Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ETIKA PROFESI FISIOTERAPI

Contoh perilaku fisioterapis yang sudah sesuai dengan etika dan prinsip etik
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
1. Menghargai hak dan martabat individu sebagai landasan dalam pelayanan
profesional. Hubungan yang terjadi anatara fisoterapi denga pasien/klein
didasari sikap saling percaya dan menghargai hak masing-masing.

2. Membantu siapa saja yang membutuhkan pelayanan profesionalnya


tanpa diskriminasi.
 Fisioterapi mempunyai kewajiban moral untuk memberikan
pelayanan kepada yang membutuhkan tanpa membedakan
umur, jenis kelamin, suku/ras, kondisi, agama/kepercayaan,
polotik dan status ekonomi. Dalam keadaan diluar karena alasan
apapun maka fisioterapis akan merujuk kepada tenaga/profesi lain
yang memadai.
 Fisioterapi harus selalu mempertimbangkan konsekuensi dari
keputusan yang dipilih bagi individu dan masyarakat.
 Fisioterapi dituntut untuk menghargai adat istiadat/kebiasaan
dari pasien/klein dalam memberi pelayanan.
 Fisioterapi berkewajiban untuk berkarya mendukung kebijakan
pelayanan kesehatan

3. Memberikan pelayanan profesional yang jujur, kompeten dan


bertangungjawab.
 Fisioterapi mengemban tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
kepadanya dan memanfaatkan ketrampilan dan keahlian secara efektif
untuk kepentingan individu dan masyarakat.
 Fisioterapi dimanapun dia berada hendaknya selalu meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dilingkungannya.
 Fisioterapi harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan, jenis, dosis,
struktur organisasi dan alokasi sumber daya dirancang untuk pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan individu, masyarakat,
kolega, dan profesi lain.
 Fisioterapi hendaknya selalu mencari, memberi dan menerima
informasi agar dapat meningkatkan pelayanan.
 Fisioterapi harus menghindari praktek ilegal yang bertentangan dengan
kode etik profesi.
 Fisioterapi harus mencantumkan gelar secara benar untuk mengambarkan
status profesinya.
 Fisioterapi wajib memberikan informasi yang benar kepada
masyarakat dan profesi kesehatan lainnya tentang fisioterapi dan
profesi kesehatan lainnya tentang fisioterapi dan pelayanan
profesionalnya sehingga mereka menjadi tahu dan mau menggunkannya.
 Fisioterapi dalam menentukan tarif pelayanan harus masuk akal
dan tidak memanfaatkan profesi untuk semata-mata mencari
keuntungan.
 Jasa profesisional yang diterima fisioterapi harus diadaptkan dengan cara
yang jujur.
 Fisioterapi dalam memanfaatkan teknologi berdasarkan efektivitas
dan efisiensi demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan individu
dan masyarakat.

4. Fisioterapi dalam memanfaatkan teknologi berdasarkan efektivitas


dan efisiensi demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan individu
dan masyarakat.
 Fisioterapi memberikan pelayanan dan tindakan sesuai dengan
pengetahuam dan ketrampilan yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Fisioterapi tidak akan melakukan aktifitas profesi yang dapat merugikan
pasie/klein, kolega atau masyarakat.
 Fisioterapi hendaknya selalu mensejahterakan pelayanannya dengan
standar pelayanan praktek fisioterapi
 Fisioterapi dalam mengambil keputusan beradasarakan kepada
pengetahuan dan kehati-hatian.
 Apabila fisioterapi memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
kurang memadai untuk mengatasi tertentu harus : Meminta petunjuk
dan saran kepada yang lebih berpengalaman pada kondisi yang tepat
dan Merujuk pasien/klein kepada profesi atau lembaga lain yang
tepat.
 Apabila fisioterapi menerima pasien/kelin yang dirujuk kepadanya
untuk konsultasi maka dia tidak melakukan intervensi atau
mengkonsulkan kepada profesi atau profesi lain tanpa persetujuan
pasien/klein yang merujuk.
5. menjaga rahasia individu yang dapat dipercayakan kepadanya.
 Informasi tentang pasien/klein dilarang untuk diberikan kepada orang
atau pihak lain yang tidak berkepentingan tanpa persetujuan pasien/ klein/
kuasa hukumnya.
 Pencacatan informasi selama proyek penelitian hendaknya tidak
mencantumkan identitas pasien, kecuali ada pesetujuan dari yang
bersangkutan.
 Informasi dapat diberikan apabila mempunyai kekuatan hukum atau
bila dperlukan untuk keselamatan seseorang atau masyarakat.
 Privasi pasien/klein harus tetap terjaga selama wawancara.
 Komputer atau cacatan harus terlindung dari pihak yang tidak
berkepentingan.
 Fisioterapi yang mampu terhadap informasi rahasia kolega/ pasien/
klein hanya akan membuka informasi bilamana sangat membutuhkan.
 Informasi rahasia diberikan hendaknya tidak tercacat permanen tanpa
persetujuan individu.

6. selalu memelihara standar profesi dan meningkatakan pengetahuan


dan ketrampilan.
7. memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan
untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.
 Fisioterapi mempunyai tugas dan kewajiban untuk bekerja sama dengan
profesi lain dalam perencanaan dan pengelolaan agar mampu
memberikan pelayanan yang optimal bagi kesehatan individu dan
masyarakat.
 Fisioterapi hendaknya menyesuaikan diri dengan profesionalisme dan
melengkapi diri dengan ketrampilan yang memadai untuk perencanaan
dan pengelolaan dalm situasi tertentu yang dihadapinya, sehingga sadar
akan keberadaan pelayanannya dalam konteks sosial dan ekonomi secara
menyeluruh.
 Fisioterapi mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan dan
medukung penelitian untuk perencanaan dan pengetahuan.
 Fisioterapi mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan dan
medukung penelitian untuk perencanaan dan pengetahuan.
http://www.pdpersi.co.id/peraturan/kepmenkes/kmk3762007.pdf
Contoh perilaku fisioterapis yang tidak sesuai dengan etika dan prinsip etik
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
1. Tidak menghargai hak dan martabat individu,
2. Bersikap diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada siapapun
yang membutuhkan.
3. Tidak memberikan pelayanan profesional yang jujur, berkompeten dan
tidak bertanggungjawab.
4. Tidak mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan
pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.
5. Tidak menjaga rahasia pasien/klein yang dipercayakan kepadanya
6. Tidak memelihara standar kompetnsi profesi fisioterapi dan tidak selalu
meningkatlan pengatahuan/ketrampilan.
7. Tidak memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan
pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.
8. Melakukan tindakan asusila kepada pasien (pelecehan seksual disaat
melakukan layanan fisioterapi.)
http://infokesft-mini.blogspot.com/2013/05/kode-etik-fisioterapi.html

Anda mungkin juga menyukai