Latar Belakang
femur. Iliotibial Band membantu memberikan stabilitas pada sendi pinggul dan
lutut. Iliotibial Band Syndrome adalah istilah umum untuk rasa sakit atau sesak di
bagian lateral hip, femur, atau knee. Iliotibial Band Syndrome (ITBS) merupakan
suatau kondisi nyeri pada daerah lutut bagian lateral. Secara terus menerus
melakukan gerak berulang fleksi-ekstensi ditambah lagi adanya genu varus yang
sangat memungkin terjadinya gerakan antara Iliotibial Band (ITB) dengan Lateral
otot abduction, iliotibial band yang tegang dan lebar, dan biomekanik kaki yang
buruk ITBS didukung berbagai macam faktor, faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Faktor intrisik (faktor anatomi) antara lain; genu varus, hip abduction weakness,
leg length discrepancy, hip adduksi yang berlebihan, ITB tightness. Sedangkan
lama, dan lain sebagainya. Faktor lain yang dapat memicu terjadinya ITBS yaitu
kebiasaan yang buruk dalam latihan, fleksibilitas otot femur yang rendah,
Rasa sakit terjadi pada hip, the outside foot, atau the outside of the knee. Rasa
sakit biasanya sanat intens dengan aktivitas, terutama aktivitas yang lebih lama
perasaan “patah” pada bagian luar hip dikarenakan Iliotibial Band terkunci di atas
menyengat dan tajam. Nyeri setiap kali kaki menapak, hingga rasa sakit hebat saat
sepanjang band atau di bawah knee tempat ujung band menempel di tulang kering.
ITBS banyak dijumpai pada olahgarawan. Olahraga yang dapat mengalami ITBS
2. Anatomi Terapan
Iliotabial band ialah penebalan di bagian lateral fasia lata, fasia dalam yang
benar-benar melukai paha dan terus menerus dengan septum intermuscular lateral
yang kuat, yang secara tegas berlabuh ke linea aspera femur. Ini juga mengirim
beberapa serat ke retinacula patellar. Porsi fasia lata yang melekat pada bagian depan
krista iliaka, dan sesuai dengan asal tensor fasciae latae memanjang ke sisi lateral
paha sebagai dua lapisan, satu superfisial ke dan yang lain di bawah otot ini; Pada
bagian bawah otot, kedua lapisan ini bersatu dan membentuk pita yang kuat, setelah
menerima penyisipan otot. Band ini dilanjutkan ke bawah sebagai band iliotibial.
Iliotibial band muncul dari puncak iliaca, tensor fasciae latae dan otot gluteus
maximus proksimal, berjalan sepanjang sisi lateral paha, mengirim beberapa serat ke
retinakula patella pada epikondilus femoralis dan pada tuberkulum pada aspek lateral
tibia. Band Iliotibial juga terlihat secara konsisten ke tulang paha di area epikondilus
lateral oleh struktur serabut yang kuat.muculostendinous yang dimulai pada panggul
dan sisipan pada tulang paha dan ligamentum yang melintasi lutut.
• Penculikan pinggul
• Ekstensi lutut saat lutut fleksi <30 ° • Lutut fleksi ketika lutut fleksi> 30°
a. Patokinesiologi
penonjolan tulang dari epikondilus femoralis saat knee melakukan fleksi dan
ekstensi. Ketika fleksi knee, ITB berada pada epicondylus femoralis posterior,
tonjolan tulang-tulang femur atau Os. Femur pada knee joint. ITB bergerak
forward accross pada condylus saat ekstensi knee. Adanya kantung atau bursa
terjadi di daerah tersebut, peningkatan gesekan dari menggosok ITB berulang kali
melintasi bone condylus dapat menyebabkan rasa sakitdi sepanjang aspek luar
4. Pemeriksaan
a. Pengukuran Nyeri
Nyeri tekan
Nyeri gerak
b. Pengukuran LGS
dapat digunakan untuk menentukan posisi sendiyang tepat dan jumlah total
dari gerakan yang dapat terjadi pada suatu sendi.Goniometri digunakan untuk
Menggerakkan sendi yang diukur secara pasif atau, sampai LGS maksimal
goniometer pada aksis gerak sendi. Tangkai statik goniometer sejajar terhadap
c. Kekuatan Otot
Nilai MMT;
0. Tidak ada tonus
d. Ober Test
Tes ober dilakukan denan tujuan untuk mengetahui adanya gangguan atau
tidak pada iliotibial band. Prosedur pada tes ober ialah pasien diminta untuk
tidur miring dan terapist menabdduksikan kaki pasien sejauh mungkin. Beri
fleksi knee 90o sambil terapist memena hip joint untuk merileksasikan traktus
Tes dimulai dalam postur supine lying dan fleksi knee 90o. Saatpsien
Positif jika menginduksi rasa sakit di atas Epicondylus femoralis lateral dekat
30-40o fleksi.
5. Rencana Fisioterapi
Menurunkan nyeri
Meningkatkan LGS
Menurunkan spasme
Mengembalikan dan meningkatkan kemampuan fungsional
c. Tindakan fisioterapi
Kinesio Taping
Trigger Point
Latihan Fisik
6. Modalitas Fisioterapi
Tehnik :
b. Modalitas US
Tehnik ;
Tangan yang akan diterapi harus terbebas dari pakaian dan aksesoris.
Intensitas 1,5 watt/cm2, lamanya terapi 5 menit.
ke arah tendon ekstensor carpi radialis dengan arah tegak lurus dengan
area terapi.
c. Kinesio Taping
2. Perlahan tarik sedikit ke bawah dalam garis lurus ke kaki tengah luar
d. Trigger Point
skala rasa sakit sekali lagi. Tahan sampai mudah, ulangi sekali lagi.
4) Teknik ini sangat keras di jempol. Penting untuk menjaga ibu jari
pada sendi
e. Terapi Latihan
1) Glute stretching
Berbaring telentang dengan satu kaki rata di lantai. Tarik lutut yang
2) Heel drop
dengan satu kaki dan perlahan-lahan jongkok di kaki yang terkena seolah-
olah akan melangkah keluar dari langkah. Jangan biarkan kedua sisi panggul
turun. Ini hanya harus dilakukan jika lutut bebas dari rasa sakit dan
tingkatkan jumlah yang Anda lakukan, hingga 3 set 15-20. Ulangi latihan
setiap hari.
3) Hip abduction
Gunakan band resistensi melilit pada ankle. Tarik kaki ke samping,
dan ulangi. Mulai dengan 2 set 10 dan secara bertahap meningkat menjadi 3
bagian hip lateral. ITB hampir seperti tendon panjang yang memanjang dari
otot ini, hingga ke lutut. Pasien duduk di lantai dengan satu kaki lurus. Kaki
seolah mencoba menarik knee yang fleksi melewati yang lain. Tahan selama
7. Evaluasi
1. Evaluasi nyeri
Nyeri T1 T2 T3 T4 T5
Nyeri Diam 2 1 0 0 0
Nyeri Bergerak 6 4 3 1 1
Nyeri Tekan 5 4 2 1 0
2. Evaluasi LGS
Gerak Aktif
Bidang T1 T2 T3 T4 T5
S 0˚- 0˚ - 15˚ - 0˚ - 20˚ - 0˚ - 30˚ - 0˚ - 35˚ - 0˚ -
95˚ 110 ˚ 115˚ 125˚ 130˚
Gerak Pasif
Bidang T1 T2 T3 T4 T5
Isometrik
Bidang T1 T2 T3 T4 T5