Oleh :
dr. Ni Made Windari Anggreni
Riwayat Pribadi :
Pasien mengatakan bahwa sejak tahun 2011, ia sering konsumsi susu
diet dan mengurangi makan. Ia hanya makan 1x dalam sehari dan
dengan susu diet tersebut. Pasien berhenti konsumsi susu diet pada
tahun 2014.
Di tahun 2015, pasien mengatakan sering mual-muntah dan juga diare.
Muntah biasanya 4bulan sekali, setiap habis makan. Dan terkadang
apabila tidak makan, muntah berisikan cairan kekuningan. Muntah-
muntah dirasakan hingga ± 3 hari. Dan mengonsumsi obat antasida.
Sedangkan untuk diare, pasien mengatakan tidak menentu. Tetapi
dibandingkan tahun-taun sebelumnya, diare menjadi lebih sering
dengan konsistensi cair.
Pasien kesehariannya sangat suka mengonsumsi bakso dan mie
instan. Hampir setiap hari. Tidak pernah absen untuk makan bakso dan
mie instan pada malam hari. Untuk makan pagi dan siang, pasien
makan nasi, sayur dan daging ikan
Pasien kemudian menikah, dan keluhan-keluhan muntah ataupun
diare lebih berkurang. Namun pasien tetap konsumsi bakso dan mie
instan
Ketika sedang hamil, pasien mengaku bahwa selama 9 bulan usia
kehamilan pasien tidak suka makan. Pasien hanya makan sedikit dan
ketika ingin saja. Biasanya makan nasi dengan tahu, terkadang hanya
minum jus. Berat badan pasien sebelum hamil yaitu 66kg dan ketika 9
bulan usia kehamilan turun menjadi 54 kg
Pasien melahirkan seorang bayi perempuan, dengan normal, berat
2400 gram dan Cukup bulan
BP = 110/80 mmHg PR = 91 bpm regular RR = 20 SpO2 : 98%
Suhu : 37,6 tpm
Abdomen soefl, BU (+) N, Shifting dullness (-), Liver Span 9cm, Troube’s
Space Timpani, Bladder penuh
Extremities Akral hangat,
MMT : 1/1/1/1
Pemeriksaan Penunjang
21 Desember 2018
Hasil Pemeriksaan Satuan Angka Normal
Hb 16 gr/dl P : 11 - 15
Hematokrit 48 % P : 37 - 43
Hitung Jenis
-Eosinofil - % 0–4
-Basofil - % 0–1
-Neutrofil 70% % 55
-Limfosit 23% % 20 – 30
-Monosit 7% % 6-8
Faal Ginjal
Faal Hati
Serum Elektrolit
POMR
Problem Oriented Medical Record
Cue and Clue Problem Initial Diagnose Planning Planning Monitoring
List Diagnose Therapy and
education
Wanita / 26tahun 1. Parese 1.1 Elektrolit DL, Fungsi IVFD Nacl 0,9% - Monitoring:
Anamnesa: imbalance Hepar, 500cc/24jam vs, subyektif
- Lemah seluruh badan 1.2 Myelopathy Fungsi -KIE tentang
dirasakan mendadak di sore hari 1.2 GI Loss Ginjal, GDS, penyakit,
sebelum MRS. 1.3 Renal Urinalisis, prognosa,
- Pasien tidak dapat impairment Serum komplikasi
menggerakkan kedua tangan 1.4Autoimmune Elektrolit.
dan kaki. Pasien tidak disease
merasakan kesemutan, tidak 1.5 Chronic
terdapat merot atapun pelo. Disease
Pasien mengatakan bahwa 1.6 Idiopatik
keluhan lemas seluruh badan ini
sudah berulang kali.
- tahun 2011, ia sering konsumsi
susu diet dan mengurangi
makan.
