Anda di halaman 1dari 8

Materi IPA Kelas 9 

Bab 1
Sistem Reproduksi pada Manusia

SISTEM REPRODUKSI LAKI – LAKI  


Sistem Reproduksi pada laki – laki terdiri atas :
1) Organ reproduksi luar yang berupa Penis dan Skrotum,
2) Organ reproduksi dalam yang berupa testis, epididimis, vas defferens,
uretra, kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar
cowper. 
Berikut ini bagian – bagian dari sistem reproduksi laki – laki 

 Penis adalah bagian terluar organ reproduksi laki – laki, berfungsi sebagai


saluran urin dan sperma.
 Skrotum adalah organ yang bentuknya seperti kantung, berfungsi untuk
melindungi dan menjaga suhu testis. 
 Testis adalah bentuknya seperti bulat telur, jumlahnya 2 buah (sepasang)
yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma
dan hormon testosteron. Sperma adalah sel tunggal yang terdiri atas
kepala dan ekor yang merupakan sel kelamin laki – laki. Hormon
testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik laki –
laki pada masa pubertas seperti tumbuhnya jakun, membesarnya suara,
tumbuhnya kumis, dan sebagainya.  Masa pubertas adalah masa
seseorang ketika mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai
perubahan fisik dan psikis. Sperma yang diproduksi dalam testis,
selanjutnya keluar melalui epididimis.
 Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis, berukuran ± 4 cm,
berfungsi untuk penyimpanan sperma sementara. Selanjutnya, sperma
yang sudah matang keluar melalui Vas Defferent.
 Vas defferens adalah lanjutan dari epididimis, berupa saluran panjang
yang mengarah keatas, berfungsi untuk menghubungkan epididimis dan
uretra. 
 Uretra adalah saluran yang terdapat didalam penis, merupakan saluran
akhir reproduksi, berfungsi untuk keluarnya urin dan sperma. 
 Kelenjar reproduksi adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi getah
atau cairan yang nantinya akan bercampur dengan air mani (semen).
Kelenjar reproduksi laki – laki ada 3 yaitu : kelenjar vesikula seminalis,
prostat dan cowper (bulbouretra). 
 Kelenjar vesikula seminalis adalah bagian yang bentuknya seperti
kantung kecil, berukuran ± 5 cm, terletak dibelakang kantung kemih,
berfungsi untuk menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa
(gula monosakarida), hormon prostaglandin, fosfor dan potassium serta
protein pembekuan. 
 Alkali untuk menetralkan pH asam di uretra dan vagina. Fruktosa
sebagai energi (ATP) sperma. Prostaglandin untuk menurunkan respon
imun tubuh perempuan terhadap air mani. Fosfor dan potassium
membantu sperma berenang. Protein pembekuan untuk membentuk
lapisan pelindung sperma. 
 Kelenjar prostat adalah bagian yang bentuknya seperti kue donat,
terletak dibawah kantung kemih, berfungsi menghasilkan cairan bersifat
asam. Kelenjar prostat mengandung beberapa zat yaitu : 
1) Asam sitrat : untuk energi (ATP) sperma
2) Enzim pepsinogen, lisozim dan lipase
3) Seminal plasmin : sebagai antibiotik (membunuh kuman)
Pada lansia sekitar umur lebih dari 50 tahun, seringkali terjadi
pembesaran kelenjar prostat yang dinamakan Benign prostatic
hyperlasia (BPH). BPH ini menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan
sulit untuk mengeluarkan urin. Sehingga, sulit untuk kencing dan
kebanyakan dibantu menggunakan selang.  BPH berbeda dengan kanker
prostat. Kalau kanker prostat berkembang diluar kelenjar prostat,
sedangkan BPH berkembang didalam kelenjar prostat. 
 Kelenjar cowper adalah bagian yang bentuknya seperi kacang, terletak
dibawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan
bersifat basa. 
Sperma dikeluarkan melalui uretra bercampur dengan air mani (semen).
Semen yang dikeluarkan biasanya 2,5 – 5 mL. Setiap 1 mL semen
mengandung 100 – 150 juta sel sperma. Namun, hanya 1 sel sperma yang
berhasil membuahi sel telur. 

Spermatogenesis 
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi dialam
tubulus seminiferus. Kumpulan tubulus seminiferus ini membentuk testis,
sehingga spermatogenesis biasanya disebut terjadi didalam testis. 
Berikut potongan melintang tubulus seminiferus dilihat dengan mikroskop 

Proses pembentukan sperma diawali dari sel induk


sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). Kemudian spermatogonium
membelah secara Mitosis dan Meiosis. Selanjutnya, spermatogonium mengalami
diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel
sperma (spematozoa) yang berekor dan bersifat haploid (n). 
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN  
Sistem reproduksi pada perempuan tersusun atas :
1) Organ reproduksi luar yaitu vulva dan labium
2) Organ reproduksi dalam yaitu vagina, indung telur (ovarium), saluran
telur (tuba fallopi atau oviduct), infundibulum, rahim
(uterus), endometrium dan leher rahim (serviks). 

Berikut ini bagian – bagian organ reproduksi perempuan 

 Vulva adalah celah paling luar dari organ reproduksi perempuan yang


dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Sepasang bibir ini yang
dinamakan labium. Pada vulva bagian dalam, terdapat 2 saluran yaitu
saluran urin dan saluran vagina. 
 Ovarium adalah organ yang bentuknya seperti telur, ada 2 buah, terletak
di kanan kiri rahim atau di perut bagian bawah, berfungsi menghasilkan
sel telur (ovum). Didalam ovarium, terdapat kumpulan sel folikel yang
merupakan tempat berkembangnya ovum. 
Berikut ini struktur dari ovarium 

Sel folikel juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovum yang


matang akan dilepaskan dari ovarium pada setiap bulannya, proses ini
dinamakan ovulasi. Kemudian ovum ditangkap oleh fimbriae (infundibulum)
menuju ke tuba fallopi. 
Meskipun ovarium ada 2, namun setiap bulan hanya 1 ovum hanya dihasilkan.
Jadi, bergantian antara ovarium kanan dengan kiri. Hormon estrogen dan
progesteron berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dan mengatur
perkembangan ciri – ciri sekunder pada perempuan. 
Ciri – ciri sekunder pada perempuan yaitu membesarnya pinggul,
berkembangnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, aktifnya
kelenjar minyak dan keringat yang menyebabkan jerawat. 

 Infundibulum adalah organ yang bentuknya berjumbai dan merupakan


pangkal dari tuba fallopi.  Infundibulum  berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Kemudian, ovum dibawa
ke tuba fallopi.
 Tuba fallopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.
Didalam tuba fallopi inilah terjadi pembuahan ovum oleh sperma atau
fertilisasi yang menghasilkan zigot. Kemudian zigot dibawa kedalam uterus. 
Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, maka ovum tetap dibawa
ke uterus dan akan ikut meluruh ketika proses menstruasi. 
 Uterus adalah organ yang bentuknya seperti buah pir terbalik, memiliki
dinding tebal, berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama
kehamilan. Saat tidak hamil, rahim berukuran 5 cm. Ketika hamil, rahim
akan berkembang hingga 30 cm atau menyesuaikan perkembangan janin. 
 Endometrium adalah lapisan yang membatasi rahim dan akan meluruh
ketika proses menstruasi. Endometrium ini berfungsi menghasilkan plasenta
ketika terjadi kehamilan.  
 Vagina adalah saluran yang menghubungkan dunia luar dengan rahim,
saluran darah menstruasi dan saluran tempat keluarnya bayi. Vagina
tersusun atas otot – otot yang elastis dan dilapisi selaput membran atau
selaput dara (hymen).  Selaput dara adalah selaput tipis yang tersusun atas
pembuluh darah. Selaput dara ini akan robek apabila melakukan aktivitas
yang membahayakan seperti olahraga berat. 
 Serviks adalah rahim bagian bawah yang membuka dan mengarah
ke vagina. Serviks berfungsi menghubungkan rahim dengan vagina. 

2. Oogenesis 
Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin perempuan (ovum)
didalam ovarium. Oogenesis dimulai saat perempuan masih dalam kandungan. 
Ketika anak perempuan baru lahir, memiliki bakal sel telur (sel primordial)
200.000 hingga 2.000.000 sel. Namun, hanya 40.000 sel yang tersisa ketika
anak perempuan puber dan hanya 400 sel yang berkembang menjadi ovum. 
Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk sel induk telur
(oogonium) yang bersifat diploid (2n). Kemudian, oogonium akan membelah
secara mitosis dan meiosis. Pada pembelahan tersebut, 1 sel oogonium
menghasilkan 1 sel telur (ovum) dan 3 badan polar (polosit). 

Berikut ini proses pembentukan ovum


3. Siklus Menstruasi 
Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium dan ovum yang ditandai
dengan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel epitel dinding rahim
melalui vagina. Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel
sperma. 
Siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Namun, ada perempuan yang
mengalami siklus menstruasi pendek yang berlangsung sekitar ± 18 hari atau
siklus menstruasi panjang yang berlangsung sekitar ±40 hari. Berikut ini gambar
fase menstruasi :

Proses menstruasi ada 3 yaitu : Fase Menstruasi,  Proliferasi dan Sekretori.


Pada fase menstruasi, hormon FSH memicu berkembangnya folikel dalam
ovarium. Sehingga, endometrium luruh dan perempuan mengalami menstruasi. 
Hormon FSH atau follicle stimulating hormone adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar ini terletak di otak bagian depan. 

Pada fase proliferasi, folikel berkembang yang menghasilkan hormon estrogen


dan progesteron. Kemudian hormon estrogen dan progesteron memicu
endometrium untuk menebal. Endometrium yang menebal ini bertujuan untuk
mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila terjadi fertilisasi. 
Selanjutnya, hormon estrogen memicu kelenjar hipofisis untuk menghasilkan
hormon FSH dan LH atau luteinizing hormone. Hormon LH diproduksi terus
menerus hingga meningkat. Peningkatan hormon LH ini memicu
pelepasan ovum oleh folikel ovarium (ovulasi). 

Pada fase sekretori ini, folikel yang telah melepaskan ovum berubah menjadi


korpus luteum. Kemudian ovum ditangkap oleh fimbriae menuju ke tuba fallopi.
Apabila ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka korpus luteum tidak akan
memproduksi estrogen dan progesteron. 
Sehingga, estrogen dan progesteron rendah. Rendahnya estrogen dan
progesteron endometrium rusak dan pembuluh darahnya pecah, akibatnya
terjadilah menstruasi.  

Anda mungkin juga menyukai