Anda di halaman 1dari 62

RASIONALISME DALAM

FISIOTERAPI
1.Falsafah Fisioterapi
2. Kajian Filsafat Ilmu Fisioterapi

Oleh
Drs.Soeparman SSt.FT

FALSAFAH FISIOTERAPI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Berdasarkan Pancasila
Kapasitas Gerak
Gerak Kontinum
Faktor Patologis
Intervensi Fisioterapi
Interaksi
Otonomi
Diagnosis
Profesi

1. Berdasarkan Pancasila
Berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang
menjujung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk individu dan
sebagai titik sentral pembangunan menuju
masyarakat adil makmur, profesi
fisioterapi memandang kapasitas gerak
fungsi tubuh adalah hak asasi manusia
sebagai esensi dasar untuk hidup sehat
dan sejahtera

2. Kapasitas gerak
Kapasitas gerak adalah elemen esensial
dari sehat dan sejahtera.
Gerak tergantung dari integritas dan fungsi
koordinasi dari berbagai jenjang pada tubuh
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
maupun eksternal.
Fisioterapi diarahkan langsung pada
kebutuhan dan potensi gerak fungsional
baik individu maupun populasi.

3. Gerak Kontinum
Gerak pada tingkat kontinum dari mikro sampai makro
adalah saling tergantung. Pada setiap tingkat pada
kontinum ada potensi gerak maksimum yang dapat
dicapai (MAMP=maximum achievable movement
potential) yang dipengaruhi oleh MAMP tingkat lain pada
kontinum dan fisik, sosial, psikologis dan faktor
lingkungan. Dalam batas-batas MAMP, masing-masing
manusia memiliki kemampuan gerak fungsional
(PMC=preferred movement capability) dan kemampuan
gerak aktual (CMC=current movement capability) yang
pada keadaan normal adalah sama

GERAK KONTINUM
DARI MIKRO SAMPAI MAKRO

4. Faktor patologis
Faktor patologis dan perkembangan
memiliki potensi untuk mengubah MAMP
dan / atau membuat perbedaan antara
PMC dan CMC.
Fokus dari Fisioterapi adalah untuk
memkasimalkan MAMP dan/ atau
meminimalkan potensi perbedaan dan /
atau perbedaan yang sudah ada antara
PMC / CMC

5. Intervensi Fisioterapi
Fisioterapi memberikan intervensi untuk
memprediksi, meningkatkan dan
memulihkan kemampuan gerak-fungsional
pada individu dan populasi.
Populasi meliputi lingkup kebangsaan,
regional dan daerah, serta kelompok
khusus, termasuk anak sekolah, wanita
hamil, usia lanjut.

6. Interaksi
Interaksi merupakan bagian integral pelayanan fisioterapi.
Interaksi merupakan prasarat untuk perubahan positif
tentang kesadaran tubuh dan perilaku gerak, yang
memungkinkan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Interaksi juga dimaksudkan untuk meningkatkan saling
pengertian antara fisioterapis dengan
pasien/klien/keluarga/pendamping dan tenaga kesehatan lain.
Interaksi melibatkan tim inter disiplin guna menentukan
kebutuhan dan tujuan intervensi fisioterapi, mengikutsertakan
pasien/klien/keluarga/ pendamping dalam proses pencapaian
tujuan intervensi fisioterapi.
Interaksi dengan lembaga pemerintahan dilakukan dalam
rangka menginformasikan, mengembangkan dan atau
implementasi kebijakan dan strategi kesehatan yang tepat.

7. Otonomi
Otonomi profesional fisioterapis diperoleh melalui
pendidikan profesi yang menyiapkan tenaga fisioterapis
yang mampu praktik secara otonom.
Fisioterapis mampu melakukan keputusan profesional
untuk menetapkan diagnosis yang diperlukan sebagai
dasar intervensi, peningkatan dan pemulihan dari
pasien/klien dan populasi.
Prinsip etika diperlukan sebagai perilaku otonomi praktik,
guna melindungi pasien/klien dan pelayanannya

8. Diagnosis
Diagnosis fisioterapi adalah hasil proses kajian klinis
yang menghasilkan identifikasi adanya gangguan
ataupun potensi timbulnya gangguan, keterbatasan
fungsi, gangguan struktur, keterbatasan gerak, aktifitas
fungsional dan hambatan lingkungan.
Tujuan diagnosis mengarahkan fisioterapis untuk
menetapkan prognosis dan strategi intervensi yang
paling tepat bagi pasien/klien dan untuk memberikan
informasi.

