Anda di halaman 1dari 42

METODE Ft

MODALITAS ARUS LISTRIK FREKUENSI


RENDAH

GALVANIC-SINUSSOID)

A. Rangsang Elektris dengan Arus Searah


1. Pengertian
Arus searah adalah suatu arus listrik yg alirannya searah
dengan durasi 1 detik atau lebih da menurut
terminologi klasik arus searah ini dikenal dengan arus
galvanik.
Arus searah berdasarkan modulasinya dikenal ada dua
jenis, yaitu arus searah konstan (Constant Direct
Current/CDC) dan arus searah terputus-putus
(Interupted Direct Current/IDC).

2. Fisika Dasar arus searah konstan (Constant Direct


Current)
Arus searah konstan (Constant Direct Current/CDC)
mempunyai frekuensi 0 (nol) Hz. Namun intensitasnya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dalam satuan
siliampere. Arus searah pertama kali dikenalkan oleh
Leduk dipakai sebagai iontophoresis. Jika arus searah
digambarkan dalam bentuk grafik.

Grafik arus searah konstan

Apabila arus searah konstan diterapkan pada suatu terapi


dengan intensitas yang tinggi maka akan menimbulkan
perubahan ketegangan membran saraf ataupun membran
otot tanpa menimbulkan aksi potensial, sehingga tidak
menimbulkan kontraksi otot melainkan adanya perubahan
sensasi. Penggunaan arus searah dengan kenaikan intensitas
yang mendadak tidaklah bisa dipakai, sehingga dalam
aplikasi terapi digunakan parameter waktu dan intensitas
yang dinaikkan secara perlahan-lahan.

Perbandingan antara waktu (T) dan intensitas (I)

Penggunaan arus searah konstan ini sering disebut


dengan galvanisasi atau iontophorosis.
Pada penggunaan arus searah, maka dapat
dimodifikasi sehingga terjadi variasi pulsa yang
dipakai untuk stimulasi listrik. Variasi tersebut
dapat berbentuk reversed direct current dan
interrupted direct current, yang akan dibahas pada
bab arus searah terputus-putus atau interrupted
Direct Current (IDC)

3. Tujuan
a. Diagnostik
1). Penatalaksanaan S.D.C
a). Pengertian
Strength Duration Curve merupakan gambar kurva grafis hubungan
antara intensitas dan durasi arus searah terputus-putus terhadap
suatu otot, dimana diperoleh kontraksi otot minimal yang dapat
dilihat.
Jenis arus listrik yang digunakan adalah arus searah terputus-putus
dengan bentuk grafis segiempat atau rectanguler dan segitiga atau
trianguler, dengan demikian kurva yang diperoleh ada dua macam
yaitu kurva segiempat atau rectanguler curve dan kurva segitiga atau
trianguler curve.

b) Komponen S.D.C
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Rheobase
Temps utile
Chronaxie
Optimal duration
Ambang akomodasi
Accomodation Quotient (AQ)

c). Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam


penatalaksanaan SDC ( strength duration curve)
Untuk memperoleh hasil kurva yang akurat harus diperhatikan hal sebagai
berikut :
1) Pemilihan alat yang tepat apabila ukura intensitas dan durasi dapat
dihitung dengan pasti.
2) Otot yang diperiksa tidak boleh lelah, karenanya digunakan pemutusan
arus sekitar 2.000 ms, intensitas minimal dengan pengulangan sedikit,
dan suhu serta situasi ruangan yang baik.
3) Agar kontraksi minimal dapat terlihat dengan tepat, maka penerangan
ruangan harus baik, melihat dengan sudut pandang yang tetap dan titik
fokus yang tetap pula.
4) Pemasangan kedua elektrode dengan ukuran yang sama besar dengan
otot yang diperiksa dan diletakkan persis pada ujung otot bagian origo
dan insersio dimana katode dipilih yang distal.
5) Untuk membuat SDC periodik pada satu otot, maka dilakukan dengan
alat yang sama, metode yang sama dan pemeriksaan yang sama pula.

d). Penatalaksanaan S.D.C


(1) Persiapan penderita
(2) Persiapan alat
(3) Metode
(4) Dosis

e). Evaluasi

GRAFIK SDC
Curve Type
Patologis problem

CURVE TYPE
Rectanguler Curve
Trianguler Curve

SDC NORMAL

Rectanguler Curve
Secara langsung tidak dapat merangsang serabut otot, tapi
melalui motor neuron.
Left Side Graphic (LSG) melengkung turun sampai titik
tertentu hingga ke Right Side Graphic (RSG) menjadi datar.
Titik-titik hubungan intensitas & durasi pada LSG tak
pernah satu garis.(tiap motor unit memiliki SDC masingmasing).
Titik-titik hubungan intensitas & durasi pada RSG dalam
satu garis datar.(nilai ambang rangsang sekelompok motor
unit relatif sama).

