TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Devi Ayuningtyas
NIM. 151610213011
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
Dalam penyusunan tugas akhir ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan
2. Orang tua tercinta, Papaku yang sudah tenang bersama Allah dan
3. Kakak tersayang Yeni Fepriany dan Dwi Fisari Cahyo Widodo serta
Airlangga Surabaya.
Surabaya.
8. Patricia Maria K., dr., Sp.KFR (K), selaku ketua program studi D III
10. Muh Aziiz Sukma W., S.Tr.Kes selaku pembimbing II yang banyak
akhir ini.
klinik.
13. Keluarga ibu Eni yang selalu mendukung saya seperti anak
selama ini.
Universitas Airlangga.
menjadi penyemangat.
penyusunan dan penulisan tugas akhir ini yang tidak bisa disebutkan
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di
butuhkan bagi penulis guna tercapainya tugas akhir yang lebih baik.
Penulis
ABSTRAK
Gambaran klinis osteoarhritis berupa nyeri sendi, biasanya nyeri bertambah bila
bergerak dan berkurang bila istirahat, keterbatasan gerak sendi, kaku sendi pagi hari
(morning stiffness), krepitasi, pembengkakan sendi, tanda-tanda peradangan dan
deformitas serta penurunan aktifitas fungsional.
Nyeri pada osteoarthritis lutut dapat menyebabkan inaktivitas dari otot- otot
sekitar lutut, jika terjadi dalam waktu yang lama maka kekuatan otot akan menurun
sangat cepat sekitar 20-30% perminggu. Menurunnya fungsi otot akan mengurangi
stabilitas sendi terutama sendi penumpu berat badan dan akan berdampak pada
penurunan kemampuan fungsional.
Static cycle atau sepeda statis adalah perangkat yang digunakan sebagai
peralatan olahraga. Static cycle ini termasuk sadel, pedal, dan beberapa bentuk setang
yang diatur seperti pada sepeda umumnya. Static cycle digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan daya tahan ekstremitas bawah. Tahanan dapat
ditingkatkan untuk melatih pasien secara progresif. Jarak, kecepatan, atau durasi
latihan dapat diawasi. Static cycle meningkatkan masa otot, kekuatan otot, fungsi pada
sekitar sendi lutut, serta kesehatan kardiovaskuler.
ABSTRACT
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................... viii
ABSTRACT..................................................................................................................... ix
2.6.1 Osteokinematika................................................................................ 14
4.2.1 Diagnosis............................................................................................. 37
4.3.1 Anamnesa............................................................................................. 42
4.3.6 Tujuan................................................................................................... 48
4.5 Evaluasi............................................................................................................ 52
4.5.1 Subyektif............................................................................................... 52
4.5.2 Obyektif................................................................................................ 52
4.6 Prognosis.......................................................................................................... 57
4.7 Resume............................................................................................................. 57
BAB 5 PEMBAHASAN.................................................................................................... 59
BAB 6 PENUTUP............................................................................................................. 62
6.1 Kesimpulan...................................................................................................... 62
6.2 Saran............................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 64
LAMPIRAN....................................................................................................................... 65
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
H.,2014)............................................................................... 7
Gambar 2.3 Ligamen pada sendi lutut (Putz and Pabst, 2006)............... 9
Gambar 2.7 Derajat osteoarthritis lutut : (a) Derajat 1; (b) Derajat 2; (c)
BAB 1
PENDAHULUAN
Masa lansia atau proses penuaan itu pasti terjadi dalam kondisi
menyerang fungsi organ tubuh kita. Hal ini disebabkan karena organ
usia lanjut dimana hal ini ditandai dengan adanya kerusakan kartilago
sendi biasanya lebih jelas pada bagian medial daripada lateral lutut.
5% pada usia < 40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada
dengan prinsip resisten atau beban yang konstan dan ada perubahan
dijaga agar tetap konstan oleh perangkat pembatas laju yang disebut
(Kisner&Colby, 2014).
lutut
Diploma III
osteoarthritis lutut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
manusia. Sendi lutut terdiri dari persendian di antara femur dan tibia yang
sendi lutut kompleks, namun pada dasarnya sendi lutut merupakan sendi
ginglymus atau engsel yang berfungsi terutama pada gerakan fleksi dan
2015).
terletak di lateral tibia. Tulang fibula terdiri dari caput fibula, corpus
dari fibula ini menebal lalu meruncing membentuk apex capitis fibula.
melekat pada tepi-tepi dan apex patella dan kearah bawah pada
Gambar 2.3 Ligamen pada sendi lutut (Putz and Pabst, 2006)
et al., 2012).
2012).
al., 2012).
2.4 Meniscus
posterior lutut. M. biceps femoris terdiri dari dua capita, yaitu capita
terdiri dari capita, yaitu capita medial dan lateral. Caput medial
et al., 2015).
inervasi oleh n. tibialis dan berfungsi untuk flexi dan rotasi medial
dalam keadaan normal akan melalui medial sendi lutut dan akan
akan jatuh di bagian sentral sendi lutut (Kisner & Colby, 2012).
