Anda di halaman 1dari 12

Paper Obstetri dan Ginekologi

A. Anatomi Fisiologi Alat Organ Reproduksi Wanita


Bagian organ reproduksi wanita terdiri atas bagian dalam dan luar.
I. Bagian organ alat reproduksi wanita bagian dalam
Terdiri dari;

a. Vagina
Vagina adalah muskula membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan Rahim
dengan bagia luar. Panjang vagina sekitar 8-10cm, yang terletak antara kandung kemihdan
rectum dengan dinding yang berlipat-lipat. Bagian-bagian vagina adalah lapisan terluarnya
terdapat selaput lendir, lapisan tengah tersusun dari otot-otot, dan lapisan dalam merupakan
jarigan ikat yang berserat. Fungsi vagina;
 Sebagai jalan lahir
 Sebagai tempat dalam berhubungan seksual
 Sebagai saluran mengalirkan darah dan lendir disaat menstruasi

b. Uterus
Uterus adalah orga berongga terbentuk mirip buah pir dengan berat sekitar 30gram, dan
disusun dari lapisan-lapisan otot. Fungsi uterus (Rahim) adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Otot uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan dapat
menjagajanin ketika proses kehamilan selama 9bulan.
Di bagian uterus terdapat endometrium(dinding Rahim) yang terdiri atsa sel-sel epitel
dan sebagai pembatas uterus. Lapisan endometrium dapat menebal di saat ovulasi dan meluruh
disaat menstruasi. Bagian-bagian uterus;
 Korus Uteri, adalah bagian yang terbentuk segitiga di bagian atas
 Serviks Uteri, yaitu bagian yang terbentuk seperti silinder
 Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal Tuba fallopi
Di saat persalinan, Rahim merupakan jalan lahir karena ototnya mampu mendorong
janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah dalam mencegah
terjadinya pendarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, Rahim kembali ke dalam
bentuk semula dalam jangka waktu sekitar 6minggu.
c. Tuba Fallopi
Tuba fallopi (Ovinduk) adalah organ yang menghubungkan uterus degan indung
telur(ovarium). Tuba fallopi(Ovinduk) biasa disebut dengan aluran telur karena terbentuk mirip
saluran. Tuba fallopi berjumlah dua buah dengan ukuran panjang sekitar 8-20cm. fungsi tuba
fallopi;
 Sebagai aluran spermatozoa dan ovum
 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuatan sebelum dapat masuk ke bagian dalam
uterus(Rahim)
 Sebagai penangkap ovum
 Dapat menjadi tempatfertilisasi (pembuahan)

Bagian-bagian Tuba fallopi(Ovinduk) terdiri atas;


 Infundibulum, yaitu bagian yang terbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki fimbriae. Fngsi fimbrae adalah menangkap ovum
 Pars ampularis, ialah bagian yang sedikit lebar sebagai tempat bertemunya ovum
dengan sperma(fertilisasi/pembuahan)
 Pars ismika, adalah bagian tengahtuba yang sempit
 Pars interstitialis, ialah bagian tuba yang terletak di dkat uterus.

d. Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah kelenjar reproduksi wanita yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum(sel telur) dan penghasil hormone seks utaa. Bentuk ovarium yaitu oval
yang berukuran panjang sekita 2,5-4cm. terdapat sepasang ovarium terletak di kanan dan kiri
dan dihubungkan dengan Rahim oleh tuba fallopi. Pada umumnya, setiap ovarium padawaanita
telah pubertas yang memiliki 300.000an, dan sebagian besar dari sel telur mengalami
kegagalan pematangan, rsak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300-400an benih
telut dan 1ovum yang dikeluarkan setiap 28hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian
melalui proses menstruasi sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause. Ovarium akan
menghasilkan hormon esterogen dan progesteronyang berperan dalam proses menstruasi.

