Unit keperawatan melakukan kajian kebutuhan pelatihan internal
3) Unit keperawatan melakukan koordinasi dengan bagian pendidikan dan
latihan tentang perencanaan pelatihan internal terkait kebutuhan proses
pelatihan.
4) Bagian pelatihan dan pendidikan melakukan penjadwalan dan membuat
undangan pelatihan serta sosialisasi undangan.
70
5) Pelaksanaan pelatihan dengan proses evaluasi apektif dengan pre dan
post test
6) Evaluasi proses pelatihan dan pemberkasan.

e. Penilaian Kinerja Individu (Indikator kinerja individu)


1) Penilaian kinerja individu dilakukan penilaian setiap 3 bulan dengan
landasan penilaian adalah log book.
2) Penilaian kinerja individu tahunan akumulasi penilaian individu dalam
satu tahun.
3) Melakukan penilaian kinerja individu dengan landasan log book staff
yang dilakukan penilaian.
4) Evaluasi hasil penilaian individu
5) Memberikan hasil penilaian dengan rekomendasi hasil proses penilaian
kepada unit keperawatan

f. Penilaian kinerja Unit (Indikator kinerja unit)


1) Penilaian kinerja unit dilakukan setaiap tahun
2) Penilaian kinerja unit dilakukan dari hasil proses proses penilaian
akumulasi kinerja individu.
3) Nilai positif tambahan di ambil dari hasil proses capaian indikator mutu
unit.

4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN /
TARGET
1 Seluruh staff keperawatan rawat inap dapat melakukan asuhan 100%
keperawatan rawat inap sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki
2 Seluruh staff keperawatan rawat inap melakukan asuhan 100%
keperawatan di rawat inap dengan professional sesuai
3 SDM keperawatan di rawat inap terpenuhi secara kuantitas 100%
4 Pelatihan eksternal sesuai dengan kebutuhan 100%

71
B. SARANA DAN PRASARANA
1. Kegiatan Pokok
Pemeliharaan dan Pengadaan Fasilitas / Peralatan di rawat inap

2. Rincian Kegiatan
a. Pemeliharaan AC, instalasi listrik, general cleaning ruangan
b. Kalibrasi alat – alat kesehatan yang ada di rawat inap (Ns 1, Ns 2, Ns 3, Ns 4)
c. Pemasangan bel ( Ns 2 dan NS 3, dan NS 4 tambahan bel)
d. Pemeliharan Komputer dan system
e. Penambahan 1 set instrument bedah obgyn
f. Penambahan instrument optional di luar set guna mengganti instrumen –
instrument tertentu yang sudah rusak atau tidak layak pakai
g. Penambahan baju petugas operasi
h. Penambahan linen mayor dan minor
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Pemeliharaan alat
1) Lakukan pembersihan alat setelah alat dipakai
2) Menerima jadwal pemeliharaan alat dari bagian sanpras dan umum
3) Lakukan pengawasan jadwal pemeliharaan alat
4) Lakukan pengajuan permohonan service alat ke sarpras dan umum jika
alat tidak berfungsi dan diluar jadwal pemeliharaan
b. Kalibrasi alat
1) Melakukan kalibrasi alat sesuai jadwal kalibrasi setiap tahun yang
dilakukan oleh pihak ketiga
2) Lakukan pengajuan permohonan kalibrasi 2 bulan sebelum masa
jatuh tempo/kadaluarsa kalibrasi habis melalui bagian Pembelian dan
Logistik untuk dibuatkan jadwal kalibrasi oleh Pihak Ketiga.
c. Penggantian / penambahan alat
1) Melakukan pengajuan penggantian alat kepada Manajemen RS.
2) Setelah disetujui, undang distributor untuk melakukan persentasi.
3) Melakukan seleksi dan trial alat.
4) Sosialisasi operasional alat kepada staff di kamar bedah

4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pemeliharaan AC, instalasi 100 % alat berfungsi dan siap pakai
listrik, general cleaning ruangan

2 Kalibrasi alat 100 % hasil yang akurat


3 Pengajuan Pengadaan depo Stok lebih terorganisir dan memudahkan
farmasi di OK proses pelayanan anestesi
4 Pemeliharaan AHU dan HVAC Membuat ok bertekanan positif,
pre filter per 3 bulan, mrdium Meminimalkan angka kuman di OK dan
filter per 6 bulan, hepafilter menekan pertumbuhan micro organisme
72
minimal per 1.5 tahun
7 Penambahan 1 set alat bedah Pelayanan bisa dilakukan tanpa
umum menunggu instrument di sterilkan terlebih
dahulu
8 Penambahan 1 set bedah obgyn Tambahan alat optional untuk utilisasi alat
lebih baik dan masa pakainnya
8 Penambahan intrument optional Mengganti indtrument daalam set yg
sudah rusak atau tidak layak pakai

