Anda di halaman 1dari 43

Sistem Reproduksi &

Kelainan Reproduksi
Pada Wanita
Kelompok 9 :
Ratu Nahar Illiyin
Salma Suryaning Hapsari
Tegar Awan Pamungkas
DEFINISI
Sistem Reproduksi Wanita adalah bagian tubuh
yang memungkinkan wanita untuk melakukan
hubungan seksual, bereproduksi, dan mengalami
siklus menstruasi. fungsi utama organ reproduksi
wanita adalah untuk memproduksi sel telur
(ovum) dan menjadi tempat terjadinya
pembuahan (fertilisasi).
01
Anatomi sistem
reproduksi
wanita
Dibedakan menjadi dua bagian yaitu organ
genitalia eksterna dan organ genitalia
interna.
Organ Genitalia Eksterna
(Organ Kelamin Luar)
Berfungsi untuk melindungi organ
reproduksi bagian dalam dari penyebab
infeksi, serta sebagai jalur masuk sperma
ke dalam tempat terjadinya pembuahan.
1. Mons Pubis (mons veneris)
Merupakan area jaringan lemak berbentuk
segitiga terbalik, ditutupi oleh kulit berbulu yang
terletak di atas tulang kemaluan, memanjang dari
garis rambut kemaluan (dasar segitiga) hingga
kelenjar klitoris di bagian inferior. Mons pubis
disebut juga dengan mons veneris , yang berfungsi
untuk memberikan perlindungan pada
persimpangan tulang kemaluan.
2. Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan bibir vagina besar yang terletak di bagian luar berbentuk seperti
pembungkus besar. Labia ini mempunyai lipatan kulit yang memanjang dari mons
pubis ke arah anus. Labia Mayora terdiri atas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
(penghasil minyak). Fungsinya untuk melindungi sistem reproduksi wanita bagian luar
lainnya dari infeksi. Ketika memasuki masa pubertas, area kulit pada labia mayor akan
ditumbuhi rambut (rambut kemaluan).
3. Labia minora (bibir vagina)
Labia minora atau bisa disebut bibir vagina, memiliki ukuran cenderung lebih kecil sekitar
5cm. Labia ini mempunyai lipatan kulit tipis yang terletak tepat di sebelah dalam dari labia
mayora & mengelilingi lubang vagina serta uretra. Labia minora kiri & kanan bertemu di
depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka. Organ
ini berfungsi sebagai pelindung vagina dan uretra (saluran pembawa urine keluar tubuh).
Kulit labia minora sangat mudah teriritasi karena halus dan mudah mengalami
pembengkakan.
4. Klitoris (vulva)
Klitoris atau bisa disebut dengan vulva merupakan bagian dari organ reproduksi wanita yang
letaknya dibagian teratas dari vulva, tepatnya di atas uretra dan lubang vagina. Vulva ini
ditutupi oleh lipatan kulit yang disebut preputium. Jika dilihat dari luar, klitoris tampak sangat
kecil dan mirip seperti mutiara atau kacang polong. Meski berukuran kecil, klitoris terdiri dari
jaringan ereksi dan saraf yang kompleks. Kelenjar klitoris berisi sekitar 8.000 ujung saraf.
Ukuran klitoris yaitu panjang antara 0,2 hingga 3,5 cm dan lebar hingga 1 cm. klitoris tidak
memiliki fungsi dalam reproduksi, tetapi berfungsi untuk urusan seksual.
5. Himen (selaput dara)
Himen atau nama lainnya selaput dara, Himen merupakan membran tipis, seperti kulit, tidak
berambut yang mengelilingi lubang vagina, yang dapat dilihat pada orifisum vagina saat
vagina terbuka, mempunyai variasi ukuran, bentuk dan keberadaan. Dalam artian, bahwa
setiap perempuan mempunyai himen dengan berbagai bentuk ukuran dan tidak setiap
perempuan mempunyai himen. Bentuk selaput dara paling umum adalah sabit, memiliki
fungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam Miss V. Selain itu,
selaput dara bertumbuh seiring dengan berkembangnya organ intim seorang wanita.
6. Kelenjar bartholini
(kelenjar vestibular besar)
Kelenjar Bartholin adalah kelenjar yang terletak di kedua
sisi bibir vagina. Kelenjar ini berukuran kecil dan
berbentuk oval, sehingga tidak mudah terdeteksi oleh
tangan maupun mata. Setiap kelenjar berukuran
sebesar biji kacang hijau. Kelenjar ini berfungsi
mengeluarkan cairan yang membantu melumasi
vagina. Saat cairan yang dikeluarkan tersumbat, maka
cairan menumpuk dan menyebabkan kista bartholin.
7. Uretra
Uretra adalah bagian dari sistem perkemihan berupa saluran tipis
yang berfungsi untuk mengalirkan urine dari kandung kemih
menuju lubang kencing. Uretra terletak di area panggul yang
terdiri dari sel otot polos, jaringan epitel, dan jaringan ikat. Panjang
saluran uretra pada wanita adalah sekitar 3–4 cm.
Organ genitalia interna
(organ kelamin dalam) )
Organ ini berperan sebagai tempat untuk
ovulasi, pembuahan sel telur, transportasi,
implantasi (melekatnya janin), dan tumbuh
kembang janin.
1. Tuba Fallopi (oviduk)
Tuba fallopi adalah dua buah tabung halus yang
menghubungkan ovarium dan rahim, berada pada bagian
bawah atau panggul wanita. Oviduk berfungsi sebagai
tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim
saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur
dengan sperma saat proses pembuahan. Oviduk
mempunyai dua saluran, setiap sisi memanjang dari dekat
bagian atas rahim, kemudian melengkung pada bagian atas
dan sekitar ovarium. Maka dari itu, bentuk dari saluran tuba
ini adalah seperti huruf J yang lebih panjang. Saluran tuba
ini memiliki panjang 10-13 cm dengan diameter 1 cm.
Tuba fallopi terdiri dari 3 bagian anatomi
yaitu :
- Infundibulum ini berperan menangkap telur yang sudah
matang agar bisa menuju tuba falopi.

