Salah satu ciri makhluk hidup khususnya manusia adalah berkembang biak.
Manusia berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak
manusia menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi pada manusia terdiri dari
beberapa bagian yang disebut sistem reproduksi.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Reproduksi pada manusia
terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya
sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi
manusia dibedakan menjadi alat reproduksilaki-laki dan perempuan.
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan
diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah
dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu,
testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran
dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis).
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat
dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari
epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.
Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.
7. Uretra
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara
operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk
dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya
hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada
bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran
pengeluaran sperma, dan urine.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-
laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan
keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang 60 m.
Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 500 juta sperma. Sel
sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Spermatogenesis
Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula
seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu:
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian
luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.
Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk),
dan uterus (rahim).
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian
luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.
Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk),
dan uterus (rahim).
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis
adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini
dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan
tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti
bibir yang terletak di dasar mons pubis.
Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut
labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina.
Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik
dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi
seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir
pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi
yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah
selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda
setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan,
masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan
dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-
50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur
ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000
gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika
terjadi pertumbuhan janin.
5. Ovarium
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini
disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
OOGENESIS
Oogenesis merupakan
proses pembentukan dan
perkembangan sel ovum.
Berbeda dengan laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan
satu sel telur saja selama waktu
tertentu(siklus). Ovulasi pada
wanita berhubungan dengan
siklus yang dikontrol oleh
hormon. Pada manusia dan
primate siklus reproduksinya
disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai
luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi
secara periodik. Darah menstruasi sering disetai jaringan-jaringan kecil yang bukan
darah.
Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan
oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi
oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel sekitar sel ovum.
2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LH.
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya
seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak
dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50
tahun.
Siklus Menstruasi
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian
hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut:
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
Pengaturan kelahiran
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau
impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
3. Efektor
A. SISTEM SARAF
1. SEL SARAF
Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebutnodus Ranvier, yang
berfungsi mempercepat penghantaran impuls. Sinapsis adalah daerah celah halus
persambungan neurit dan ujung dendrit sel syaraf yang lain.
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem
ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau
kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ tersebut dilindungi juga oleh
selaput yang terdiri dari jaringan ikat meninges.
A. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan
yang tengah disebut arachnoid. Diantara ketiga
selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal
yang berfungsi ntuk mengurangi benturan atau
goncangan.
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan
diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan
pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba
dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta
mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan
keseimbangan cairan tubuh.
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian
belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi
tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil
dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak
besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula)
berwarna putih.
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan
merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi
neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih
karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur
pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf
pusat.
Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar
atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak jalan.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu saraf yang berjumlah 31 pasang
saraf, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan
saraf motorik yang keluar dari akar ventral.
Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hingga
vertebrae lumbalis kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari sumsum
tulang belakang yang berwarna kelabu yaitu substansi grissea.
2. Saraf otak (kranial), terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah
12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telingan, hidung dan kulit.
2. Saraf Parasimpatik
Saraf parasimpatik
berupa susunan saraf yang
berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di
seluruh tubuh. Saraf
parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri,
memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
4. GERAK MANUSIA
B. SISTEM INDRA
1. INDERA PENGLIHATAN
Lapisan sklera berwarna putih kompak. Di lapisan ini terdapat kornea yang
bening transparan, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan
membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan dan
diteruskan ke lensa mata.
Lapisan tengah mata berwarna hitam. Lapisan koroid berpigmen melanin dan
mengandung banyak pembuluh darah, sehingga berfungsi memberi makanan dan
oksigen bagi mataLapisan koroid membentuk iris dan memberi warna pada bola
mata.
Struktur bola mata mulai dari depan ke belakang, adalah sebagai berikut:
1. Kornea merupakan bagian depan mata yang bening , transparan dan tembus
cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2. Iris atau selaput pelangi terletak di depan lensa yang
bersambung dengan selaput koroid. Iris
berfungsi mengecilkan atau
membesarkan ukuran pupil. Iris
memberi warna pada mata.
3. Pupil merupakan bintik tengah
iris mata dan merupakan celah
dalam iris yang dilalui cahaya untuk
mencapai retina. Pupil dapat
membesar dan mengecil, tergantung intensitas cahaya
yang diterima.
4. Aqueus humor merupakan cairan yang berasal daribadan siliari dan diserap
kembali kedalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui
pembuluh vena yang halus (venula).
5. Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks(cembung pada kedua sisi).
Lensa terletak persis di belakang iris.
6. Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi
sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada
kamera.
7. Saraf optik dari retina inilah selanjutnya menyampaikan informasi yang terlihat
kemudian ditransver ke saraf otak sesampai di otak informasi tersebut diolah
sehingga terbentuk dalam otak bentuk benda yang terlihat tadi.
2. INDERA PENDENGARAN
Telinga merupakan organ pendengaran.
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
a. Telinga Luar
b. Telinga Tengah
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang didalam tulang pelipis,
yang dilapisi jaringan mukosa.Pada telinga bagian tengah terdapat:
c. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitujendela
(tingkap), labirin, dan organ korti. Tingkap atau jendela pada telinga ada dua
macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Labirin tulang
terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan
tiga saluran setengah lingkaran.
3. INDERA PENCIUMAN
Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak
pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan
menembus tulang lapis dan masuk ke dalam otak manusia.
4. INDERA PENGECAP
1. Papila filiformis adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini
banyak terdapat pada bagian depan lidah.
2. Papila fungiformis adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila sirkumvalata adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan
terdapat pada pangkal lidah.
Fungsi lidah:
5. INDERA PERABA
a) Nyeri
Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan
baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam.
b) Panas dan dingin
Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.
c) Sentuhan
Reseptornya berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar
rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus
Ruffiniberfungsi pada sentuhan yang kuat.
d) Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus Paccini, korpus Ruffini dan korpus Krause,
yang terletak agak dalam pada kulit.
Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem koordinasi dan panca
indera, antara lain sebagai berikut:
1) Meningitis
2) Alzheimer
Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60
tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor
resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia
40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan
mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang
patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya penyakit alzhemier:
3) Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering
dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat
menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur.
Eksema merupakan penyakit tidak menular. Sebagian besar anak akan sembuh
dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami
eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan
yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang
mengalami eksema dan keluarganya.
4) Anosmia
Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan
rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anakanak
pernah mengalami radang telinga dan tidak sedikit yang mengalami gangguan
pendengaran akibat penanganan yang terlambat. Bila terjadi proses radang pada
telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke
telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang
pada telinga tengah, antara lain:
7) Buta Warna
Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang
disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap
suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna
yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor keturunan, gangguan
terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya
adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma
pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa
mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
8) Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus
cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada
umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan sinar ultraviolet
jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes,
juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan
lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak.
9) Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana lensa mata tidak
dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh
di belakang retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada saat melihat
benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini
akan diperparah lagi jika sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan
dialami saat melihat dari jarak dekat atau membaca. Penderita hipermetropi dapat
ditolong dengan lensa cembung atau positif. Dengan menggunakan kacamata yang
berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi menjadi normal kembali.
10) Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata terlalu cembung
atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi
biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun. Faktor yang
menyebabkannya adalah keturunan membaca sambil tiduran, menonton televisi dari
jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan komputer terlalu lama. Penderita rabun
jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau negatif. Dengan menggunakan
kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi dapat melihat dengan jelas dan
normal.
11) Presbiopi
12) Astigmatisme
DAN