C. PELAYANAN UNIT KAMAR BEDAH


1. Kegiatan Pokok
Pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan di kamar bedah

2. Rincian Kegiatan
a. Pelayanan tindakan anestesi dan pembedahan yang prima

3. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Pelayanan anestesi
1) Mengusulkan untuk penambahan kelengkapan peralatan penunjang
tindakan anestesi
2) Mengusulkan penambahan perawat anestesi atas rekomendasi ketua
instalasi anestesi
b. Pelayanan Bedah
1) Mengajukan penambahan set instrument
2) Mengajukan penambahan alat tenun : Linen mayor, linen minor, baju tim
operasi, baju pasien, dll

4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Penambahan kelengkapan peralatan Pelayanan anestesi bisa dilakukan
penunjang tindakan anestesi secara maksimal dan safety pasien
tercapai 100 %
2 Penambahan perawat anestesi SDM perawat anestesi terpenuhi
3 Pengajuan Penambahan set Pelayanan operasi bisa berjalan tanpa
instrument bedah umum dan set menunggu instrument disterilkan
obgyn terlebih dahulu
4 Pengajuan penambahan alat tenun Pelanan operasi tidak tertunda karena
linen nya habis atau nunggu kering

D. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


1. Kegiatan Pokok
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Unit Kamar Bedah
2. Rincian Kegiatan
73
a. Kelengkapan assessment pre anestesi/sedasi
b. Kelengkapan pengisian surgical safety checklist
c. Penundaan operasi elektif
3. Cara Melaksanakan
a. Kelengkapan assessment pre anestesi/sedasi
1 Area : Klinis
2 Judul : Ketidak lengkapan asesmen pre
anasthesi dan sedasi
3 Definisi operasional : Dokter anastesi tidak mengunjungi
pada saat pasien masih di ruang rawat
perawatan dan rekam medis tidak terisi
lengkap
4 Tujuan : Untuk memastikan pasien dalam
kondisi layak sebelum di lakukan
anastesi
5 Dimensi Mutu : Keseelamatan
Dasar Pemilihan Indikator : Standar Akreditasi RS versi SNAR ed.
1
6 Numerator : Jumlah pasien yang tidak lengkap Pra
Anastesi/Sedasi
7 Denumerator : Jumlah semua pasien yang dilakukan
Asesmen Pra anastesi
8 Formula : Numerator/denominator x 100 %
9 Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dilakukan
pembiusan
10 Kriteria Eksklusi : Pasien yang dilakukan anastesi lokal
11 Cara pengumpulan data : Formulir
12 Metode pengumpulan data : Sensus
13 Cakupan data : Semua pasien yang dilakukan pra
sedasi / anastesi
14 Frekuensi pengumpulan data : Harian
15 Frekuensi Analisa data : Bulanan
16 Metode Analisa data1 : Run chart
17 Sumber data : RM, Register, data lainnya
18 Target : 100%
19 Penanggung jawab : Kepala ruangan kamar bedah
20 Publikasi data : Laporan

b. Kelengkapan pengisian surgical safety checklist

1) Area : Klinis

2) Judul Indikator : Kelengkapan pengisian surgical safety

74
checklist
3) Definisi Operasional : Alat komunikasi atau sistem komunikasi
yang digunakan untuk keselamatan
operasi yang di catat d RM
4) Tujuan : Mencegah terjadinya kesalahan
prosedur, pasien dan area operasi
5) Dimensi Mutu : □ Keselamatan

6) Dasar Pemilihan Indikator : Standar Akreditasi RS versi SNAR ed.


1

7) Numerator : Jumlah pasien yang terisi lengkap


Surgical Safety Ceklis
8) Denominator : Jumlah semua pasien yang
dilakukan operasi
9) Formula : Numerator/denominator x 100 %
10) Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dilakukan operasi di
ruang OK
11) Kriteria Eksklusi :
12) Cara pengumpulan data : Formulir
13) Metode pengumpulan data : Sensus
14) Cakupan data : Semua pasien yang dilakukan operasi

15) Frekuensi Pengumpulan data : Harian


16) Frekuensi Analisa Data : Bulanan
17) Metode Analisa Data : Run Chart
18) Sumber Data : RM, Catatan Data

19) Target : 100%


20) Penanggung Jawab : Kepala Unit Kamar Bedah
21) Publikasi Data : Laporan

c. Penundaan operasi elektif

1) Area : Klinis

2) Judul Indikator : Perubahan jadwal operasi yang ditunda


75
3) Definisi Operasional : Perubahan jadwal operasi yang
direncanakan
4) Tujuan : Mencegah terjadinya komplikasi
operasi karena kondisi medis pasien
5) Dimensi Mutu : Ketepatan Waktu

6) Dasar Pemilihan Indikator : Standar Akreditasi RS versi SNAR ed.