- Ampula adalah bagian terpanjang dan terluas dari saluran


tuba falopi. Mereka punya dinding yang sangat tipis dan
saluran yang lebar. Bagian ini menjadi tempat bertemunya
sel telur dan sel sperma.

- itsmus merupakan bagian dari uterus yang berhubungan


langsung dengan serviks (leher Rahim). Tujuannya agar
pembuahan pada sistem reproduksi berjalan dengan baik
sampai embrio tertanam ke dalam rahim.
2. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari
sistem reproduksi wanita yang terletak di antara kandung
kemih dan rektum. Ukuran panjang uterus 7–7,5 cm dan lebar 5
cm dengan ketebalan sekitar 2,5 cm. Sebagian besar uterus
terdiri dari otot-otot sebagai komponen penyusunnya yang
dapat relaksasi dan kontraksi sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin. Fungsi uterus yaitu tempat tumbuh &
berkembangnya janin, penahan ovum yang sudah dibuahi,
saluran gamet atau spermatozoa, pendorong janin keluar &
plasenta.
Uterus terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Fundus Uteri
Fundus uteri berbentuk seperti kubah pada bagian atas uterus. Pada
bagian ini tuba fallopi akan masuk ke uterus selama masa
kehamilan. selain itu, ukuran dari fundus uteri dapat membantu
memperkirakan usia kehamilan wanita.
b. Korpus Uteri
Korpus uteri bisa disebut juga badan uterus yang paling besar &
utama. Bentuk bagian ini menyempit di bagian bawah dan berlanjut
sebagai serviks.
c. Serviks Uteri
Bagian ini biasanya hanya disebut serviks saja atau leher rahim.
Serviks sebagai penghubung antara vagina & rahim. Bagian ini juga
terdiri dari dua bagian yaitu pars vaginalis dan supravaginalis.
d. Endometrium
Endometrium ialah lapisan selaput lendir yang tersusun dari
jaringan epitel, kelenjar, dan juga banyak sekali pembuluh
darah. Maka dari itu, bagian ini adalah bagian penting
dalam proses menstruasi.
e. Myometrium
Myometrium merupakan lapisan otot yang terdiri dari
kumpulan otot polos berbentuk sirkuler melingkar pada
bagian dalam lapisannya, sementara pada bagian luar
berbentuk longitudinal. Bagian ini memiliki lapisan dinding
paling tebal.
f. Perimetrium
Biasa disebut juga dengan lapisan serosa merupakan
lapisan terluar dari uterus.
3. Vagina
Vagina adalah saluran otot yang dilapisi saraf dan selaput lendir. Ini menghubungkan rahim
dan leher rahim ke bagian luar tubuh, memungkinkan terjadinya menstruasi, hubungan
seksual, dan persalinan. Letak organ ini di antara bagian bawah rahim dan tubuh bagian luar
wanita. Organ ini memiliki struktur elastis yang meregang untuk memungkinkan penetrasi
seksual dan persalinan. Vagina juga bertindak sebagai tabung untuk darah menstruasi yang
meninggalkan rahim selama siklus menstruasi. Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan
dibelakang 9,5 cm. Pada puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim
disebut Porsio. Fungsi utama vagina adalah sebagai jalur keluarnya darah saat wanita sedang
menstruasi, jalan masuknya sperma ke rahim untuk proses pembuahan, dan jalan lahirnya bayi
saat persalinan.
4. Ovarium
Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval atau seperti biji kenari yang terletak di kedua sisi
rahim, berdiameter 2 cm dengan panjang 3,5 cm dan tebal 1 cm. Ovarium memproduksi dan
menyimpan sel telur atau ovum, serta membuat hormon yang mengontrol siklus menstruasi
dan kehamilan wanita. Selama ovulasi, salah satu ovarium melepaskan sel telur. Jika sperma
membuahi sel telur ini, seorang wanita bisa hamil. Organ reproduksi utama wanita ini terus
melepaskan sel telur setiap siklus menstruasi sampai wanita mencapai menopause. Wanita
memiliki 2 ovarium yaitu pada bagian kanan dan kiri rahim. Di dalam organ inilah sel sel telur
wanita disimpan.
Bagian bagian ovarium :

