Anda di halaman 1dari 2

INTERFERENTIAL THERAPY

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1 dari 2

PROSEDUR TETAP

REHABILITASI MEDIS
Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Direktur,

dr. Nuningsih, MM.,MHkes


1. Interferential therapy adalah suatu metode pengobatan fisioterapi
dengan menggunakan penggabungan dua arus bolak-balik yang
berfrekuensi menengah yang saling berinterferensi (4000 dan 4250)
sehingga menghasilkan frekuensi baru.
2. Indikasi
2.1. Keluhan nyeri otot, tendon, ligamen, kapsul, syaraf.
2.2. Keadaan hipertonus /spasme otot.
2.3. Kelemahan otot.
3. Kontra Indikasi
3.1. Demam.
3.2. Tumor.
3.3. Tuberculosis
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan
fisioterapi dengan modalitas interferntial therapy.

1. Berdasarkan SK Direktur Nomor . tentang Pedoman


Pelayanan Rehabilitasi Medik RSU Kasih Bunda
2. Berdasarkan SK Direktur Nomor . tentang Pedoman
Pengorganisasian Rehabilitasi Medik RSU Kasih Bunda

Prosedur

1. Persiapan
1.1 Terapis melaksanakan assesment untuk mendapatkan masalah
dan menentukan program sehingga agar Interferntial therapy lebih
mencapai sasaran.
1.2 Memberi penjelasan langkah terapi serta tujuannya agar pasien
tenang dan memahami program
1.3 Menentukan area terapi yang tepat agar terapi efektif
1.4 Pemanasan alat 5 menit.
1.5 Memilih elektrode dan metode yang digunakan, Trigger point dengan
Elektrode besar (Pasif) atau kecil ( Aktif )
1.5.1 Nerve treatment
1.5.2 Ganglion treatment
1.5.3 Paravertebra treatment
1.5.4 Segmental treatment
1.5.5 Transregional
1.6 Celupkan ped dengan air hangat, agar pasien tidak terkejut
1.7 Posisikan pasien dalam posisi nyaman
1.8 Pakaian dilepas seperlunya. Jelaskan bahwa yang dirasakan sedikit
sakit tapi tidak perih bila dirasakan perih dikhawatirkan terjadi

INTERFERENTIAL THERAPY
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
2 dari 2

luka bakar.
Pelaksanaan
Pasang ped sesuai metode yang dipilih.
Putar waktu 10 15 menit sesuai kebutuhan.
Intensitas diberikan sesuai toleransi pasien. Lakukan pengontrolan
apakah terdapat keluhan pasien atau control keadaan mesin.
3. Dosis
3.1 Intensitas :Berdasarkan stadium, jenis dan sifat cidera.
3.2 Lamanya terapi :10-15 menit. Bila ada titik nyeri dapat diberikan
per titik selama 5 menit.
3.3 Frekuensi 2000 Hz akan menghasilkan aktifitas motorik , arus
yang akan dihasilkan terasa kasar.
3.4 Frekuensi 4000Hz tidak menghasilkan aktifitas motorik dan terasa
halus sehingga cocok untuk mengurangi nyeri.
3.5 Pengulangan therapy untuk dosis rendah dilakukan setiap
hari, sedangkan untuk dosis tinggi 2 hari sekali.
4. Mengakhiri Terapi
4.1. Matikan mesin, pastikan tombol kembali ke angka 0.
4.2. Tidak membiarkan pasien mematikan mesin sendiri atau langsung
bangun setelah terapi selesai.
4.3. Beri tissue bila terapi selesai agar pasien dapat membersihkan.
4.4. Perhatikan reaksi pasien dan efek samping yang mungkin timbul.
4.5. Kembalikan peralatan serta perlengkapannya ke posisi semula.
2.
2.1
2.2
2.3

Unit Terkait

1. Klinik Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai