Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SESI 6

MANAJEMEN PELAYANAN BERFOKUS PASIEN

Disusun Oleh
Mochammad Adam Eldi
NIM 20200309087
Kelas B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020
Quiz 6
1. CIRI CIRI TUGAS SEORANG MPP KECUALI :
A. Seorang spesialis klinis
B. Bekerja secara kolaboratif
C. Merupakan penghubung pasien dengan rumah sakit

2. PASIEN YANG MEMERLUKAN PELAYANAN MPP KECUALI:


A. Pasien dengan risiko tinggi
B. Pasien yang masuk RS/ IGD (readmisi)
C. Pasien dengan masalah hukum

3. TUGAS SEORANG MPP ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


A. Asesmen utilitas, perencanaan, membuat rencana asuhan
B. Asesmen utilitas , perencanaan, koordinasai pelayanan
C. Fasilitasi dan Advokasi pelayanan, menghitung biaya perawatan pasien

4. YANG BUKAN MERUPAKAN OUTCOME DARI PELAYANAN MPP ADALAH:


A. Peningkatan dari kepuasan pasien
B. Penurunan hari rawat pasien
C. Keuntungan RS meningkat

5. KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT RS DARI ADANYA PELAYANAN MPP


ADALAH:
A. Biaya pelayanan lebih efektif
B. Asuhan sesuai dengan standar
C. Orientasi pelayanan terhadap mutu
Tugas Kuliah Sesi 6
1. Sebutkan definisi dan prinsip prinsip MPP
2. Jelaskan fungsi dan tugas MPP di rumah sakit
3. Sebutkan prinsip dasar dan tatalaksana MnPP dalam menjamin kontinuitas
pelayanan pasien di rumah sakit.
4. Jelaskan apa manfaat penerapan MnPP dan MPP di rumah sakit
5. Jelaskan outcome dari penerapan MnPP dan MPP di rumah sakit.

JAWABAN :
1. Definisi MPP dan MnPP;
Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager (MPP/CM) adalah seorang individu professional
yang mengelola Manajemen Kasus (Case Management).
Manajemen Kasus/ Case Management (MnPP/CMt) adalah suatu proses kolaboratif utk
asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya, melalui
komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil asuhan pasien yg
bermutu dengan biaya efektif-efisien.
Prinsip-prinsip Manajemen Pelayanan Pasien;
1) Gunakan pendekatan kolaboratif berfokus pada pasien “klien-centris”
2) Bila mungkin, memfasilitasi otonomi pasien dan dan asuhan mandiri melalui
advokasi, pengambilan keputusan bersama, dan pendidikan.
3) Gunakan pendekatan holistik secara komprehensif.
4) Gunakan pendekatan budaya dengan kesadaran dan menghargai perbedaan
5) Promosikan keselamatan klien optimal
6) Bina hubungan dengan sumber daya masyarakat
7) Bantu menjelajahi sistem pelayanan kesehatan utk mencapai pelayanan yang
sukses, misalnya selama transisi
8) Tingkatkan keunggulan profesional dan memelihara praktik
9) Promosikan hasil yang berkualitas dan pengukuran hasil tersebut
10)Dukung dan kepatuhan peraturan organisasi lokal, nasional.
2. Fungsi dan tugas MPP di rumah sakit
Fungsi utama dari MPP adalah untuk mengadvokasi klien dan sistem pendukungnya. MPP
memahami pentingnya mendapatkan hasil yang bermutu bagi klien mereka serta komit
terhadap pemakaian tepat guna sumberdaya serta memberdayakan klien secara suportif dan
objektif. Tugas pertama MPP adalah mengkoordinasikan asuhan yang aman, tepat waktu,
efektif, efisien, wajar, dan berfokus pada klien.

