Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR TINDAKAN MODALITAS

*TENS / NMES / SWD / MWD / USD / LLLT / Cryoject / Traksi / Vocastim

NAMA ALAT NMES


TEORI SINGKAT Terapi yang mengaplikasikan stimulasi dengan arus listrik di atas
“motoric treshold” sehingga dapat menyebabkan kontraksi otot.
Dengan syarat alpha motor neuron intak.
INDIKASI  Meningkatkan kekuatan otot
 Mempertahankan ROM
 Mencegah terjadinya kontraktur
 Melancarkan peredaran darah lokal
 Menurunkan spastisitas
 Mencegah disuse atrophy
 Mengurangi spasme otot
PRECAUTION  Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan luka
bakar atau iritasi kulit
 Stimulasi yang intens atau berkepanjangan dapat
menyebabkan kejang otot dan / atau nyeri otot
 Kontraksi yang diinduksi secara elektrik dapat menghasilkan
terlalu banyak ketegangan di dalam otot
KONTRAINDIKASI  Lesi musculotendinous, di mana ketegangan yang dihasilkan
oleh kontraksi selanjutnya akan merusak otot atau serat
tendon
 Kasus di mana tidak ada perlekatan tulang yang aman dari
otot
 Fraktur baru
 Perdarahan aktif
 Phlebitis
 Demand-type pacemaker

Persiapan Pasien  Berikan salam & Perkenalkan diri kepada pasien


 Jelaskan tujuan dan manfaat pengobatan kepada pasien
 Jelaskan prosedur tindakan kepada pasien
 Meminta pasien untuk melaporkan ketidaknyamanan selama
tindakan dilakukan
 Meminta pasien untuk menyetujui prosedur perawatan
 Meminta pasien untuk berada pada posisi dan kondisi yang
benar Ketika akan dilakukan persiapan pemasangan alat
 Bersihkan kulit untuk pelekatan elektroda yang baik
 Periksa kulit di daerah yang akan dirawat apakah ada tanda-
tanda abrasi / iritasi kulit / luka
 Pada saat palpasi, cek sensasi dari pasien
Persiapan Alat  Persiapan generator : turunkan intensitas output ke nol
kemudian nyalakan unit. Jika sudah, tekan tombol reset.
 Mempersiapkan elektroda: Sambungkan kabel ke unit dan ke
elektroda dan amankan elektroda dari pasien
 Pastikan sakelar interupsi tersedia: Berikan sakelar interupsi
kepada pasien dan berikan instruksi tentang tujuan dan
penggunaannya.
 Atur variabel denyutan : Atur durasi fase (WIDTH) dan
frekuensi denyutan (RATE) ke midrange dari parameter yang
akan digunakan.
 Atur variabel : Jika RAMP dan ON-OFF parameter
disesuaikan secara manual, tingkatkan RAMP secara cepat
dan sesuaikan tombol ON-OFF sesuai siklus 100%.
Konfigurasi ini memungkinkan intensitas meningkat tanpa
menunggu generator berjalan melalui siklus tugasnya. Jika
parameter ini tidak bisa diubah selama tindakan, sesuaikan
dengan pengaturan yang sesuai dengan kondisi pasien.
 Sesuaikan frekuensi: Sesuaikan output frekuensi ke tingkat
yang sesuai untuk tindakan ini.
 Atur durasi : atur durasi dari tindakan yang akan dilakukan.
Lokasi Elektroda ditempatkan di ujung proksimal dan ujung distal otot atau
pemberian/penempatan kelompok otot.
Cara Penempatan elektrode
pemberian/penempatan • Unilateral
- Elektrode ditempatkan pada satu ekstremitas saja, atau
setengah dari satu pasang otot
• Bilateral
- Elektrode ditempatkan pada kedua ekstremitas, atau pada
sepasang otot, menyebabkan kontraksi pada kedua ekstremitas.
• Unipolar
- Disebut sebagai motor point stimulation
- Elektrode stimulasi diletakkan pada otot target, dan elektrode
yang tidak aktif ditempat yang lain.
• Bipolar
- Kedua elektrode diletakkan pada otot target, pada origin dan
insersionya.
• Bilateral Unipolar
- Elektrode diletakkan pada dua grup otot yang berbeda.
• Reciprokal
- Menggunakan arus DC tegangan tinggi.
- Elektrode aktif pada grup otot/otot yang berbeda dengan
ground electrode di tempat yang lain (unipolar).
• Interferential
- 4 elektrode diletakkan dengan pola silang di atas area target.
- The cruciate pattern bisa 3 dimensi, contoh :
medial/lateral/anterior/posterior(misalnya pada bahu atau lutut)
• Transarthral
- Meletakkan elektrode pada kedua sisi sendi, baik
medial/lateral, anterior/posterio, atau posisi dorsal/volar.
- Arus tidak mengalir melalui sendi, melainkan mengalir
mengelilingi sendi di antara elektrode.
- Direkomendasikan ketika gerakan tidak di pelukan (Contoh
fraktur baru, pada kasus dimana gerakan dapat menyebabkan nyeri
atau segera setelah operasi).
Dosis  Meningkatkan kekuatan otot : 70-85 pps ( 10-15 detik On
time dan 50detik-2menit OFF time)
 Mengurangi edema : 35-50 pps ( 5-10 detik ON time dan 5-
10 detik OFF time)
 Mencegah atofi : 50-85 pps ( 6-15 detik ON time dan 1 menit
OFF time )
 Meningkatkan ROM : 40-60 pps ( 15-20 detik ON time dan
15-20 detik OFF time )
Frekuensi  Meningkatkan kekuatan otot : 3x seminggu
 Mengurangi edema : 1x sehari
 Mencegah atofi : 1x sehari
 Meningkatkan ROM : 1x sehari
Intensitas  Meningkatkan kekuatan otot : ditingkatkan sesuai toleransi
pasien
 Mengurangi edema : ditingkatkan sesuai toleransi pasien
 Mencegah atofi : 25% atau lebih dari normal Maximum
Voluntary Isometric Contraction pada otot.
 Meningkatkan ROM : ditingkatkan sesuai toleransi pasien
Durasi  Meningkatkan kekuatan otot : 15 menit
 Mengurangi edema : 20-30 menit
 Mencegah atofi : 15-20 menit
 Meningkatkan ROM : 30 menit
Lain-lain

Referensi  Cifu, D.X., 2015. Braddom's Physical Medicine and


Rehabilitation E-Book. Elsevier Health Sciences.
 Starkey, C., 2013. Therapeutic modalities. FA Davis.
 Prentice W. Therapeutic Modalities for sports medicine and
athletic training. 6th Ed. New York: McGraw-Hill. 2009
 William, E.P., 2003. Therapeutic Modalaties For Sport
Medicine and Athletic Training.

Anda mungkin juga menyukai