S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan muntah dan mual
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit . Muntah berisi makanan yang dimakan pasien,
dengan frekuensi muntah > 5 x/hari. Selain itu pasien juga megeluhkan perut terasa
membuncit dan terasa begah.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Pasien menderita DM ± 5 tahun, dari awal menderita disabetes
pasien tidak pernah kontrol atau melakukan pemeriksaan gula darah rutin.
0 :
GCS : 15
TD : 130/90 mmHg
HR :110x/i
RR : 20x/i
T : 36,5 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan demam sejak ± 3 hari yang
lalu. Demam yang dirasakan bersifat naik turun tidak tentu waktu. Demam dirasakan
cenederung naik pada malam hari dan turun pada pagi hari,dan demam turun dengan
pemakain oba. Keluhan demam disertai dengan keringat dingin (+),menggigil (+),badan
terasa lemas (+),sakit kepala (+),nyeri belakng mata,nyeri otot dan sendi, mual (+), muntah
(-) nyeri ulu hati (+), nafsu makan dan minum pasien menurun. Keluhan mimisan dan gusi
berdarah di sangkal . Pasien sudah minum obat paracetamol, namun demam hanya turun
sebentar dan naik kembali. Riwayat anggota keluaraga dirumah dan tetangga dekat rumah
yang mengalami sakit yang sama disagkal .BAK dan BAB dalam batas normal.
0 :
GCS : 15
TD : 120/70 mmHg
HR : 90x/i
RR : 20x/i
T : 38,9 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Lansoprazole 1x1 amp
- Inj. Ondansetron 3x1 amp
- Inj. Vit C 2x500
- PCT tab 3x500
S : Pasien masuk ruangan rawat inap via poli umum dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari
yang lalu , nyeri lebih terasa disebelah kiri, nyeri seperti diremas-remas dan nyeri menjalar ke
ulu hati. Pasien merasakan mual namun tidak disertai muntah. Nafsu makan berkurang, badan
terasa lemas. Demam (-). BAK dan BAB dalam batas normal.
O:
HR: 77 x/menit
RR: 19 x/menit
T: 36,7 oC
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (+), bising
usus (+) normal
Penatalaksaan farmako:
- IVFD RL 20 tpm
- PCT tab 3x500 mg
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
- Inj. Ondansentron 3x1 amp
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
S : Pasien masuk ruangan via IGD dengan keluhan mencret sejak 2 hari yang lalu. BAB cair
berwarna kekuningan, tidak berlendir, tidak berdarah, tidak berbau busuk dan tidak
berampas. BAB terus menerus sebanyak > 5x, volume tiap BAB cair kurang lebih setengah
gelas aqua. Pasien mengaku ada mual tapi menyangkal adanya muntah dan demam. BAK
dalam batas normal.
GCS : 15
TD : 140/72mmHg
HR : 70x/i
RR : 20x/i
T : 36,5 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Penatalaksanannya :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Levofloxacine tab 1x500 mg
- Inj.Cefotaxim 2x1 gr/IV
- Aspilet 1x80 mg
- Simvastatin 1x20 mg
- Lansoprazole 1x30 mg
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
pinggang kanan sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya keluhan nyeri ini sudah dirasakan sejak
1 bulan yang lalu, namun keluhan memberat sejak seminggu in. Keluhan nyeri pinggang
kanan dirasakan menjalar hingga ke kaki kanan yang sedikit mengganggu aktivitas pasien.
Mual (-),muntah (-). Nyeri saat BAK (-), BAK tersendat (-). BAB dalam batas normal.
GCS : 15
TD : 130/90 mmHg
HR : 70 x/i
RR : 22 x/i
T : 36,9 °C
Pemeriksaan Fisik
Peristaltik (+)
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
- IVFD RL 8 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
- Inj.Ketorolac 1 amp
- Inj. Ranitidin 2x1 amp
- Inj. Ondansentron 1x1 amp
- Asam Mefenamat 3 x500 mg
S : Pasien masuk ke ruangan rawat via IGD dengan keluhan pusing sejak 2 hari SMRS.
Pusing dirasakan seperti berputar-putar, pasien mengatakan ketika ingin berdiri dari posisi
duduk pasien merasa ruangan sekitarnya berputar dan bergerak. Pasien juga mengeluhkan
mual (+) namun tidak ada muntah. Demam (-). BAK dan BAB dalam batas normal.
