Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR TINDAKAN MODALITAS

*TENS / NMES / SWD / MWD / USD / LLLT / Cryoject / Traksi / Vocastim

NAMA ALAT Microwave Diathermy (MWD)


TEORI SINGKAT Suatu modalitas terapi yang menghasilkan panas dengan
mengubah energi elektromagnetik menjadi energi panas. Energi
panas dihasilkan oleh getaran intramolekul yang dengan polaritas
tinggi. Gelombang microwave memiliki frekuensi yang lebih tinggi
danpanjang gelombang yang lebih pendek dari SWD. Frekuensi
yang biasa digunakan adalah 2456 MHz dan 915 MHz. Microwave
diathermy tidak dapat menembus lapisan lemak sebaik SWD
sehingga kedalaman penetrasinya kurang. Semakin tinggi frekuensi
yang dipakai semakin rendah penetrasinya.

INDIKASI - Nyeri akut dan kronis terutama pada area dengan


permukaan luas
- Inflamasi subakut dan kronis
- Keterbatasan ROM
- Spasme otot
- Area fraktur
- Hematoma dan memar
- Area otot dan sendi superficial
- Baik digunakan pada area tubuh dengan lapisan lemak yang
tipis (tendon pada tangan, kaki, pergelangan tangan)

PRECAUTION - Pada organ yang berisi cairan (joint effusion, inflamed


synovial cavity, mata, sinus, telinga, gonad)
- Kehamilan
- Menstruasi
- Obesitas
-
KONTRAINDIKASI - Terpasang pace maker
- Inflamasi akut
- Area iskemia
- Area yang mengalami penurunan sensasi terhadap nyeri dan
panas (DM)
- Infeksi
- Neoplasma
- Terpasang metal/ plastic implant
- Epiphyseal plate
- DVT atau trombophlebitis

Persiapan Pasien - Penderita dan keluarga penderita diberi penjelasan tentang


maksud dan kegunaan terapi MWD serta pastikan pasien
bebas dari kontraindikasi penggunaan MWD.
- Penderita datang dalam keadaan bersih (sudah mandi dan
tubuh tidak diolesi minyak / lotion)
- Pastikan pasien melepas semua assesoris yang terbuat dari
logam.
- Pastikan area yang akan diterapi tidak tertutup lapisan
terutama yang dapat menyebabkan overheating (sutera atau
serat sintetis).
- Pastikan pasien jauh dari benda-benda yang terbuat dari
logam (1 m).
- Tempatkan handuk pada area yang akan diterapi.

Persiapan Alat - Tempatkan MWD pada ruang pemeriksaan / tindakan.


- Pastikan tempat duduk/tempat tidur pasien tidak terbuat dari
metal.
- Persiapkan alat, electrode, kabel dan assesoris lainnya
dalam kondisi baik.
- Lepaskan penutup debu.
- Hubungkan alat ke stop kontak
- Perhatikan Protap Teknis

Lokasi Pada area yang mengalami nyeri/spasme


pemberian/penempatan
Cara - Siapkan alat dan semua tombol pada posisi nol
pemberian/penempatan - Jelaskan pada pasien kegunaan alat tersebut
- Posisikan pasien apakah duduk atau berbaring
- Posisikan pasien senyaman mungkin dan pastikan pasien
tidak menyentuh kabel, alat atau drum electrode.
- Arahkan drum electrode pada tempat yang diterapi, pastikan
tidak menempel / berjarak (area kecil: 2-6 cm; area luas: 10-
15 cm) dengan area yang akan diterapi. Dapat diberikan
handuk diantaranya.
- Pastikan movement arms terkunci dengan baik dan
instruksikan pada pasien untuk tidak bergerak.
- Tekan tombol power dan atur waktu 15-20 menit
- Naikkan intensitas sesuai dengan toleransi pasien (hingga
pasien merasa hangat dan nyaman).
- Jangan meninggalkan pasien tanpa pengawasan. Pastikan
apakah ada keluhan setelah 5 menit pertama. Jika ada,
kurangi intensitas alat.
- Observasi kulit pasien secara teratur untuk melihat adanya
tanda-tanda terbakar.
- Jika elerctrode akan dipindahkan ke area lain pastikan
intensitas di angka 0 terlebih dahulu sebelum dipindahkan.
- Setelah waktu habis, pastikan intensitas di angka 0 terlebih
dahulu kemudian lepaskan drum electrode yang dipakai
- Matikan tombol power.
- Inspeksi kulit pasien yang diberikan terapi apakah ada tanda-
tanda terbakar atau kondisi abnormal lainnya.
- Catat pada rekam medis pasien.

Dosis 2456 MHz atau 915 MHz

Frekuensi Sehari sekali

Intensitas Sesuai toleransi pasien (hingga pasien merasa hangat dan


nyaman)

Durasi 15-20 menit


Lain-lain

Referensi - Braddom R. L., 2016. Physical Medicine and Rehabilitation,


Wb Saunders, Philadelpha.
- De Lisa J. A., 2010. Principles and Practice in Rehabilitation
Medicine, 2nd Ed, J.B. Lippincott Company, Philadelphia.
- Prentice, W.E., 2017. Therapeutic modalities in rehabilitation.
McGraw Hill Professional.
- Starkey, C., 2013. Therapeutic modalities. FA Davis.

Anda mungkin juga menyukai