Anda di halaman 1dari 14

AREA 

AREA PADA OTAK

verorika
1. AREA
BROADMAN

Area Brodmann adalah


pembagian daerah pada bagian
korteks otak besar yang
dibeakan atas dasar sel-sel saraf
penyusun jaringannya
(sitoarsitekur)
Brodmann membagi korteks
serebri ke dalam 47 area yang
berbeda . Secara khusus, kita
dapat menemukan di bidang-
bidang berikut.
• Area 1, 2 dan 3 Bagian ini akan menerima sensasi dari
semua bagian tubuh dan disinilah
menggapai kesaadaran. Sensasi umum
ini mencakup antara lain: nyeri, suhu,
• Area 4 raba, tekan dan  proprioseptif.
Merupakan area motorik primer yang 
bertanggungjawab untuk gerakan-
• Area 5 gerakan voluntar
Area Brodmann ini adalah bagian dari
area somatosensori sekunder, yang
• Area 6 dan 8
berkontribusi pada pemrosesan
informasi somestetik
Area 6 dan 8 ini bertanggungjawab
untuk gerakan-gerakan menyidik
voluntar dan deviasi konjugat dari mata
dan kepala. Gerakan mata voluntar
mendapat input dari area 4,6,8,9 dan 46
• Area 7 • Seperti area 5, area 7 adalah bagian dari korteks
somatosensori sekunder, membantu memproses
dan mengintegrasikan informasi dari korteks
somatosensori primer
• Area 9,10,11, dan 12
• Merupakan area-area yang berkaitan dengan
kepribadian seseorang. Fungsi utamanya adalah
melakukan kegiatan intelektual kompleks,
beberapa fungsi ingatan, rasa tanggungjawab
untuk melakukan tindakan dan sikap yang dapat
diterima oleh masyarakat, ide-ide, pikiran yang
kreatif,  penilaian dan pandangan ke masa
depan.
• Area 13 • bagian dari insula, di bagian sebelumnya. Ini
membantu mengoordinasikan gerakan yang
diperlukan untuk bahasa. Ini juga
menghubungkan sistem prafrontal dan limbik,
berkaitan dengan perilaku seksual dan
emosional
• Area 14 • Area ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan yang
sebelumnya, tetapi juga terkait dengan pemrosesan informasi
olfaktori dan visceral .
• Terkait dengan pemrosesan informasi tentang tekanan darah
• Area 15
dan tekanan pada karotid, serta dengan serangan panik.
• Area ini menempati sebagian besar insula, membantu
• Area 16
memproses aspek seperti rasa sakit, suhu, informasi
fonologis atau kemampuan menelan
• Area 17 • Bertanggungjawab untuk menerima informasi penglihatan
dan menyadari sensasi warna
• Area 18 dan 19 • Bagian ini menyebabkan informasi-informasi penglihatan
menjadi berarti,  berperan juga dalam refleks gerakan mata
apabila sedang memandang atau mengikuti suatu objek
• Ini juga merupakan bagian dari jalur visual ventral atau
• Area 20
melalui del qué (yang memungkinkan untuk melihat warna
dan bentuk). Singkatnya, ini memungkinkan kita untuk
mengetahui apa yang kita lihat
• Area 21 • Ke area 21 itu adalah area asosiasi pendengaran , yang merupakan
bagian dari area Wernicke yang terkenal. Berpartisipasi kemudian
antara lain dalam pemahaman bahasa
• Area 22
• Bertanggung jawab atas interpretasi dari korteks auditorik primer
dan bekerjasama dengan area Wernicke di dekatnya untuk 
pemahaman bahasa melalui pendengaran tersebut

• Area 23 • Ini adalah bagian dari area korteks terkait dengan informasi dan
memori emosional, yang terhubung ke sistem limbik
• Seperti yang sebelumnya berpartisipasi dalam pengolahan dan
• Area 24 persepsi emosi dan hubungannya dengan perilaku (menghubungkan
dengan sistem orbitofrontal dan limbik

• Area 25 • Terletak di dekat cingulate, di daerah subgenual. Ini terkait dengan


gerakan yang terjadi di bawah lutut, suasana hati, nafsu makan atau
tidur
• Area 26 • Ini terkait dengan memori otobiografi dan itu terletak di gyrus
cingulate
• Area 27 • terkait dengan proses-proses yang berkaitan dengan memori (yang
dekat dengan hippocampus), serta area otak yang memungkinkan
persepsi dan identifikasi bau.
• Area 28 • berpartisipasi baik dalam proses memori dan dalam integrasi informasi persepsi
penciuman. Juga bagian dari korteks entorhinal berada di area ini , yang terakhir
menjadi wilayah yang memungkinkan informasi dari sisa otak untuk lolos ke
hippocampus dan sebaliknya.
• Area 29 • Daerah ini, di bagian retrosplenial dari cingulum, juga terkait dengan ingatan,
contohnya adalah pembangkitan pengalaman

• Area 30 • Area asosiatif seperti yang sebelumnya dan dengan fungsi serupa. Terletak di
bagian sub-plennary dari cingulum. Ini terkait dengan memori dan pembelajaran,
serta untuk pengkondisian
• Area 31 • Juga di gyrus cingulate, area ini terkait dengan pemrosesan ingatan dan emosi,
berpartisipasi dalam perasaan keakraban

• Area 32 • Bagian dari parietal dan hampir frontal, di bagian dorsal dari putaran cingulate,
wilayah ini berpartisipasi dalam proses kognitif seperti pengambilan keputusan
dan penghambatan respon
• Area 33 • bidang ini terkait dengan pengambilan keputusan, serta persepsi rasa sakit,
pemrosesan emosional dan perencanaan motorik
• Area 34 • bagian dari korteks penciuman primer

• Area 35 • Di dalamnya adalah korteks perirrinal. Berpartisipasi dalam memori, yang


terhubung ke memori tidak sadar
• Area 36 • membantu menyandikan dan memulihkan ingatan autobiografi . Ini juga
membantu memproses informasi yang terkait dengan lokalisasi spasial. Di
dalamnya adalah cortex parahippocampal.
• Area 37
• Area ini terkait dengan pengenalan wajah, bahasa isyarat, atau
pemahaman metafora
• Area 38 • Area asosiasi lain, terkait dengan memori dan emosi. Juga di pemrosesan
informasi semantik

• Area 39 • pemahaman bahasa verbal dan tulisan 

• Area 40 • Bertanggungjawab untuk mengenal benda melalui sentuhan

• Area 41 dan 42 • Korteks Auditorik Primer, Berfungsi sebagai penerima suara.

• Area 43 • Area subscentral, berfungsi untuk pengecapan.

• Area 44 dan 45 • Area Bicara Motorik Broca, Bertanggungjawab atas pelaksanaan motorik 


berbicara
• Korteks Prefrontalis Dorsolateral, Berpikir aktif
• Area 46
• Juga disebut pars orbitalis, ia juga berpartisipasi di area Broca dan
• Area 47 memiliki implikasi penting dalam bahasa
2. Area Broca
Area Broca adalah bagian dari otak
manusia yang terletak di gyrus frontalis
superior pada lobus frontalis korteks otak
besar. Area ini berperan pada proses
bahasa, serta kemampuan dan pemahaman
berbicara. Area Broca terletak
berdampingan dengan area Wernicke.
Keduanya ditemukan hanya pada salah satu
belahan otak saja, umumnya pada bagian
kiri, karena populasi manusia kebanyakan
"dominan kiri"
Area Broca terletak kira-kira pada area
Brodmann 44 dan kadang-kadang juga
mencakup 45
Area Broca dan Wernicke dihubungkan
dengan satu jalur saraf yang disebut
fasciculus arcuata
Ada dua bagian utama pada area Broca, yang memiliki peran masing-
masing dalam kemampuan pembentukan dan pemahaman bahasa:
1. Pars triangularis (anterior), diperkirakan difungsikan untuk
menginterpretasikan berbagai macam rangsang dan pengolahan
konduksi verbal

2. Pars opercularis (posterior), diperkirakan untuk menyokong


manajemen satu jenis rangsang saja dan mengkoordinasikan organ
wicara dan area motorik dalam berbahasa.
3. Area Wernicke

Area Wernicke adalah bagian dari otak


manusia yang berada di bagian
korteks otak besar, pada bagian
posterior kiri dari gyrus temporalis
superior, mengelilingi korteks
pendengaran, di fissura Sylvian
(bagian pertemuan lobus temporalis
dan parietalis otak). Bagian ini
disebut juga bagian posterior dari
area Brodmann nomor 22. 

Area ini biasanya terletak di otak besar


belahan kiri, karena mayoritas
manusia memiliki bagian bahasa
pada otak kirinya
 DYSARTHRIA
Menurut Lumbantobing (2012,156) disartria (pelo, cadel) merupakan gangguan pada artikulasi,
pengucapan kata. Pada keadaan ini, kemampuan berbahasa seperti gramatikal (tata bahasa),
komprehensi dan pemilihan kata tidak terganggu. Disartria disebabkan oleh gangguan pada
kontrol neuromuskular pada proses artikulasi. Dalam praktek, hal ini biasanya berarti kesulitan
dalam menggerakkan palatum, lidah, dan bibir sewaktu artikulasi (berbicara). 
Etiologi
penyebab dysarthria dalam dua kategori yaitu :
⦁    Masa anak
Pada masa anak, dysarthria terjadi dengan dua cara yaitu seiring dengan perkembangan dan
dysarthria yang didapat. Penyakit seperti cerebral palsy dan penyakit progresif lainnya yang terjadi
selama pertumbuhan dan perkembangan serta penyakit yang sifatnya didapat seperti brain injury
⦁    Masa dewasa
Pada masa dewasa dysarthria berkembang oleh karena lanjutan dari masa anak-ana dan adanya
brain injury atau penyakit neurologis lainnya seperti multiple sclerosis, parkinson’s disease,
stroke, amiotropic lateral asclerosis dan penyakit neurologis yang didapat lainnya
KLASIFIKASI DAN GEJALA DISARTHRIA
1. Disartria Bulber 
Ditandai dengan gejala Hipernasal, Pembentukan konsonan tidak tepat, Pengambilan nafas berbunyi
(inspiratoire stridor), Suara serak, Kalimat-kalimat pendek, sedikit kata dalam satu
pernafasan ,Kurang dinamis 
2. Disartria Miogen
Bicara yang lemas tanpa tenaga, Pembentukan konsonan yang tidak tepat, Hipernasalitas ,Suara parau
dan lemah, Saat-saat tanpa suara, Nada bicara pelan, Pengheambusan nafas lemah.
3. Disartria Spastis
Disartria spastis adalah ketidakmampuan berbicara akibat spastisitas atau kekakuan otot-otot bicara.
Ditandai dengan bicara lambat dengan terputus-putus karena tidak mampu melakukan gerakan
organ bicara secara biasa 
4. Disartria Ataksis
Disartria ataksis adalah ketidakmampuan bicara karena adanya gangguan
koordinasi gerakan-gerakan fonasi, artikulasi dan resonansi. Terutama pada saat
memulai kata atau kalimat
• PENATALAKSANAAN DISARTRIA
1. Tongue Excercise

Anda mungkin juga menyukai