II. Bagian organ alat reproduksi wanita luar


Yaitu alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi, fungsinya
adalah untuk kopulasi. Bagia organ alat reproduksi wanita luar terdiri dari;
a. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-
kelenjar pada dinding vagina.
b. Mons Veneris
Mons veneris adalah bagian yang agak menonjol dan menutupi tulang kemaluan
(simfisi pubis). Bagian yang tersusun dari jaringan lemka dan sedikit jaringan ikat. Mons
veneris dikenal dengan gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan tertutup oleh
rambut-rambut kemaluan dan membentuk suatu pola seperti segitiga terbalik.
c. Labia mayora (Bibir besar kemaluan)
Bagian yang mirip bibir. Labia mayora adalah bagian lanjutan dari mons veneris dengan
bentuk lonjok, menuji kebawah dan berate dengan membentuk perineum. Bagian luar labia
mayor tersusun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, dan disaat dewasa tertutup oleh rambut
kemaluan yang merupakan rambut dri mons veneris. Sedangkan pada selaput lemak, tidak
berambut, tetapi terdapat banyak ujung-ujung saraf sehingga sensitive sat berhubungan seks.
d. Labia minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia minora adalah organ terbentuk lipatan terletak di dalam labia mayra. Labia
minora tidak berambut, tersusun dari jaringan lemak, dan terdapat banyak pembuluh darah
sehingga dapat membesr saat gairah seks bertambah. Bibir kecil kemaluan mengelilingi
Orifisium Vagina(lubang kemaluan). Labia minora analog dengan kulit skrotum pada alat
reproduksi pria. Ukuran 0,5-1cm.
e. Klitoris
Klitoris adalah organ yang bersifat erektil yang sangat sensitif akan rangsang saat
berhubungan seks. Klitoris terdiri dengan jumlah pembuluh darah yang banyak dan terletak di
ujung saraf, oleh karena itu organ yang sifatnya sensitif dan erektifl. Klitoris analog dengan
penis (alat reproduksi pria).
f. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga kemaluan yang dibatasi leh labia minra di bagian sisi kiri
dan kanan, dibatasi dengan klitoris di bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora
di bagian belakang bawahnya. Vestibulum, tempat bermuaranya uretra(saluran kencing), dan
bermuara vagina (liang senggama).
Setiap dua lubang saluran kelenjar Bartholini dan skene (kelenjar ini mengeluarkan
cairan yang mirip lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan dalam masuknya
penis).
g. Himen
Himen adalah selaput membrane tipis yang menutupi lubang vagina. Himen dapat
dengan mudah robek sehingga merupakan salah satu penilaian keperawatan. Normalnya himen
mempunyai satu lubang yang agak besar berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan
tempat dalam keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Disaat pertama kali berhubungan
seks himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya tertinggal sisa-sisa
hymen yang biasa disebut dengan caruncula hymenalis (carancula mirtiformis). Berbentuk
bulan, dan seperti bulan sabit.

B. Proses Kehamilan dan Masalah-masalahnya


Ada beberapa tahap-tahap kehamilan;
1. Ovulasi
Tahapan proses pembuahan terjadi saat sel telur keluar dari sarangnya dimana
folikel(kantung pada ovarium) yang didalamnya terdapat sel telur telah matang kemudian
pecah dan keluarlah sel telur dari sarangnya yang disebut dengan ovulasi.
Folikel yang telah ditinggalkan oleh sel telur akan berkembang menjadi korpus lureum.
Nantinya korpus luteumini akan bekerja melepas hormon untuk membantu menebalkan lapisan
Rahim sebagai persiapan proses kehamilan.
Sel telur yang telah dilepaskan akan bergerak ke arah tuba fallopi menunggu hingga
dibuahi oleh sperma, halini akan terjadi ketika masa subur yaitu pada hari ke-12 hingga 26
yang dihitung mulai hari pertama menstruasi. Jika tidak dibuahi oleh sperma maka sel telur
akan luruh sehingga terjadi menstruasi.