GCS : 15
TD : 110/60 mmHg
HR : 87 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,5 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
A : Vertigo
Penatalaksanannya :
- IVFD RL 20 tpm
- Betahistine tab 3x12 mg
- Flunarizine tab 2x10 mg
- Inj. Omeprazol 1x1 amp
0 :
GCS : 15
TD : 120/80 mmHg
HR : 100x/
RR : 22 x/i
T : 37,8 °C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normochepali, Conjungtiva Anemis -/-, Sklera Iktrik -/- , ptekie di regio
fascialis (+)
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
A : Susp Morbili
- IVFD RL 8 tpm
- Inj. Ondansentron 1x1 amp/IV
- Inj. Ranitidine 2x1 amp/IV
- Inj. Cefotaxim 2x1 gr/IV
- PCT tab 3x500 mg
- Inj. Dexamethason 3x1 amp/IV
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan demam sejak lebih kurang 5
hari SMRS. Demam dirasakan turun naik. Pasien sudah berobat dan diberikan obat penurun
panas, namun keluhan tidak berkurang. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, muntah
sebanyak lebih dari 10 kali dalam sehari, berisi ampas makanan, tidak ada darah. Pasien juga
mengeluhkan ada mimisan satu kali sebelum masuk rumah sakit, mimisan berwarna merah
dan berhenti dengan penekanan hidung oleh pasien. Pasien juga merasakan nyeri ulu hati.
BAB dan BAK dalam batas normal.
Kepala : Normochepali, Conjungtiva Anemis -/-, Sklera Iktrik -/- , ptekie di regio
fascialis (+)
Abdomen : Supel
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 5 hari
SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus, nyeri seperti diremas, berkurang sebentar dengan obat
magh yang dibeli pasien di warung, namun nyeri nya terus kambuh. Selain itu pasien juga
mengeluhkan mencret sejak 1 hari SMRS, mencret sebanyak 3 kali, berisi ampas makanan,
tidak ada darah. Nafsu makan menurun. Demam (-), mual (-). Pasien memiliki riwayat tukak
lambung pada tahun 2008.
GCS : 15
TD : 120/90 mmHg
HR : 110x/
RR : 24 x/i
T : 36,7 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
- Repimid 3x100 mg
- Donperidon tab 2x10 mg
- Sukralfat syrup 3x500 mg
- Alprazolam tab 2x0,5 mg
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Inj. Ondansentron 1x1 amp
GCS : 15
HR : 120x/
RR : 22 x/i
T : 36,4 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via poli anak dengan keluhan sesak napas sejak 2
hari SMRS. Sesak dirasakan memberat sejak 1 hari ini. Pasien juga mengeluhkan demam
sejak 2 hari SMRS. Demam turun dengan diberikan obat penurun panas obat oleh ibu pasien.
Sebelumnya pasien juga batuk sejak 1 minggu SMRS, batuk berdahak, berwarna bening,
tidak ada darah. Nafsu makan pasien menurun. BAK dan BAB dalam batas normal.
GCS : 15
HR : 110x/
RR : 30 x/i
T : 36,3 °C
Hasil Lab :
Hb : 10,1 gr/dl MCV : 66,1 fl
Ht : 26,6 vol % MCH : 25 pg
Leukosit : 17 ribu MCHC : 37,4
Trombosit : 443 ribu
Pemeriksaan Fisik
Thorax : Vesikuler +/+, napas cuping hidung (+), retraksi dinding dada (+)
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
A : Bronkopneumonia
- O2 nasal canul
- IVFD asering 18 tpm micro
- Ceftriaxone 500 mg/24 jam/IV
- Dexamethasone 1 mg/8 jam/IV
- Cetirizine syrup 2x1 ml
- PCT syrup 3x1/2 cth
S: Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS.
Demam dirasakan terus menerus sepanjang hari, pasien hanya berobat dengan membeli obat
di apotek, demam akan berkurang dengan minum obat tapi hanya sebentar, setelah itu suhu
akan naik kembali. Demam tidak disertai menggigil. Sejak 3 hari SMRS pasien juga
mengeluhkan muncul bercak-bercak merah di sekitar leher dan dekat telinga. Dua hari SMRS
bercak merah mulai muncul di seluruh tubuh pasien, bercak tidak gatal. Selain itu pasien juga
mengeluhkan mual, dan nyeri ulu hati. Batuk (-). BAK dan BAB dalam batas normal.