SDC KUMPULAN MOTOR UNIT DALAM SEBUAH


OTOT

Trianguler Curve
Hasilnya dipengaruhi oleh serabut saraf
motorik & serabut otot.
LSG-nya = LSG Rectangular Curve, tapi
letaknya lebih tinggi.
Pada RSG terjadi kenaikan garis, kemudian
menjadi datar.

Kenaikan garis pada RSG disebabkan akomodasi saraf


motorik (perubahan intensitas makin lambat,
sehingga sulit menimbulkan depolarisasi).
Perlu intensitas yang makin tinggi agar tetap
diperoleh depolarisasi.
Garis pada RSG menjadi datar karena intensitas yang
diperlukan untuk depolarisasi motor neuron terlalu
tinggi, sehingga membuat depolarisasi serabut otot
bersangkutan lebih dahulu terjadi.

TRIANGULER CURVE
(GABUNGAN KURVA OTOT & SARAF)

PATOLOGIS PROBLEM
Denervasi Total
Denervasi Parsial

DENERVASI TOTAL PADA OTOT


Dipicu oleh degenerasi A motor
neuron.(pada mulanya peningkatan sensifitas
otot yang perlahan-lahan menurun, sehingga
stimulus tidak diterima lagi oleh motor
neuron).
Rangsang listrik dari luar langsung diterima
serabut otot, sehingga nilai ambang
rangsangnya menurun.(AQ~1)

Proses Perubahan Sensifitas & Kualitas


Kontraksi Otot
Adanya rangsang arus IDC, sehingga sensifitas
otot meningkat.
Durasi di bawah normal turut mendukung
sensifitas otot.
Galvano tetani (perubahan kualitas kontraksi,
dari kontraksi cepat menjadi kontraksi jangka
panjang thd rangsang satu kali denyut).

SDC OTOT DENERVASI TOTAL

DENERVASI PARSIAL PADA OTOT


Sekelompok motor unit mengalami tingkat
patologis.
Adanya tingkat degenerasi motor unit., shg
membuat nilai ambang rangsang otot semakin
rendah.
Tingkat degenerasi dialami oleh kelompok motor
unit.

SDC OTOT DENERVASI PARSIAL


(PEMBELOKAN TAJAM PADA TRIANGULER CURVE)

SDC OTOT DENERVASI PARSIAL


(PEMBELOKAN TAJAM PADA TRIANGULER & RECTANGULER
CURVE)

SDC OTOT DENERVASI PARSIAL


(PEMBELOKAN TAJAM LABIH DARI SATU KALI PADA TRIANGULER
CURVE)

ARUS SINUSOIDAL

Merupakan arus AC yg simetris

grafiknya, berfrekuensi rendah (50


cycle/detik)

Arus sinusoidal dihasilkan oleh dinamo


AC atau arus rumah (AC).
Apabila dari AC, perlu menggunakan
step down transformer sehingga
diperoleh 60 V dan earth free.
Arus diatur dengan potensial devider

Efek Fisiologi
Sensoris

motorik

Rasa tusuk kasar/nyata


Efek vasodilatasi lebih dalam
Kontraksi tetanik & sulit menimbulkan kontraksi-durasix lbh pjg
Efek sekunder F dan S---kenaikan metabolisme &

perbaikan sirkulasi darah

Otot
denervated

Efek kimia

Merangsang saraf yg msh sehat & di luar


toleransi penderita
Intensitas yg dibutuhkan tllu besar
Bentuk arus simetris, shg semua efek kimia
dpt dinetralisir

Efek Terapeutik
Fasilitasi
kontraksi
otot

Mendidik
kembali
kerja otot

Mendidik
fungsi otot
yg baru

+ jumlah
aliran
darah

Penguatan
hipertrofi
otot2

Melatih
otot2
paralysis

Memperbaiki
aliran darah
vena & lymphe

Mencegah &
melepaskan
perlengketan
jaringan

PELAKSANAAN TERAPI

METODE TERAPI

STIMULASI
MOTOR POINT

NERVE
CONDUCTION

STIMULASI
SECARA GRUP

LABILE
TREATMENT

BATH TREATMENT

FARADISASI/
SINUSOIDAL
UNDER PRESSURE

BIPOLAR
MONOPOLAR

STIMULASI MOTOR POINT


KEUNTUNGAN
MASING-MASING OTOT BERKONTRAKSI SENDIRI
KONTRAKSI OTOT OPTIMAL

KERUGIAN
JIKA BANYAK OTOT YG DIRANGSANG, SULIT
MENDAPATKAN JMLH KONTRAKSI YG CUKUP
UNTUK MASING-MASING OTOT

STIMULASI SECARA GRUP


EFEKTIF UNTUK OTOT YG BEKERJA SECARA GRUP
OTOT YG BERKONTRAKSI LEBIH BANYAK
DIBANDINGKAN PD METODE MOTOR POINT
EFEKTIF UNTUK OTOT YG BESAR & BANYAK
PERSYARAFANNYA
KURANG SESUAI BILA TERDAPAT OTOT YG LEBIH
LEMAH ATAU LETAKNYA LEBIH DALAM

LABILE TREATMENT
INDIFFERENT ELEKTRODE DIPASANG SEPERTI PD
MOTOR POINT, SEDANG AKTIF ELEKTRODE
BERGESER/BERGERAK PD DAERAH YG DIOBATI
METODE INI DIGUNAKAN UNTUK MERANGSANG
OTOT-OTOT YG MENDAPAT BANYAK PERSYARAFAN,
MISALNYA OTOT-OTOT LONGITUDINAL PD
PUNGGUNG

NERVE CONDUCTION
APABILA MOTOR POINT PADA OTOT TIDAK DAPAT
DICAPAI AKIBAT ADANYA LUKA, SPLINT, ATAU
OEDEMA, SEHINGGA STIMULASI MOTOR POINT
TIDAK DAPAT DIBERIKAN, MAKA DIBERIKAN METODE
INI.
METODE INI JUGA SANGAT EFEKTIF UNTUK
MERANGSANG OTOT-OTOT EXPRESI (OTOT WAJAH)

BATH TREATMENT
KEUNTUNGAN

AIR MEMBERI KONTAK YG SEMPURNA


KOMPLIKASI PEMAKAIAN PAD DAPAT DIHINDARKAN
TAHANAN KULIT BEKURANG KARENA BERENDAM
EFEK YG DIPEROLEH LEBIH LUAS
EFEKTIF SEKALI UNTUK MEMPERBAIKI PEREDARAN DARAH

KERUGIAN
PENGOBATAN TIDAK DAPAT DILOKALISIR
MESKIPUN OTOT BERKONTRAKSI SERENTAK, TETAPI SETIAP
OTOT BERKONTRAKSI TIDAK SAMA KUAT
ANGGOTA TIDAK DAPAT DIELEVASIKAN SEHINGGA
GRAVJTASI MENGHAMBAT ALIRAN DARAH & LYMPHE
ELECTRIC SHOCK LEBIH MUDAH TERJADI KARENA
KECENDERUNGAN UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN BUMI
LEBIH BESAR

1. BIPOLAR
KEDUA ELEKTRODA BERADA DALAM BAK PD
MASING-MASING SISI
ARUS LISTRIK AKAN MELALUI 2 JALUR YAITU AIR &
JARINGAN TUBUH, SEHINGGA HANYA SEBAGIAN
DARI ARUS YG DPT DIMANFAATKAN
OTOT-OTOT YG TERANGSANG ADALAH OTOT YG
MOTOR POINTNYA BERADA DALAM AIR.

2. MONOPOLAR
SALAH SATU ELEKTRODA DI LETAKKAN DALAM BAK
SEMENTARA YG SATUNYA DI LUAR ATAU PD BAK
LAINNYA
DI DALAM BAK ARUS AKAN MELEWATI AIR &
JARINGAN, TETAPI DI ATAS PERMUKAAN AIR ARUS
SEPENUHNYA MELALUI JARINGAN.
OTOT-OTOT YG MOTOR POINTNYA BERADA DI DLM
AIR & YG DILALUI ARUS AKAN TERANGSANG

FARADISASI ATAU SINUSOIDAL UNDER


PRESSURE
METODE INI DIGUNAKAN UNTUK MEMPERLANCAR ALIRAN DARAH
VENA & LYMPHE DARI DAERAH OEDEMA
DIPERLUKAN KONTRAKSI DARI BANYAK OTOT YG DIPEROLEH DGN
MENGGUNAKAN ELEKTRODE BESAR YG DITEMPATKAN PD MOTOR
POINT ATAU NERVE CONDUCTION
ANGGOTA DIELEVASIKAN SEHINGGA GRAVITASI MEMBANTU
ALIRAN DARAH VENA & LYMPHE
ANGGOTA DIBALUT DENGAN PEMBALUT ELASTIK UNTUK
MENAMBAH TEKANAN PD PEMBULUH DARAH
ARUS DISURGED SECARA LAMBAN AGAR MEMPEROLEH EFEK
PEMOMPAAN YG EFEKTIF
ARUS FARADIC/SINUSOIDAL DPT DIGUNAKAN TETAPI FARADIC
LEBIH NYAMAN

Semangat!!!

Anda mungkin juga menyukai