HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Kiki Rizkia
2007730072
KESEHATAN UNIVERSITAS
Nama : Ny. D
Umur : 34 Tahun
II. ANAMNESIS
K*+uhan Uta-a :
G3P2A1 usia 34 tahun hamil 10 minggu datang dengan keluhan mual dan muntah yang
dirasakan sejak 2 minggu SMRS, muntah dirasakan setiap setelah makan dan minum, Os
mengaku dalam sehari muntah bias lebih dari 5 kali. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu
makan,pusing,dan lemas. Os mengaku mengalami penurunan berat badan dari 72 Kg menjadi
65 Kg.
Hipertensi (-) , DM (-) , Asma (-) , HEG (+) pada kehamilan yang ke 2
Riwayat P*rkawinan :
Riwayat Haid :
Menarce 12 tahun , teratur , tidak sakit, siklus 28 hari , lama 6 hari , HPHT tanggal 31
September 2011, taksiran partus /TP tanggal 7 Juni 2011 .
Riwayat P*r/a+inan :
Gravida (3) , aterm (3) , premature (-) , abortus (-) , anak hidup (3) , SC (1)
3 Hamil ini
Riwayat A+*rgi :
- Obat (-)
- Makanan (-)
Riwayat Op*ra/i :
Riwayat K*1ia/aan :
- Jamu (-)
- Rokok (-)
- Alkohol (-)
- Makan teratur sehari 3 kali
Tanda Vital :
0 Nadi : 70x/menit
0 Pernapasan : 20x/menit
Status Generalis
□ Kepala : normocepal
□ Mata : - konjungtiva : anemis -/- , sclera : ikterus : -/-
□ Jantung : BJ 1&II normal regular murmur (-),gallop (-)
□ Paru —paru : vesikuler +/+ ,wh -/- ,Rh -/-
□ Ekstremitas atas : udem -/- , akral hangat +/+
□ Ekstremitas bawah : udem -/- , akral hangat +/+
□ BB awal : 72 kg
□ BB sekarang : 65 kg
Diagnosis :
Rencana Tindakan :
- Observasi
- TTV
- Pemberian cairan untuk mengganti cairan yang hilang / rehidrasi dengan RL atau Kaen
Mg 3
- Timbang BB / hari
- Cendantron
- Rantin
- Inpepsa
Prognosis :
Diharapkan baik
FOLLO2 UP PASIEN
NO Hari3Tg+ 2aktu S O A P
1. 11-11- 07:30 Pusing TD:110/60mmHg HEG - Aminofluid
- Rantin 2x1
2011 (+),mual(+), N: 84x/mnt
- Inpepsa syr
muntah(-),lemas S: 36,2˚C
3x1
sudah RR: 18x/mnt - Cendantron
berkurang,tidak
ada nafsu makan
2 12-11- 08:00 Pusing(+),mual TD:110/70mmHg HEG - Aminofluid
- Rantin 2x1
2011 sudah N: 78x/mnt
- Inpepsa syr
berkurang, S: 36,5⁰C
3x1
muntah(-),nafsu RR: 20x/mnt - Cendantron
makan sudah
ada
Urinalisa
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Mual dan muntah,pening,perut kembung, dan badan terasa lemah terjadi hampir pada 50% kasus
ibu hamil, dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering
terjadi pada waktu pagi sehingga dikenal juga dengan “morning sickness”. Juga terdapat
keluhan ptialisme,hipersalivasi yaitu banyak meludah. Epulis gravidarum, infeksi gingivitis
dapat menyebabkan perdarahan gusi.
Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen dan progesterone,
walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormone human chorionic gonadotropin juga
berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. Gastroesophageal reflux terjadi kurang lebih 80
% dalam kehamilan, dan dapat disebabkan oleh kombinasi menurunnya tekanan sfingter
esophageal bagian bawah, meningkatnya tekanan intragastrik, menurunnya kompetensi sfingter
pilori dan kegagalan mengeluarkan asam lambung.
Keluhan mual muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,dan terdapat aseton dalam urin. Mual dan
muntah mempengaruhi hingga > 50 % kehamilan. Kebanyakan perempuan mampu
mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet, dan symptom akan teratasi
hingga akhir trimester pertama. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui secara pasti,
tetapi diperkirakan erat hubungannya dengan endokrin,biokimiawi,dan psikologis.
II. DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu.
III. ETIOLOGI
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh
faktor toksik juga tidak ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi
pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat
lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan
faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa sebagai berikut
1. faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan
tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi meternal dan perubahan metabolik akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organik.
3. Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organik
4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung
jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian kesukaran hidup.
IV. KLASIFIKASI
1. Tingkat I
Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat
badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lender dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhur keluar darah. Nadi meningkat sampai 100x/
menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit
berkurang dan
V. PATOFISOLOGI
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen,
oleh karena keluhan ini terjadi pada trisemester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen
ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat berkurangnya pengosongan
lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan
muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan
muda dan muntah yang terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan. Namun demikian harus
dipikirkan kehamilamn muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor
serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.
VII. PEN4EGAHAN
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan.
Apabila dengan cara tersebut di atas keluhan dan gejala tidak mengurang maka
diperlukan pengobatan. Sedativa yang sering diberikan adalah pohenobarbital, vitamin
yang dianjurakan yaitu vitamin B1 dan B6, antihistaminika juga dianjurakn Pada
keadaan
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur
mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut
kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup
dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
5. PROGNOSIS
4 . B a b a k , L o w d e r m i k , J e n s e n , 2 0 0 4 , B u k u Aj a r K e p e r a w a