2.6.1 Osteokinematika
Pada gerakan fleksi nilai LGS normal 1300 -1400 dengan soft
awal mid position. Gerakan rotasi ini terjadi pada posisi lutut
2.6.2 Artokinematika
2.7 Osteoarthitis
tersebut paling sering mengenai usia setengah baya dan lanjut usia,
2006).
atau tekanan pada sendi lutut sebagai alat gerak tubuh, sehingga
osteoarthritis.
diturunkan.
terjadinya osteoarthritis.
antara lain kelainan lokal pada sendi lutut seperti genu varus,
4. Aktivitas fisik berat, seperti berdiri lama (2 jam atau lebih setiap
(Maharani, 2007).
2014).
aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak adekuat ke kartilago dan cairan
nosiseptor.
pagi hari atau setelah imobilitas dalam waktu yang cukup lama,
2.12 Diagnosis
akan terasa saat istirahat. Istirahat ataupun immobilisasi yang lama dapat
(Goldring, 2006).
ditambah tiga dari lima kriteria, yaitu : a. usia di atas 50 tahun, b. kaku
sendi di pagi hari kurang dari 30 menit, c. nyeri tekan pada tulang, d.
(Koentjoro, 2010).
Tanda positif pada tes ini adalah nyeri pada sendi patelofemoral
(Physiopedia, 2017).
2013).
4. Lachman Test
disamping luar bed dengan lutut flexi , salah satu tangan terapis
berada di sisi lateral lutut sebagai fiksasi dan tangan yang lain
disamping luar bed dengan lutut flexi , salah satu tangan terapis
berada di sisi medial lutut sebagai fiksasi dan tangan yang lain
7. Ballotement Test
8. Fluctuation Test
dengan ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan
satu tangan lainnya. Bila terdapat cairan berlebih dalam lutut, saat
lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong
oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut (De Wolf dan Mens,
1994).
Terapi latihan adalah gerakan tubuh, postur, atau aktivitas fisik yang
secara keseluruhan.
2016)
dan meningkatkan kondisi otot, tulang, jantung, dan paru- paru agar
program terapi latihan adalah edukasi dan keterlibatan pasien secara aktif
latihan baik secara aktif maupun pasif, baik menggunakan alat maupun
berat (tahanan) dengan jumlah repetisi yang relatif rendah atau selama
a. Latihan isometrik
berarti pada panjang otot dan tanpa gerakan sendi yang terlihat.
b. Latihan isotonik
c. Latihan isokinetik
sebagai peralatan olahraga. Static cycle ini termasuk sadel, pedal, dan
menyerupai sepeda tanpa roda. Static cycle dikontrol baik oleh unit kontrol
meningkatkan masa otot, kekuatan otot, fungsi pada sekitar sendi lutut,
latihan yang tepat bagi seseorang. Test ini mungkin dilakukan dengan
Association, 2019)
sama setiap individu dan higher workrate yang dipilih untuk masing-
yang digunakan dalam batas 60rpm dan rata-rata denyut jantung diukur
BAB 3
OSTEOARTHRITIS
Pada static cycle, tinggi tempat duduk harus diatur sesuai dengan
posisi paling nyaman. Tinggi yang sesuai dimana lutut sedikit menekuk
ketika sol kaki terpusat diatas axis pedal dan pedal berada posisi bawah.
longgarkan putaran yang berada ditengah stang. Batang dari stang harus
terpasang dalam tabung kerangka minimal 3 inch atau 8 cm. Ukuran ini
dapat ditandai dengan tanda “MAX” pada batang stang (Monark, 2014).
50rpm = 300m
100 rpm = 60 m
RPM Meter adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk
pada sebuah motor atau mesin lainnya. Alat ini biasanya menampilkan
sekali setiap ayuhan pedal. Dua LED hijau pada tengah dapat juga diatur
dengan metode ini meliputi intensitas kontraksi otot yang lebih tinggi
yang dibutuhkan oleh pasien untuk memilih beban kerja yang dapat
mereka kayuh pada irama 60-80 rpm selama 20 menit pada intensitas
pasien masih dapat berbicara dengan baik selama latihan. Jika merasa
al.,2018).
(HIIT) memiliki efek dalam peningkatan kekuatan dan massa otot serta
BAB 4
LAPORAN STUDI KASUS
4.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 64 tahun
Static Cycle.
1. Laboraturium
Tidak ada
2. Hasil Foto
(24 Oktober 2018)
Alignment baik
Kesimpulan :
scale)
Alignment baik
Kesimpulan :
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang : Lutut kiri saat ini terasa nyeri. WBS = 4-5.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : GCS 4 5 6
Mc Murray -/-
Lachman -/-
Pemeriksaan Penunjang
Vitamin B Kompleks
contraplanar
Static Cycle
Keluhan Utama : Nyeri pada lutut kanan dan kiri saat berjalan
jauh kurang lebih 1km, saat melakukan aktivitas sholat pada gerakan
menekuk dan meluruskan lutut, dan pada saat menaik turuni tangga
nyeri di lutut namun tidak dilakukan tindakan lebih lanjut. 3 bulan yang
Genu.
disangkal
Saat ini pasien sudah tidak bekerja di luar dan menjadi ibu rumah
tangga.
