Anda di halaman 1dari 11

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang


dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda
antara jantan dan betina.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi

1. Organ Reproduksi Wanita


1.1. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Luar 
1.1.1. Mons Veneris
Mons Veneris adalah bagian yang agak menonjol dan menutupi tulang kemaluan
(simfisis pubis). Bagian yang tersusun dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Mons
Veneris dikenal dengan gunung venus, ketika dewasa bagian mons veneris akan tertutup
oleh rambut-rambut kemaluan dan membentuk suatu pola seperti segitiga terbalik.
1.1.2. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Bagian yang mirip bibir. Labia mayora adalah bagian lanjutan dari mons veneris dengan
bentuk lonjok, menuju kebawah dan bersatu dengan membentuk perineum. Bagian luar
Labia Mayor tersusun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, dan disaat dewasa tertutup
oleh rambut kelamuan yang merupakan rambut dari mons veneris. Sedangkan pada
selaput lemak, tidak berambut, tetapi terdapat banyak ujung-ujung saraf sehingga sensitif
saat berhubungan seks.
1.1.3. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan) 
Labia Minora adalah organ berbentuk lipatan terletak di dalam Labia Mayora. Labia
Minora tidak berambut, tersusun dari jaringan lemak, dan terdapat banyak pembuluh
darah sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir kecil kemaluan
mengelilingi Orifisum Vagina (lubang kemaluan). Labia Minora analog dengan kulit
skrotum pada alat reproduksi pria.
1.1.4. Klitoris 
Klitoris adalah organ yang bersifat erektil yang sangat sentitif akan rangsangan saat
berhubungan seks. Klitoris terdiri dengan jumlah pembuluh darah yang banyak dan
terletak di ujung saraf padanya, oleh karena itu organ yang sifatnya sensitif dan erektifl.
Klitoris analog dengan penis (alat reproduksi pria).
1.1.5. Vestibulum 
Vestibulum adalah rongga kemaluan yang dibatasi oleh labia minora di bagian sisi kiri
dan kanan, dibatasi dengan klitoris di bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia
minora di bagian belakang bawahnya. Vestibulum merupakan tempat bermuaranya uretra
(saluran kencing), dan bermuaranya vagina (liang senggama).
Setiap dua lubang saluran kelenjar Bartholini dan skene (kelenjar ini mengeluarkan cairan
yang mirip lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan dalam masuknya
penis).
1.1.6. Himen (Selaput Dara) 
Himen adalah selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen dapat dengan
mudah robek sehingga merupakan salah satu penilaian keperawanan. Normalnya Himen
mempunyai satu lubang yang agak besar berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan
tempat dalam keluarnya cairan atau darah disaat menstruasi. Disaat pertama kali
berhubungan seks himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hanya
tertinggal sisa-sisa himen yang biasa disebut dengan caruncula hymenalis (caruncula
mirtiformis). 
1.2. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Wanita Dalam
1.2.1. Vagina 
Vagina adalah muskula membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan
bagian luar. Panjang vagina sekitar 8-10 cm, yang terletak antara kandung kemih dan
rektum dengan dinding yang berlipat-lipat. Bagian-bagian vagina adalah lapisan
terluarnya terdapat selaput lendir, lapisan tengah tersusun dari otot-otot, dan lapisan
dalam merupakan jaringan ikat yang berserat. Fungsi vagina adalah sebagai berikut.
 sebagai jalan lahir.
 sebagai tempat dalam berhubungan seksual.
 sebagai saluran mengalirkan darah dan lendir disaat menstuasi.
Otot vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (otot anus),
sehingga otot tersebut dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak memiliki kelenjar
yang bisa menghasilkan cairan, akan tetapi asal cairan tersebut terdapat di rahim. 
1.2.2. Uterus (Rahim) 
Uterus adalah organ berongga berbentuk mirip buah pir dengan berat sekitar 30 gram,
dan disusun dari lapisan-lapisan otot. Ruang pada rahim (uterus) berbentuk segitiga yang
pada bagian atasnya lebih lebar. Fungsi Uterus (Rahim) adalah sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya janin. Otot uterus (rahim) bersifat elastis sehingga dapat
menyesuaikan dan dapat menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan. 
Di bagian uterus terdapat Endometrium (dinding rahim) yang terdiri atas sel-sel epitel
dan sebagai pembatas uterus. Lapisan endometrium dapat menebal disaat ovulasi dan
meluruh disaat menstruasi. Uterus (rahim) dapat mempertahankan posisinya karena
disangga oleh ligamentum jaringan ikat. Bagian-bagian uterus (rahim) adalah sebagai
berikut.
 Korpus Uteri, adalah bagian yang berbentuk segitiga di bagian atas
 Serviks Uteri, ialah bagian yang berbentuk seperti silinder
 Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Disaat persalinan, rahim merupakan jalan lahir karena ototnya mampu mendorong janin
untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupis pembuluh darah dalam mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim kembali ke
dalam bentuk semula dalam jangka waktu sekitar 6 minggu.
1.2.3. Tuba Fallopi (Oviduk) 
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubunkan uterus (rahim) dengan indung
telur (ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) biasa disebut dengan saluran telur karena
berbentuk mirip saluran. Tubah fallopi (oviduk) berjumlah dua buah dengan ukuran
panjang sekitar 8-20 cm.
Fungsi Tuba Fallopi (Oviduk) adalah sebagai berikut.
 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum 
 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum dapat masuk ke bagian dalam
uterus (rahim)
 Sebagai penangkap ovum 
 Dapat menjadi tempat fertilisasi (pembuahan)
Bagian-Bagian Tuba Fallopi (Oviduk) - Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri dari 4 bagian
antara lain sebagai berikut.
 Infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal
dan memiliki fimbriae. Fungsi fimbriae adalah untuk menangkap ovum. 
 Pars ampularis, ialah bagian yang sedikit lebar sebagai tempat bertemunya ovum
dengan sperma (fertilisasi/pembuahan). 
 Pars ismika, adalah bagian tengah tuba yang sempit
 Pars interstitialis, ialah bagian tuba yang terletak di dekat uterus. 
1.2.4. Ovarium (Indung Telur) 
Ovarium (indung telur) adalah kelenjar reproduksi wanita yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum (sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Bentuk ovarium adalah
oval yang berukuran panjang sekitar 2,5-4 cm. Terdapat sepasang Ovarium terletak di
kanan dan kirim dan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Pada umumnya, setiap
Ovarium pada wanita telah pubertas yang memiliki 300.000-an, dan sebagian besar dari
sel telur mengalami kegagalan pematangan, rusak atau mati, sehingga benih sehat yang
ada sekitar 300-400-an benih tellur dan 1 ovum yang dikeluarkan setiap 28 hari oleh
ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses menstruasi, sehingga saat benih
telur habis, terjadilah monopause. Ovarium akan menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.
http://www.artikelsiana.com/2015/08/bagian-organ-alat-reproduksi-wanita-fungsi-fungsi.html#