3. Prinsip dasar dan tatalaksana MnPP dalam menjamin kontinuitas pelayanan pasien di
rumah sakit.
MPP bukanlah suatu profesi yang berdiri sendiri, tetapi adalah suatu praktik spesialistik
yang lintas disiplin serta saling terkait (interdependent). MnPP adalah suatu cara untuk
meningkatkan kesehatan klien dan mempromosikan kesejahteraan serta otonomi melalui
advokasi, komunikasi, edukasi, identifikasi atas sumber daya pelayanan, dan fasilitas
pelayanan MPP dipandu dengan prinsip2 otonomi, perlakuan yang baik, tidak curang, dan
keadilan. MPP dari berbagai latar belakang profesi pelayanan kesehatan dan kemanusiaan
termasuk keperawatan, kedokteran, pekerja sosial, konseling rehabilitasi,kompensasi
pekerja, dan mental & perilaku kesehatan. Pelayanan MPP menawarkan sesuai dengan
manfaat bagi klien sebagaimana dicantumkan dalam rencana asuransi kesehatan mereka.
Proses MnPP terpusat pada sistem support/pendukung atau klien, yaitu penanganan
secara holistik terhadap situasi klien (seperti untuk mengurus kebutuhan2 medis,fisik,
emosional, finansial, psikososial, perilaku dll), sebagaimana sistem pendukung mereka..
Proses MnPP disesuaikan dengan tempat praktik MPP serta pusat pelayanan dimana klien
menerima pelayanan kesehatan dan kemanusiaannya. Pendekatan MPP dalam pemberian
pelayanan kesehatan maupun kemanusiaannya yang case-managed dengan cara kolaboratif.
Profesional dari dalam maupun luar rumah sakit (misalnya, pemberi layanan, tempat kerja,
pembayar, dan agen2 komunitas) serta pusat Kesehatan, bekerja sama secara erat bagi
kemanfaatan klien maupun sistem pendukungnya. Rumah sakit dimana MPP bekerja juga
mungkin memperoleh manfaat yang didapat dari pengelolaan pelayanan MnPP. Mereka
mungkin menyadari biaya klaim kesehatan yang lebih rendah (dari segi pembayar), hari
rawat yg lebih singkat (dari segi pelayanan akut atau kronis), atau segera kembali bekerja
dan pengurangan absensi (dari segi pemberi kerja).
Semua pemangku kepentingan memperoleh manfaat bila klien dapat mencapai tingkat
yang optimum dalam hal kesehatan, pengelolaan perawatan diri sendiri, serta kemampuan
fungsional. Seluruh pemangku kepentingan mengikut sertakan klien, sistem pendukung,
sistem pemberian pelayanan kesehatan termasuk pemberi asuhan, para pegawai, dan
berbagai penyandang dana. MnPP membantu klien mencapai kesehatan dan otonomi nya
melalui advokasi, asesmen, perencanaan, komunikasi, edukasi, manajemen sumber daya,
fasilitasi pelayanan, dan penggunaan panduan atau standar berbasis-bukti Berdasarkan
budaya, nilai2 kultural dan kebutuhan klien/sistem pendukungnya dan dalam kolaborasi
dengan semua PPA, MPP menghubungkan klien/sistem dukungan (support dengan pemberi
layanan kesehatan serta sarana2 yg tepat selama pelayanan kesehatan dan kemanusiaan serta
pada lintas RS sekalipun. Mereka melakukannya sambil meyakinkan bahwa asuhan yang
diberikan aman, efektif, berfokus pasien, cepat, efisien, dan wajar. Pendekatan ini bisa
memberikan nilai atas hasil yang sangat menyenangkan bagi semua pemangku kepentingan.
Pelayanan MnPP dioptimalkan bilamana ditawarkan dalam suasana yang diwarnai
komunikasi dan kolaborasi yang langsung, terbuka, dan jujur antara MPP, klien/sistem
pendukung, pembayar, pemberi layanan primer. MPP menambah pelayanan2 MnPP dan
hasil2 yg berkaitan dengan memelihara privacy, konfidensialiti, kesehatan, dan keamanan
klien melalui advokasi dan ketaatan terhadap etik, legal/hukum, akreditasi, sertifikasi, dan
standar2 peraturan dan pedoman, yang berlaku bagi tempat praktik. MPP harus mempunyai
edukasi, keterampilan, pengetahuan, kompetensi, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
dapat secara efektif memberikan pelayanan yang tepat, aman, dan bermutu kepada
klien/sistem support

4. Manfaat penerapan MPP di rumah sakit


• Mengidentifikasi pasien untuk intervensi manajemen pelayanan pasien
• Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien untuk mengidentifikasi hasil yang
diharapkan dan mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan pasien
• Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen pelayanan pasien
• Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yang diharapkan
• Menyarankan alternatif intervensi praktis yang efisien biaya
• Mengamankan sumber-sumber klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan
• Membakukan jalur-jalur komunikasi degan manajer departemen / bagian / unit
• Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dengan pemandu wisata / tour guide
dalam berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di RS

5. Outcome dari penerapan MnPP dan MPP di rumah sakit.


• Peningkatan mutu pelayanan
• Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga
• Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan pasien dalam asuhan
• Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
• Peningkatan kualitas hidup pasien
• Peningkatan kolaborasi interprofesional tim PPA
• Penurunan tingkat asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
• Penurunan Lama Dirawat
• Pencegahan Hari Rawat yang tidak perlu
• Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk pemeriksaan yang tidak perlu
• Pengurangan / menghindari tagihan yang tidak perlu
• Penurunan readmisi ke rumah sakit
• Pengurangan kunjungan pasien yang sama ke IGD
• Membantu proses evaluasi penerapan alur klinis (Clinical Pathway)

Anda mungkin juga menyukai