- Bagian permukaan : bagian permukaan terletak di


bagian paling luar dari ovarium yang terdiri dari
epitel kuboid selapis atau epitel germinal.
- Korteks : Korteks merupakan bagian kulit ovarium
yang terletak sesudah bagian permukaan atau di
bawah epitel germinal. Korteks tersusun dari
jaringan ikat longgar yang disebut stroma dan juga
merupakan tempat yang ditemukan sel folikel
dengan berbagai ukuran dan kematangan yang bisa
dilihat melalui USG.
- Medulla : di bawah cortex, merupakan
bagian tengah dari ovarium yang terdiri
dari jaringan ikat dan banyak pembuluh
darah (vaskular) adalah medulla atau
disebut juga hillus.

• Fungsi ovarium untuk menghasilkan


sel telur dan hormon hormon kelamin
wanita seperti estrogen & progesteron.
1. Oogenesis
Oogenesis adalah suatu proses pembentukan juga pematangan sel telur (ovum) pada wanita
yang terjadi pada ovarium (indung telur). Sel telur induk (oogonium) terus berkembang dengan
metode membelah diri (mitosis) hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.
Oosit adalah sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di
lapisan luar ovarium. Sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara hingga
memasuki usia pubertas pada masa remaja. Setelah masa puber inilah oogonium atau sel
induk telur akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi. Dari 2 juta oosit primer yang ada
hanya sekitar 400 saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang. Folikel matang
adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel
telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi.
Calon sel telur terbagi menjadi beberapa jenis
sesuai tahapannya, yaitu :
- Oogonium (sel telur induk) : organ seks tertentu yang
mengandung satu atau beberapa telur (oosphere).
- Folikel primordial : tahap paling awal, yaitu folikel yang ada
di dalam ovarium bayi baru lahir.
- Oosit primer : sel yang fungsi utamanya membelah diri
melalui proses meiosis.
- Oosit sekunder : sel yang dibentuk oleh meiosis 1 pada
oogenesis.
- Sel telur matang
Fase proses pembentukan sel telur :

• Fase pembelahan & penggandaan


Proses oogenesis yang pertama adalah mitosis. Ini
merupakan proses pembelahan sel yang
menghasilkan dua gamet (sel anak) identik dalam
organ reproduksi wanita. Sedangkan yang kedua
adalah meiosis. Ini merupakan pembelahan sel
yang menghasilkan empat gamet, masing-
masingnya mempunyai jumlah kromosom
setengah dari sel induknya.
Fase proses pembentukan sel telur :
• Fase perkembangan
Proses oogenesis dalam organ reproduksi wanita selanjutnya yaitu fase perkembangan. Ini
merupakan pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis saat mengalami
perkembangan bagian sel (sitoplasma) yang tidak seimbang.
Fase proses pembentukan sel telur :

