Disusun oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2022
KLINIK PRATAMA
JOVI MEDIKA
Visi
Menyehatkan masyarakat dan memasyarakatkan kesehatan
Misi
- Sebagai mitra pemerintah maupun swasta dalam memberikan pelayanan
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitativ yang komperehensif dan
berkesinambungan.
- Memberikan pelayanan medis dasar yang berbasis hemat dan terjangkau
- Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, bermutu dan terjangkau
- Menumbuhkan kesadaran budaya hidup sehat
- Menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar
Kab. PATI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis tenaga di ruang rawat terdiri dari kepala ruangan, klinikal care
manajer(CCM), perawat primer(PP) dan perawat assosiet(PA) sehingga peran dan
fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuannya dan terdapat tanggung
jawab yang jelas dalam sistem pemberian asuhan keperawatan.
Proses manajemen keperawatan sejalan denganproses keperawatan sebagai
suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga di
harapkan keduanya saling menopang. Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kudus di harapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan
kemampuannya dalam bidang manajering dengan bimbingan dari pembimbing
akademik dan pembimbing lapangan/klinik.
C. Tujuan
1. tujuan umum
Setelah melakukan praktik menejemen selama 1 minggu di harapkan
mahasiswa mampu mengaplikasikan prinsip manajemen keperawatan secara nyata
di tatanan klinik.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik manajemen di Klinik Jovi Medika mahasiswa mampu
a. Mengaplikasikan ketrampilan dalam mengorganisasi kegiatan keperawatan
secara efektif dengan menggunakan fungsi fungsi manajemen
b. Menjalin kerja sama dalam tim
c. Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, pendekatan strategi untuk
mempengaruhi individu/kelompok untuk melakukan perubahan yang positif
d. Menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang efektif dan
konstruktif
e. Menggunakan konsep penjaminan mutu dan penampilan kerja dalam
melakukan asuhan keperawatan.
D. Peserta Praktikan
HASIL KAJIAN
6. Bangunan
• IMB
• Luas Lahan Sesuai SHM : ± 320 m2
• Luas Bangunan : ± 273 m2
• Alamat Bangunan : Dk. Ngembes RT 04, RW 12, Ds.
Gembong, Kab. Pati
7. Kondisi Wilayah
a. Geografis
Berada di Dk. Ngembes RT 04, RW 12, Ds. Gembong, Kab. Pati.
Berbatasan dengan :
1) Sebelah utara : Jl. Gembong Pati
2) Sebelah timur : Masjid Dk. Ngembes, Gembong
3) Sebelah selatan : Rumah Tanah Milik sdr. Sutrisno
4) Sebelah Barat :Rumah Tanah Milik Listyati
b. Demografi
Jumlah penduduk di kecamatan Gembong sejumlah 22.152 orang ( sumber
BPS Pati Tahun 2016 )
c. Struktur Organisasi
Penanggung jawab
dr. Selvi Esti R.
Pelaksana
dr. juhan B
Perawat I Perawat II
Administrasi CS
Jufrotun Sri Manikah
Sri Manikah Zaetonah
Khasanah,S.Kep,.Ns Amd.Kep
d. Denah Ruangan
Parkir
R. Tindakan
Apotek R.Tunggu
R.Konsultasi
Pendaftaran
Aula
Toilet
e. Alur Pelayanan
Laboratorium
- Gula darah
- Asam urat
- Kolesterol
- Tes kehamilan
- Rapid test
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan
Proses Asuhan Keperawatan (Penerapan Proses Keperawatan). terdapat pada
Asuhan Keperawatan rawat inap di Klinik Pratama Jovi Medika Pati
b. Organizing
Organisasi adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk
bekerjasama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran specific atau
beberapa sasaran dalam kata lain mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan
sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai
tujuan mereka. Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi Klinik adalah:
1) Strategi untuk mencapai tujuan klinik. Strategi akan menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun
diantaranya pimpinan dengan pegawai klinik.
2) Ukuran organisasi klinik. Besar organisasi klinik secara keseluruhan
maupun unit-unit kerja fungsional akan mempengaruhi struktur
organisasi klinik.
3) Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas pengunaan
teknologi oleh klinik untuk memberikan jasa layanan kesehatan klinik.
Pada layanan kesehatan masih menggunakan pelayanan kesehatan
dasar.
4) Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi klinik. Preferensi
kesukaan yang menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok
yang memegang kekuasaan dan control dalam organisasi klinik.
c. Actuating
proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas atau memotivasi
karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, actuating artinya
menggerakan orangorang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan
kesadaran secara bersamasama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Untuk
melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut, maka manajer
mengambil tindakan- tindakan kearah itu. Seperti leadership, pemerintah,
komunikasi, dan conseling. Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai
hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa
percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Tujuan fungsi
actuating adalah
1) Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
2) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4) Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja staf.
5) Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
d. Controling Pengawasan
controlling sebagai elemen atau fungsi keempat menejemen ialah
mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpanganpenyimpangan
yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian selalu dilakukan untuk mengetahui
bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut. selain itu juga dapat
mengarahkan bawahan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar
sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah di tetapkan. Kontrol kualitas
merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang
memenuhi standar professional dan dapat di terima oleh klien. Kontrol kualitas
tersebut adalah sebagai berikut
1) Pelayanan kesehaan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan standart atau kode etik profesi yang
telah di tetapkan.
2) Kriteria mutu pelayanan kesehatan:
- Struktur Kriteria klinik, unit keperawatan LOD, visi dan
misi, konsep asuhan keperawatan
- Proses Fungsi, proses interpersonal, metode
pengorganisasian, perspektif keperawatan professional,
praktek keperawatan professional
- Tujuan Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan
fungsional, kepuasan pasien, sumber penggunaan,
pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang
tidak menyenangkan. Syarat pelayanan yang berkualitas
diantaranya yaitu Efficacy kemanjuran, Appropriatennes
kepantasan, Accepbility diterima, Efectiveness keberhasilan,
Efficiency ketepatan, dan Continuity terus- menerus
3) Proses Manajemen Bimbingan PKK bagi Mahasiswa Praktikan
(penerapan proses manajemen) dengan fungsi-fungsi POAC/P1, P2,
P3/teori lain. Di Klinik Pratama Jovi Medika Pati Tidak diterapkan.
D. Unsur Output/ Keluaran
1. Efisiensi ruang rawat (BOR,LOS,BTO,TOI) Hasil evaluasi penerapan SAK
(INSTRUMEN ABC) Dari hasil survey pada tanggal 25-30 juli 2022 klinik ini
belum memiliki ruang rawat inap dan hanya menerima pasien rawat jalan
2. Hasil evaluasi bimbingan PKK (dari Pembimbing PKK/Peserta didik) dari hasil
survey pada tanggal 25-30 juli 2022 ada mahasiswa praktek selama 1 minggu di
Klinik Pratama Jovi Medika Pati.
3. Kepuasan Kerja karyawan (wawancara mendalam /angket /dll) Dari hasil survey
pada tanggal 25-30 juli 2022, karyawan merasa nyaman dengan pekerjaan yang ada
di klinik. Teman sejawatnya menyenangkan dan bisa diajak bekerja sama.
Secara umum untuk menilai mutu pelayanan kesehatan di klinik dan pelayanan
kesehatan lainnya, maka indikator yang digunakan untuk mencakup kepuasan
pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien. pada umumnya nilai mutu pelayanan
kesehatan mencakup 4 (empat) hal pokok, yakni:
a. Kesejahteraan pasien
Kesejahteraan pasien biasanya dihubungkan dengan perasaan senang dan
aman, cara dan sikap serta tindakan tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan. Dengan kata lain, kesejahteraan pasien dihubungkan dengan kualitas
pelayanan kedokteran atau kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu,
dihubungkan dengan fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga
segala macam peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik.
b. Kenyamanan dan kondisi kamar
Kenyamanan pasien merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk
dapat terselenggaranya pelayanan yang bermutu. Suasana tersebut harus dapat
dipertahankan, sehingga pasien merasa puas (nyaman) atas pelayanan yang
diberikan. Tetapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan para pelaksana
terutama dokter dan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan.
