FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
B. SEGI FISIOTERAPI
I. ASESMEN FISIOTERAPI
a. Anamnesis (Auto/Hetero)
1. Identitas
Nama : Tn Leo
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin :L
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : Tukang Ojek
Alamat : Jalan Cempaka II no 17, Jakarta Timur
2. Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama :Nyeri dan kelemahan otot dari pinggul ke kaki.
b) Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Pada awal Januari 2017, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pukul 8 malam
motor dengan motor saat hendak menjemput penumpang dengan posisi
pinggang bawah pasien membentur stang motor. Pasien tidak mengalami
pendarahan namun segera dibawa ke UGD terdekat dan menjalani proses
foto rontgen vertebrae, ditemukan fraktur pada L4-L5. Segera dilakukan
operasi pembedahan pada tanggal 03 Februari 2017. Namun sebulan
setelah nya, pasien sering merasakan nyeri pinggang menjalar hingga ke
kaki kiri saat pasien duduk , berdiri dan berjalan lama Pasien kembali
lagi kedokter ,dan oleh dokter pasien dirujuk ke bagian rehabilitasi
medik dan menjalani fisioterapi.
Nyeri static : VAS 4
1
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
b. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital dan Keadaan Umum
a) Tekanan darah :120/90 mmHg
b) Denyut nadi : 75x/menit
c) Pernapasan : 18x/menit
d) Temperatur : 36°C
e) Tinggi badan : 162 cm
f) Berat badan : 70kg
g) Tingkat kesadaran : Compos mentis
2. Inspeksi
a) Inspeksi statis
-Pasien menggunakan korset thoracolumbar-sacral orthosis (TLSO).
-Wajah pasien meringis menahan nyeri.
b) Inspeksi dinamis
-Pada saat berjalan, pasien lebih menumpu pada kaki kanan (stance phase tungkai kanan
lama).
-Pada saat posisi duduk ke berdiri pasien menumpukan tangan nya pada lutut.
-Pada saat naik bed (posisi tengkurap) pasien menunjukan adanya gerakan kompensasi.
3. Palpasi
-Otot lumborum terjadi spasme (m. Quadratus lumborum, erector spine, gluteus medius)
-Nyeri tekan pada otot paralumbal. VAS : 4,2
-Suhu lokal normal
2
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
b) Gerak Pasif
Lingkup gerak sendi lumbal pasif menggunakan midline.
Gerakan Awal Akhir Selisih Normal
sendi
Fleksi 48 56 8 10
Ekstensi 48 45 3 5
Lateral 58 36 22 25
bending
kanan
Lateral 58 37 21 25
bending
kiri
Endfeel
Sendi Gerak Endfeel
Trunk Fleksi Springy
3
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
ekstensi Elastis
L bending kanan Elastis
L bending kiri Elastis
VAS
VAS Gerakan Pasif
Gerakan sendi VAS
Fleksi 2,8
Ekstensi 6,8
L bending kanan , kiri 2,0
2. Pemeriksaan Antropometri
-
3. Pemeriksaan Khusus (Specific test)
Lassegue Test (+) : adanya nyeri menjalar dari pinggang bawah sampai
kaki kiri.
Bragard Test (+) : adanya nyeri menjalar dari pinggang bawah sampai
kaki kiri.
Patrick Test (-) : tidak ditemukan nyeri
4. Pemeriksaan Tambahan/Pendukung
-
b. Pemeriksaan Kemampuan Kognitif, Intrapersonal dan Interpersonal
1. Pemeriksaan Kemampuan Kognitif
Pasien mengalami orientasi waktu ,tempat dan ruangan yang baik serta mampu
menceritakan kronologi kejadian dengan baik.
4
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
2. Aktivitas Fungsional
Pasien mengalami ketidaknyamanan saat beraktivitas karena nyeri seperti duduk, berdiri
dan berjalan dalam jangka waktu yang lama.
3. Lingkungan Aktivitas
Lingkungan aktivitas pasien tidak mendukung untuk kesembuhan pasien karena pasien
harus duduk dimotor dan menarik ojek dalam waktu yang lama untuk
mencari nafkah.
d. Problematik Fisioterapi
1. Impairment
Adanya gerakan kompensasi saat hendak tidur tengkurap
Adanya keterbatasan LGS lumbal (fleksi, ekstensi)
Spasme otot paralumbal (m. Quadratus lumborum, erector spine, gluteus medius)
Nyeri tekan pada otot lumbal.
2. Functional Limitation
Pasien tidak mampu duduk, berdiri dan berjalan lama.
Pasien tidak mampu mengangkat beban berat.
5
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
Traksi Lumbal
Tujuan: untuk mengurangi kompresi pada L4-L5
Dosis:
F: 2X seminggu
I: derajat II
T: traksi sekunder
T: 8x hitungan
R: 3x
Neuromobilisasi
Tujuan: Pembebasan iritasi saraf.
Dosis
F: 2x seminggu
I:
T:
T:5x hitungan
6
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
R:3x
e. Home Programe
-Pasien diminta melakukan latihan ringan seperti tidur dalam posisi crook lying,
kemudian mengkontraksikan otot perut sampai lumbal terasa menyentuh bed.
-Menyuruh pasien untuk tidur dikasur yang keras dan rata.
-Mengajarkan pasien untuk melakukan posisi yang benar dari duduk ke berdiri yaitu
mencondongkan badan terlebih dahulu, mengangkat barang dengan cara
jongkok terlebih dahulu dan cara bangun tidur yang benar yaitu miring
terlebih dahulu.
Patient Education
-Jangan membawa barang yang terlalu berat
-Hindari aktivitas yang menuntut untuk menunduk dan membungkuk.
f. Prognosis
Quo ad functionam :
Baik
7
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
Persiapan pasien
1) Posisikan pasien dengan aman dan nyaman dibed.
2)Sebelum pemberian terapi, pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara
kerja alat, indkasi dan kontra indikasinya.
3)Daerah yang akan di terapi dibebaskan dari pakaian dan logam, lotion dan
kotoran-kotoran lain.
Pelaksanaan terapi
(1)Elektroda di tempatkan pada daerah yang di terapi, atur alat sesuai dosis yang sudah
ditentukan.
(2)Jika sudah selesai, matikan alat dan cabut kabel dari saklar.
Traksi Lumbal
Persiapan alat
1) Bersihkan dan rapikan semua peralatan yang akan digunakan baik sebelum dan
sesudah digunakan pasien.
2) Terapi menggunakan alat traksi elektrik dengan perangkat semi computer digital
Persiapan pasien
1)Posisikan pasien tidur terlentang dan hip fleksi 85 derajat dan exorotasi 10-15 derajat
serta knee dalam posisi flexi 85-90 derajat
8
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
2)Ikatkan pelvic belt pada pasien, ikatkan diatas crista iliaca dan hubungkan ke mesin
traksi serta fiksasi pad tubuh bagian atas untuk menghindari tubuh ke arah bawah akibat
trarikan dari traksi lumbal
Pelaksanaan terapi
1)Nyalakan alat traksi, alat akan beroperasi secara otomatis (traksi 8 detik setelah itu
rileksasi)
2)Jika sudah selesai, matikan alat dan cabut kabel dari saklar.
Neuromobilisasi
Persiapan pasien
1)Posisikan pasien seaman dan senyaman mungkin di atas bed
Pelaksanaan terapi
Untuk n.ischiadicus :
Pasien dalam posisi supine lying,posisikan terapis di sisi yang sakit,flexikan hip joint
pasien dengan posisi knee ekstensi hingga sudut 70 derajat
Untuk n.tibialis :
Pasien dalam posisi supine lying,posisikan terapis di sisi yang sakit,flexikan hip joint
pasien dengan posisi knee ekstensi hingga sudut 70 derajat + dorsofleksi ankle
Untuk n.suralis :
Pasien dalam posisi supine lying,posisikan terapis di sisi yang sakit,flexikan hip joint
pasien dengan posisi knee ekstensi hingga sudut 70 derajat + dorsofleksi dan inversi
ankle
Untuk n.peronius :
Pasien dalam posisi supine lying,posisikan terapis di sisi yang sakit,flexikan hip joint
pasien dengan posisi knee ekstensi hingga sudut 70 derajat + plantar fleksi dan inversi
ankle
a) Gerak Aktif
Lingkup gerak sendi Lumbal Aktif dengan menggunakan midline.
Gerakan Awal Akhir Selisih Selisih Normal
sendi Pre-Tera Post-
pi Terapi
9
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
Fleksi 48 58 6 10 10
Ekstensi 48 43 2 5 5
Lateral 58 33 20 25 25
bending
kanan
Lateral 58 33 19 25 25
bending
kiri
b) Gerak Pasif
Lingkup gerak sendi lumbal pasif menggunakan midline.
Gerakan Awal Akhir Selisih Selisih Normal
sendi (Pre-tera (Post-
pi) terapi)
Fleksi 48 58 8 10 10
Ekstensi 48 43 3 5 5
Lateral 58 33 22 25 25
bending
kanan
Lateral 58 33 21 25 25
bending
kiri
Endfeel
10
FORMULIR STATUS KLINIK
FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
AKADEMI FISIOTERAPI UKI JAKARTA
VAS
VAS Gerakan Pasif
Gerakan sendi VAS VAS
Pre-Terapi Post-Terapi
Fleksi 2,8 0
Ekstensi 6,8 1,8
L bending kanan , kiri 2,0 0
Jakarta, ……./……../…………..
Pembimbing,
(…….………………………………….)
11