Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

PEMBIMBING :

Dr. Edy Purwanta Sp.OG

DISUSUN OLEH :

Kiki Rizkia

2007730072

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN

KESEHATAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH (AKARTA 20))


I . IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D

Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tgl MRS : 10-12-2011

Dokter yang meraawat : dr. Edy Purwanta Sp.OG

II. ANAMNESIS

K*+uhan Uta-a :

Mual dan muntah yang dirasakan 2 minggu SMRS

Riwayat P*nyakit S*karang :

G3P2A1 usia 34 tahun hamil 10 minggu datang dengan keluhan mual dan muntah yang
dirasakan sejak 2 minggu SMRS, muntah dirasakan setiap setelah makan dan minum, Os
mengaku dalam sehari muntah bias lebih dari 5 kali. Keluhan disertai dengan penurunan nafsu
makan,pusing,dan lemas. Os mengaku mengalami penurunan berat badan dari 72 Kg menjadi
65 Kg.

Riwayat P*-*rik/aan K*ha-i+an :

Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter kandungan.

Riwayat P*nyakit Dahu+u :

Hipertensi (-) , DM (-) , Asma (-) , HEG (+) pada kehamilan yang ke 2

Riwayat P*nyakit K*+uarga :

Hipertensi (-) , DM (-) , Asma (-)


Riwayat P*ng01atan :

Rutin mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter kandungan.

Riwayat P*rkawinan :

Perkawinan pertama,masih kawin,lama pernikahan 7 tahun.

Riwayat Haid :

Menarce 12 tahun , teratur , tidak sakit, siklus 28 hari , lama 6 hari , HPHT tanggal 31
September 2011, taksiran partus /TP tanggal 7 Juni 2011 .

Riwayat P*r/a+inan :

Gravida (3) , aterm (3) , premature (-) , abortus (-) , anak hidup (3) , SC (1)

No Tempat Penolong Thn Aterm Jenis Penyulit Jenis BB Keadaaan


bersalin Persalinan kelamin PB
1 RB Dokter 2005 Aterm Spontan - Laki- 3700gr Hidup
50cm
laki
2 RSIJ Dokter 2007 Aterm SC Gemeli Peremp 2500gr Hidup
2600gr
uan

3 Hamil ini

Riwayat A+*rgi :

- Obat (-)
- Makanan (-)

Riwayat Op*ra/i :

Os memiliki riwayat operasi yaitu SC pada tahun 2005

Riwayat K*1ia/aan :

- Jamu (-)
- Rokok (-)
- Alkohol (-)
- Makan teratur sehari 3 kali

III . PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : composmentis

Tanda Vital :

0Tekanan Darah :100/60 mmHg


0 Suhu : 36,5 c 

0 Nadi : 70x/menit
0 Pernapasan : 20x/menit

Status Generalis

□ Kepala : normocepal
□ Mata : - konjungtiva : anemis -/- , sclera : ikterus : -/-
□ Jantung : BJ 1&II normal regular murmur (-),gallop (-)
□ Paru —paru : vesikuler +/+ ,wh -/- ,Rh -/-
□ Ekstremitas atas : udem -/- , akral hangat +/+
□ Ekstremitas bawah : udem -/- , akral hangat +/+
□ BB awal : 72 kg
□ BB sekarang : 65 kg

Diagnosis :

G3P2A0 usia 34 tahun hamil 10 minggu dengan HEG ( Hiperemesis Gravidarum )

Rencana Tindakan :

- Observasi
- TTV
- Pemberian cairan untuk mengganti cairan yang hilang / rehidrasi dengan RL atau Kaen
Mg 3
- Timbang BB / hari
- Cendantron
- Rantin
- Inpepsa

Prognosis :

Diharapkan baik

FOLLO2 UP PASIEN

NO Hari3Tg+ 2aktu S O A P
1. 11-11- 07:30 Pusing TD:110/60mmHg HEG - Aminofluid
- Rantin 2x1
2011 (+),mual(+), N: 84x/mnt
- Inpepsa syr
muntah(-),lemas S: 36,2˚C
3x1
sudah RR: 18x/mnt - Cendantron

berkurang,tidak
ada nafsu makan
2 12-11- 08:00 Pusing(+),mual TD:110/70mmHg HEG - Aminofluid
- Rantin 2x1
2011 sudah N: 78x/mnt
- Inpepsa syr
berkurang, S: 36,5⁰C
3x1
muntah(-),nafsu RR: 20x/mnt - Cendantron
makan sudah
ada

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal 10-12-2011 Pkl 10 : 12 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Urina+i/a

Keton 3+ (-) negatif


Tanggal 11-12-2011 Pkl 12 : 13 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi

Hemoglobin 12,3 g/dl 11,7-15,5


Jumlah leukosit 6,50 ribu/µl 3.60-11.0
Jumlah trombosit 242 ribu/µl 150-440
Hematokrit 37 % 35-47

Urinalisa

Protein 1+ Negatif (<30) mg/dl


Aseton Urin (-) negatif Negatif

Tanggal 12-12-2011 Pkl 09 : 50 WIB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Urinalisa

Keton (-) negatif (-) negatif

TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN

Mual dan muntah,pening,perut kembung, dan badan terasa lemah terjadi hampir pada 50% kasus
ibu hamil, dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering
terjadi pada waktu pagi sehingga dikenal juga dengan “morning sickness”. Juga terdapat
keluhan ptialisme,hipersalivasi yaitu banyak meludah. Epulis gravidarum, infeksi gingivitis
dapat menyebabkan perdarahan gusi.
Mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen dan progesterone,
walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormone human chorionic gonadotropin juga
berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. Gastroesophageal reflux terjadi kurang lebih 80
% dalam kehamilan, dan dapat disebabkan oleh kombinasi menurunnya tekanan sfingter
esophageal bagian bawah, meningkatnya tekanan intragastrik, menurunnya kompetensi sfingter
pilori dan kegagalan mengeluarkan asam lambung.

Keluhan mual muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu
pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,dan terdapat aseton dalam urin. Mual dan
muntah mempengaruhi hingga > 50 % kehamilan. Kebanyakan perempuan mampu
mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet, dan symptom akan teratasi
hingga akhir trimester pertama. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui secara pasti,
tetapi diperkirakan erat hubungannya dengan endokrin,biokimiawi,dan psikologis.

II. DEFINISI

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu.

III. ETIOLOGI

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh
faktor toksik juga tidak ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi
pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat
lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan
faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa sebagai berikut
1. faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena pada kedua keadaan
tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.

2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi meternal dan perubahan metabolik akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organik.

3. Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organik

4. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga
yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung

jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian kesukaran hidup.

IV. KLASIFIKASI

Secara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu :

1. Tingkat I
Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat
badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lender dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhur keluar darah. Nadi meningkat sampai 100x/
menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit
berkurang dan

2. u r i n s e d i k it tetapi masih normal.


Tin g k a t I I
Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat,
subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100 — 140x/ menit,tekanan darah sistolik kurang
dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam
urin,
dan berat badan cepat menurun.
3. Tingkat III
Walaupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan
kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi
ikterus ,
sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria dalam urin.

V. PATOFISOLOGI

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen,
oleh karena keluhan ini terjadi pada trisemester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen
ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat berkurangnya pengosongan

lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan
muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil
muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan


lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang

tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton — asetik,


asa m hid roksi butirik dan aseton dalam darah.

2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah


menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Nat rium dan khlorida da ra h dan kh lorida air kemih turu n. Selain itu ju ga
dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.

3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi


lewat ginjal menambah frekuensi muntah — muntah lebih banyak, dapat
merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( Sindroma Mallory-
Weiss ) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.

VI. DIAGNOSIS

Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan
muda dan muntah yang terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan. Namun demikian harus
dipikirkan kehamilamn muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor
serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.

VII. PEN4EGAHAN

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan dengan jalan memberikan


penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan
mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurakan untuk makan roti
keringatau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
dihindarkan. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau`sangat
dingin. Defekasi yang teratur hendaknya dapat dijamin, menghindarkan kekurangan
karbohidrat merupakan faktor yang

penting, oleh karenanya dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Obat-obatan.
Apabila dengan cara tersebut di atas keluhan dan gejala tidak mengurang maka
diperlukan pengobatan. Sedativa yang sering diberikan adalah pohenobarbital, vitamin
yang dianjurakan yaitu vitamin B1 dan B6, antihistaminika juga dianjurakn Pada
keadaan

lebih berat diberikan antimimetik seperti disklomin hidrokhloride, avomin.


2. Isolasi.
Dilakukan dalam kamar yang tenang cerah dan peradaran udara yang baik hanya
dokter dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan
pasien mau makan. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan makan dan
minum dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan
berkurang atau hilanhg tanpa pengobatan
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukose 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah
kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek dan vitamin C dan bila ada
kekurangan
protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Air kencing perlu
diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu dan nadi
diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan pemeriksaan
hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila selama 24 jam
penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik dapat dicoba untuk diberikan
minuman, dan lambat laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak cair.
Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan
keadaan akan
bertambah baik.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik jika memburuk. Delirium, kebutaan,
takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakam manifestasi komplikasi organik.
Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Keputusan untuk melakukan abortus terapuetik sering sulit diambil, oleh karena disatu
pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu
sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.

I5. DIET PADA HIPEREMESIS


a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan.Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat — zat gizi, kecuali
vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur
mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama
makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.

c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut
kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup
dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

5. PROGNOSIS

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.


Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit
ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin yang menjadi pegangan bagi kita untuk menilai maju
mundurnya pasien adalah adanya aseton dam urin dan berat badan sangat turun.
DAFTAR PUSTAKA

1.Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduk


s i Wa n i t a , J a k a r t a , Penerbit: Arcan

2.Mochtar, Rustam, 2007, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC

3.Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer

4 . B a b a k , L o w d e r m i k , J e n s e n , 2 0 0 4 , B u k u Aj a r K e p e r a w a

tanMaternitas, Edisi 4 ; Jakarta, EGC

5. Zerich. Hiperemesis gravidarum. Available from http://zerich150105.wordpress.com.


2007.

6.Fedli, Oka. Hiperemesis gravidarum. Available from http://one.indoskripsi.com/node


/9292. 2009.

Anda mungkin juga menyukai