1.3. Proses Pembentukan Ovum (Oogenesis)


Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet
jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di
ovarium.
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Ovarium mengandung banyak sel induk telur
(oogonium)yang bersifat diploid (2n). Oogonium tersebut akan membelah secara mitosis
menjadi oosit primer. Oosit primer akan membelah secara meiosis menjadi satu oosit
sekunder  dan satu  badan polar primer. Kemudian, oosit sekunder membelah secara meiosis
menjadi satu  ootid  dan satu  badan polar sekunder. Ootid akan mengalami pematangan
menjadi sel telur (ovum), sedangkan badan polar sekunder akan luruh (degenerasi). Sel telur
yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium. Pelepasan sel telur oleh ovarium
disebut ovulasi. 
Di dalam ovarium terdapat banyak folikel yang merupakan pelindung dan pemberi nutrisi bagi
sel telur yang sedang dibentuk. Pada proses ovulasi, folikel akan mengeluarkan sel telur. Folikel
yang telah mengeluarkan sel telurnya disebut  corpus luteum. Corpus
luteum menyekresikan hormon estrogen dan progesteron.
1.4. Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-
ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang
menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH
(lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga
terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang  korpus luteum untuk
menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel
untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang
produksi susu.
http://biologi-sma-rahul.blogspot.co.id/2012/04/proses-pembentukan-ovum-oogenesis.html

2. Organ Reproduksi Pria


2.1. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Pris Luar 
2.1.1. Penis (zakar) 
Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria. Penis berfungsi untuk memasukkan
sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis
merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit
tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang
membuat pembuluh darah pada penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis
(preputium) yang melapisi glan penis akan dipotong. 
Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra
(saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut,
untuk mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing
sambil ejakulasi. Penis terdiri atas beberapa bagian yaitu :
 Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit
 Batang (corpus) Penis
 Pangkal Penis
2.1.2. Skrotum (Kantung Pelir) 
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan
kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos).
Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.
2.2. Bagian Organ Alat Reproduksi (Genetalia) Pris Dalam
2.2.1. Testis
Testis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk oval yang terletak di dalam skrotum.
Testis berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak di dalam skrotum yang
merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), berfungsu untuk menjaga suhu testis
agar spermatogenesis dapat tetap berlangsung. Jika Suhu rendah (dingin) maka skrotum
akan berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan jika suhu tinggi, maka skrotum
akan mengendur, menjauh dari tubuh.
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubulus seminiferus. Kemudian terdapat
pintalan-pintalan tubulus seminiferus yang terdapat di dalam ruang testis yang disebut
lobulus testis, satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
2.2.2. Epididimis
Epididimis adalah organ kelamin dalam pria berbentuk saluran berkelok – kelok yang
terletak di dalam skrotum, diluar testis. Epididimis berbentuk seperti huruf C. Epididimis
berfungsi dalam pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum
memasuki epididimis, sperma tidak memiliki kemampuan untuk bergerak dan belum
subur, namun setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subur dan mampu
bergerak walaupun belum sempurna. Setelah dari epididimis sperma akan masuk ke vas
(duktus) deferens, lalu disalurkan menuju vesikula seminalis.
2.2.3. Vas Deferens 
Vas Deferens adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungi dalam menyalurkan
sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses
pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan
bergerak secara peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi,
akan bergerak cepat dan kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur.
2.2.4. Kelenjar Kelamin 
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikan dalam
menghasilkan cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma tetap
hidup dengan menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut
dikenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1
ml air mani, terdapat sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani
mempunyai pH 7,2 yang bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-
kekuningan serta agak kental.
Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut.
 Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran
berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula
Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalis adalah untuk
mensekresikan cairan yang bersifat basa (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai
nutrisi bagi sperma)), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis
terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas
deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
 Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar
prostatadalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat
basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar
30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan
vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan
disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan
antikoagulan. 
 Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar yang berjumlah dari
sepasang. Fungsi kelenjar bulbouretra (cowpery) adalah untuk menghasilkan cairan
lendir yang sifatnyabasa dalam saluran ejakulasi. Kelenjar yang terletak dibawah
kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan dari kelenjar Bulbouretra keluar sebelum
ejakulasi, dan dalam agama islam disebut dengan mazi yang merupakan najis dan cara
mensucikannya sama dengan mencul kencing. 
2.2.5. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang
menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.
2.2.6. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat
keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.
http://www.softilmu.com/2015/05/Alat-Organ-Reproduksi-Pria-dan-Fungsi-Adalah.html
http://www.artikelsiana.com/2015/08/bagian-organ-alat-reproduksi-pria-fungsi-fungsi.html
http://wanenoor.blogspot.co.id/2012/05/gametogenesis-proses-spermatogenesis.html

2.3. Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)


Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet
jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di
ovarium.
Sprematogenesis atau pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus
seminiferus. Dua sampai tiga lapis dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium
germinal, sel-selnya berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor sperma.
Spermatogonia terus-menerus memperbanyak diri dengan membelah secara mitosis.
Spermatogonium (tunggal) mengandung kromosom diploid (2n) atau mengandung 23 pasang
kromosom. Setelah berulangkali membelah akhirnya berubah menjadi spermatosit primer yang
masih diploid.
Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2
buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom. Spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.
Spermatid merupakan calon sperma, belum mempunyai ekor dan mengandung kromosom
haploid. Ketika pertama kali terbentuk; spermatid memiliki bentuk seperti sel epithelium. Namun
setelah beberapa minggu mulai memanjang dan berubah bentuk menjadi sperma yang memiliki
kepala dan ekor. Perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. untuk mendapat
sperma
Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang secara perlahan-lahan didorong ke
arah tengah tubula seminiferus dan terus ke epididimis tempat sperma mendapatkan motilitasnya
(kemampuan bergerak).
Di antara sel-sel yang sedang mengalami spermatogenesis dalam tubulus seminiferus terdapat
sel-sel sertoli yang berfungsi sebagai penyedia nutrien dan mengatur proses spermatogenesis.
2.4. Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Spermatogenesis
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
 Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating Hormon  /
FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon / LH).
 LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
 FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan
memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.   
 Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
http://obat-penyubursperma.blogspot.co.id/2015/11/sistem-reproduksi-sperma.html
http://wanenoor.blogspot.co.id/2012/05/gametogenesis-proses-spermatogenesis.html

3. Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara
usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar,
sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi
tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari
hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat
terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu
termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10 mL hingga 80 mL
per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35 mL per harinya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi

Siklus menstruasi: adalah periode waktu yang dialami tiap bulan oleh wanita yang mulai beranjak
dewasa. Siklus menstruasi yang normal umumnya bisa diperhitungkan dari hari pertama bulan ini
untuk mengetahui periode waktu bulan depan, umumya periode yang normal ini sekitar 28-30 hari.
 Siklus Menstruasi, rata-rata terjadi sekitar 28-30 hari, +/- 3 hari.
 Waktu Menstruasi, dimana pendarahan pada vagina, biasanya berlangsung 2-7 hari.
 Darah Haid, umumnya darah yang hilang akibat menstruasi 10-80ml. Bila darah haid keluar
berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan.
 Karakteristik Darah Haid, kental, hangat dan warnanya merah cenderung hitam atau kuning
serta keluar dengan tekanan dan agak panas.
 Gejala Menstruasi, umumnya tumbuh jerawat, nyeri perut, nyeri payudara, insomnia, sakit
kepala dan suasana hati yang sangat sensitif atau perubahan emosi.
Karakteristik Darah Haid
MINGGU 1: PMS (MASA HAID)
Fase di mana terjadi penolakan terhadap sel sel telur sehingga tidak terjadi proses pembuahan.
Tingkat konsepsi: Nihil (tidak ada).
MINGGU 2: MASA KEPUTIHAN
Pertanda bahwa tubuh telah memberikan sinyal bahwa ovulasi baru telah masuk masanya, rahim itu
pun telah sesuai untuk sperma masuk.
Tingkat konsepsi: berovulasi cepat.
MINGGU 3: MASA SUBUR
Masa ini adalah masa yang tepat untuk melakukan hubungan intim.
Tingkat konsepsi: sangat tinggi.
MINGGU 4: MASA TENANG (FASE LUTEAL)
Masa dimana ovarium berhenti memproduksi telur,lendir serviks menjadi lebih kering dan membentuk
membran mencegah penetrasi sperma.
Tingkat konsepsi: Rendah, peluang terjadi kehamilan sangat kecil.
http://klinikutamagracia.com/kategori/siklus-menstruasi/

Siklus Menstruasi atau Fase Menstruasi  


Siklus atau fase mentsruasi antara lain sebagai berikut.
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan
produksi hormone esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dan endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi
berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovuIasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. Apa yang
kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dan folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan
folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan
pembentukan kembaii (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan
serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini benfungsi untuk menetralkan suasana
asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan
kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan
dan luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dan folikel, peristiwa
ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang sikius menstruasi
berbeda beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya, Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder
akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih
mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung
kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
http://www.artikelsiana.com/2014/09/Tahap-Menstruasi-Siklus-Menstruasi.html

4. Fertilisasi dan Kehamilan


Fertilisasi, kehamilan dan kelahiran merupakan rangkaian proses sehingga terbentuk kehidupan baru
seorang manusia.
4.1. Fertilisasi
Kehamilan terjadi didahului fertilisasi atau konsepsi yaitu penyatuan sebuah sel telur dengan
sebuah sperma yang berarti pula terjadi penyatuan materi genetik dari ovum seorang wanita
dengan materi genetik dari sperma seorang pria.
Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan
oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta
sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh
asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan
kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Sebagian dari sperma
ini terseleksi kembali oleh sel darah putih di dalam uterus hingga akhirnya hanya tinggal
beberapa ribu bahkan hanya beberapa ratus yang berhasil mencapai tuba falopii untuk bertemu
dengan ovum.
Sperma harus menembus korona radiata dan zona pelusida yang membungkus oosit sekunder.
Baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan zat tertentu yang saling
mendukung sehingga sperma dapat menembus pembungkus oosit sekunder.
Pada sperma, bagian akrosom sperma mengeluarkan:
1. hialuroidase, suatu enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
2. akrosin, suatu enzim protease yang dapat menghancurkan senyawa glukoprotein pada zona
pelusida.
3. antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit
sekunder.
Sedangkan oosit sekunder mengeluarkan fertilizin, yang tersusun dari senyawa glikoprotein.
Fertilizin berfungsi:
1. mengaktifkan sperma agar bergerak cepat.
2. menarik sperma secara kemotaksis positif.
3. mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Bila sebuah sperma telah menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian kortek oosit
akan mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus
oleh sperma lain. Adanya penetrasi sperma juga akan merangsang penyelesaian meiosis 2
sehingga dihasilkan sebuah ovum yang fungsional dan tiga buah polosit degeneratif.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti nukleus pada kepala sperma akan
membesar dan ekor sperma akan mengalami degenerasi, kemudian terjadi penyatuan inti sperma
yang mengandung kromosom haploid dan ovum yang haploid sehingga terbentuk zigot yang
mengandung kromosom diploid atau 46 buah kromosom.
Kurang lebih 24 jam setelah fertilisasi, zigot mengalami proses pembelahan (cleavage) menjadi
morula dan selanjutnya menjadi blastula. Mula-mula zigot membelah menjadi beberapa buah sel
dengan ukuran sama berbentuk bulat menyerupai buah arbei yang disebut morula. Morula terus
membelah hingga membentuk rongga yang disebut blastocoel, pada fase ini embrio disebut
blastula. Blastula akan menempel dan terimplantasi pada endometrium. Sel-sel bagian dalam
blastula akan berkembang menjadi embrio yang terdiri atas tiga lapis jaringan yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Ketiga lapis jaringan tersebut akan mengalami organogenesis atau
berkembang menjadi berbagai macam organ. 
4.2. Kehamilan atau Gestasi.
Embrio berupa blastula bergerak dari oviduct menuju uterus akhirnya tertanam (mengalami
implantasi/nidasi) dalam dinding endometrium. Setelah implantasi embrio terjadilah kehamilan.
Sel-sel bagian luar blastula disebut trofoblas mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi
untuk melisiskan sel-sel endometrium, kemudian membentuk tonjolan-tonjolan sebagai alat kait
untuk menempel pada endometrium. Sel-sel di bawah trofoblas dengan cepat membelah
(berproliferasi) membentuk plasenta dan selaput/kantung kehamilan.
Macam-macam membran kehamilan / Pembentukan Membran Embrio:
1. sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali
dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam blastosit). Sakus vitelinus
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama
embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
2. korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili
korion atau jonjot-jonjot di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah embrio
yang berhubungan dengan darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus.
Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ
pemberi nutrisi embrio.
3. amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam suatu ruangan yang
berisi cairan amnion (air ketuban). Cairan amnion dihasilkan dari membran amnion, cairan ini
berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, menjaga suhu lingkungan
embrio dan menjaga dari pengaruh goncangan.
4. alantois merupakan membran pembentuk tali pusat. Didalam alantois terdapat 2 macam
pembuluh darah: arteri pusar dan vena pusar. arteri pusar mengalirkan darah dari jantung fetus
menuju plasenta mengandung sisa metabolisme dan karbondioksida. Vena pusar mengalirkan
darah dari plasenta menuju jantung fetus mengandung nutrisi dan oksigen.
Sel-sel bagian dalam blastula disebut embrioblas atau bakal embrio. Mula-mula terdapat 2
lapisan embrioblas yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam), lapisan luar
akan melekuk membentuk lapisan tengah atau mesoderm. Pada fase 3 lapisan ini embrio
disebut gastrula. Selanjutnya ketiga lapisan ini akan berkembang membentuk berbagai macam
organ (organogenesis) pada minggu ke empat sampai ke delapan; lapisan ektoderm
membentuk kulit dan rambut, saraf, hidung, mata dsb. Mesoderm berkembang menjadi
tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpha dan kelenjar kelamin. Sedangkan
endoderm akan membentuk organ-organ pernafasan dan pencernaan. Selanjutnya mulai
minggu ke sembilan hingga menjelang kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan
pertumbuhan tubuh terjadi sangat pesat, pada masa ini disebut fetus atau janin
Masa kehamilan adalah masa sejak terjadinya fertilisasi/konsepsi dan embrio terimplantasi
dalam endometrium hingga terjadi kelahiran. Rata-rata berlangsung selama 266 hari (38
minggu) dari konsepsi atau 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Kehamilan
manusia dibagi menjadi 3 trisemester, masing-masing 3 bulan lamanya;
1. Trisemester pertama
Terjadi perubahan zigot menjadi embrio (morula, blastula, gastrula). Selanjutnya gastrula
mengalami deferensiasi dan organogenesis sehingga akhir trisemester pertama telah
terbentuk fetus (janin) dengan panjang kurang lebih 5 cm. Embrio memberikan sinyal
kehadirannya berupa hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang bertindak
seperti LH pituitari untuk mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus
luteum. Tingginya kadar HCG dalam darah ibu menyebabkan sebagian diekskresikan
bersama urine dan dapat dideteksi melalui uji kehamilan. Sedangkan kadar progesteron
yang tinggi menyebabkan perubahan sistem reproduksi wanita yang hamil seperti: sekresi
mukosa dalam servix yang membentuk sumbatan pelindung, pertumbuhan plasenta,
pembesaran uterus, penghentian ovulasi dan menstruasi (karena memberikan efek negatif
terhadap hipotalamus dan pituitari) dan pembesaran payudara. Diakhir trisemester pertama
denyut jantung fetus dapat dideteksi dengan stetoskup. 
2. Trisemester kedua
Diawal trisemester kedua ibu telah dapat merasakan pergerakan janin dalam
kandungannya. Kadar hormon akan stabil ketika HCG menurun, korpus luteum akan rusak
dan perannya akan digantikan oleh plasenta untuk mensekresikan hormon progesteron
yang berfungsi mempertahankan kehamilan. Selama trisemester kedua, pertumbuhan fetus
sangat cepat hingga mencapai panjang sekitar 30 cm. 
3. Trisemester ketiga
pertumbuhan fetus sangat cepat, hingga akhir trisemester ketiga panjang fetus dapat
mencapai kurang lebih 50 cm dan berat mencapai sekitar 3 kg. Aktifitas fetus agak
berkurang karena ruangan yang tersedia didalam selaput kehamilan terisi tubuh fetus yang
telah membesar. Hal ini menyebabkan organ-organ disekitar uterus terdesak dan tertekan,
sehingga ibu hamil sering buang air kecil, mengalami hambatan saluran pencernaan dan
merasa pegal pada otot punggung. Kepala fetus merupakan organ yang berukuran paling
besar dan berat dari organ tubuh lainnya, sehingga karena gaya gravitasi; kepala fetus telah
turun ke bawah masuk kedalam rongga pelvis ibunya untuk siap dilahirkan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita hamil antara lain:
1. berhenti menstruasi 
2. timbul rasa mual dan muntah (nyidam) 
3. payudara membesar dan warna kulit sekitar puting bertambah gelap 
4. rahim membesar sehingga sering ingin buang air kecil 
5. timbul garis gelap dari daerah pusar hingga vagina 
6. gigi mudah terinfeksi dan berlubang
7. persendian terasa lebih kaku 
Masa reproduktif wanita dimulai sejak menarche dan berakhir sampai menophause.
Namun sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada  usia 21 tahun hingga 30 tahun. Di
bawah usia 21 tahun sistem reproduksi belum siap karena wanita masih dalam masa
pertumbuhan; produksi hormon belum optimal dan tulang pelvis belum mencapai ukuran
maksimal. Karena faktor pendidikan dan pekerjaan, saat ini banyak wanita yang menikah
diatas usia 30 tahun. Tapi perlu diketahui bahwa pada usia tersebut kondisi wanita telah
mulai menurun, misalnya sebagian otot dan tulang panggul telah berkurang kelenturannya
dan sangat tidak dianjurkan hamil diatas usia 40 tahun karena faktor resikonya semakin
tinggi.
http://pewidya.blogspot.co.id/p/blog-page.html

5. Air Susu Ibu (ASI)


Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan
merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air
susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu
formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi sebelum berusia 1 tahun.
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

6. Pengaturan Kelahiran
Pengaturan kelahiran, yang dikenal pula sebagai kontrasepsi dan pengaturan fertilitas, merupakan
metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Perencanaan, pembekalan, dan
penggunaan kontrasepsi disebut keluarga berencana. Seks aman, seperti penggunaan kondom
wanita atau pria, juga dapat membantu mencegah infeksi menular seksual. Metode pengaturan
kelahiran telah digunakan sejak zaman dahulu, tetapi metode yang efektif dan aman baru tersedia pada
abad ke 20. Pada beberapa kebudayaan akses pada kontrasepsi dibatasi karena dianggap tidak seesuai
baik secara moral maupun politik.
Penggunaan kontrasepsi di negara berkembang diperkirakan telah menurunkan jumlah kematian ibu
melahirkan sampai denga 40% (kurang lebih 270,000 kematian yang dapat dicegah pada tahun 2008)
dan dapat mencegah 70% kematian bila tuntutan untuk pengontrolan kelahiran dapat dipenuhi.
Keuntungan yang dapat dicapai adalah dengan menurunkan kehamilan yang tidak terencana yang
diikuti dengan aborsi tidak aman dan dengan mencegah kehamilan pada ibu-ibu dengan risiko tinggi.
Pengontrolan kehamilan juga memperbaiki kelangsungan hidup anak di negara berkembang dengan
memperpanjang jarak waktu di antara kehamilan. Pada populasi ini keluaran kondisi akan lebih buruk
ketika seorang ibu hamil kembali delapan belas bulan setelah melahirkan. Menunda kehamilan kembali
setelah keguguran ternyata tidak mengubah risiko dan para ibu disarankan untuk hamil kembali bila
mereka sudah siap.
Kehamilan pada remaja, terutama di antara remaja muda, memiliki risiko terbesar termasuk di
antaranya kelahiran sebelum waktunya, berat lahir rendah, dan kematian pada bayi.  Di Amerika
Serikat 82% kehamilan pada mereka yang berusia di antara 15 dan 19 tahun merupakan kehamilan di
luar rencana. Pendidikan seks yang komprehensif dan akses terhadap alat kontrasepsi efektif
menurunkan angka kehamilan pada kelompok usia ini.
Metode kontrasepsi meliputi metode barier, kontrasepsi hormonal, alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR), sterilisasi, dan metode perilaku. Metode ini digunakan sebelum atau selama
berhubungan seks sedangkan kontrasepsi darurat efektif hingga beberapa hari setelah berhubungan
seks. Efektivitas biasanya dinyatakan sebagai persentase wanita yang hamil setelah menggunakan
metode yang diberikan selama tahun pertamanya dan kadang-kadang sebagai tingkat kegagalan seumur
hidup di antara metode dengan efektivitas tinggi, seperti pengikatan tuba/saluran falopii.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengaturan_kelahiran

7. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia


Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa disebabkan oleh
penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi manusia dapat menyerang baik pria maupun
wanita. Namun ada beberapa penyakit yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut adalah
penyakit pada sistem reproduksi manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:
 Kanker Vagina
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan
kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat
dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
 Gangguan Menstruasi
Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga
amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia
17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder
adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.
 Kanker Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher
rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal
berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker
serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.
 AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang seldarah
putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan
sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum
suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
 Epididimitis
Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang
disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai
dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
 Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
1. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
2. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
3. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
4. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat menyerang
otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang lain. Pengobatan
dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.
 Herpes Genetalis
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa gatal
dan sakit di sekitar alat kelamin.
 Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi testis.
Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan
infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme
adalah dengan terapi hormon.
 Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini
adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air
kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan
rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
 Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala penyakit
ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani
dengan kemoterapi dan pembedahan.
 Endometriosis
Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim
yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada bagian
perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
 Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium adalah
tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70
tahun.
 Keputihan
Ada 2 macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir
berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak
terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.
 Infeksi Vagina
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah
hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
 Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong
menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat
sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara
pembedahan.
 Kandida
Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan
genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang
terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada
malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer.
Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.
 Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan
menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan
dalam proses pembuahan.
 Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara.
Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
 Condyloma
Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam.
Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat
suntik, atau operasi.
 Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker
prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri
kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.
 Pseudohermaphrodite
Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite adalah kelainan dimana bentuk alat kelamin
seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang sangat
kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan
ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
 Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
 Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi.
Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.
 Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
 Vulvovaginatis
Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit ini
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/03/25-penyakit-pada-sistem-reproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai