Kelompok 6
PENGERTIAN
1. Efek jaringan
kontraksi otot rangka dan efeknya terhadap kekuatan otot, kecepatan
kontraksi serta daya tahan terhadap lelahan
Kontraksi otot-otot polos dan rileksasi yang berdampak pada aliran di
arteri maupun vena
Regenerasi jaringan termasuk pelunakan, penguluran , penurunan
vasokontriksi serta penyerapan cairan dari rongga sendi dan rongga
interstisial.
Perubahan suhu jaringan dan keseimbangan kimiawi
EFEK FISIOLOGI
2. Efek seluler
Eksitasi saraf tepi/perifer
Perubahan permiabilitas membrane sel jaringan non eksitatori
Modifikasi farmasi osteoklas dan osteoklastik
Modifikasi farmasi fibroblast dan fibroblastic
Perubahan konsetrasi protein dan sel darah
Perubahan aktivitas enzim seperti SDH dan ATPase
Perubahan sintesa protein
Modifikasi ukuran dan konsentrasi mitokondria
EFEK FISIOLOGIS
3. Efek segmental
Kontraksi kelompok otot dan pengaruhnya
terhadap gerak sendi serta aktivitas otot sinergis
Daya pompa otot yang akan berpengaruh terhadap
aliran limfatik, vena dan aliran darah arteri
(makrosirkulari)
Perubahan aliran limfatik dan aliran darah arteri
yang bukan disebabkan oleh pengaruh daya pompa
otot rangka.
EFEK FISIOLOGIS
4. Efek Sistemik
Efek analgenik yang berhubungan dengan polipeptida endogen seperti
betaendorfin, ankhepalin, dopamine dan dimorfin.
Efek analgenik yang berhubungan dengan neurotransmitter seperti
serotonin dan bahan P
Efek sirkulasi yang berhubungan dengan polipeptida seperti VIP
(Vasoactive Intestinal Polypeptides)
Modulasi aktivitas organ internal seperti fungsi ginjal dan jantung
INDIKASI
Penguatan otot
Re-edukasi otot, mencegah kelemahan otot atau atrofi otot
Pemendekan otot atau spasme otot
Menghilangkan bengkak atau edema
Kelemahan otot karena gangguan saraf
Menghilangkan nyeri
Menyembuhkan peradangan karena suatu trauma atau sehabis operasi
Menyembuhkan luka dan perbaikan jaringan
KONTRA INDIKASI
Kelainan jatung
Kehamilan
Gangguan sensibilitas kulit
Daerah sinus karotis
Daerah kelainan pembuluh darah (arteri ataupun vena)
Gangguan mental atau kesadaran
Tumor ganas
Iritasi kulit atau luka terbuka
CARA PENEMPATAN
1. Elektroda dapat ditempatkan pada atau di sekitar area yang sakit.
2. Elektroda dapat ditempatkan di bagian dermatom spesifik, myotomes, atau sclerotomes yang
sesuai dengan area yang sakit.
3. Elektroda dapat ditempatkan dekat dengan segmen sumsum tulang belakang yang
mempersarafi area nyeri.
4. Elektroda di tempatkan didaerah Saraf tepi superficial yang menginervasi area yang sakit.
5. Struktur vaskular mengandung jaringan saraf serta cairan ionik yang akan mengirimkan arus
stimulasi listrik dan mungkin paling mudah dirangsang oleh penempatan elektroda di atas
struktur vaskular superfisial.
6. Penempatan elektroda di daerah trigger poin
7. Kombinasi dari sistem sebelumnya dan penempatan elektroda bilateral juga dapat berhasil.
8. Crossing patterns, juga disebut sebagai teknik interferential, melibatkan aplikasi elektroda
sehingga sinyal-sinyal listrik dari masing-masing elektroda ditambahkan bersama di beberapa
titik di dalam tubuh dan intensitas terakumulasi. Elektroda biasanya diatur dalam pola silang di
sekitar titik yang akan dirangsang
Teknik Dasar dalam Penempatan elektrode
1. Teknik unipolar
- Elektroda 2
- Elektroda aktif kecil diarea target
- Elekroda dispersive besar yang diposisikan ditempat lain
2. Teknik bipolar
- Elektroda 2 , berukuran sama
- Keduanya diposisikan pada area target
NAMA KELOMPOK