Pem.fisik
VS:
BP= 110/80 mmHg
HR= 91 bpm
RR = 20 tpm
Extremitas: MMT 1/1/1/1
Cue and Clue Problem Initial Diagnose Planning Planning Monitoring
List Diagnose Therapy and
education
Wanita / 26tahun 2. 2.1 Hipokalemic GDS, Koreksi Monitoring:
Anamnesa: Hipokalemi periodic Urinalisis, hipokalemia : vs,
- Lemas seluruh badan paralisis T4,TSH,ANA KCL-flacon 25 subyektif,
dirasakan mendadak di sore hari 2.2 Renal -test, Anti ds- meq 2 flash kalium 4 jam
sebelum MRS. Impairment DNA, kalium dalam 500 ml post
- Pasien tidak dapat 2.2.1 Gitelman urin NS, drip 20 tpm correction
menggerakkan kedua tangan Syndrome BGA 1 siklus
dan kaki. Pasien tidak 2.2.2 other
merasakan kesemutan, tidak renal disease
terdapat merot atapun pelo. 2.3 GI Loss
Pasien mengatakan bahwa 2.4 Low intake
keluhan lemas seluruh badan ini 2.5Autoimmune
sudah berulang kali. disease
- tahun 2011, ia sering konsumsi 2.6 Chronic
susu diet dan mengurangi Disease
makan. 2.7 Idiopatik
Pem.fisik
VS:
BP= 110/80 mmHg
HR= 91 bpm
RR = 20 tpm
Extremitas: MMT 1/1/1/1
OT/PT : normal
Ur/Cr : Normal
Kalium : 2,0
Cue and Clue Problem List Initial
Planning Planning Therapy Monitoring
DiagnoseDiagnose and
education
Wanita / 26 tahun 3. Retens Urin 3.1 Muscle Pasang kateter Monitoring :
˗ Lemas seluruh badan. Weakness urin bladder Urin Output
˗ Selain itu, pasien juga 3.1.1 Due to training tiap 250 cc
mengeluhkan perut terasa HypoPP
penuh seperti ingin buang air
kecil namun tidak bias
Pemeriksaan Fisik
˗ Abdomen : Bladder penuh
PEMBAHASAN
Diagnosis
Serangan 2x atau lebih dari kelemahan otot dengan riwayat serum kalium <3,5 ,Eq/L atau
3 atau lebih dari gejala klinis/temuan laboratorium dibawah ini :
- Onset di dekade ke-1 atau 2
- Durasi serangan lebih dari 2 jam
- Adanya faktor pemicu
- Adanya perbaikan klinis dengan pemberian asupan kalium
P
- Riwayat keluarga memiliki keluhan yang sama
(Weber et al, 2018)
Pada Pasien :
IVFD NaCl 0,9 % 500cc
Drip KCL 2 flacon (50 meq) dalam 500cc NaCl
D40% 1 flash
Inj. Ceftriaxone 2 x 1
Kateter Urin bladder training
Dapat diberikan secara oral maupun intravenous dengan dosis 0,5-1
Suplemen kalium
meq/Kg (pada pasien dengan berat 60 kg, diberikan 2 flacon ( 50meq)
FOLLOW UP
Tanggal Follow Up
22/12 S : badan masih terasa lemas. Kaki sulit digerakkan 22-12-2018
O : GCS 456, TD 100/60 N 76x/menit RR 20x/menit Tax 36,3
C/P dbn
Abdomen dbn
MMT : 5/5/2/2
A:
1. General Weakness
1.1 Elektrolit imbalance
1.2 Renal Loss
1.3 GI Loss
1.4 Autoimmune disease
1.5 Chronic disease
1.6 Idiopatik
2. Hypokalemi Periodic Paralysis (HypoPP)
2.1 Renal Loss
2.2 GI Loss
2.3 Autoimmune disease
2.4 Chronic disease
2.5 Idiopatik
3. Retensi Urin
3.1 Muscle Weakness
3.1.1 Due to HypoPP
Tanggal Follow Up
4. Proteinuria
4.1 Renal Loss
4.1.1 Renal Tubular Acidosis
4.1.2 Autoimmune disease
4.1.3 Chronic disease
5. Leukosituria
5.1 Infeksi Saluran Kemih