Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN

Diperkirakan 15-20% low back


pain menyerang orang yang
Nyeri yang dirasakan di
berusia 45-60 tahun daerah punggung bawah,
yang dapat merupakan
nyeri lokal, maupun nyeri
radikuler atau keduanya,
atau nyeri yang berasal dari
punggung bawah yang
dapat menjalar ke daerah
lain atau sebaliknya
(referred pain).
ETIOLOGI
 NPB tdk spesifik (mekanik, nyeri sendi, osteoarthritis,spasme
otot)
 Sciatica / herniasi diskus
 Fraktur spina (fraktur kompresi)
 Spondylolysis
 Proses keganasan (multiple myeloma), metastase
 Penyakit jaringan ikat (SLE)
 Infeksi (disc space, spinal tuberculosis)
 Batu ginjal
Faktor Resiko
• Lifestyle, seperti pengguna tembakau, kurangnya latihan
atau olahraga dan juga inadekuat nutrisi yang dapat
mempengaruhi kesehatan diskus

• Usia, perubahan biokimia yang natural menyebabkan


diskus menjadi lebih kering yang akhirnya menyebabkan
kekakuan atau elastisitas dari diskus

• Postur tubuh yang tidak proporsional yang


dikombinasikan dengan mekanisme gerak tubuh yang
tidak benar dapat menyebabkan stres dari lumbal spine

• Berat tubuh

• Trauma

3
KLASIFIKASI
• Berdasarkan Perjalanan Klinis
– Acute Low Back Pain
– Chronic Low Back Pain

• Berdasarkan keluhan nyeri


– Nyeri yang bersifat lokal
– Nyeri radikular
– Nyeri menjalar (referred pain)

4
• Berdasarkan karakteristik LBP

1.Spondilogenik
2.Viscerogenik
3.Vasculogenik
4.Neurogenik
5.Psikogenik

5
Tanda dan Gejala
• Simple Back Pain (LBP sederhana) dengan
karakteristik
– Adanya nyeri pada daerah lumbal atau
lumbosacral tanpa penjalaran atau keterlibatan
neurologis
– Nyeri mekanik, derajat nyeri bervariasi setiap
waktu, dan tergantung dari aktivitas fisik
– Kondisi kesehatan pasien secara umum adalah
baik
6
• Red flag LBP dengan kecurigaan mengenai adanya cedera
atau kondisi patologis yang berat pada spinal.
Karakteristik umum :
– Trauma fisik berat seperti jatuh dari ketinggian ataupun
kecelakaan kendaraan bermotor
– Nyeri non mekanik yang konstan dan progresif
– Ditemukan nyeri abdomen dan atau thoracal
– Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan posisi
terlentang
– Riwayat atau adanya kecurigaan kanker, HIV, atau keadaan
patologis lainnya yang dapat menyebabkan kanker
– Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
– Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, menggigil
dan atu demam
– Fleksi lumbal sangat terbatas dan persisten
– Saddle anestesi, dan atau adanya inkonentinensia urin
– Risiko terjadinya kondisi yang lebih berat adalah awitan NPB
pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun.
7
8
Diagnosis Klinis

Anamnesis
Kapan?
Awal mula?
Lokasi?
Sifat Nyeri?
Kualitas nyeri?
Provokasi?
Faktor memperberat/memperingan?
Trauma?
9
Pemeriksaan fisik umum
• Inspeksi
• Palpasi
• Pemeriksaan neurologik:
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan refleks

10
Pemeriksaan yang sering dilakukan
pada pasien LBP

• Crossed lasegue
• Patrick sign (FABERE sign)
• Tes Kernig
• Tes Laseque (Straight Leg
Raising=SLR)

11
12
Pemeriksaan Penunjang

• X-ray
• Mielograf
• Computer Tomography Scan
(CT-scan)
• Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
Penatalaksanaan

1. Medikamentosa:
- nonopioid : NSAID, aspirin,
paracetamol
- relaksan otot: eperison, tizanidin,
diazepam
2. Nonmedikamentosa: Edukasi

14
a. Terapi Konservatif
1. Tirah baring

2. Pembatasan aktivitas pasien


Sebaiknya hingga 3 bulan. Juga pembatasan
mengangkat berat hingga 10 kg untuk nyeri
punggung sedang hingga berat.
b. Terapi fisik
1. Diatermi/kompres panas/dingin
 mengatasi nyeri dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.
 akut dan edema: kompres dingin
 kronik: dapat digunakan kompres
panas maupun dingin
 macam pemanasan: radiasi infra
merah atau gelombang elektromagnet
(diatermi)

2. Korset lumbal
 untuk mencegah timbulnya eksaserbasi
akut atau nyeri pada NPB kronis
 mengurangi beban pada diskus serta
dapat mengurangi spasme.
3. Latihan
 segera setelah
nyeri menghilang.
 stres minimal:
jalan kaki, naik
sepeda atau
berenang.
 memelihara
fleksibilitas
fisiologik,
kekuatan otot,
mobilitas sendi
dan jaringan
lunak.
 pemanjangan
otot, ligamen dan
tendon sehingga
aliran darah
semakin
meningkat.
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG
1. WAKTU BERDIRI
BAWAH
 Jangan memakai sepatu dengan hak
tinggi
 Jangan berdiri waktu yang lama, selingi
dengan jongkok
 Berdiri dengan satu kaki diletakkan
lebih tinggi untuk mengurangi
hiperlordosis lumbal Bila mengambil sesuatu di tanah,
jangan membungkuk, tapi tekuklah
lutut
Bila mengangkat benda berat,
renggangkan kedua kaki lalu tekuklah
lutut dan punggung tetap tegak dan
angkatlah barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh
2. WAKTU BERJALAN
Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan
jangan tergesa-gesa

3. WAKTU DUDUK
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
Busa jangan terlalu lunak
Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak
mungkin kontak dengan kursi

4. WAKTU TIDUR
Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar ( jangan pakai alas dari per )

5. OLAH RAGA
 Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu karena akan
meningkatkan stress pada punggung
– Dianjurkan oleh raga perorangan seperti renang dan jogging.
PENCEGAHAN

• Menjaga agar berat badan


Anda sehat.
• Berolahraga secara teratur.
• Mengangkat barang dengan
kekuatan kaki, bukan
punggung.
• Pastikan posisi kerja Anda
tidak berkontribusi terhadap
rasa sakit Anda.

Anda mungkin juga menyukai