GCS : 15
TD : 110/70 mmHg
HR : 110x/i
RR : 22 x/i
T : 38,5 °C
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Inj. Ondansentron 1x1 amp
- PCT tab 3x500 mg
- Cek NS-1
- Sukralfat syrup 3x1
- N-asetil sistein tab 3x1
- Cek darah rutin
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas.
Nyeri perut dirasakan sejak 1 bulan SMRS, namun memberat sejak 3 hari SMRS. Nyeri
dirasakan hilang timbul. Nyeri kadang terasa menjalar ke pundak. Pasien mengatakan ketika
nyeri perut muncul, pasien tidak bisa melakukan aktivitas, pasien hanya bisa dalam posisi
meringkuk dan menunduk. Demam (-), mual dan muntah (-). BAB dan BAK dalam batas
normal.
TD : 130/80 mmHg
GCS : 15
HR : 100x/i
RR : 19 x/i
T : 36,5 °C
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Supel
Peristaltik (+)
Oedema (-)
Penatalaksanannya :
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan mual dan muntah. Pasien
merupakan G1P0A0 hamil 12 minggu dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 hari SMRS.
Keluhan muntah sebanyak lebih dari 8 kali sehari, muntahan berupa cairan
berwarna putih kekuningan, berisi campuran makanan dan minuman yang dimakan. Muntah
bercampur darah disangkal. Setiap makan atau minum, pasien merasa mual dan
memuntahkan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Pasien mengatakan keluhan
mual-mual ini sudah dirasakan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, dan sejak saat itu
nafsu makannya berkurang. Keluhan mual muntah ini dirasa semakin hari semakin
memberat. Pasien juga mengaku terjadi penurunan berat badan sebanyak 3 kg dalam waktu 1
bulan terakhir, dan mengeluh adanya nyeri ulu hati sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit,
nyeri dirasa seperti ditusuk-tusuk. Pasien mengatakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit ia juga tidak dapat bangun dari tempat tidur karena merasa lemas, dan pusing. Keluhan
ini dirasa hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Buang air kecil (BAK) diakui lancar,
berwarna kuning jernih. Buang air besar (BAB) juga lancar, diare atau konstipasi disangkal.
O:
HR: 77 x/menit
RR: 19 x/menit
T: 36,7 oC
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (+), bising
usus (+) normal
Ekstremitas: CRT <2 detik
Riwayat Haid :
A : G1P0A0 + HEG
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan nyeri pingggang sejak 5 hari
yang lalu. Nyeri pinggang yang hebat timbul secara tiba-tiba setelah mengangkat benda berat,
pasien mengaku nyerinya seperti di tertusuk (sakit sekali) dan nyeri pinggang tersebut
dirasakan terus -menerus. Nyeri terasa seperti kaku dan dipelintir kemudian menjalar ke
bokong kiri sampai kaki kiri, nyeri terasa berambah sakit pada waktu malam (pasien sulit
miring ke kanan atau ke kiri ) dan nyeri juga bertambah sakit bila beraktivitas.
O:
HR: 95 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,7 oC
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan kejang. Kejang terjadi
sebanyak 2x sejak 4 jam SMRS. Durasi tiap kejang lebih kurang 15 menit. Setelah kejang
pasien sadar dan menangis. Kejang seperti klojotan seluruh tubuh. Orang tua pasien juga
mengatakan bahwa pasien juga mengalami demam. Demam dirasakan sejak 1 hari SMRS.
Demam dirasakan terus menerus, sudah diberikan obat penurun panas yaitu sanmol yang
dibeli di warung tetapi tidak ada perbaikan. Keluhan juga disertai dengan batuk. Batuk tidak
berdahak, batuk dirasakan sekali-kali. Pasien masih mau minum air susu dan air putih. BAK
dan BAB dalam batas normal.
O:
Kesadaran: Composmentis
RR: 30 x/menit
T: 38,1 oC
Hasil lab :
Hb : 12,83 g/dl
Ht : 32,1 vol %
Leukosit : 35,2 ribu
Trombosit : 377 ribu
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS.
Demam dirasakan tinggi terus menerus, namun tidak ada menggigil. Pasien dibawa ibunya ke
klinik dan dikasi obat penurun panas, namun demam tidak kunjung berkurang. Pasien juga
mengeluhkan ada muncul bercak-bercak berwarna merah di tubuhnya, awalnya bercak
muncul di wajah pasien, lalu muncul hingga seluruh tubuhnya. Selain itu pasien juga ada
mengeluhkan batuk, batuk dirasakan berdahak, dahak berwarna putih bening, tidak ada darah.
