Identitas
pasien
• Nama : Tn. W
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Tambora Raya
No. RM : 00.68.24
Tgl. MRS : 2 April 2018
Tgl. Periksa : 2 April 2018
•Luka di kepala post Kecelakaan Lalu
Keluhan utama Lintas
Hasil Laboratorium
tgl 08/09/2017 (IGD)
Hb : 13,8 ↓
AL : 7,44
Ht : 40,0 ↓
AE : 4,50 ↓
AT : 248
Na : 141
K : 4,0
Cl : 105
PT : 13,8
APTT : 36,3
Ur : 39
Cr : 0,64 ↓
GDS : 185 ↑
HBsAg : non-reaktif
• ASSESMENT
– Severe Head Injury dengan susp. Intra Cranial
Hemmorhage
– Multiple VL r. Occipital (dx) et Frontal (sin)
– Susp. Close Fracture Maxilla (sin)
• PLANNING
– O2 NRM 12 lpm, suction berkala
– Infus RL loading 500 cc 20 tpm
– Injeksi Ceftriaxone 1 gram iv.
– Injeksi Asam Tranexamat 500 mg iv.
– Injeksi Ketorolac 30 mg iv.
– Injeksi Ranitidine 50 mg iv.
– Hecting luka, wound treatment
– Pro Rujuk craniotomy
Hasil EKG
tgl 08/09/2017 (IGD)
Tindakan Dan
Diagnosa di IGD Konsul Sp.B
Terapi
• Hernia • IVFD RL 20 • ACC Op. Cito
Inguinalis tpm
Lateralis • Inj. Ceftriaxone
Dextra Residif 1 gram i.v
Inkarserata • Inj. Ketorolac
30 mg i.v
• Inj. Ranitidin
50 mg i.v
• Bed rest posisi
trendelenburg
Laporan Operasi
Tanggal : 08/09/2017
Tindakan : herniorepair, adhesiolisis
Status Generalis
Mata: CA (-/-) SI (-/-)
Thoraks:
P/ SD ves +/+, ST -/-
C/ S1>S2, reg, ST -
Abdomen:
Tampak luka bekas
operasi tertutup
verban, rembes (-)
Status GE:
terpasang DC, urin (+)
jernih
Tanggal S O A P
10/09/17 Tidak ada KU/ Kes: Post herniorepair Terapi lanjut
11.00 keluhan sedang/compos mentis
e.c HIL (D) Residif
TD: 120/80
N: 80 x/mnt Inkarserata H-2
RR: 20 x/mnt
S: 36,2 C
Status Generalis
Mata: CA (-/-) SI (-/-)
Thoraks:
P/ SD ves +/+, ST -/-
C/ S1>S2, reg, ST -
Abdomen:
Tampak luka bekas
operasi tertutup
verban, rembes (-)
Status GE:
terpasang DC, urin (+)
jernih
Tanggal S O A P
11/09/17 Tidak ada KU/ Kes: Post herniorepair • Terapi lanjut
09.30 keluhan sedang/compos mentis • Bladder training
e.c HIL (D) Residif
TD: 130/80 Aff DC
N: 80 x/mnt Inkarserata H-3
RR: 20 x/mnt
S: 36,2 C
Status Generalis
Mata: CA (-/-) SI (-/-)
Thoraks:
P/ SD ves +/+, ST -/-
C/ S1>S2, reg, ST -
Abdomen:
Tampak luka bekas
operasi tertutup
verban, rembes (-)
Status GE:
terpasang DC, urin (+)
jernih
VI. PEMBAHASAN
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik
Benjolan di perut, menetap
keadaan umum sedang
Mual muntah
Nyeri pasca
operasi, tanda-
Reposisi (posisi tanda infeksi,
Ad sanam: bonam
trendelenburg) perdarahan,
tanda-tanda
obstruksi
Herniorepair Ad fungsionam:
Cito bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hernia reponibilis
• Isi hernia dapat keluar masuk
• Tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
• Dapat direposisi tanpa operasi.
Hernia ireponibilis
• Isi hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominal.
• Tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
• Jika perlekatan organ hernia akreta.
Hernia strangulata
• gangguan vaskularisasi isi hernia.
• tingkat gangguan: bendungan nekrosis.
Hernia inkarserata
• isi hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominal.
• disertai tanda-tanda obstruksi usus.
KLASIFIKASI
Hernia eksterna
• Hernia inguinalis medialis
(15%) dan lateralis (60%)
• Hernia femoralis
• Hernia umbilicalis
• Hernia epigastrica
• Hernia lumbalis
• Hernia obturatoria
• Hernia semilunaris
• Hernia parietalis
• Hernia ischiadica
HERNIA INGUINALIS
Kegemukan
preperitoneal fat
Riwayat batuk kronis Trauma
membebani jaringan
ikat di perut
Riwayat pembedahan
Usia lanjut pada dinding abdomen
sebelumnya
DIAGNOSIS
Finger Ziemen
test test
Thumb
test
DIAGNOSIS
Finger test
• Menggunakan jari ke 2
atau jari ke 5.
• Dimasukkan lewat
skrortum melalui anulus
eksternus ke kanal
inguinal.
• Penderita disuruh batuk:
• Bila impuls diujung jari
berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
• Bila impuls disamping jari
Hernia Inguinalis Medialis.
DIAGNOSIS
Ziemen test
• Posisi berbaring, bila ada
benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita).
• Hernia kanan diperiksa
dengan tangan kanan.
• Penderita disuruh batuk,
bila rangsangan pada :
• jari ke 2: Hernia Inguinalis
Lateralis.
• jari ke 3: Hernia Inguinalis
Medialis.
• Jari ke 4: Hernia Femoralis.
DIAGNOSIS
Thumb test
• Anulus internus ditekan
dengan ibu jari dan
penderita disuruh
mengejan
• Bila keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
medialis.
• Bila tidak keluar benjolan
berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
DIAGNOSIS BANDING
Hernia Limfadenitis
Femoralis pada inguinal
Lipoma Hidrocele
TERAPI
Konservatif Operatif
Terapi Konservatif
Reposisi
• memasukkan/mengembalikan
isi hernia ke dalam cavum
peritoneum.
• Pada hernia reponible
dengan kedua jari tangan
• Pada hernia ireponible yg
menolak op. pemberian
sedatif dan kompres dingin di
hernia sebelum reposisi
• Posisi pasien trendelenburg
Terapi Konservatif
Indikasi:
• Hernia Inkarserata / Strangulasi (cito)
• Hernia Irreponabilis (urgent, 2x24 jam)
• Hernia Reponabilis yang mengalami inkarserasi
Tahapan
• Herniotomy membuka dan memotong kantong hernia serta
mengembalikan isi ke cavum abdominalis.
• Hernioraphy mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada
conjoint tendon
• Hernioplasty penguatan pada dinding perut dan menghilangkan
locus minnoris resistentiae
Terapi operatif
Teknik hernioplasty
• Ferguson
• Bassini
• Halstedt
• Shouldice
• Lichtenstein tension-free
KOMPLIKASI
Faktor-faktor residif:
• Usia
• Tekanan intra abdominal yang meningkat karena aktifitas pasca
pembedahan
• Prosedur operasi dan perawatan pasca operasi