Dalam proses diagnosis fisioterapis


dimungkinkan memerlukan informasi
tambahan dari profesi lain.
Dalam proses diagnosis, bila ditemukan
hal-hal di luar pengetahuan, pengalaman
atau keahlian, fisioterapis akan merujuk
pasien/klien kepada profesi lain yang
tepat.

9. Profesi
Profesi fisioterapi memiliki perangkat
profesional yaitu standar kompetensi,
standar pendidikan, sumpah profesi, etika
profesi, otonomi, standar praktik, standar
pelayanan dan legislasi fisioterapi.

PENGERTIAN PROFESI
Arti harfiah kata profesi dari Bahasa Inggris
yaitu PROFESSION Yang artinya jabatan atau
pekerjaan untuk memperoleh nafkah dengan
sebelumnya melalui pendidikan seta latihan
khusus.
Profesi mempunyai pengertian seseorang yang
menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian,
kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan
intelektualitas (Volmer & Mills, 1966, Cully,
1969).

Profesi sebagai spesialisasi dari jabatan


intelektual yang diperoleh melalui studi dan
training, bertujuan menciptakan ketrampilan,
pekerjaan yang bernilai tinggi, sehingga
ketrampilan dan pekerjaan itu diminati,
disenangi oleh orang lain, dan dia dapat
melakukan pekerjaan itu dengan mendapat
imbalan berupa bayaran, upah, dan gaji
(Sagala, 2000).

Jadi profesional bukan sekadar menguasai


pengetahuan (knowledge), mempunyai
keterampilan (skill) tetapi juga memiliki sikap
(attitude).
Oleh karena itu fisioterapi profesional harus memiliki
:

- Kompetensi

- Etika profesi

- Otonomi

- Legislasi

KRITERIA PROFESI
Menetapkan body of knowledge, profesi
harus dididik melalui pendidikan tinggi,
pelayanan professional berdasarkan body
of knowledge, berkontribusi pada
keseimbangan masyarakat, profesi harus
mempunyai kode etik untuk memandu
pelaksanaan profesionalisme, profesi
harus mengatur sendiri, profesi harus
diatur oleh profesi itu sendiri yang artinya
profesi mempunyai otonomi.

CIRI PROFESI TAMBAHAN


Profesi menentukan sendiri standar
pendidikan .
Praktek profesi secara legal diatur melalui
perijinan Badan penilai lisensi
beranggotakan kelompok sendiri.
Sebagian besar regulasi profesi disusun
kelompok bersangkutan.

Pekerjaan selain uang, prestise dan wewenang,


perlu integritas tinggi.
Pelaku relatif tidak dapat dikontrol atau dinilai
oleh orang awam.
Norma-norma yang berlaku biasanya lebih keras
dibanding dengan pengaturan hukum.
Para anggota mempunyai identitas dan ikatan
sesama yang kukuh Pekerjaan tersebut
mengikat seumur hidup(IKATAN PROFESI).

KAJIAN FILSAFAT
1.

2.

3.

Ontologi (hakikat apa yang dikaji)


a.Obyek materia dan obek forma
b. Postulat, prinsip dan asumsi
Epistemologi (cara mendapatkan pengetahuan)
a.Sejarah
b.Pengetahuan
c.Metode Ilmiah
d.Struktur Pengetahuan
Aksiologi (untuk apa pengetahuan dipergunakan)
a.Menjelaskan
b.Meramalkan
c.Mencegah
d.Melakukan penerapan

ONTOLOGI
1. Obyek materia : manusia
2. Obyek forma : gerak fungsional
3. Postulat ; setiap individu mempunyai
kebutuhan
4. Prinsip : memaksimalkan potensi gerak
atau meminimalkan selisih gerak aktual
dan gerak fungsional
5. Asumsi : individu memiliki potensi gerak

Postulat : merupakan asumsi dasar yang


kebenarannya kita terima tanpa dituntut
pembuktiannya. Kebenaran ilmiah pd hakikatnya
harus disahkan lewat prosedur atau metode
ilmiah. Postulat ini tidak demikian tetapi
ditetapkan begitu saja.
Prinsip ; dapat diartikan sebagai pernyataan yg
berlaku secara umum bagi sekelompok gejalagejala tertentu, yang mampu menjelaskan
kejadian yg terjadi, misalnya hukum sebab
akibat.
Asumsi ; mengacu adanya persyaratan tertentu

STRUKTUR ILMU
Obyek Materia = manusia
Obyek Forma

= gerak fungsional

Postulat

= manusia mempunyai
kebutuhan

Prinsip

= Memaksimalkan potensi
gerak dan meminimalkan
jarak gerak aktual dan
gerak fungsional

Asumsi

=manusia mempunyai
potensi

Asumsi
Prinsip
Postulat

Obyek
Forma lain

Obyek
Forma FT

TIDAK TERLALU RUNCING


DAN TIDAK TERLALU TUMPUL

Terlalu runcing

Terlalu tumpul

EPISTEMOLOGI
Sejarah
Sejak konsep manusia dan penyakit diawali
dengan Roh Cairan Serat Sel,
pemahaman penyakit mulai dari Kemasukan
Roh Gangguan keseimbangan Cairan
Ketegangan struktur serat mikro organisme.
Teknologi terapi mulai dari pengggunaan energi
yg superfisial seperti massage sampai
jaringan yg lebih dalam seperti microwave
bahkan sampai tingkat molekuler seperti laser.

APLIKASI ENERGI PD TUBUH


Energi Mekanik
Pressure
Vibrasi
Sound
Ultrasound
Heat

1.
2.
3.
4.

Terapi
Massage /
Manipulasi
Ultrasound
Conductivity heat
Cold therapy

Electrical
Constan Current
Low Frequency cr.
Medium Frequency cr
High Frequency cr
Electron oscillation

Terapi
5. Dirrect current
6. Faradic dan TENS
7. Interferential
8. SWD

Radiasi
Radio wave
Microwave
IRR visible
UVL
X-ray
Y-ray

9.
10.
11.
12.

Terapi
Microwave
IRR
UVL
Laser

EFEK ENERGI PD TUBUH


1. DC perubahan kimia / iontoporosis
2. LFCstimulasi
3. Variasi cont/pulsed LFC DC perubahan
level celluler seperti pertumbuhan
meningkat
4. HFC heating
5. Placebo

Pengetahuan
Apa yg pernah kita alami /ketahui adalah
pengetahuan, tetapi sekumpulan pengetahuan belum
tentu menjadi ilmu kalau tdk dikaji dg metode ilmiah.
Bengkak dioleskan beras kencur, badan panas
ditempel daun dadap, rasa pegel dioles jahe dsb
merupakan pengetahuan turun temurun, tak pernah
dikaji secara mendasar, karena adat timur lebih
cenderung budaya moral ketimbang rasional dan
kritis.

Sekarang kita bisa berpikir :


Bengkak terutama edema merupakan
gangguan gerak sistem sirkulasi darah
dan limfe.
Badan panas merupakan gejala
peningkatan metabolisme sel yg
merupakan gerak atau aktifitas molekuler.
Pegel atau nyeri merupakan gangguan
gerak impuls pd sistem syaraf yg terlalu
cepat hingga hipersensitif.

Metode Ilmiah
Dengan pesatnya perkembangan pengetahuan
karena didukung peralatan yg semakin canggih
maka penemuan pengetahuan baru itu , dapat
disebut ilmu bilamana metode penemuannya
lewat prosedur ilmiah.
Dibarengi dengan perkembangan alat berpikir
seperti filsafat, logika, matematika, ilmu/sain,
statistika maka timbullah metode ilmiah utk
mencari kebenaran ilmiah seperti deduktif,
induktif,
hipotesis, pendekatan sistem, paradigma.

Langkah berpikir metode ilmiah.


1. Perumusan masalah , pertanyaan obyek yang
akan dikaji.
2. Penyusunan hipotesis, merupakan
argumentasi yg menjelaskan hubungan
berbagai faktor yg saling terkait.
3. Perumusan hipotesis, yg merupakan
jawaban/dugaan sementara thd pertanyaan yg
diajukan.
4. Pengujian hipotesis, merupakan
pengumpulan fakta yg terkait
5. Penarikan kesimpulan, yg menyatakan
hipotesis ditolak atau diterima.

Kebenaran Ilmiah ;
Teori koherensi, pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu koheren/konsisten dg pernyataan
sebelumnya yg dianggap benar. Misal: semua
orang akan mati (benar). Si Polan seorang
manusia pasti akan mati (benar)
Teori korespodensi, pernyataan itu benar bila
materi yg dikandung pernyataan itu
berhubungan/berkorespodensi dg obyek yg
dituju oleh pernyataan tsb. Misal Jakarta ibu
kota Indonesia.
Teori Pragmatis, benar bila mempunyai
kegunaan dalam kehidupan sehai-hari.

AKSIOLOGI
Menjelaskan
Suatu peristiwa secara ilmiah itu akan terjadi
sebagaimana apa adanya bukan apa yg
seharusnya. Bahwa sendi jika difiksasi jangka
lama akan menjadi kaku, ini harus dpt dijelaskan
sebagimana adanya , mengapa dapat demikian.
Jadi jika kita melakukan penelitian, hasil dari
penelitian tidak harus positif yg penting metode
yg kita pakai benar secara ilmiah.

Meramalkan
Jika kita sudah mengetahui bahwa sendi
yg difiksasi akan menjadi kaku, maka kita
bisa meramalkan apa selanjutnya yg akan
terjadi dengan kaku sendi.
Mencegah
Selanjutnya setelah kita bisa meramalkan
atau memperkirakan apa yg akan terjadi
akibat kaku sendi, kita dapat melakukan
tindakan pencegahan utk meminimalisir
kejadian yg tak diinginkan.

Melakukan Penerapan,
Disinilah munculnya teknologi yang dapat
dipergunakan dalam kehidupan seharihari. Ilmu itu bersifat netral artinya
tergantung yang menggunakan, jika orang
yang baik akan digunakan utk kebaikan,
sebaliknya jika digunakan orang jahat ya
utk kejahatan.

PENGERTIAN ILMU
Ucapan sehari-hari
Ilmu sering diucapkan di PT, kadang
lazim diucapkan Ilmu Pengetahuan
misalnya LIPI, IPA, IPS, perkembangan
terakhir timbul istilah sain misal sain dan
teknologi.Semua itu artinya sama yaitu
Ilmu, penambahan ilmu pengetahuan
hanya pleonasme saja artinya pemakain
lebih dari satu kata yg artinya sama.

Rumusan Ilmu
Menilik dari cara mendapatkan ilmu tadi
dengan menggunakan metode ilmiah yg
akhirnya mendapatkan pengetahuan baru,
maka sebenarnya ada 3 hal , yaitu :
Sebagai proses------Aktifitas penelitian
Sebagai prosedur---Metode ilmiah
Sebagai produk -----Pengetahuan baru
yg sistematis.

Dengan 3 hal tadi maka Ilmu dpt


dirumuskan secara generik sbb :
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yg rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah
sehingga
menghasilkan
kumpulan pengetahuan yg sistematis
mengenai
gejala-gejala
kealaman,
kemasyarakatan, atau keorangan utk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberikan penjelasan,
atau melakukan penerapan.

Jadi Fisioterapi sebagai Ilmu dpt dirumuskan :


Fisioterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pelayanan
kesehatan
profesional
yang
mengkhususkan diri pada gerak fungsi tubuh
mencakup promotif, preventif, pemeliharaan, restoratif
dan wellness dengan pendekatan problem solving
serta menggunakan sintese ilmu-ilmu biofisika,
kesehatan, biomekanik dan ilmu lain termasuk sumber
fisis, mekanik, elektroterapeutik, dan komunikasi.
Jadi kalau membuat karya tulis lakukan penelitian, agar
ilmu fisioterapi berkembang terus. Lakukan pengamatan
empiris sejak di klinik, tulis laporan yg benar semua
kejadian apa adanya, jangan apa yg seharusnya anda
harapkan.
lmu fisioterapi termasuk Ilmu Terapan bukan Ilmu Murni

DIFINISI MENURUT APTA


The physiotherapist are healthcare
professionals who diagnose and treat
individuals of all ages, from new borns to
very oldest, who have medical problems
or other health related conditions that limit
their abilities to move and perform
functional activities in their daily lives
(APTA 2009)

DIFINISI MENURUT CPA


The Canadian Physiotherapy Association
(CPA), states that Physiotherapist manage
and prevent many physical problem
caused by illness, disease, sport, and
work related injury, aging, and long
periods of inactivity (CPA 2009).

DEFINISI MENURUT CSP


The Cartered Society of Physiotherapy,
the representative body in the UK, defines
physiotherapy as Physical approaches to
promote, maintain, and restore physical,
psychological, and social well being They
go on to describe physiotherapy as
science based and committed to
extending, applying, evaluating and
reviewing evidence (CSP 2009)

DEFINISI MENURUT NZSP


The
New
Zealand
Societed
of
Physiotherapy, states that Physiotherapist
help people move and participate in life
and their comminities, especially when
movement and function are threatened by
ageing, injury, disability or disease (NZSP
2009)

LIMA CIRI ILMU


1. Ciri empiris, bahwa pengetahuan
diperoleh berdasarkan pengamatan.
2. Ciri sistematis, bahwa data tersusun
sebagai pengetahuan mempunyai
hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Ciri obyektif, bahwa pengetahuan itu
bebas dari prasangka perorangan dan
kesukaan pribadi.

4. Ciri analisis, bahwa pengetahuan itu


membeda-bedakan pokok soalnya ke
dlm bagian-bagian yg terperinci utk
memahami berbagai sifat, hubungan dan
peranan dari bagian itu.
5. Ciri Verifikatif, bahwa pengetahuan itu
telah diperiksa kebenarannya untuk
disahkan dan dipublikasikan kepada
orang lain. Jadi harus dapat diuji oleh
berbagai penelaah lain yg akhirnya
diakui benar.
Apakah fisioterapi sdh memiliki 5 ciri tsb ?

CAKUPAN PELAYANAN
1) Promotif.
Adalah pelayanan fisioterapi yang
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
gerak dan fungsi guna mencapai
kesehatan dan kesejahteraan individu dan
kelompok sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

2) Preventif.
Adalah pelayanan fisioterapi yang
bertujuan untuk pencegahan terhadap
gangguan, keterbatasan fungsi, ketidak
mampuan individu yang berpotensi
menimbulkan gangguan gerak dan fungsi
tubuh akibat faktor-faktor kesehatan/sosial
ekonomi dan gaya hidup.

3) Pemeliharaan
Adalah pelayanan fisioterapi yang
bertujuan untuk mempertahankan
keadaan gerak dan fungsi pada tingkat
seoptimal mungkin guna menjaga
integritas system tubuh untuk dapat
menjalankan tugas dan fungsinya.

4.Restoratif
Restoratif (mencakup kuratif dan
rehabilitatif)
Kuratif Adalah pelayanan fisioterapi yang
bertujuan untuk pemulihan problem gerak
dan fungsi guna mengembalikan integritas
system tubuh yang diperlukan untuk dapat
menjalankan tugas dan fungsinya.

Rehabilitatif
Adalah pelayanan fisioterapi yang
bertujuan untuk
pemulihan/mengembalikan kapasitas
gerak dan fungsi pada tingkat dimana
pernah dicapainya, tetapi mengalami
penurunan akibat adanya kelainan,
penyakit atau gangguan.

5) Wellness.

Adalah pelayanan yang bersifat


mendorong menuju keperubahan gerak
dan fungsi dalam sebuah gaya hidup
yang mempromosikan fisik, mental, dan
kesehatan sosial di dalam domain
kognitif, psikomotor, dan afektif, baik
internal maupun eksternal.

Sasaran pelayanan ini adalah meningkatkan tahapan


wellness ke keadaan yang lebih tinggi. Adapun tujuh tahap
wellness adalah sebagai berikut :
1) primordial,
2) pra-kontemplasi
3) kontemplasi
4) persiapan
5)
tindakan
6) pemeliharaan, dan
7)
perawatan permanen

The seven stages of wellness


are
1) primordial, tdk sadar ada problem kesehtan
2) pre-contemplation, sadar ada problem tapi tidak berbuat utk
memperbaiki.
3) contemplation, sadar ada problem dan mulai mencari informasi
apa yg harus dilakukan, tapi masih ragu akan berbuat utk perbaikan.
4) preparation, sudah membuat pilihan utk merubah perilaku yang
tidak sehat.
5) action, sudah mulai merubah perilaku tidak sehat.
6) maintenance, sudah lama melakukan perubahan perilaku yang
tidak sehat.
7) permanent maintenance, perilaku sehat sudah menetap dan
termotivasi dari dalam dirinya.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai