Anda di halaman 1dari 5

FALSAFAH DAN KERANGKA KONSEP FISIOTERAPI

FALSAFAH DAN KERANGKA KONSEP FISIOTERAPI


A. FALSAFAH
Fasafah Fisioterapi adalah sesuatu yang diyakini oleh Fisioterapis yang bersifat hakiki tentang
kefisioterapiannya. Beberapa asumsi dasar yang diyakini dan digunakan dalam mengembangkan
profesi Fisioterapi berdasarkan pancasila yang memiliki sistem nilai dan keyakinan, adapun yang
telah disepakati tentang hal tersebut sebagai berikut :
1. Manusia
Manusia sebagai mahluk Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan spiritual adalah unik merupakan satu
kesatuan yang utuh jasmani dan rohanianya dan spiritual adalah unik, merupakan satu kesatuan
yang utuh jasmani dan rohanianya dan tidak ada dua individu yang sama dan serupa, selain itu
manusia juga mempunyai pranata tertentu baik dalam proses berpikir dan hasil karyanya dalam
bentuk sistem-sistem tata kehidupannya serta termasuk pula kepercayaannya , manusia juga
dikatakan sebagai sistem terbuka yang mempunyai interaksi dengan lingkungannya sebagaimana
dengan adanya pertukaran energi :
a. Dapat melakukan adaptasi dengan lingkungannya
b. Saling mempengaruhi secara dinamis dengan lingkungannya
c. Berusaha mencapai keseimbangan dengan lingkungannya
Mempunyai kebutuhan-kebutuhan, yang dalam upaya pemenuhannya mempergunakan polapola yang unik yang akan mempengaruhi prioritas kebutuhannya, lingkungan rumah, lingkungan
kerja, termasuk masyarakat menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional fisiknya. Mempunyai fungsi-fungsi yang bersifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosialnya dan mampu mengarahkan dirinya
ketujuan positif, mampu menetapkan nasibnya sesuai dengan posisi, peran serta tanggungjawabnya.
Posisi, peran dan tanggungjawabnya merupakan satu kesatuan dalam kaitannya dengan kapasitas
fisik dan kemampuan fungsional fisiknya. Manusia dalam kehidupannya saling berinteraksi dengan
sesamanya membentuk keluarga kelompok dan masyarakat.
2. Kapasitas fisik/kemampuan fungsional
Kapasitas fisik dan kemampuan fungsional merupakan suatu kebutuhan bagi individu agar
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sebagai manusia .
a. Kapasitas Fisik adalah kondisi fisik yang dimiliki baik yang tersedia maupun secara potensial.
Dipengaruhi oleh sistem dan sub sistemnya, yang komponennye terdiri dari urutan berjenjang dimulai
dari sel, jaringan, organ dan sistem organ yang ada di dalam tubuh manusia.
b. Kemampuan fungsional adalah kemampuan individu untuk menggunakan kapasitas fisik yang
dimilikinya untuk memenuhi kewajiban hidupnya yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Penampilan kemampuan fungsionalnya merupakan suatu hal yang diperlukan agar dapat
mempertahankan hidupnya. Kemampuan fungsional merupakan komponen-komponen yang
berfungsi dengan baik. Komponen-komponen yaitu : motorik, sensorik yang terpadu, fungsi kognitif,
psikologik (interpersonal) dan fungsi sosial (interpersonal).
Kemampuan fungsi fisik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dapat berupa :
a. Kegiatan memelihara hidup
b. Rekreasi/ leisure dan
c. Persiapan kerja/ kerja agar produktif
Dalam mempertahankan kesehatan dan kenyamanan hidup diperlukan keseimbangan antara faktor
yang mempengaruhi dan mendukung kapasitas fisik serta kemampuan fungsional fisiknya, yang

3.

a.

b.

1)
2)
3)
4)
4.

a.

b.
c.

melibatkan posisi, peran dan tangunggung jawab/kewajiban sesuai dengan perubahan-perubahan/


perkembangan sepanjang hidupnya.
Sehat dan Sakit
Sehat pada dasarnya adalah keadaan dimana bukan saja bebas dari sakit/ penyakit, cacat atau
kelemahan, tetapi suatu keadaan secara fisik, mental dan sosial.
Sehat bukan merupakan keadaan, tetapi merupakan keadaan yang dinamis dan dapat ditingkatkan
secara optimal sehingga manusia dapat melaksanakan kewajiban hidup yang dibutuhkan secara
optimum. Keadaan sehat yang dinamis ini dapat berubah karena keadaan tersebut dipengaruhi oleh
umur, keturunan, sosial dan faktor-faktor lingkungan dari kondisi utuh biopsikososial individu,
sehingga manusia dapat berfungsi dan menyusaikan diri serta memenuhi kebutuhan esensial dalam
hidup sehari-hari. Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan secara optimal dalam
batas-batas kemampuannya.
Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu memenuhi kebutuhan fisik,
psikologik, dan sosial secara maksimal untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya. Sakit juga berkaitan dengan kemampuan individu memenuhi
tanggung jawab (kewajiban) yakni dengan :
Adanya kelainan, gangguan kapasitas fisiknya seperti kelemahan otot, keterbatasan jarak gerak sendi
dsb.
Adanya perubahan metoda potensial untuk mencapai tujuan.
Perubahan posisi/ peran kemampuan fungsi fisiknya.
Penampilan kemampuan fungsional fisiknya yang berkurang baik jumlah dan jenisnya.
Lingkungan aktifitas
Pada dasarnya segala sesuatu yang berada disekeliling manusia disebut lingkungan dan
berinteraksi saling mempengaruhi. Manusia sebagai mahluk sosial memerlukan aktifitas dalam
hidupnya. Manusia dalam melakukan aktifitasnya menggunakan kafasitas fisik dan kemampuan
fungsionalnya. Aktifitas individu berinteraksi dan saling mempengaruhi dengan sekelilingnya antara
lain :
Lingkungan psikobiologik (organik) / individual mempunyai faktor-faktor yang dapat menimbulkan
perubahan yaknik pertumbuhan dan perkembangan, keturunan, jiwa, raga, struktur dan fungsi,
homeostatis dan ritme.
Lingkungan biofisik (non-organik) mempunyai faktor-faktor yang dapat menimbulkan perubahan seperti
gaya berat, air, kimia, arsitek, dan teknologi.
Lingkungan psikososial (super-organik) mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi seperti institusi,
hukum, desain arsitektur, ilmu pengetahuan, bahasa yang ada di dalam masyarakat. Masyarakat itu
sendiri merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk manusia sebagai
lingkungan sosial atau pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok yang
mempunyai tujuan dan nilai-nilai.

B. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan falsafah yang diuraikan diatas, disusun kerangka konsep yang merupakan
landasan dan kerangka pengembangan profesi Fisioterapi. Fisioterapi dalam bekerja berpegang pada
paradigma yang berupa pandangan terhadap manusia, lingkungan aktifitas, sehat-sakit dalam hal
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional (obyek formalnya) serta fisioterapi sebagai profesi.
1. Fisioterapi dan Manusia
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual utuh dan unik, mempunyai
kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Manusia selalu
berusaha memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, melalui berbagai usaha antara lain selalu belajar/
mengembangkan dirinya, mengexplorasi dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan,

berdasarkan potensi dan keterbatasannya. Manusia secara terus-menerus menghadapi berbagai