Demikian pula kondisi kamar pasien merupakan aspek yang dapat memberikan
kenyamanan dan ketenangan serta kepuasan pasien selama dirawat di klinik dan
pelayanan kesehatan lainnya.
c. Keadaan ruang perawatan
Keadaan ruang perawatan akan mempengaruhi tanggapan pasien dari
keluarganya tentang mutu pelayanan kesehatan yang diberikan di klinik dan
pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pada setiap unit perawatan
seyogyanya terdapat sarana atau fasilitas yang menunjang penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, disertai pemeliharaannya agar selalu dapat berfungsi
dengan baik .
d. Catatan atau rekam medik
Pengertian catatan rekam medik di Indonesia mengacu pada peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 749 Tahun 1989, yang menyatakan bahwa rekam
medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan
Hasil pengkajian dari kelompok kami pada tanggal 25-30 juli 2022 tentang
Mutu Pelayanan Kesehatan di Klinik Pratama Jovi Medika. Mutu pelayanan
kesehatan di klinik Pratama Muhammadiyah Pasuruhan Kudus yang digunakan
untuk mencakup kepuasan pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien. pada
umumnya nilai mutu pelayanan kesehatan mencakup 4 (empat) hal pokok, yaitu:
a. Kesejahteraan pasien
Pada pelayanan mutu kesehatan di Klinik Pratama Jovi Medika Pati ,
kesejahteraan pasien dihubungkan dengan perasaan senang dan aman, cara dan
sikap serta tindakan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Dengan
kata lain, kesejahteraan pasien dihubungkan dengan kualitas pelayanan dokter
atau kualitas pelayanan perawat sangat optimal. Selain itu, dihubungkan dengan
fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga segala macam
peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik. Sehingga pasien
di Klinik Pratama Jovi Medika Pati merasa puas terhadap pelayanan mutu yang
diberikan oleh klinik.
b. Kenyamanan dan kondisi kamar
Pada kenyamanan dan kondisi kamar di Klinik Pratama Jovi Medika Pati kondisi
suasana kamar nyaman, bersih dan sudah sesuai standar. Tetapi yang terpenting
adalah sikap dan tindakan para pelaksana medis terutama dokter dan perawat
ketika memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga kondisi kamar pasien
merupakan aspek yang dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan serta
kepuasan pasien selama melakukan pemeriksaan di Klinik Pratama Jovi Medika
Pati.
c. Keadaan ruang keperawatan
Pada keadaan ruang perawatan di Klinik Pratama Jovi Medika Pati terdapat
sarana atau fasilitas yang menunjang untuk penyelenggaraan pelayanan
kesehatan, disertai pemeliharaannya yang selalu bersih dan steril agar pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
d. Catatan rekam medik
Di Klinik Pratama Jovi Medika Pati terdapat catatan rekam medik berupa hard
file ( catatan langsung dari dokter) dan soft file ( di komputer ).
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. Intervensi
- Kurangnya perhatian pasien dan pengunjung apotik terhadap
kepatuhan penggunaan masker
- Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakitnya ( ISPA, GEA,
Diare, Hipertensi dan Gout artritis)
- Kurangnya perhatian pasien terhadap kepatuhan cuci tangan sebelum
masuk ke dalam klinik
- Rekapan standar asuhan kepaerawatan masih sederhana
B. Prioritas masalah
Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah.
Setelah daftar masalah ada, kemudian menentukan prioritas masalah
dengan menggunakan unsur :
1. Magnitude (Mg)
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
2. Severity (Sv)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
3. Magnitude (Mg)
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
4. Nursing consent (Nc)
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
5. Affordability (Af)
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1-5, yaitu:
5 : sangat penting
4 : penting
3 :cukup penting
2 : kurang penting
No Masalah Mg Sv Mg Nc Af Total
1 Kurangnya perhatian pasien dan pengunjung 5 3 4 5 4 21
apotik terhadap kepatuhan penggunaan masker
C. Prioritas masalah
- Kurangnya perhatian pasien dan pengunjung apotik
terhadap kepatuhan penggunaan masker
- Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakitnya (
ISPA, GEA, Diare, Hipertensi dan Gout artritis)
- Kurangnya perhatian pasien terhadap kepatuhan cuci tangan
sebelum masuk ke dalam klinik
D. Rencana Kegiatan
N Masalah Pokok Uraian Tujuan Sasaran Target Waktu Penangg Orang
o Kegiatan tugas pelaksa ung terkait
naan jawab
1 Kurangny Mengusulka 1.mengko Untuk Pasien Pasien 27 juli fatimah Penangg
a n kepada ordinasi menceg dan tim dan 2022 ung
perhatian penanggung dengan ah medis tim jawab
pasien jawab klinik penanggu penular medis mahasis
dan untuk ng jawab an wa
pengunju menganjurk klinik covid praktek
ng apotik an dan dr.
