Anda di halaman 1dari 24

NERVUS PERONEUS

Devi Arianti
Anatomi N. Peroneus

• Merupakan bentuk
percabangan dari N.
Ischiadicus (posterior
poplitea).
• Pada poplitea N.
Ischiadicus pecah
menjadi N. Peroneus
dan N. Tibialis.
• Terbentuk dari plexus
sacralis (L4- S2).
Anatomi N. Peroneus
N. Peroneal
Profunda/ Deep
N. Peroneal
Peroneus

N.Peroneal
Superficial

N. Peroneal
Comunis
N. Recurrent
Articular
Anatomi N. Peroneus
N. Peroneus Profunda N. Peroneus Superficial

• Terletak pada anterior • Menginervasi otot


tungkai bawah. peroneus longus,
• Menginervasi otot tibialis extensor digitorum brevis
anterior, extensor dan peroneus brevis.
digitorum longus,
extensor hallucis longus
dan peroneus tertius
Patofisilogi Cidera N. Peroneus
• N. Peroneus sangat mudah terkena cidera, dikarenakan
letaknya yang superficial.
• Paling banyak disebabkan oleh karena adanya stretch
berlebihan dan tindakan operasi.
Type Injury of Nerve
PEMERIKSAAN LESI N.
PERONEUS
EMG (Elektromigraf)
• Pemeriksaan
dilakukan dengan
tujuan untuk
mengetahui konduksi
(hantaran) saraf
peroneus.
Pemeriksaan Sensori
• Gejala klinis yang
muncul →nyeri, baal,
kesemutan pada area yg
di inervasi N. Peroneus.
Pemeriksaan Motorik
• Gangguan motorik
pada anggota gerak
bawah.
• Dominan pada
gerakan eversi dan
dorsi fleksi ankle.
Pemeriksaan Pola Jalan
Internal Stimulator
PENATALAKSAAN
FISIOTERAPI
Penggunaan Electrical Stimulation
• Bertujuan untuk menstimulasi saraf dan menghasilkan
kontraksi otot.
• Kontraksi otot dilakukan secara asistif oleh pasien.
• Menghambat terjadinya atrofi pada grup otot.
Penggunaan Functional Electrical Stimulation
Stimulasi Sensori pada AGB
Latihan Penguatan
WARNING
Pemberian Diatermi Terapi
PENGGUNAAN ANKLE
FOOT ORTHESA (AFO)

Anda mungkin juga menyukai