macam perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan,
oleh karena itu perlu berinteraksi dengan lingkungannya dan menciptakan hubungan antara manusia
yang serasi.
Fisioterapi dalam upaya pelayanan memperhatikan manusia seutuhnya, dengan menggunakan
pendekatan komprehensif, fisioterapi harus mengkaji dan mengidentifikasikan kebutuhan pasien
dalam mengembangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya untuk keperluan hidup sehariharinya dan bila perlu mengembangkan mekanisme kompensatorik sehingga dapat hidup aktif dalam
masyarakat.
Manusia dapat belajar sehingga dapat merubah tingkah laku dan lingkungannya, mendukung
kenyataan tersebut fisioterapi dapat berperan aktif dalam memberikan penyuluhan pencegahan
terhadap menurunnya kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya.
Fisioterapi membantu meningkatkan adaptasi seseorang dalam keadaan keterbatasan fungsi,
ketidak mampuan, dengan cara memberikan pengertian, motivasi, aktifitas, tekhnik, metoda dan atau
alat bantu yang diperlukan agar mengetahui keadaan, tuntutan yang diperlukan dalam mencapai
sehat yang optimal dan aktif dalam masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu disusun cara pelayanannya kepada pasien yang tidak
mampu memelihara kesehatannya, khususnya dalam memelihara kapasitas fisik, kemampuan
fungsional (termasuk melaksanakan adaptasi) untuk keperluan sehari-harinya.
Fisioterapis bertanggung jawab terhadap keseluruhan koordinasi dan management fisioterapi
terhadap pasien.
Berdasarkan konsep tersebut, Fisioterapis, perlu dibekali teori yang berhubungan dengan
kebutuhan aktifitas fungsional dan leisure manusia, perilaku, komunikasi dan proses belajar
mengajar.
2. Fisioterapi dan sehat sakit Kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dan berubah dipengaruhi oleh : umur, keturunan,
sosial dan faktor-faktor lingkungan dari kondisi utuh bio-psiko-sosial individu, sehingga manusia dapat
berfungsi dan menyesuaikan diri serta memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup sehari-hari. Setiap
individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan secara optimal dalam batas-batas
kemampuannya.
Sakit adalah suatu keadaan dengan gangguan kemampuan individu memenuhi kebutuhan
fisik, fisiologik, psikologik dan sosial secara maksimal, untuk berfungsi secara tepat sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Tingkat sehat seseorang pada skala bersifat dinamis,
indivudual dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatannya.
Penyakit merupakan (intrinsic situation) yang terjadi dalam diri manusia berupa proses
patologik yang bermanifestasi secara klinik . Seseorang akan menghayati atau menyadari bahwa ia
sakit (Kesehatannya terganggu) atau merasa tidak sehat (ill health) merasa nyeri atau tidak enak
(discomfort).
Keadaan akibat sakit dapat bersifat sementara atau menetap. Keadaan sakit dapat
menimbulkan impairment, keterbatasan fungsi, ketidak-mampuan, dan handicap. Kondisi ini tidak
selalu disebabkan oleh penyakit tetapi juga didapat dari sejak lahir.
Kondisi sakit, impairment, keterbatasan fungsi, ketidakmampuan dan hendicap dipengaruhi
berbagai faktor dan berhubungan erat satu dengan yang lainnya secara sebab akibat.
Kondisi itu berturut-turut merupakan proses yang terjadi di dalam badan (organ), dari pribadi
seseorang dan kehidupan sosialnya yang berupa proses, intrinsik, ekstrinsik, obyektifikasi dan
sosialisasi dari gangguan kesehatan.
Rentang sehat berada diantara dua kutup yaitu keadaan sehat optimal pada satu kutup dan
keadaan mati pada kutup yang lain. Konsep sehat bukanlah lawannya dari sakit tetapi merupakan
kondisi positif dan dinamis yang dapat ditingkatkan, digunakan sebagai landasan untuk mencapai

sasaran fisioterapi. Dimana Fisioterapi memberikan bantuan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dalam memenuhi kapasitas fisik dan kemampuan fungsional serta adaptasi yang
diperlukan untuk hidup aktif dalam masyarakat.
Kegiatan fisioterapi ditujukan terhadap pencapain kemampuan individu untuk merawat dirinya,
mengembangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya serta keterampilan fungsinal untuk
aktifitas sehari-hari maupun penyesuaian kearah keterampilan kerja agar dapat produktif. Untuk
mencapai hal tersebut fisioterapi harus dapat menyesuaikan lingkungan aktifitas individu tersebut
agar lingkungan dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dalam interaksi individu sesuai dengan
posisi dan perannya.
Fisioterapi memegan peran yang strategis dalam proses tumbuh kembang manusia terutama
bidang motorik dan keterampilan, dan dalam membentuk individu menyesuaikan dirinya terhadap
gangguan kesehatan yang berupa impairment, keterbatasan fungsi fisik-fungsional, ketidakmampuan,
hendicap dan menolong keluarganya dalam hal membantu, menyesuaikan dan menerima keadaan
pasien tersebut.
Pendekatan pelayanan kesehatan utama menekankan pelayanan terpadu. Fisioterapi harus
berperan serta dalam mengembangkan sistem pelayanan kesehatan utama sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, yang penerapannya memanfaatkan ilmu dan tehnik tepat guna dari fisioterapi
secara efektif.
Berdasarkan konsep diatas, fisioterapis perlu dibekali teori-teori yang berhubungan dengan
tumbuh kembang manusia, ketegangan dan adaptasi (Stress-Adaptation) serta proses perubahan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya serta keterampilan yang berhubungan dengan
persiapan dan aktifitas kerja termasuk pengetahuan interaksi dengan lingkungannya.
3. Fisioterapi dan lingkungan aktifitas
Lingkungan aktifitas merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi
individu pada waktu melakukan aktifitasnya. Masyarakat (keluarga, kelompok, komuniti, masyarakat)
atau disebut dengan lingkungan psikososial dan lingkungan fisik (biofisik) terlibat dalam interaksi
individu dan antar individu.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk
manusia sebagai lingkungan sosial, hal sebagai lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari
individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai. Pengertian
masyarakat juga meliputi pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi dan lingkungan dimana selama
interaksi manusia akan terjadi perubahan. Pasien/klien adalah anggota keluarga yang merupakan unit
dari komuniti.
Keluarga mencakup kelompok individu yang berhubungan erat secara terus-menerus dan
terjadi interksi satu sama lainnya baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau komuniti secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh lingkungan aktifitas dimana ia berada.
Komuniti terdiri dari individu, kelompok/keluarga dan merupakan kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas geografi atau nilai-nilai serta tujuan tertentu. Bila ada anggota
keluarga/kelompok yang sakit secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi anggota
keluarga/ kelompok yang lain dan juga komuniti. Keluarga selain dapat menunjang pengobatan dan
memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga yang sakit, juga dapat menunjang
perkembangan sosial dan psikologis kelompok secara keseluruhan.
Masalah keterbatasan kapasitas fisik (impairment) dan kemampuan fungsional (ketidak
mampuan) dan handicap maerupakn stikma sosial dimasyarakat yang harus menjadi sasaran
pelayanan kesehatan utama.
Fisioterapis sebagai anggota komuniti yang berperan serta pada pelayanan kesehatan kepada
komuniti harus mempunyai pengetahuan dan pengertian yang dalam dan luas tentang komuniti dan

