Pelayanan Fisioterapi
Sejalan dengan berkembangnya kerangka konsep fisioterapi di indonesia, maka terjadi
pula pergeseran-pergeseran cakupan maupun bentuk asuhan fisioterapi.
Salah satu elemen kerangka konsep tersebut adalah pemberian pelayanan fisioterapi guna
meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional bagi setiap klien atau pasien
yang memperoleh layanan fisioterapi.
Pelayanan Fisioterapi
Secara sederhana yang dimaksud dengan kapasitas fisik adalah kondisi yang tersedia dan
dimiliki oleh individu yang potensial untuk melakukan kemampuan fungsional yang
dipengaruhi oleh sistem dan sub sistemnya dimana komponennya berurutan secara
berjenjang dimulai dari sel, jaringan, organ sampai sistem tubuh.
Berdasarkan fungsi dan sudut pandang Fisioterapi maka kapasitas fisik dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Aspek motorik
2. Aspek sensorik
3. Aspek kognitif
4. Aspek psikologik
Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan fungsional adalah suatu kemampuan
seseorang untuk menggunakan kapasitas fisik yang dimiliki guna memenuhi kewajiban
hidupnya, yang berintegrasi/berinteraksi dengan lingkungan dimana ia berada. Kewajiban
hidup seorang individu terdiri atas :
JANGAN LEWATKAN:
1. Kewajiban melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari
Aktifitas kehidupan sehari-hari ialah suatu aktifitas yang meliputi kegiatan perawatan diri,
memelihara lingkungan hidupnya dan prilaku yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.
2. Kewajiban melaksanakan aktivitas produktif
Aktifitas produktif adalah semua bentuk aktivitas baik yang menghasilkan bentuk
jasa ataupun komoditi yang digunakan oleh orang lain sehingga dapat memberikan
peningkatan kemampuan, ide, pemenuhan kebutuhan, dll.
3. Kewajiban melaksanakan aktivitas rekreasi
Aktivitas rekreasi adalah semua bentuk aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang dan
membuat pelakunya menjadi lebih gembira dan dapat menikmati aktivitas tersebut
Hubungan antara kapasitas fisik dan kemampuan fungsional merupakan hubungan timbal
balik yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur, keturunan,
kondisi sakit, lingkungan dan lain-lain.
Hubungan timbal balik ini mempunyai pengertian bahwa setiap perubahan yang terjadi pada
kapasitas fisik baik yang bermakna positif maupun negatif akan berpengaruh pula pada
kemampuan aktivitas fungsionalnya.
Demikian pula sebaliknya, aktivitas fungsional yang dilaksanakan akan dapat mempengaruhi
potensi kapasitas fisiknya.
Pada kenyataaan praktis hampir bisa dikatakan bahwa setiap bentuk AFR merupakan suatu
kegiatan yang melibatkan fungsi motorik, sensorik maupun kognitif/psikologik