3.
a.
b.
1)
2)
3)
4)
4.
a.
b.
c.
B. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan falsafah yang diuraikan diatas, disusun kerangka konsep yang merupakan
landasan dan kerangka pengembangan profesi Fisioterapi. Fisioterapi dalam bekerja berpegang pada
paradigma yang berupa pandangan terhadap manusia, lingkungan aktifitas, sehat-sakit dalam hal
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional (obyek formalnya) serta fisioterapi sebagai profesi.
1. Fisioterapi dan Manusia
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual utuh dan unik, mempunyai
kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Manusia selalu
berusaha memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, melalui berbagai usaha antara lain selalu belajar/
mengembangkan dirinya, mengexplorasi dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan,
sasaran fisioterapi. Dimana Fisioterapi memberikan bantuan kepada individu, keluarga dan
masyarakat dalam memenuhi kapasitas fisik dan kemampuan fungsional serta adaptasi yang
diperlukan untuk hidup aktif dalam masyarakat.
Kegiatan fisioterapi ditujukan terhadap pencapain kemampuan individu untuk merawat dirinya,
mengembangkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya serta keterampilan fungsinal untuk
aktifitas sehari-hari maupun penyesuaian kearah keterampilan kerja agar dapat produktif. Untuk
mencapai hal tersebut fisioterapi harus dapat menyesuaikan lingkungan aktifitas individu tersebut
agar lingkungan dapat memberikan pemenuhan kebutuhan dalam interaksi individu sesuai dengan
posisi dan perannya.
Fisioterapi memegan peran yang strategis dalam proses tumbuh kembang manusia terutama
bidang motorik dan keterampilan, dan dalam membentuk individu menyesuaikan dirinya terhadap
gangguan kesehatan yang berupa impairment, keterbatasan fungsi fisik-fungsional, ketidakmampuan,
hendicap dan menolong keluarganya dalam hal membantu, menyesuaikan dan menerima keadaan
pasien tersebut.
Pendekatan pelayanan kesehatan utama menekankan pelayanan terpadu. Fisioterapi harus
berperan serta dalam mengembangkan sistem pelayanan kesehatan utama sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, yang penerapannya memanfaatkan ilmu dan tehnik tepat guna dari fisioterapi
secara efektif.
Berdasarkan konsep diatas, fisioterapis perlu dibekali teori-teori yang berhubungan dengan
tumbuh kembang manusia, ketegangan dan adaptasi (Stress-Adaptation) serta proses perubahan
kapasitas fisik dan kemampuan fungsionalnya serta keterampilan yang berhubungan dengan
persiapan dan aktifitas kerja termasuk pengetahuan interaksi dengan lingkungannya.
3. Fisioterapi dan lingkungan aktifitas
Lingkungan aktifitas merupakan semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi
individu pada waktu melakukan aktifitasnya. Masyarakat (keluarga, kelompok, komuniti, masyarakat)
atau disebut dengan lingkungan psikososial dan lingkungan fisik (biofisik) terlibat dalam interaksi
individu dan antar individu.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk
manusia sebagai lingkungan sosial, hal sebagai lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari
individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai. Pengertian
masyarakat juga meliputi pengaruh-pengaruh sosial, ekonomi dan lingkungan dimana selama
interaksi manusia akan terjadi perubahan. Pasien/klien adalah anggota keluarga yang merupakan unit
dari komuniti.
Keluarga mencakup kelompok individu yang berhubungan erat secara terus-menerus dan
terjadi interksi satu sama lainnya baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau komuniti secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh lingkungan aktifitas dimana ia berada.
Komuniti terdiri dari individu, kelompok/keluarga dan merupakan kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas geografi atau nilai-nilai serta tujuan tertentu. Bila ada anggota
keluarga/kelompok yang sakit secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi anggota
keluarga/ kelompok yang lain dan juga komuniti. Keluarga selain dapat menunjang pengobatan dan
memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga yang sakit, juga dapat menunjang
perkembangan sosial dan psikologis kelompok secara keseluruhan.
Masalah keterbatasan kapasitas fisik (impairment) dan kemampuan fungsional (ketidak
mampuan) dan handicap maerupakn stikma sosial dimasyarakat yang harus menjadi sasaran
pelayanan kesehatan utama.
Fisioterapis sebagai anggota komuniti yang berperan serta pada pelayanan kesehatan kepada
komuniti harus mempunyai pengetahuan dan pengertian yang dalam dan luas tentang komuniti dan
a.
b.
c.
d.
4.
http://physionme.blogspot.com/2011/05/falsafah-dan-kerangka-konsep.html