a.
b.
c.
d.
4.

unit-unit dasarnya. Fisioterapi membantu meningkatkan dan mempertahankan kesehatan individu,


kelompok, keluarga dan masyarakat, serta memberikan motivasi kepada mereka untuk mencapai
tingkat kesehatan setinggi-tingginya, dengan sasaran utama kesehatan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsionalnya.
Fisioterapi komprehensif memperhatikan pasien/klain sebagai anggota keluarga dan komuniti
serta berusaha membantu keluarganya dalam mengadakan penyesuaian diri yang diperlukan
terhadap keterbatasannya. Fisioterapis harus memahami norma-norma sosial guna berinteraksi
secara tepat dan menentukan rangkaian kegiatan dengan pasien/klien/. Individu dalam keluarga,
kelompok dan masyarakat selalu melakukan aktivitas sesuai dengan peran/tanggung jawabnya,
berdasarkan ini individu berinteraksi dengan lingkungan aktifitas yang berupa psikosisoal
(superorganik) dan fisik seperti desain arsitek, tehnologi (metoda dan alat kerja/rekreasi/adaptasi).
Berbagai aktivitas individu sangat tergantung pada kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sehingga lingkungan aktifitas harus dapat menjamin
kelangsungan peran dan tanggung jawab individu. Perubahan lingkungan sering dilakukan untuk
menyesuaikan atau menyeimbangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya secara tombal
balik sehingga tercipta lingkungan aktifitas yang optimal.
Fisioterapi dapat membantu dalam mengadakan perubahan-perubahan linngkungan
aktifitasnya dengan membantu mengadakan analisis aktifitas, memberikan tehnik/metoda aktivitas
dan penyesuaian interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan konsep ini fisioterapis didik perlu
dibekali pengetahuan tentang :
Sistem masyarakat dengan penekanan pada antropologi sosial dan perubahan-perubahan sosial
kaitannya dengan perkembangan IPTEK.
Kesehatan keluarga kaitannya dengan masalah psikososial akibat gangguan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional (termasuk kesegaran jasmani)
Kesehatan masyarakat, kesehatan kerja dan ergonomis.
Aktifitas leisure, adaptasi, kerja (produktivitas) kaitannya dengan kapasitas fisik dan kemampuan
fungsional.
Kedudukan Fisioterapi dalam meningkatkan derajat kesehatan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan fisioterapi dalam melaksanakan kegiatannya
bekerja secara tim. Sehingga dalam menjalankan kegiatannya fisioterapi dalam kaitannya dengan tim
kesehatan yang lain kedudukannya dapat bersifat mandiri, saling ketergantungan dan
ketergantungan. Dalam menjalankan kegaiatannya fisioterapi berdasarkan konsep upaya
meningkatkan derajat kesehatan secara tuntas dan berkesinambungan dari mulai peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Upaya kesehatan pencegahan dan promosi seperti
pencegahan kelainan sikap, perkembangan motorik, kesegaran jasmani, deteksi dini dan sebagainya
merupakan pelayanan fisioterapi yang bersifat mandiri.
Upaya pengobatan fisioterapi pada kondisi penyimpangan (patologis) merupakan suatu
pelayanan yang bersifat menunjang pelayanan medis umum dan spesialistik.
Upaya pemulihan fisioterapi yang memberikan pelayanan kompensatorik, penggunaan alat
bantu, adaptasi dan sebagainya merupakan pelayanan yang bersifat saling ketergantungan.
Fisioterapi dalam meningkatkan derajat kesehatan dan harkat hidup manusia harus
berlandaskan etika profesi fisioterapi, dengan landasan ini berarti fisioterapis harus bertanggung
jawab terhadap :

a. Individu, keluarga dan masyarakat.


b. Tugas

http://physionme.blogspot.com/2011/05/falsafah-dan-kerangka-konsep.html

Anda mungkin juga menyukai