Makan dan minum pasien dirasakan menurun. BAK dan BAB dalam batas normal.
O:
Kesadaran: Composmentis
RR: 24 x/menit
T: 38 oC
Hasil Lab :
Hb : 12,6 g/dl
Ht : 35 vol %
Leukosit : 6500/mm3
Trombosit : 262.000/mm3
Mata: Konjungtiva hiperemis (+/+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
P:
- IVFD Asering 20 tpm makro
- Paracetamol 3x1/2 tab
- Ambroxol syr 3x cte 1
- Vit A 200.000 IU
- Cetirizine syr 1x cte 1
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via igd dengan keluhan mencret sejak 2 hari SMRS.
Mencret dikeluhkan sebanyak 11 kali, mencret yang keluar hanya berupa air dan lendir,
setiap kali mencret kira-kira sebanyak setengah gelas minum. Mencret tidak disertai darah,
dan tidak berbau busuk. Satu hari SMRS pasien sudah berobat ke Igd dan dikasi obat, namun
tidak ada perubahan. Pasien tidak ada mengeluhkan demam. Mual (+), muntah (-). BAK
dalam batas normal.
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 140/80 mmHg
HR : 110 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36 oC
Hasil Lab :
Leukosit : 8000/mm3
Trombosit : 217.000/mm3
Mata: Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
P:
- IVFD RL 6jam/kolf
- Drip ondansentron 1 amp dalam 500 cc RL 6jam/kolf
- Infus Levofloksasin 1 x 500 mg
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Kotrimoxazole tab 2x480 mg
- Loperamide tab 2-1-1
- Zinc tab 1x1
- Domperidone 2x10 mg
- Renapar 1x1
- Edukasi banyak minum, istirahat, diet rendah serat.
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan sesak sejak 3 hari yang lalu.
Sesak semakin lama semakin memberat dan bertambah berat saat pasien duduk atau
berbaring telentang. Selain itu pasien juga mengeluhkan lemas, perut membesar dan bengkak
pada kedua kaki. Pasien telah di diagnosa dengan penyakit ginjal sejak tahun 2020 dan telah
menjalani cuci darah sebanyak 3 kali seminggu, cuci darah terakhir seminggu sebelum masuk
rumah sakit. BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Terdahulu : Pasien menderita DM dan Hipetensi dari awal menderita
pasien tidak pernah kontrol atau melakukan pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan tensi
rutin.
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 140/90 mmHg
HR : 89 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 36 oC
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
A : CKD on HD stage V
P:
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxon 1g/12 Jam/IV
- Inj. Cloramphenicol 50 mg/24 Jam/IV
- Inj. Lanzoprazole 1 ampul/24 Jam /IV
- Inj. Furosemide 1 Ampul/12 Jam
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan lemas sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Lemas dirasakan tiba-tiba di seluruh tubuh dan terasa terus menerus.
Keluhan lemas juga disertai dengan rasa pusing dikepala. Pasien juga mengeluhkan sering
kencing pada malam hari, kencing sampai lebih dari 10 kali dalam satu malam. Pasien juga
terus menerus merasa haus, namun nafsu makannya berkurang sejak kurang lebih 2 tahun
tahun terakhir. Pasien merasa adanya penurunan berat badan kurang lebih sejak 2 tahun
terkhir belakangan, dari awalnya 60 Kg menjadi 55 Kg. BAK dan BAB dalam batas normal.
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 140/90 mmHg
HR : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,4 oC
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), bising
usus (+) normal.
A : DM tipe II
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan sakit perut kanan atas sejak
kurang lebih 1 minggu SMRS. Nyeri juga dirasakan di daerah ulu hati, kadang dirasakan
hingga ke bahu dan punggung kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul, terasa seperti diremas,
tidak pasti saat timbulnya baik sebelum atau setelah makan, dan nyeri biasanya hilang dengan
sendirinya. Pasien mengeluhkan mual dan muntah. Muntah sebanyak 2 kali, berisi makanan
dan cairan lambung, tidak ada darah. Pasien juga mengeluhkan badan terasa demam. Pasien
menyangkal adanya kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. Penurunan berat badan
juga disangkal.
Riwayat penyakit dahulu : HT (+)
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 170/90 mmHg
HR : 102 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 oC
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (+), nyeri
tekan abdomen kuadran kanan atas(+), bising usus (+) normal.
A : Cholelitiasis
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan kejang sejak 1 jam SMRS.
Kejang dikeluhkan 1 kali, dengan lama lebih kurang 5 menit, kejang kelonjotan seluruh
tubuh, setelah kejang pasien sadar. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam sejak 2 hari
SMRS. Demam dirasakan tinggi dan terus menerus. Pasien juga mengeluhkan batuk
berdahak sejak 1 minggu SMRS, batuk tidak bercampur lendir ataupun darah. Selain itu
pasien juga mengeluhkan ada muncul ruam kemerahan di daerah wajah dan dada.
Sebelumnya kakak pasien juga mengeluhkan keluhan dengan ruam kemerahan seluruh tubuh
2 minggu yang lalu, namun sudah sembuh.
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : -
HR : 128 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 38 oC
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Hb : 12,3 g/dl
Ht : 35 vol%
Leukosit : 5,4 ribu
Trombosit : 28 ribu
Kepala: Tidak ada kelainan
Mata: Konjungtiva hiperemis (+/+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), nyeri
tekan abdomen kuadran kanan atas(-), bising usus (+) normal.
P:
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via IGD dengan keluhan mencret sejak 3 hari SMRS.
Mencret sebanyak lebih dari 5 kali, dengan konsistensi cair, sedikit ampas makanan, tidak
ada darah atau lendir. Selain itu pasien juga mengeluhkan muntah sejak 2 hari SMRS.
Muntah sebanyak lebih dari 3 kali sehari, muntah berisi cairan dan sisa makanan, tidak ada
darah dan lendir. BAK dan BAB dalam batas normal. Demam (-).
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 110/80 mmHg
HR : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,6 oC
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Mata: Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), nyeri
tekan abdomen kuadran kanan atas(-), bising usus (+) normal.
P:
- IVFD RL/6jam
- Inj. Ranitidine 2x1 amp
- Loperamide 3x1
- Inj. Ondansentron 3x1
Riwayat kebiasaan : merokok sejak usia muda, menghabiskan hampir 2 bungkus per hari
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 160/90 mmHg
HR : 101 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 36,8 oC
SpO2 : 96 %
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Pemeriksaan Rontgen thorax : Kesan Cardiomegali LVH LAH dan Pneumonia dextra
Mata: Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
P:
- O2 5L/menit
- IVFD NaCl 0,9 % /8jam
- Inj. Lasix 1x1
- Inj. Ceftriaxone 2x2 gr
- Inj. Dexamethason 3x1
- Inj. Levofloksasin 1x500 mg
- Inj. Ranitidin 2x1 amp
- PCT tab 3x500 mg
- NAC 3x1
- Digoxin tab 1x0,25
- Aspilet 1x1
- CPG 1x75 mg
- Simvastatin 1x20 mg
S : Pasien masuk ke ruangan rawat inap via Poli dengan keluhan nyeri pada lutut kiri sejak
lebih kurang 7 bulan SMRS. Nyeri lutut dikeluhkan sudah sering berulang. Sebelumnya
pasien pernah terjatuh ketika sedang bermain bersama temannya. Nyeri dirasakan terus
menerus, memberat ketika lutut digerakkan, berkurang jika diistirahatkan. Pasien juga
mengeluhkan lutut bengkak sehingga sulit digerakkan, lutut juga kemerahan sejak 4 hari
SMRS. Selain itu pasien juga ada demam sejak 4 hari SMRS, tapi tidak terlalu tinggi.
O:
Kesadaran: Composmentis
TD : 100/80 mmHg
HR : 120 x/menit
RR : 30 x/menit
T : 37,5 oC
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Mata: Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (-), nyeri
tekan abdomen kuadran kanan atas(-), bising usus (+) normal.
Ekstremitas:
P:
- IVFD RL 30 macro
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
- PCT tab 3x500 mg
- Inj. Dexamethason 3x1
O:
Kesadaran: Composmentis
HR : 149 x/menit
RR : 34 x/menit
T : 39,2 oC
Pemeriksaan penunjang :
Lab :
Mata: Konjungtiva hiperemis (+), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Abdomen: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan regio epigastrium (+), nyeri
tekan abdomen kuadran kanan atas(+), bising usus (+) normal.