• Fase pematangan
Gametogenesis adalah proses di mana sel kelamin
jantan dan betina atau gamet, yaitu sperma dan
telur, masing-masing diciptakan di gonad jantan
dan betina (testis dan ovarium). Inti gamet berbeda
dari inti semua sel lainnya (= sel somatik) karena
mengandung setengah jumlah kromosom yang
terlihat pada inti sel somatik.
3. Fertilisasi (pembuahan)
Fertilisasi adalah proses gabungan antara sel telur
(ovum) yang diproduksi oleh ovarium wanita dan
sel sperma yang diproduksi oleh testis pria.
Fertilisasi terjadi saat sel sperma berhasil mencapai
dan masuk ke dalam sel telur, membentuk zigot,
yaitu sel yang mengandung materi genetik dari
kedua orang tua.
Fertilisasi atau pembuahan merupakan proses
berfungsinya pronuklesus jantan pada sperma
dengan pronukleus betina pada ovum atau sel telur.
Proses tersebut berbentuk zigot yang berlangsung
di dalam tuba falopii (saluran sel).
Penurunan konsentrasi estrogen dan progesteron di dalam darah memengaruhi hipotalamus
untuk merangsang hipofisis dalam mengeluarkan hormon FSH. Dengan demikian, siklus
dimulai kembali. Jika pada siklus terjadi pembuahan, telur yang dibuahi menempel pada
penebalan uterus dan terjadilah kehamilan. Fertilisasi terjadi pada oosit sekunder yang
mengandung ovum yang dibuahi oleh sperma dan terjadi di tuba falopii.

• Proses Fertilisasi pada Manusia


Proses fertilisasi melibatkan ovulasi (pelepasan sel telur), perpindahan sperma, hingga
terjadinya implantasi.
1. Ovulasi : wanita berovulasi selama siklus menstruasi mereka. Ovulasi adalah saat ovarium
melepaskan sel telur untuk pembuahan. Struktur seperti jari kecil yang disebut fimbriae
membantu memandu sel telur melalui saluran tuba menuju rahim.
2. Perpindahan sperma selama ejakulasi : jutaan sel sperma dilepaskan dengan tujuan
mencari sel telur untuk dibuahi.

3. Fertilisasi dan perkembangan embrio : fertilisasi terjadi ketika sperma berhasil dalam
upayanya untuk mencapai dan membuahi sel telur. Kemudian, sel telur yang telah
dibuahi terus bergerak ke tuba falopi. Embrio sel tunggal disebut zigot. Selama tujuh
hari berikutnya, embrio akan membelah menjadi dua sel, lalu empat sel, dan lebih
banyak sel lagi dalam proses yang disebut mitosis. Sekitar seminggu setelah sperma
membuahi sel telur, embrio telah berpindah ke rahim. Pada akhir masa transisi ini,
embrio menjadi kumpulan sel yang sangat terorganisir yang bernama blastokista.
4. Implantasi : blastokista kemudian menempel pada lapisan rahim (endometrium).
Proses keterikatan ini namanya implantasi.

Proses pembuahan ini memiliki beberapa fungsi bagi manusia yaitu :


● Mengaktivasi sel telur dari wanita yang telah dibuahi agar dapat memulai proses
pembuahan
● Menurunkan materi genetik dari laki-laki ke wanita pada janin
● Memulihkan kembali jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid
● Menentukan jenis kelamin janin saat proses pembuahan terjadi
2. Kehamilan (gestasi)
Kehamilan adalah proses selama sembilan bulan atau lebih dimana seseorang
perempuan membawa embrio dan janin yang sedang berkembang di dalam rahimnya.
Zigot membelah secara mitosis beberapa kali sehingga berbentuk seperti buah arbei
sambil bergerak ke arah rahim. Keadaan ini disebut morula. Kira-kira 4 hari setelah
fertiliasi, saat itu juga cairan yang terdapat di dalam uterus mulai menembus ruang-ruang
antarsel morula sehingga berbentuk rongga. Tahap ini disebut blastula. Perkembangan
selanjutnya, sel-sel bagian dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan
sel-sel bagian luarnya membentuk trofoblas. Beberapa saat setelah fertilisasi, juga terjadi
pembentukan plasenta. Plasenta menghasilkan HCG (Hormone Chorionic Gonadotrofin)
yang juga menjadi indikator kehamilan seseorang.
Embrio yang terbenam dalam uterus akan
menyebabkan kelenjar-kelenjar yang ada di
dalam dinding uterus memproduksi estrogen.
Estrogen uterus ini fungsinya sama dengan
estrogen folikel, yaitu untuk merintangi hipofisis.
LH menyebabkan korpus luteum terus menerus
membentuk progesteron yang memelihara
tebalnya dinding uterus. Selama progesteron
masih dibentuk, menstruasi tidak terjadi.
Implantasi tetap terpelihara dan tidak ada sel
telur yang berkembang dalam ovarium.
Tahap perkembangan janin :
● Perkembangan Janin di Trimester Pertama
Trimester pertama adalah salah satu tahap
penting dalam kehamilan. Di tahap ini, janin
mengalami banyak pertumbuhan. Mulai dari
persiapan, fertilisasi, implantasi, hingga
pembentukan fisik.
Tahap perkembangan janin :
● Perkembangan Janin Trimester Kedua

