HEMOROID
PEKANBARU
2022
• Nama : Tn. Z
• Usia : 58 TH
• Agama : Islam
• Status : menikah
Darah Rutin
Hemoglobin 14,1 g/dl 13 – 17
Hematokrit 43 % 37-54
Trombosit 163 103/ul 150-400
Leukosit 7,5 103/ul 5-10
Masa Pembekuan (CT) 5 Menit 2-6
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak merupakan keadaan patologik.
Hanya jika hemorhoid ini menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga diperlukan tindakan.
Hemoroid memiliki sinonim piles, ambeien, wasir atau southern poledi sease dalam istilah
dimasyarakat umum. Keluhan penyakit ini antara lain: buang air besar sakit dan sulit, dubur terasa
panas, serta adanya benjolan didubur ,perdarahan melalui dubur dan lain-lain.
• BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
• ANATOMI
• Kanalis analis berasal dari proktoderm yg merupakan invaginasi ectoderm, sedangkan rectum
berasal dari entoderm.
• Perbedaan asal anus dan rectum ini, menyebabkan perdarahan, persarafan, serta penyaliran vena
dan limfenya jg berbeda, begitu pula epitel yg menutupinya.
• Rectum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis analis oleh anoderm yg merupakan
lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar.
• Kanalis analis dan kulit luar sekitarnya kaya akan persarafan sensoris somatic dan peka terhadap
rangsangan nyeri, mukosa rectum mempunyai persarafan autonomy dan tidak peka terhadap nyeri
• Perdarahan Arteri
• Arteri hemoroidalis superior adalah kelanjutan langsung a.mesenterika inferior. Arteri ini
membagi diri menjadi dua cabang utama, yaitu kiri dan kanan. Cabang yang kanan bercabang
lagi.
• Letak ketiga cabang terakhir menjelaskan letak hemoroid interna yang khas yaitu dua buah
diperempat sebelah kanan dan sebuah diperempat lateral kiri.
PERDARAHAN VENA
VENA HEMOROIDALIS SUPERIOR BERASAL DARI PLEKSUS
HEMOROIDALIS INTERNUS DAN BERJALAN KEARAH CRANIAL
KEDALAM V.MESENTERIKA INFERIOR DAN SETERUSNYA MELALUI
V.LIENALIS KEVENA PORTA.
• Keturunan atau heriditer. Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan hemoroidnya.
• Anatomi. Vena didaerah mesenterium tidak mempunyai katup. Sehingga darah mudah Kembali, dan menyebabkan bertambahnya tekanan dipleksus
hemoroidalis.
• Diare menahun/kronis
• Batuk berat
• KLASIFIKASI
• Hemoroid Interna
• Pelebaran pleksus vena hemoroidalis superior diatas linea dentata/ garis mukokutan dan
ditutupi oleh mukosa.
• Hemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler didalam jaringan submucosa pada
rectum sebelah bawah.
• Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan (jam7), kanan
belakang (jam11), dan kiri lateral (jam3).
• Hemoroid yang lebih kecil terdapat diantara ketiga letak primer tersebut
• Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat:
• Derajat I. Timbul perdarahan varises, prolaps/ tonjolan mokosa tidak melalui anus dan hanya dapat
ditemukan dengan proktoskopi.
• DerajatII. Terdapat thrombus didalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat defekasi,
setelah defekasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.
• Derajat III. Keadaan dimanavarises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya tetapi harus
didorong.
• Derajat IV. Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defekasi tidak
dapat dimasukan lagi. Biasanya pada derajat ini timbul thrombus yang diikuti infeksi dan kadang kadang
timbul perlingkaran anus, sering disebut dengan Hemoroid Inkarserata karena seakan- akan ada yang
mempersempit hemoroid yang keluar itu. Maka setelah beberapa saat akan timbul nekrosis.
HEMORRHOID INTERNA
DERAJAT BERDARAH MENONJOL REPOSISI
I + - -
II (+) + SPONTAN
III (+) + MANUAL
• Hemoroid Eksterna
• Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroid inferior terdapat disebelah distal
linea dentata/ garis mukokutan didalam jaringan dibawah epitelanus.
• Hemoroid eksterna dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
• Akut.
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya adalah hematom,
walaupun disebut sebagai thrombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
• Rasa sakit dan nyeri
• Rasa gatal pada daerah hemorid
Kronik.
Hemoroid eksterna kronik atau “SkinTag” terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit anus yang berupa
jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
• PATOFISIOLOGI
• Obstruksi- Tekanan Intra Abdomen ↑↑ Aliran balik vena terganggu-Tekanan diVena ↑↑
• a. Hemoroid Interna
• -Hemoroidi nterna yang prolaps dapat terlihat sebagai benjolan yang tertutup mukosa.
• -Colok dubur: benjolan tidak teraba, kecuali ada penebalan atau fibrosis mukosa.
• b.HemoroiodEksterna
• -Benjolan yang ditutupi kulit
• -Trombosis: benjolan warna kebiruan, unilokuler/ multilokuler, nyeri tekan.
• Pemeriksaan Penunjang
• a. Colok Dubur
• b. Pemeriksaan Anoskopi
• c. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
DIAGNOSIS BANDING
• Perdarahan:
• 1.Karsinoma kolorektum
• 2.Penyakit divertikel
• 3.Polip
• 4.Kolitis ulserosa
• Benjolan:
• 1.Ca anorektal
• 2.Prolaps recti/procidentia
KOMPLIKASI
• 1.Terjadinya perdarahan
• Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar.
• 2.Terjadi trombosis
• Karena hemoroid keluar sehingga lama-lama darah akan membeku dan terjadi
trombosis.
• 3. Peradangan
• Kalau terjadi lecet karena tekanan, vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan meradang
karena disana banyak kotoran yang ada kuman-kumannya.
PENATALAKSANAAN
• Terapi Non-Farmakologis
• Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.
• Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, perbaikan pola/cara
defekasi.
• Perbaikan defekasi disebut Bowel Management Program (BMP) yang terdiri atas diet, cairan, serat
tambahan, pelican feses, dan perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi jongkok /squatting).
• Selain itu, lakukan Tindakan kebersihan local dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15
menit, 2-4 kali sehari. Dengan perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan.
• Eksudat/ sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.
• Terapi Farmakologis
• Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan
dan gejala. Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat
macam,yaitu:
• 1. Obat yang memperbaiki defekasi.
• Suplement serat (fibersuplement). Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume
tinja dan meningkatkan peristaltic usus. Contoh: psyllium atau isphaluga Husk (ex.:Vegeta,
Mulax, Metamucil, Mucofalk)
• Pelicin tinja (stoolsoftener). Laxant atau pencahar (ex.:laxadine,dulcolax,dll.)
2.OBAT SIMPTOMATIK
• Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan
kulit didaerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boragino lN/S dan Faktu.
• Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid
atau anus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.
• Terapi bedah dipilih untuk penderita yg mengalami keluhan menahun dan pada penderita hemorrhoid derajat III danIV. Penderita
hemorrhoid derajat IV yang mengalami thrombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan hemorrhoidektomi.
• Metode Konvensional
• Teknik Ferguson
• Metode Terbaru
• Bedah Stapler
MILLIGEN-MORGAN HEMORRHOIDECTOMY
FERGUSON HEMORRHOIDECTOMY
BEDAH STAPLER
• PROGNOSIS
• Dengan terapi yang sesuai, semua hemorrhoid simptomatis dapat dibuat
menjadi asimptomatis. Pendekatan konservatif hendaknya diusahakan
terlebih dahulu pada semua kasus. Hemorrhoidektomi pada umumnya
memberikan hasil yang baik.
• Sesudah terapi penderita harus diajari untuk menghindari obstipasi
dengan makan makanan serat agar dapat mencegah timbulnya Kembali
gejala hemorrhoid.