1

7) Numerator : Jumlah pasien yang di lakukan


penundaan operasi
8) Denominator : Jumlah semua pasien yang
dilakukan operasi
9) Formula : Numerator/denominator x 100 %
10) Kriteria Inklusi : Semua pasien operasi elektif yang
dijadwalkan
11) Kriteria Eksklusi : Penundaan atas indikasi medis
12) Cara pengumpulan data : Pengukuran Langsung
13) Metode pengumpulan data : Sensus
14) Cakupan data : Semua pasien yang dilakukan operasi

15) Frekuensi Pengumpulan data : Harian


16) Frekuensi Analisa Data : Bulanan
17) Metode Analisa Data : Run Chart
18) Sumber Data : RM, Catatan Data

19) Target : 100%


20) Penanggung Jawab : Kepala Instalasi Unit OK
21) Publikasi Data : Laporan

4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Kelengkapan asesmen pre anasthesi 100%
2 Kelengkapan pengisian surgical safety 100%
ceklist
3 Penundaan operasi elekstif %

E. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1. Kegiatan Pokok
76
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Rincian Kegiatan
a. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
b. Melakukan MCU dan vaksin
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

1) Melakukan pelatihan keselamatan dan keamanan kerja

2) Menyediakan alat pelindung diri dan fasilitas untuk keselamatan kerja


3) Memantau praktek keselamatan dan keamanan kerja
4) Melakukan evaluasi
b. Melakukan MCU dan vaksin
1) Mengajukan MCU untuk semua staf unit kamar bedah
2) Mengajukan vaksin HbsAg untuk semua staf unit kamar bedah
4. Sasaran / Target
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 Pemakaian APD 100%

2 Pelaksnaan MCU 100%

F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


1. Kegiatan Pokok
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Rincian Kegiatan
Cuci tangan /Hand Hygiene (5 momment)
Pengendalian pembuangan benda tajam
Pengendalian pembuangan sampai medis dan non medis
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Melakukan pelatihan PPI, termasuk cuci tangan yang baik dan benar

4. Sasaran / Target

77
NO KEGIATAN SASARAN / TARGET
1 SDM patuh Cuci tangan 5 Momment 100 %

2 SDM patuh dalam membuang benda 100%


tajam Sharp Box
3 SDM patuh dalam membuang sampah 100%
sesuai kategori (Medis/non medis)

78
BAB III
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2021
NO KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDM
 Orientasi Karyawan Sesuai kebutuhan
 Penilaian kinerja x x x x
2 Fasilitas
 Pemeliharaan
X x x x x x x x x x x x
Alat
 Kalibrasi alat
 Pemeliharaan AHU dan HVAC pre filter Sudah di mettingkan dengan
per 3 bulan, medium filter per 6 bulan, pihak direksi bagian adm umum
hepafiletr minimal per 1 tahun umum
 Penambahan 1 set bedah Obgyn Dalam proses pengaduan
 Penambahan 1 set laparotomy Dalam proses pengajuan
3 Pemantapan Mutu
 Kelengkapan assessment pre anestesi/sedasi X x x x x x x x x x x x
 Kelengkapan pengisian surgical safety checklist X x x x x x x x x x x x
 Penundaan operasi elektif X x x x x x x x x x x x
4 PMKP X x x x x x x x x x x x
5 Keselamatan
X x x x x x x x x x x x
Kerja
6 PPI X x x x x x x x x x x x

79
BAB IV
ANGGARAN

Penyelenggaraan pelayanan unit kamar bedah memerlukan biaya pada :

NAMA NAMA RINCIAN BIAYA /


NO. KEGIATAN KEGIATAN ANGGARAN
POKOK
1. Kalibrasi alat - Monitor pasien 4 - 4 x 1.500.000
- Mesin anestesi 2 - 2 x 1.500.000
- ESU 2 - 2 x 1.500.000
- Suction fortable 2 - 2 x 1.500.000
- Lampu Operasi 3
- 2 x 1.500.000
2. Penambahan alat - 1 set laparatomy - 100.000.000
- 1 set instrument Obgyn - 100.000.000

Total Biaya Rp. 218.000.000

80
BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN

A. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program ini dilakukan setiap satu bulan sekali dengan melihat pencapaian
kegiatan yang dilaksanakan bulan sebelumnya. Untuk menunjang kegiatan tersebut
perlu dilakukan pelaporan kepada Direktur Rumah Sakit Bhakti Medicare.

B. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan berupa :
1. Laporan Bulanan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja unit kamar
bedah dilaporkan setiap akhir bulan kepada Direktur Rumah Sakit Bhakti
Medicare.
2. Laporan Tahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja unit kamar
bedah dilaporkan setiap akhir tahun kepada Direktur Rumah Sakit Bhakti
Medicare.

81

Anda mungkin juga menyukai