terhadap pengunjung 2.mengus penyaki Juhan
kepatuhan dan pasien ulkan t
pengguna untuk pembuata menula
an masker menggunak n poster r
an masker terkait lainnya
pengguna
an
masker
2 Kurangny Mengusulka 1.koordin Untuk Tim Pasien 27 juli Dhani Penangg
a n kepada asi membe medis 2022 ung
pengetahu penanggung dengan rikan jawab
an pasien jawab klinik penanggu pelayan mahasis
terhadap untuk ng jawab an yang wa
penyakitn membuat klinik efektif praktek
ya leaflet dr.
( ISPA, sebagai alat 2.mengus Juhan
GEA, bantu pasien ulkan
Diare, untuk pembuata
Hipertensi mengetahui n leaflet
dan Gout penyakitnya
artritis)
3 Kurangny Mengusulka 1.koordin Untuk Pasien pasien 27 juli aida Penangg
a n kepada asi menceg dan tim 2022 ung
perhatian penanggung dengan ah medis jawab
pasien jawab klinik penanggu penular mahasis
terhadap untuk ng jawab an wa
kepatuhan mengsosiali klinik covid praktek
cuci sasikan dan dr.
tangan/ha kepada 2.mengus penyaki Juhan
ndrup setiap ulkan t
sebelum pasien yang pembuata menula
masuk ke datang n poster 6 r
dalam untuk langkah lainnya
klinik mencuci cuci
tangan/hand tangan
rup sebelum dengan
masuk handrup
klinik atau air
BAB IV
Pelaksanaan Dan Evaluasi
A. Pelaksanaan
no masalah Program sasaran waktu evaluasi Faktor Faktor
pendukung penghambat
1 Kurangnya Mengusulk Pasien 28 Di klinik Penanggun Kurangnya
perhatian an kepada juli terdapat g jawab kepedulian
pasien dan penanggung 2022 tulisan klinik dapat masyarakat
pengunjung jawab tapi pasien menerima terhadap
apotik klinik untuk sering masukan kepatuhan
terhadap membuat mengabai yang di beri memakai
kepatuhan poster dan kan mahasiswa masker
penggunaan gambar peraturan
masker yang
menarik
agar pasien
mematuhi
peraturan
yang di
buat
2 Kurangnya Mengusulk Pasien 28 Di kilinik Penanggun Kurangnya
pengetahua an kepada juli belum g jawab pengetahuan
n pasien penanggung 2022 terdapat klinik dapat pasien tentang
terhadap jawab leaflet menerima penyakit
penyakitny klinik untuk tentang masukan
a membuat penyakit yang di beri
( ISPA, leaflet mahasiswa
GEA, tentang
Diare, beberapa
Hipertensi penyakit (
dan Gout ISPA,
artritis) GEA,
Diare,
Hipertensi
dan Gout
artritis)
3 Kurangnya Mengusulk Pasien 28 Di klinik Penanggun Masyarakat
perhatian an kepada juli belum ada g jawab tidak mencuci
pasien penanggung 2022 wastafel/ klinik dapat tangan
terhadap jawab handrup menerima sebelum
kepatuhan klinik untuk untuk masukan masuk ke
cuci memberika pasien dan yang di beri klinik
tangan/han n fasilitas pengunjun mahasiswa
drup tempat cuci g
sebelum tangan atau
masuk ke handrup
dalam
klinik
B. Evaluasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
- Kurangnya perhatian pasien dan pengunjung apotik terhadap kepatuhan
penggunaan masker
- Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakitnya ( ISPA, GEA, Diare,
Hipertensi dan Gout artritis)
- Kurangnya perhatian pasien terhadap kepatuhan cuci tangan sebelum masuk ke
dalam klinik
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang dapat diberikan oleh
kelompok anatara lain :
- Klinik Pratama Jovi Medika sebaiknya memperhatikan kepatuhan pasien dalam
penggunaan masker
- Klinik Pratama Jovi Medika sebaiknya membuat leaflet untuk salah satu sarana
bagi pasien untuk mengetahui penyakitnya
- Klinik Pratama Jovi Medika sebaiknya menyediakan fasilitas mencuci
tangan/handrup sebelum pasien masuk klinik