Memasuki trimester kedua kehamilan, janin semakin


kuat dan terus mengalami pertumbuhan serta
perkembangan. Beratnya mencapai 41 gram dengan
panjang 9 cm. Kabar baiknya di tahap ini risiko
keguguran ikut menurun. Si Kecil mengalami
peningkatan kemampuan pendengaran dan
pergerakan maupun ekspresi wajah. Tengkorak dan
tulang di seluruh tubuhnya semakin mengeras.
Tahap perkembangan janin :
● Perkembangan Janin Trimester Ketiga

Di sini, bobot tubuh bayi sudah mencapai 1 kg. Otot


dan paru-parunya juga sudah semakin berkembang,
termasuk bentuk kepala serta perkembangan sel saraf
di dalamnya. Kulitnya semakin halus karena lemak
tubuhnya terus bertambah. Di trimester ini, berat
keseluruhan bayi bisa mencapai 3 kg dengan Panjang
48cm. Ia juga sudah bisa berkedip dengan sempurna.
3. Tahap Persalinan
Pada tahap kelahiran, amnion pecah dan cairan isinya
keluar. Kontraksi otot terus semakin cepat dan semakin
sering. Hal ini disebabkan oleh aktivitas hormon
oksitosin. Adanya hormon relaksin, estrogen, dan
prostaglandin juga membantu menyiapkan segala
sesuatu untuk berlangsungnya kelahiran. Bayi yang
masih berhubungan dengan dengan plasenta, didorong
keluar melalui vagina. Kontraksi uterus masih berlanjut
sampai plasenta terperas keluar. Selain itu, oksitosin
menyebabkan dilepaskannya hormon prolaktin.
Ada 3 tahap dalam persalinan :
• Kala 1 adalah dimulai sejak adanya his persalinan yang
menyebabkan pembukaan sampai serviks membuka
lengkap (10 cm).
Tahap dalam persalinan :
• Kala 2 adalah mulai pembukaan lengkap sampai bayi
dilahirkan.
Tahap dalam persalinan :
• Kala 3 adalah dimulai setelah bayi lahir, berakhir dengan
lahirnya plasenta & selaput janin.
4. Kelainan Reproduksi Wanita
• Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi
wanita yang sering menyebabkan masalah kesuburan. Penyakit ini sering ditemukan pada
wanita dengan usia subur. yang disebabkan oleh gangguan pada ovarium atau kelenjar
adrenal, sehingga hormon androgen (hormon seks laki-laki) di dalam tubuh wanita
berjumlah lebih banyak dari kadar normal. Tingginya kadar hormon ini akan mengganggu
perkembangan ovarium dan pelepasan sel telur selama ovulasi.
• Infeksi menular seksual (IMS)
Wanita yang berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita IMS akan tertular
penyakit tersebut. Ketika diderita oleh perempuan hamil, maka IMS bisa menyebabkan
dampak serius bagi janin.
Kelainan Reproduksi Wanita
• Miom
Penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya adalah fibroid rahim atau miom. Miom
merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding otot rahim yang menyerang perempuan
pada usia subur.
• Kanker pada sistem reproduksi wanita
Kanker yang menyerang organ reproduksi wanita disebut juga kanker ginekologis. Beberapa
jenis kanker yang termasuk dalam kelompok kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker
serviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva.
• Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika lapisan jaringan di rahim tumbuh di organ atau bagian tubuh lain,
misalnya di ovarium, saluran cerna, atau kandung kemih. Penyakit ini banyak menyerang
wanita di usia 30–40 tahunan.
Kelainan Reproduksi Wanita
• Radang panggul
Penyakit ini biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari vagina ke panggul yang lalu
menimbulkan peradangan di daerah tersebut. Penyakit radang panggul ini juga bisa
disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonore.
• Rahim turun (prolaps uteri)
Rahim turun adalah kondisi di mana posisi rahim turun hingga ke vagina atau keluar dari
bagian tersebut. Rahim turun lebih banyak terjadi pada wanita yang sudah menopause, usia
tua, pernah melahirkan secara normal lebih dari dua kali, dan wanita yang memiliki kelemahan
otot panggul.
• Gangguan Menstruasi
Gangguan yang berkaitan dengan siklus menstruasi hampir selalu disebabkan oleh
ketidakseimbangan hormon. Selain itu kondisi ini juga berkaitan dengan pembekuan, kanker,
kista ovarium, fibroid rahim, genetika, dan penyakit menular seksual.
Terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai