Anda di halaman 1dari 8

ALAT REPRODUKSI WANITA – Kehamilan adalah impian semua wanita dan hal

tersebut adalah salah satu cara untuk mencapai kesempurnaan status sebagai seorang istri.
Proses tersebut dimulai dengan adanya peristiwa pembuahan (konsepsi), perkembangan calon
bayi pada alat reproduksi wanita sampai ke rahim kemudian lahirlah seorang bayi.
Untuk bisa memahami seperti apa proses luar biasa kelahiran seorang bayi ini terjadi, mulai
dari sel tunggal sampai menjadi bayi, terlebih dahulu perlu kita pahami alat reproduksi
wanita.
Rahim adalah suatu bagian dari alat reproduksi wanita berupa ruang, dimana bayi terbentuk
dan tumbuh sampai lahir. Ruang tersebut dalam istilah kedokteran dinamakan juga dengan
uterus. Uterus adalah ruang yang terdiri dari sekumpulan otot, bentuknya seperti buah pir dan
berada di area abdomen (perut) sebelah bawah.
Pada wanita yang tidak sedang hamil, ukuran rahimnya hanya sekitar 7,5 x 5 x 2,5 cm,
namun ukuran alat reproduksi wanita tersebut dapat mengalami pembesaran saat mengalami
hamil, menyesuaikan dengan perkembangan tubuh bayi yang dikandungnya.
Pada bagian bawah rahim akan mengalami penyempitan, dan dinamakan dengan leher rahim
(serviks). Serviks tersebut memanjang membentuk jalur sampai ke vagina. Pada proses suami
istri melakukan aktivitas cara membuat anak, cairan semen yang mengandung sperma akan
mengalir melewati jalur tersebut.
Pada bagian atas rahim akan membuka di kedua bagian sisi serta membentuk sebuah saluran
memanjang yang dinamakan tuba falopii (saluran telur). Setiap tuba tersebut akan berakhir di
suatu corong terbuka yang menjulur mirip jari yang dinamakan fimbriae.
Struktur tersebut terletak sangat dekat dengan ovarium (indung telur) pada setiap sisinya.
Ovarium adalah suatu organ yang mempunyai bentuk mirip bola seukuran kacang kenari
yang memiliki fungsi memproduksi hormon wanita dan sejumlah sel telur yang dinamakan
ovum.
Secara umum, alat reproduksi wanita terdiri atas 2 bagian, yakni alat reproduksi wanita
bagian luar (genitalia) dan alat reproduksi wanita bagian dalam. Berikut penjelasan
lengkapnya:
Daftar isi
Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar

Alat
reproduksi wanita bagian luar ©masterbiologi.com

Mons Veneris
Mons veneris merupakan bagian alat reproduksi wanita yang dinamakan juga dengan gunung
venus, adalah bagian yang menonjol ke bagian depan menutupi tulang kemaluan.

Labia Mayora (Bibir Besar)


Labia mayora berasal dari mons veneris, bentuknya lonjong mengarah ke bawah dan menyatu
di bagian bawah. Pada bagian luar labia mayora terdiri atas kelenjar lemak, kulit berambut,
dan kelenjar keringat. Pada bagian dalam alat reproduksi wanita ini tidakmempunyai rambut
dan memiliki kandungan kelenjar lemak, Labia mayora mempunyai banyak ujung saraf
menyebabkannya sensitif pada saat melakukan hubungan suami istri.

Labia Minora (Bibir Kecil)


Labia minora adalah lipatan kecil pada bagian dalam labia mayora. Pada bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua labia tersebut memiliki pembuluh darah menyebabkannya dapat
membesar ketika mempunyai hasrat berhubungan suami istri. Labia ini anaog dengan kulit
skrotum pada pria.
Klitoris
Klitoris adalah bagian yang erektil, sama halnya dengan alat kelamin pria, mempunyai
pembuluh darah dan sel saraf yang banyak menyebabkannya sangat sensitif ketika melakukan
hubungan suami istri.

Vestibulum
Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labia kanan kiri dan bagian atas oleh klitoris serta
bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara liang
senggama (vagina), saluran kencing, kelenjar bartholin, dan kelenjar sken (kelenjar-kelenjar
ini akan mengeluarkan cairan pada saat melakukan pemanasan dalam hubungan suami istri
yang selanjutnya akan memudahkan penetrasi penis.

Selaput Darah (Himen)


Himen adalah selaput tipis yang menutupi bagian lubang vagina luar. Umumnya, selaput
darah wanita berlubang sehingga menjadi jalurt aliran darah ketika mengalami menstruasi
atau cairan dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan yang ada pada
rahim).
Ketika pertama kali melakukan hubungan suami istri himen akan robek serta mengeluarkan
darah. Setelah melahirkan, himen merupakan tonjolan kecil yang dinamakan karungkule
mirtiformis.
Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam

Alat reproduksi wanita bagian dalam ©pintarbiologi.com

Saluran Senggama (Vagina)


Vagina adalah saluran muskolomembranase (otot selaput) yang menjadi penghubung antara
rahim dan lingkungan luar, pada bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter
ani (otot dubur) menyebabkannya bisa dikendalikan dan juga dilatih.
Selaput vagina tidak memiliki lipatan sirkuler yang berkerut yang dinamakan “rugae”. Pada
dinding depan vagina mempunyai ukuran 9 cm dan dindingnya yang bagian belakang 11 cm.
Selaput vagina tidak memiliki kelenjar menyebabkan cairan yang selalu membasahi berasal
dari kelenjari rahim atau lapisan bagian dalam rahim.
Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina dinamakan porsio (leher rahim). Saluran
senggama (vagina)memiliki fungsi penting sebagai jalan lahir bagian lunak, sebagai organ
yang berperan penting dalam proses hubungan suami istri, saluran untuk mengalirkan lendir
dan juga darah menstruasi.
Lendir vagina memiliki banyak kandungan glikogen yang bisa dipecah oleh bakteria,
sehingga keasaman cairan vagina berada pada kisaran 4,5 (bersifat asam).

Uterus (Rahim)
Bentuk uterus menyerupai buah pir, mempunyai berat sekitar 30 gram, letaknya di panggul
kecil antara rektum bagian usus sebelum dubur dan di bagian depannya ada kandung kemih.
Di bagian uterus disangga oleh ligamen kuat mengakibatkannya bebas di dalam tubuh atau
berkembang ketika sedang hamil.
Ruangan rahim rahim bentuknya segi tiga dan bagian besarnya ada di atas. Dari bagian atas
rahim (fundus) ada ligamen ke arah lipatan paha  (kanalis inguinalis), menyebabkan
kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim tersusun atas dari tiga lapisan
yang mempunyai kemampuan untuk mengembang sehingga mampu memelihara serta
mempertahankan kondisi hamil selama sembilan bulan.
Rahim juga adalah jalan lahir yang penting dan memiliki kemampuan untuk mendorong janin
keluar saya proses melahirkan.  Segera setelah persalainan otot rahim bisa menutup
pembuluh darah  untuk menghindari terjadinya pendarahan. Setelah proses persalinan terjadi,
rahim dalam rentang masa 42 hari bisa mengecil kembali seperti sebelumnya.

Tuba Fallopi
Tuba fallopi berasal dari ujung ligamentum, berjalan ke arah lateral dan mempunyai sekitar
12 cm. Tuba fallopi bukan merupakan saluran yang lurus, namun memiliki bagian yang lebar
sehingga membedakannya dengan empat bagian.
Pada bagian ujungnya terbuka dan memiliki fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga bisa
menangkap telur (ovum). Saluran telur ini adalah saluran yang merupakan hasil konsepsi
hasil dari proses pembuahan ke area rahim.
Tuba fallopi adalah bagian yang paling sensitif terhadap infeksi dan menjadi penyebab utama
terjadinya kemandulan (infertilitas). Fungsi tuba fallopi sangat penting dalam proses
kehamilan, yakni menjadi saluran spermatozoa dan ovum.
Tuba fallopi mempunyai fungsi dalam menjerat ovum, tempat dimana fertilitas (proses
pembuahan) terjadi, menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum
mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.

Ovarium (Indung Telur)


Letak indung telur berada di antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh
ligamentum infundibulo pelvikum. Indung telur adalah sumber hormonal wanita yang paling
utama, sehingga memiliki peran kewanitaan dalam mengatur proses menstruasi.
Indung telur menghasilkan telur (ovum) tiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Ketika ovum
(telur) dikeluarkan wanita dinamakan “dalam masa subur“. Pada saat wanita memasuki masa
monopause, produksi telur berhenti.

Penyangga Rahim (Parametrium)


Parametrium adalah lipatan peritonium dengan berbagai penebalan yang menjadi
penghubung antara rahim dengan tulang panggul. Lipatan bagian atasnya memiliki
kandungan tuba fallopi dan turut serta menyangga indung telur. Prametrium sangat sensitif
sehingga mengganggu fungsinya.
Hampir semua alat reproduksi wanita berada di rongga panggul. Setiap/masing-masing
wanita memiliki bentuk dan ukuran rongga panggul (pelviks) yang tidak sama satu dengan
yang lainnya. Bentuk dan ukuran ini juga berpengaruh terhadap kemudahan pada saat proses
persalinan. Perubahan ukuran pada panggul ini dipakai dalam mengukur usia kehamilan.
Lapisan Uterus (Rahim)
Dari dalam ke luar dinding uterus di susun oleh 3 lapisan utama yaitu:

Endometrium
Merupakan lapisan selaput lendir yang disusun oleh jaringan epitel, kelenjar dan banyak
pembuluh darah. Epitel penyusunnya adalah epitel selapis silindris, banyak kelenjar yang
memproduksi lendir pada bagian ini. Dua pertiga bagian atas dari uterus dalam dilapisi oleh
epitel silindris dengan selaput lendir, sedangkan bagian sepertiga bawahnya dilapisi oleh
epitel berlapis gepeng yang menyatu dengan epiter vagina.
Endometrium merupakan lapisan yang memegang peran penting selama proses menstruasi
“haid”. Dinding endometrium inilah yang akan luruh bersamaan dengan sel ovum matang
yang tidak dibuahi saat masa menstruasi.

Myometrium
Myometrium merupakan lapisan otot yang disusun oleh kumpulan otot polos. Bagian dalam
lapisan ini kebanyak disusun oleh otot yang berbentuk sirkuler “melingkar”, sedangkan
bagian luarnya berbentuk longitudinal dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan
oblik “lapisan paling kuat dan mengandung banyak pembuluh darah”. Myometrium
merupakan lapisan dinding yang paling tebal dari uterus, fungsinya juga sangat penting pada
masa pertumbuhan dan perkembangan janin.
Perimetrium
Perimetrium merupakan lapisan terluar dari uterus, lapisan ini juga sering disebut dengan
lapisan serosa. Perimetrium merupakan membran berlapis ganda yang akan berlanjut ke
abdomen dan disebut peritoneum.
Uterus sebenarnya terapung didalam rongga pelvis, untuk mendukung posisinya tersebut ada
beberapa jaringan ikat dan ligamentum yang menjadi penyokongnya sehingga dapat
terfikasasi dengan baik berikut ini adalah beberapa ligamen tersebut:
 ligamentum Kardinale Sinistrum Et Dekstrum
Merupakan ligamentum terpenting yang mencegah uterus agar tidak turun.
Ligamentum ini terdiri dari jaringan tebal yang berjalan dari serviks dan puncak
vagina menuju arah samping dinding perlvis.
 Ligamentum Sakro Uterinum Sinistrum Et Dekstrum
Ligamentum ini berfungsi untuk menahan uterus agar tidak terlalu banyak bergerak
baik ke kiri maupun ke kanan.
 Ligamentum Rotundum Sinistrum Et Dekstrum
Ligamentum yang mempertahankan uterus dalam posisinya dari sudut fundus uteri
kiri ke kanan. Pada masa kehamilan seorang wanita biasanya merasa sakit saat berdiri
di daerah pangkal pahan karena tarikan dari ligamentum rotundum yang berkontraksi.
 Ligamentum Latum Sinistrum Et Dekstrum
Sebenarnya ligamentum ini tidak banyak membantu dalam fiksasi uterus ia
merupakan bagian dari peritoneum yang meliputi uterus dan tuba fallopi dan
berbentuk sebagai lipatan.
 Ligamentum Infundibulo Pelvikum
Ligamentum yang memfiksasi tuba fallopi dan ovarium ke dinding pelvis.

Anda mungkin juga menyukai