Anda di halaman 1dari 3

Interferential therapy

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

SPO (UNIT) -00 00 1/1

Ditetapkan di : Denpasar

Tanggal Terbit Direktur RSU Kasih Ibu,


SPO
………

dr. Ni Kadek Dwi Widhyari

Pengertian Interferential therapy adalah suatu metode pengobatan


fisioterapi dengan menggunakan penggabungan dua arus
bolak-balik yang berfrekuensi menengah yang saling
berinterferensi (4000 dan 4250) sehingga menghasilkan
frekuensi baru

Tujuan Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan


pelayanan fisioterapi dengan modalitas interferntial therapy
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Nomor:
070/RSUKI/KEP/XII/2018 tentang Pemberlakuan Pedoman
Pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kasih Ibu
Prosedur A. Persiapan Diri
1. Memahami dan mampu melakukan prosedur
2. Memeriksa intervensi yang akan dilakukan dengan
perencanaan yang telah disusun
3. Mempersiapkan diri sebelum kepasien
( pengetahuan dan penampilan)
B. Persiapan Alat
1. Alat TENS (lengkap dengan kabel-kabel)
2. Electrode (electrodes pad)
3. Pointer untuk touchscreen
C. Persiapan Pasien
1. Beri salam dan perkenalkan diri
2. Lakukan identifikasi pasien dengan pertanyaan
terbuka
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarganya
4. Meminta persetujuan pasien
5. Melakukan kontrak waktu
6. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
D. Persiapan Lingkungan
1. Meminta pengunjung/ keluarga untuk meninggalkan
ruangan selama tindakan
2. Menjaga privasi pasien dengan memasang
sampiran / menutup pintu
E. Prosedur Tindakan
1. Terapis mencuci tangan
2. Terapis melaksanakan assesment untuk
mendapatkan masalah dan menentukan program
Interferential therapy
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

SPO (UNIT) -00 00 2/1

Ditetapkan di : Denpasar

Tanggal Terbit Direktur RSU Kasih Ibu,


SPO
………

dr. Ni Kadek Dwi Widhyari

sehingga agar Interferntial therapy lebih mencapai


sasaran
3. Memberi penjelasan langkah terapi serta tujuannya
agar pasien tenang dan memahami program
4. Menentukan area terapi yang tepat agar terapi
efektif
5. Pemanasan alat 5 menit
6. Memilih elektrode dan metode yang digunakan.
Trigger point dengan Elektrode besar (Pasif) atau
kecil (Aktif )
- Nerve treatment
- Ganglion treatment
- Paravertebra treatment
- Segmental treatment
- Transregional
7. Celupkan pad dengan air, agar pasien tidak terkejut
8. Posisi pasien senyaman mungkin.
9. Pakaian dilepas seperlunya. Jelaskan bahwa yang
dirasakan sedikit sakit tapi tidak perih bila dirasakan
perih dikhawatirkan terjadi luka bakar
10.Pasang pad sesuai metode yang dipilh
11.Putar waktu 10 – 15 menit sesuai kebutuhan
12.Intensitas diberikan sesuai toleransi pasien. Lakukan
pengontrolan apakah terdapat keluhan pasien atau
kontrol keadaan mesin.
F. Dosis
1. Intensitas :Berdasarkan stadium,jenis dan sifat
cidera.
2. Lamanya terapi :10-15 menit. Bila ada titik nyeri
dapat diberikan per titik selama 5 menit.
3. Frekuensi 2000 Hz akan menghasilkan aktifitas
motorik , arus yang akan dihasilkan terasa kasar.
4. Frekuensi 4000Hz tidak menghasilkan aktifitas
motorik dan terasa halus sehingga cocok untuk
mengurangi nyeri.
5. Pengulangan therapy untuk dosis rendah dilakukan
setiap hari, sedangkan untuk dosis tinggi 2 hari
sekali.
G. Mengakhiri Terapi
Interferential therapy
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

SPO (UNIT) -00 00 3/1

Ditetapkan di : Denpasar

Tanggal Terbit Direktur RSU Kasih Ibu,


SPO
………

dr. Ni Kadek Dwi Widhyari

1. Matikan mesin, pastikan tombol kembali ke angka


2. Tidak membiarkan pasien mematikan mesin sendiri
atau langsung bangun setelah terapi selesai.
3. Beri tissue bila terapi selesai agar pasien dapat
membersihkan
4. Perhatikan reaksi pasien dan efek samping yang
mungkin timbul.
5. Kembalikan peralatan serta perlengkapannya ke
posisi semula.
Unit Terkait Poli Rehabilitasi Medik, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai