REPRODUKSI
REPRODUKSI
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan
cara generatif atau seksual.
Sistem reproduksi pria
Alat kelamin pria berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu
spermatozoa (sperma). Alat kelamin pria dibedakan menjadi alat
kelamin dalam (internal) dan alat kelamin luar(eksternal). Fungsi
reproduksi penting pada pria adalah (1) pembentukan sperma
(spermatogenesis) yaitu proses perkembangan spermatogonia
menjadi spermatozoa yang berlangsung sekitar 64 hari, dan (2)
penyaluran sperma pada wanita
Organ
Organ internal & eksternal
reproduksi
Testis
Saluran pengeluaran Penis
Kelenjar kelamin laki-laki Socratum (kantung zakar)
Organ internal
Testis
Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria,
terletak di bawah penis, dalam scrotum (kantung zakar). Testis
merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan
hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah
yang membuat ‘sifat jantan’, seperti otot-otot yang menonjol,
suara besar, dan sebagainya. Testis merupakan tempat
pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon
kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh
halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus
seminiferus terdapat calon-calon sperma (spermatogonium yang
diploid.
Hormon testosteron ini juga
akan menentukan sikap
mental seorang laki-laki, serta
penampilan kejantanan
tubuhnya. Gondongan pada
orang dewasa dapat pula
menyebabkan pembengkakan
dan peradangan testis
sehingga menimbulkan
kemandulan.
Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat reproduksi pria
terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan
uretra.
Epididimis
sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma
matang dan bergerak ke vas deferens.
Vas deferens
sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen (kantung mani/vesikula
seminalis).Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar
Saluran ejakulasi
saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra . Fungsinya untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke
dalam uretra.
Uretra
saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar
tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada
sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada
pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai
saluran pengeluaran air mani.
Kelenjar kelamin
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah
kantung kemih dan merupakan
pertemuan antara uretra dengan vas
deferens.
Kelenjar bulbouretral atau
kelenjar Cowper.
Kelenjar ini kecil, berjumlah
sepasang, dan terletak di
sepanjang uretra. Kelenjar prostat
dan kelenjar Cowper berfungsi
untuk menghasilkan sekret (hasil
produksi kelenjar) untuk memberi
nutrisi dan mempermudah
gerakan spermatozoa.
Organ eksternal
Alat kelamin luar pria, yaitu berupa penis dan skrotum. Penis adalah organ yang
berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma
dari alat kelamin jantan (pria) ke dalam alat kelamin betina (wanita). Penis pada
pria dapat mengalami ereksi. Ereksi adalah penegangan dan pengembangan
penis karena terisinya saluran penis oleh darah.
Penis
Penis (dari bahasa Latin phallus yang
artinya ekor) adalah alat kelamin
jantan dan juga berfungsi sebagai
organ eksternal untuk urinasi. Bila ada
suatu rangsangan, maka rongga
tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi).
Scrotum (kantung zakar)
Scrotum merupakan kantung
yang di dalamnya berisi testis.
Scrotum berjumlah sepasang,
yaitu scrotum kanan dan
scrotum kiri. Di antara
scrotum kanan dan scrotum
kiri dibatasi oleh sekat yang
berupa jaringan ikat dan otot
polos.
Proses pembentukan sel sperma
Proses spermatogenesis……
Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar) dan lamanya sekitar 72 hari.
Proses spermatogenesis sangat bergantung pada mekanisme hormonal tubuh.
Spermatozoa (sperma) yang normal memiliki kepala dan ekor, di mana
kepala mengandung materi genetik DNA, dan ekor yang merupakan alat
pergerakan sperma. Sperma yang matang memiliki kepala dengan bentuk
lonjong dan datar serta memiliki ekor bergelombang yang berguna
mendorong sperma memasuki air mani.
Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan dan perkembangan atau diferensiasi yang
rumit, tetapi bukan pembelahan sel, yaitu mengubah spermatid menjadi sperma
yang fungsional. Nukleus mengecil dan menjadi kepala sperma, sedangkan
sebagian besar sitoplasma dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang
memegang peranan dalam menembus membran sel telur.
Fase menstruasi
Hormon yang berperan adalah
progesteron dan estrogen. Hormon ini
akan tereduksi pada lima hari pertama
menstruasi sehingga ovum yang berada
pada endometrium lepas dan disertai
robeknjya endometrium sehingga terjadi
pendarahan.
Fase praovulasi
Terjadi pada hari kelima sampai
keempat belas. Hormon yang
berperan adalah FSH dan LH.
Keduanya akan memacu sel folikel
agar menghasilkan estrogen dan
progesteron sehingga membuat
endometrium yang keruh akan
terbentuk kembali.
Fase ovulasi
Terjdi pada hari keempatbelas.
Pengeluaran estrogen sangat
banyak sehingga sekresi FSH
mulai menurun sehingga
digantikan hormon LH. Dengan
adanya rangsangan LH
menyebabkan folikel makin
matang sehingga ovum keluar dari
folikel makan terjadilah ovulasi.
Fase pasca ovulasi
Berlangsung pada hari ke 15 hingga ke 28.
folikel pecah dan berubah menjadi korpus
luteum yang menghasilkan progesteron.
Estrogen dan progesteron berperan dalam
pertumbuhan endometrium sehingga siap
untuk ditumbuhi embrio.
SIKLUS
MENSTRUASI
Proses fertilasi dan gestasi
Fertilisasi
Ketuban
Vilikorion, keluar
masuknya oksigen dan Pelindung embrio,
makanan dari ibu ke pengaturan suhu tubuh
embruio
Proses fertilisasi
Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi tempat sel telur berada
setelah masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada
manusia. Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak mengandung
mitokondria penghasil ATP.
Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk zona pelindung yang
dinamakan corona radiata di bagian luar serta sebuah cairan bening di dalamnya yang
disebut zona pelusida.
Proses fertilisasi
Zona pelusida mempunyai reseptor yang bersifat “spesies spesifik”, yaitu hanya
dapat dilalui oleh sel sperma dari satu species. Akrosom sperma mempunyai enzim
litik yang mampu menembus corona radiata dan zona pelusida. Setelah terjadi
peleburan atau fertilisasi ini, corona radiata akan menebal sehingga tidak ada lagi sel
sperma lain yang dapat masuk.
Pembentukan zigot
Tahap kedua ekspulsi atau pengeluaran bayi akibat kontraksi terus menerus akibatnya
bayi akan turun dari uterus menuju vagina
Hormon relaksin
Melunakkan serviks dan melonggarkan tulang
Hormon yang berperan panggul saat kelahiran, diproduksi oleh korpus
dalam proses kehamilan : luteum dan plasenta
Hormon estrogen
Menurunkn jumlah progesteron sehingga dinding
rahim bisa kontraksi, dihasilkan oleh plasenta
Hormon prostaglandin
Meningkatkan kontraksi dinding rahim dan dihasilkan oleh
membran ekstraembrionik
Hormon oksitosin
Meningkatkan kontraksi dinging rahim dan dihasilkan oleh
kelnjar hipofisis ibu dan janin