04101001094
Pembimbing: dr.Haidar Nasution
Spondilosis
lumbalis
perubahan
pada sendi
tulang
belakang
dengan
ciri khas
diikuti
bertambah
nya
degenerasi
discus
interverteb
ralis
perubahan
pada
tulang dan
jaringan
lunak
atau dapat
berarti
pertumbuhan
berlebihan dari
tulang
(osteofit)
terutama
terletak di
aspek anterior,
lateral, dan
kadang-kadang
posterior dari
tepi superior
dan inferior
vertebra
centralis
(corpus).
Usia
Aktivitas dan
pekerjaan
Herediter
Adaptasi
fungsional
Fase I (fase
disfungsi)
Fase II (fase
unstable)
hilangnya integritas mekanik
perubahan progresif pada
resorpsi pada diskus
gangguan internal
robekan tambahan pada
annulus
degenerasi facet
subluksasi +
penyempitan ruang
diskus dan fibrosis
terjadi bersamaan
dengan pembentukan
osteofit dan
transdical bridging
ketidakstabilan
anamnesis
yang akurat
pemeriksaan fisik secara menyeluruh dengan
tes provokatif yang sesuai
Radiografi: film polos, CT, CT myelogram,
atau MRI, dapat memberikan bukti konfirmasi
yang berguna untuk mendukung temuan
pemeriksaan dan melokalisasi lesi
degeneratif atau bidang kompresi saraf
Gejala kompresi saraf juga dapat
dikonfirmasi oleh pemeriksaan
elektromiografi (EMG) untuk mengetahui
konduksi saraf motorik dan sensorik distal
10
Terapi Fisik
Terapi Latihan
latihan aerobik, penguatan otot, dan latihan
peregangan
TENS
untuk mengurangi nyeri
Penyokong Lumbal (Korset)
didesain untuk membatasi gerakan tulang
belakang, menstabilkannya, mengoreksi
deformitas, dan mengurangi kekuatan mekanik
Traksi
untuk menangani sendi yang hipomobilitas,
jaringan ikat yang berkontraksi, adhesi,
pertumbukan sendi apofisis, dan spasme otot
11
Farmakoterapi
OAINS: efek analgesik dan anti-inflamasi
Opioid: kontrol nyeri yang buruk pada manajemen
NSAID
Relaksan Otot: antispasmodik atau antispastik
Terapi Injeksi
Injeksi Epidural Steroid
Injeksi Facet
Tindakan Pembedahan
Fusi tulang belakang atau operasi dekompresi tulang
belakang
12
13
14
Spondilolistesis adalah
subluksasi ke depan dari
satu korpus vertebrae
terhadap korpus vertebrae
lain dibawahnya
Terjadi karena adanya
defek antara sendi pacet
superior dan inferior (pars
interartikularis)
Spondilolistesis dapat
terjadi pada semua
tingkat vertebrae, tapi
yang paling sering terjadi
pada vertebrae lumbal
bagian bawah
15
Spondilolistesis
16
Curvatura
Metode Meyerding
permukaan
superior sakrum
dibagi empat
bagian sepanjang
diameter anterior
posterior. Derajat
slip dihitung
sesuai dengan
pembagian
tersebut
Normal
Meyerding
grade III
Meyerding
grade I
Meyerding
grade II
Meyerding
grade IV
Meyerding grade V
(Spondyloptosis)
18
Metode Taillard:
derajat slip
dihitung dalam
persentase,
seberapa lebar
pergeserannya
dalam diameter
anterior
posterior
Grade I: 1-24%
Grade II: 25-49%
Grade III: 50-74%
Grade IV: 75%-99% slip.
Grade V: Complete slip (100%), known
as spondyloptosis
19
Dysplastic
Isthmic
Degenerative
Traumatic
Pathologis
21
Etiologi
22
Low
23
Non
operative
Operative
24
25
26