2. Fertilisasi
Proses kehamilan wanita terjadi dimana sel telur yang telah menanti akhirnya dibuahi
oleh sel sperma. Hanya ada satu sperma yang dapat membuahi sel telur, padasaat proses
pembuahan yang menentukan gen bayi. Jika sel sperma berkromosom Y, maka nantinya akan
melahirkan anak laki-laki. Dan jika sel sperma berkromosom X maka akan menjadi anak
perempuan.
3. Implantasi
Sel telur yang telah dibuahi bernama zigot, ketika zigot bergerak menuju tuba Fallopi
akan mengalami pembelahan diri. Zigot yang telah membelah disebut dengan embrio dan
embrio akan menempel pada dinding Rahim yang dikenal dengan implantasi. Pada tahap ini,
materi genetis dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot berkombinasi
membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju
rahim. Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut terus membelah diri hingga menjadi
lebih dari 100 sel saat tiba di rahim, menjadi embrio. Kehamilan baru akan terjadi ketika embrio
telah menanamkan diri pada dinding rahim untuk kemudian berkembang,

Setelah terjadi pembuahan, muncul hormon chorionic gonadotropin (hCG) yang


memberi nutrisi sel telur yang telah dibuahi untuk berkembang. hCG adalah hormon yang
diproduksi di masa kehamilan oleh sel-sel pembentuk plasenta. Umumnya kadar hCG akan
meningkat tiap 72 jam. Tingkatnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan kadar darah sekitar 11
hari setelah pembuahan terjadi, atau 12-14 hari setelah pembuahan dengan tes urine. Kadar
hCG mencapai puncaknya pada 8-11 minggu pertama masa kehamilan dan kemudian menurun
pada sisa masa kehamilan.
Tiga Trimester Kehamilan
Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir. Usia janin sendiri adalah 38minggu, karena dihitung mulai dari
tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu
setelahnya.

Trimester pertama (Minggu 0-12)


Terdiri dari;
 Periode Germinal(0-12)
Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi
terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke
dinding uterus (endometrium)
 Periode Embrio (Minggu 3-8)
 Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulaiterbentuk
 Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulaimemproduksi sel darah
 Janin berubah blastosis menjadi embrio berukuran 13cm dengan kepala yang
besar
 Periode Fetus (Minggu 9-12)
 Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dn saling berkait
 Aktivitas otak sangat tinggi
Trimester kedua (Minggu 12-24)
 Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan
janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.
 Jaringan uku, kulit dan rambut berkembang da mengeras pada minggu ke 20-21
 Indera penglihatan danpendengaran janin mulai berfungsi. Kelopakmata sudah dapat
membuka dan menutup.
 Janin(fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30cm.
Trimester ketiga (Minggu 24-40)
 Semua organ tumbuh sempurna
 Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (menendang, menonjok) serta
periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun
 Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna
 Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan
 Berat bayi lhir berkisar antara 3-3,5kg dengan panjang 50cm.

Beberapa hormon yang diproduksi selama kehamilan, berikut fungsi dan dampak yang
dihasilkan, yaitu:

 Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormon yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan
jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada
meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan
menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan
menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi
tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada
kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang
melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG
dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau
hasil test positif. Dampak: Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah
(morning sickness).

 Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)

Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon protein yang
merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan
lemak. Hormon kehamilan ini berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah
mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Dampaknya Memberikan
perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa pembesaran pada payudara, serta
membuat rasa ngilu dan sakit pada puting jika disentuh.

 Hormon Kehamilan Relaxin

Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Melembutkan
leher rahim dan merelaksasikan sendi panggul. Dampaknya menimbulkan relaksasi pada
ligamen dan sendi

 Hormon Kehamilan Estrogen

Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium rahim,


perubahan-perubahan histologi pada vagina. Memperngaruhi pertumbuhan saluran kelenjar
mammae sewaktu menyusui, mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-otot
uterus, mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi pada rahim.
Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi saar persalinan. Hormon
ini juga melembutkan jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah
sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat. Berperan penting dalam menjaga
kesehatan sistem genital, organ reproduksi dan payudara. Dampaknya dapat mengganggu
keseimbangan cairan tubuh sehingga terjadi penimbunan cairan yang menyebabkan
pembengkakan. Selain itu dengan peningkatan hormon ini ibu hamil sering merasa sakit
punggung. Dapat juga menyebabkan varises.

 Hormon Kehamilan Progesteron

Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga
plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk mencegah gerakan kontraksi atau
pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini bisa dihindari. Hormon ini juga membantu
menyiapkan payudara untuk menyusui. Dampaknya, dapat "mengembangkan" pembuluh darah
sehingga menurunkan tekanan darah, itu penyebab mengapa Anda sering pusing saat hamil.
Hormon ini juga membuat sistem pencernaan jadi lambat, perut menjadi kembung atau
sembelit. Hormon ini juga mempengaruhi perasaan dan suasana hati ibu, meningkatkan suhu
tubuh, meningkatkan pernafasan, mual, dan menurunnya gairah berhubungan intim selama
hamil.

Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)


Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit. Dampaknya dapat
menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi kecoklatan pada wajah,
pada bagian dalam dan garis dari pusar ke baeah (linea nigra)

Masalah-masalah pada saat hamil

1. Lepasnya Plasenta

Fungsi plasenta antara lain membuat beberapa hormon penting untuk pertumbuhan
janin dan menjaga rahim agar tetap nyaman dengan memproduksi zat yang menenangkan
rahim agar tidak berkontraksi sebelum waktunya. Tugas plasenta atau ari - ari juga
menciptakan sistem keamanan yang dilakukan oleh sejumlah pasukan balatentara antibodi
bernama sel trofoblas yang diproduksi oleh ari-ari. Tugas mereka melawan virus dan kuman
juga melindungi bayi dari pengaruh obat-obatan. Pada plasenta atau ari-ari ini juga dapat
mengalami gangguan fungsi akibat penyakit yang diderita ibu maupun akibat kelainan dari ari-
ari itu sendiri.

Gejala yang sangat langka namun beresiko tinggi pada keselamatan janin adalah
plasenta yang terlepas. Terlepasnya plasenta biasanya terjadi karena adanya pendarahan di
sekitar plasenta, antara plasenta dan dinding uterus (rahim). Resiko yang dapat di timbulkan
pada terlepasnya plasenta akan berdampak besar pada janin Anda.

Plasenta yang lepas bisa menjadi kondisi serius bagi Anda dan bayi Anda. Sejumlah
besar perdarahan bisa berbahaya bagi Anda berdua dan bisa menghilangkan bayi Anda oksigen
dan nutrisi. Resiko yang diakibatkan oleh plasenta yang lepas pada bayi Anda adalah:

1. Bayi akan terlahir premature


2. mengalami masalah pertumbuhan, jika plasenta yang lepas terjadi pada awal
kehamilan akan beresiko baresiko keguguran atau meninggalnya bayi dalam 28
hari pertama kehidupan

Beberapa ibu menggambarkan rasa sakit dari plasenta terlepas yang masih ringan
seperti memar buruk pada daerah benjolan mereka. Namun pada saat plasenta yang lepas sudah
membesar akan terasa sangat menyakitkan, dengan benjolan Anda merasa tegang dan keras.

2. Cacat kandungan

sebuah kecacatan pada janin adalah kelainan struktur, fungsi atau metabolism yang
mengakibatkan kecacatan fisik atau mental, bahkan berakibat fatal. Cacat lahir merupakan
penyebab utama kematian pada tahun pertama kehidupan sang bayi. Faktor genetik dan
lingkungan dapat menyebabkan kecacatan pada kandungan. Namun, penyebab sekitar 60
sampai 70 persen dari cacat kandungan tidak diketahui. Sebuah gen abnormal tunggal dapat
menyebabkan kecacatan. Setiap manusia memiliki setidaknya 30.000 sampai 35.000 gen yang
menentukan sifat-sifat seperti mata dan warna rambut, serta mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan setiap bagian dari sistem fisik dan biokimia bayi. Gen yang dikemas ke masing-
masing dari 46 kromosom dalam sel-sel kita.

Setiap anak mendapat setengah gen dari setiap orangtua. Seseorang bisa mewarisi
penyakit genetik ketika salah satu orangtua (yang mungkin atau mungkin tidak memiliki
penyakit) mempunyai gen rusak tunggal. Ini disebut warisan dominan. Selain itu, banyak
penyakit genetik lainnya yang diwariskan ketika kedua orang tua membawa gen abnormal yang
sama dan menyebarkannya ke anak. Ini disebut warisan resesif.

3. Rendahnya air ketuban

Jumlah volume air ketuban pada masa kehamilan sangatlah berpengaruh besar pada
perkembangan janin. Bahkan rendahnya tingkat cairan ketuban selama trimester pertama dan
di bagian awal trimester kedua mengarah pada peningkatan kesempatan untuk mengalami
keguguran. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah dengan bagaimana bayi Anda tumbuh,
dan dengan seberapa baik paru-parunya berkembang. Sebagian besar kasus cairan ketuban
rendah terjadi sampai trimester ketiga. Cairan ketuban rendah juga dapat menyebabkan
komplikasi persalinan. Misalnya, bayi Anda mungkin berada dalam posisi bawah-bawah
(sungsang), dan tidak memiliki cukup ruang untuk merubah posisi kepalanya menjadi dibawah.

Aktivitas sehari-hari yang terlalu padat juga dapat menyebabkan masalah pada air
ketuban karena ada kesempatan yang lebih tinggi bayi Anda juga menjadi tertekan. Bayi Anda
akan mengeluarkan kotoran pertamanya, atau suatu zat berwarna hitam yang disebut
mekonium, ke dalam cairan ketuban. Jika ia menghirup mekonium, mungkin menyebabkan dia
memiliki masalah pernapasan ketika ia lahir.

4. Flek

Kehamilan yang normal tidak boleh mengalami perdarahan, meskipun hanya flek
coklat. Perdarahan yang dialami harus dicari penyebabnya. Semua kemungkinan
penyebab harus dicari dengan teliti menggunakan USG transvaginal. Selama mengalami
perdarahan, ibu hamil dilarang melakukan hubungan intim.

5. Bayi terlilit tali pusat

Terjadi pada sekitar 20% persalinan normal dan sebenarnya tidak selalu
membahayakan janin. Namun dalam proses persalinan ketika mulai timbul kontraksi dan
kepala janin mulai turun memasuki rongga panggul, maka lilitan tali pusat menjadi makin erat
dan menyebabkan penekanan pembuluh darah tali pusat. Sehingga harus segera ambil
keputusan tepat untuk tetap melanjutkan proses persalinan yaitu dengan memberi oksigen pada
ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan masih lama dan detak jantung janin makin
lambat, persalinan harus segera diakhiri dengan operasi cesar.

6. Diabetes Gestasional

Sekitar 2-5% ibu hamil dapat mengalami diabetes gestasional dengan peningkatan
hingga 7-9% pada ibu yang memiliki faktor risiko seperti berusia di atas 35 tahun, berat badan
berlebih, atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga. Karena itu, sebaiknya periksa lebih
awal dan lebih sering. Diabetes gestasional adalah keadaan sementara pada ibu hamil dimana
tubuh tidak memproduksi cukup banyak insulin untuk zat gula dalam tubuh selama kehamilan.
Keadaan ini disebut juga intoleransi glukosa atau intoleransi karbohidrat.

7. Bayi lahir dengan Sindroma Down


Terjadi karena adanya kelainan pembelahan sel di seluruh tubuh anak yang disebut non
disjunction. Hal ini menghasilkan embrio (janin) dengan 3 copy kromosom, bukan 2 copy
sebagaimana normalnya. Hingga kini penyebab non disjunction belum diketahui. Sebesar 80%
penyandang sindroma down dilahirkan oleh ibu muda usia, bukan ibu di atas 35 tahun yang
sebelumnya menjadi fokus penyebab anak terlahir dengan sindroma down. Jadi, faktor usia
bukan penyebab utama keadaan ini.

8. Bayi Lahir Prematur

Premature Rupture of Membrane (PROM) atau pecahnya membran prematur adalah


penyebab kelahiran prematur yang paling umum. Ini bisa terjadi ketika kantung yang berisi
bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum waktunya lahir. Dokter belum dapat
memastikan penyebab PROM, namun diduga infeksi vagina, terlalu banyak cairan amniotic,
dan kehamilan kembar bisa menjadi pemicu. Faktor pemicu kelahiran prematur lainnya adalah
ibu memiliki mulut rahim yang lemah, bentuk Rahim tidak normal, stress, hamil di usia di atas
32.

C. Peran Fisioterapi pada kondisi Pra dan Pre Post Kehamilan

Fisioterapi dapat membantu untuk menangani dan mengobati berbagai masalah yang
berkaitan dengan perempuan. Kehamilan, persalinan dan menjadi ibu membawa perubahan
besar pada tubuh wanita, seperti berat badan, kehilangan nada, masalah dasar panggul,
perubahan postur, nyeri, dll. Ketidak nyamanan fisik yang terjadi akibat kehamilan dapat
dicegah atau diminimalkan dengan fisioterapi. Fisioterapi membantu untuk mengelola
masalah-masalah yang berhubungan dengan kehamilan, seperti:

 Instabilitas Panggul,
 Perubahan Postur,
 Kelemahan Otot Perut,
 Carpal Tunnel Syndrome,
 De Quervain’s syndrome,
 Urinary Incontinence and
 Mastitis.
I. PRA-KEHAMILAN

Program pra-kehamilan harus membuat perempuan menjadi terbiasa dengan postur


yang ideal dan bagaimana mencapainya; stabilitas panggul dan memastikan panggul yang
optimal selaras dan didukung untuk menghadapi tekanan dan alunan kehamilan. Latihan untuk
meningkatkan penguatan otot perut, dasar panggul dan tulang belakang termasuk dalam
program pra-kehamilan. Ini juga akan menjadi waktu yang tepat untuk membahas latihan
preferensi wanita yang cocok untuk kehamilan.

Selama kehamilan, Perempuan mungkin mengalami:

 Nyeri Punggung
 Nyeri panggul
 Abdominal strength
 Perubahan postur
 Urinary incontinence.

Fisioterapi dapat membantu dan mengendalikan gejala-gejala ini. fisioterapis ahli kami
akan menjalankan latihan low-impact seperti pilates klinis di desain khusus untuk wanita hamil
untuk memperkuat otot, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kebugaran secara umum.

Contoh gerak dasar senam Ibu Hamil

Kontra-indikasi

1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak

Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II dan III,
kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.

2. Kontra Indikasi Relatif

Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedi, dan perokok berat.

3. Segera menghentikan senam hamil

Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada,
nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin.
II. PRE-POST KEHAMILAN

Ada beberapa masalah yang mungkin dialami oleh ibu baru :

 Nyeri punggung
 Nyeri leher
 Abdominal strength
 Urinary incontinence
 Mastitis
 Nyeri pergelangan
 Tendonitis

Periode post-partum merupakan masa yang sulit penyesuaian untuk ibu baru.
Fisioterapi dapat mengajarkan Anda beberapa teknik bagaimana mengelola masalah ini. Anda
juga bisa belajar latihan beberapa dari fisioterapi untuk meningkatkan kekuatan dan mobilitas,
membantu keselarasan dan keseimbangan postural tubuh.

Anda mungkin juga menyukai