Kesadaran : GCS 4 5 6
Nadi : 75 x/menit
Temperatur : 360c
Berat Badan : 48 kg
IMT : 48
= 19,98 (Normal)
(1,55)2
1. Inspeksi Statis
2. Inspeksi Dinamis
3. Palpasi
4. Pemeriksaan Gerak
full ROM, tidak terdapat keluhan nyeri. Kesan kekuatan otot >
3.
3.
D/S.
(VAS)
2. Pemeriksaan Antropometri
6. Tes Khusus
Pemeriksaan Fungsional
- Terdapat nyeri gerak pada lutut sebelah kanan dan kiri saat
ke berdiri.
4.3.6 Tujuan
- Mengurangi nyeri tekan dan nyeri gerak pada lutut sebelah kiri
ekstensor lutut
2. Edukasi
tangga.
2. Pemeriksaan Antropometri
(MMT)
Sebelum terapi:
Selama terapi:
Persiapan alat :
Posisi pasien :
- Pasien duduk pada saddle static cycle dengan tinggi yang telah
Posisi Terapis :
Pelaksanaan :
- Menit 0-3
- Menit 3-23
- Menit 23-25
Setelah terapi :
4.5.1 Subyektif
4.5.2 Obyektif
1. Vital Sign
Nyeri 19 8 19 8 Keterangan
Februari Maret Februari Maret
2019 2019 2019 2019
Nyeri diam 0 0 0 0
3. Pemeriksaan Antropometri
(MMT)
Kanan Kiri
4 5 Fleksor Hip 4 5
5 5 Ekstensor Hip 5 5
5 5 Abduktor Hip 5 5
5 5 Adduktor Hip 5 5
5 5 Eksternal Rotator 5 5
5 5 Internal Rotator 5 5
4 4 Fleksor Knee 4 4
4 5 Ekstensor Knee 4 4
5 5 Dorsofleksor 5 5
5 5 Plantarfleksor 5 5
5 5 Invertor Ankle 5 5
5 5 Evertor Ankle 5 5
2 Naik √ √ √
turun
tangga
3 Jalan 6 √ √ √
meter
2. Penilaian kesulitan
Nilai 1 = mudah
3. Penilaian ketergantungan
6. Assessment
a. Masih ditemukan adanya nyeri tekan pada lateral sendi lutut D/S
b. Nyeri gerak pada lutut sebelah kanan dan kiri saat gerakan
berbelanja.
7. Planning
4.6 Prognosis
4.7 Resume
lateral sendi lutut D/S, nyeri gerak pada lutut sebelah kiri saat
gerakan fleksi dan ekstensi lutut, penurunan kekuatan otot fleksor hip,
BAB 5
PEMBAHASAN
diagnosis osteoarthritis genu bilateral grade II. Hal ini sesuai teori yang
estrogen memiliki pengaruh terhadap rawan sendi. Selain itu usia juga
posisi duduk ke berdiri pada lutut sebelah kanan dan kiri. Saat dilakukan
lutut D/S. Terdapat penurunan kekuatan otot fleksor hip, fleksor lutut, dan
Hal ini sesuai dengan jurnal penelitian yang ditulis oleh Hayati tahun
fungsional.
Training (MICT) sebayak lima kali pertemuan. Static cycle pada kasus ini
sendi lutut.
hingga dua tingkat untuk nyeri tekan serta nyeri gerak. Peningkatan
penurunan nyeri lutut itu sendiri dan pada evaluasi yang dilakukan terlihat
berjalan atau berlari untuk berolahraga karena rasa nyeri yang timbul
yang signifikan.
cukup baik terhadap latihan yang dapat dilihat dari kemampuan pasien
(MICT) dimana metode ini meliputi intensitas kontraksi otot yang lebih
ini diukur menggunakan skala Jette yang dapat dilihat dari hasil evaluasi
ketergantungan.
selama lima kali pertemuan yaitu adanya adaptasi tehadap latihan yang
diberikan, penurunan nyeri tekan maupun nyeri gerak pada lutut kanan dan
kemampuan fungsional.
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
sendi, biasanya nyeri bertambah bila bergerak dan berkurang bila istirahat,
otot sekitar lutut ,jika terjadi dalam waktu yang lama maka kekuatan otot
otot akan mengurangi stabilitas sendi terutama sendi penumpu berat badan
sebagai peralatan olahraga. Static cycle ini termasuk sadel, pedal, dan
beberapa bentuk setang yang diatur seperti pada sepeda umumnya. Static
meningkatkan masa otot, kekuatan otot, fungsi pada sekitar sendi lutut,
6.2 Saran
dalam tugas akhir ini dan dapat memberikan kritik dan saran yang
hanya saat dirumah sakit akan tetapi melakukannya dengan rutin di rumah
agar terapi yang diberikan dapat memberi dampak yang baik. Dan
DAFTAR PUSTAKA