Anda di halaman 1dari 38

Sistem Reproduksi Pada Manusia

Salah satu ciri makhluk hidup khususnya manusia adalah berkembang biak.
Manusia berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Untuk berkembang biak
manusia menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi pada manusia terdiri dari
beberapa bagian yang disebut sistem reproduksi.

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Reproduksi pada manusia
terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya
sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi
manusia dibedakan menjadi alat reproduksilaki-laki dan perempuan.

A. Alat reproduksi laki-laki


Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin
bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan
diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah
dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu,
testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran
dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis).

Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 3 minggu. Bentuk


sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya. Testis
juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini
merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki
menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai
perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat
dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari
epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.
Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5. Vesikula seminalis.

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.

7. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa


sperma dan urine ke luar tubuh.

8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara
operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk
dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya
hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada
bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran
pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-
laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan
keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang 60 m.
Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 500 juta sperma. Sel
sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).

Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada


pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.
Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat
sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah
secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid.
Spermatogonium ini
kemudian membesar membentuk
spermatosit primer. Spermatosit
primer seterusnya akan membelah
secara meiosis I untuk
menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian
setiap spermatosit sekunder akan
membelah secara meiosis II untuk
menghasilkan dua spermatid yang
hapolid. Sel-sel spermatid akan
berdiferensiasi menjadi
spermatozoa atau sperma.

Spermatogenesis
merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula
seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu:

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara


langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi


testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma


yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada
batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan
sperma pada pria.

Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.

Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia)


yang berjumlah ribuan.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit
primer.
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat
haploid.
Sperma yang matang akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari. Struktur sperma
matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur.
Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi
menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi,
seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.

B. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian
luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.
Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk),
dan uterus (rahim).

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian
luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.
Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk),
dan uterus (rahim).

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis
adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini
dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan
tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti
bibir yang terletak di dasar mons pubis.

Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut
labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina.
Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik
dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi
seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir
pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi
yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah
selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda
setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan,
masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.

3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan
dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-
50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur
ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000
gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika
terjadi pertumbuhan janin.

Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

1. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan


dengan rongga perut.
2. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi
keluar pada proses persalinan (kontraksi).
3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya
sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang
berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur.


Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium
berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus
menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur
dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telurdisebut juga dengan ovum.

6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen.

Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini
disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

OOGENESIS

Oogenesis merupakan
proses pembentukan dan
perkembangan sel ovum.
Berbeda dengan laki-laki,
wanita hanya mengeluarkan
satu sel telur saja selama waktu
tertentu(siklus). Ovulasi pada
wanita berhubungan dengan
siklus yang dikontrol oleh
hormon. Pada manusia dan
primate siklus reproduksinya
disebut siklus menstruasi.
Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat diartikan sebagai
luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi
secara periodik. Darah menstruasi sering disetai jaringan-jaringan kecil yang bukan
darah.

Penjelasan proses oogenesis:

Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan
oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi
oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel sekitar sel ovum.
2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LH.

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya
seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak
dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50
tahun.

Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan


pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang
banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk menerima
pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan
embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian
darah keluar melalui serviks dan vagina.

Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak


waktu antara menstruasi yang satu dengan
menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita
berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.
Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai
hari pertama siklus menstruasi.
Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian
hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.


Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang)
yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum.
Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon
esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.

Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan


ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka
ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot
bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding
rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh
sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim


tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim
dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang
selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut:
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

Hormon yang berperan dalam kehamilan:

1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa


kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih
oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi
uterus. Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya
yang menghambat kontraksi uterus.
2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi
untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk
mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
3. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk
mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke- 8 pada
masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus
menjelang persalianan.

Pengaturan kelahiran

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi Bertujuan untuk mencegah bertemunya


sel sperma dengan sel ovum, sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam
kontrasepsi adalah:

1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.


2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi.
3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida
untuk pria, vaginal douche untuk wanita.
4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
5. Sterilisasi yaitu dengan membuat steril organ-organ reproduksi bagian dalam.
Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.

Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia


Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar yang
mendukung proses reproduksi. Berikut adalah beberapa kelenjar pada sistem
reproduksi:
1. Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat
berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk
pergerakan sperma.
2. Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil
semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan
untuk sperma.
3. Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita
yang berfungsi mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan
cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
4. Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita
berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan badan.
Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah
beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
1. FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan
pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum
yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang
produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.
2. LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.
Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau
korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel
telur).
3. Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
4. Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon
ini berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada
wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi
LH dan menghambat produksi FSH.
5. Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di
dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium
pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat
terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen
menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk
plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang
kelenjar susu memproduksi ASI.
6. Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada
proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
7. Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang
relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
8. Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

Penyakit pada sistem reproduksi


Penyakit pada sistem reproduksi manusia dialalmi dan disebabkab oleh
berbagai faktor. Ada yang dari luar ada pula yang dari dalam. yang dari luar
misalanya karena masuknya bakteri atau virus. Berikut beberapa penyakit yang
sedang tren di abad ini:

1. AIDS kepanjangan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau Acquired


Immune Deficiency Syndrome Penyakit AIDS disebabkan oleh virus Human
Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
Penyakit Flu bisa membuat penderita AIDS meninggal.
2. Kanker Payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker
paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker
payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000.
Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu
dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
3. Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih
kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis
atau oleh jamur Candida albicans.
4. Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon
testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol,
obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
5. Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada
uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke
anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah
bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu penyakit ini
harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya
nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.
6. Hipertropik Prostat adalah pembesaran prostat yang terjadi pada pria berusia 50
tahun. Penyakit ini diduga berhubungan dengan penuaan dan proses perubahan
hormone. Gejalanya adalah rasa ingin kencing terus menerus. Dapat diobati
dengan operasi.
7. Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan
peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat
uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
8. Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan atau mandul.
Infertilitas ini bisa disebabkan pria atau wanita.
9. Kanker Serviks (kanker leher rahim) banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun.
Kanker serviks di duga erat denagn infeksi Virus Herpes Simpleks tipe dua dan
human papilloma virus. Pengobatannya dengan operasi, sinar radioaktif dan
obat.
10. Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema
palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat
berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder
menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier
menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh
darah, hati.
11. NGU (Non-Gonococal urethritis) merupakan peradangan pada uretra dan
serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma
urealyticum.
12. Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Misalnya
dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung kemih, akibat
pengaliran balik darah menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya adalah rasa
nyeri saat menstruasi karena jaringan endometrisis luruh bersamaan dengan
menstruasi. Dapat diobati dengan operasi atau pemberian hormon progesteron.

Sistem Koordinasi Pada Manusia

Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi


dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.

1. Reseptor

Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau
impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

2. Konduktor (Penghantar impuls)

Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan.


Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk system saraf. Sel-sel
saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga
yang membawa pesan dari pusat saraf.

3. Efektor

Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan


oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.

Sistem kerja ketiga komponen tersebut dapat digambarkan seperti:

A. SISTEM SARAF

Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:

2. Menghantarkan impuls / rangsangan


3. Memberikan respon terhadap impuls
4. Mengatur kerja sistem organ

1. SEL SARAF

Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf


atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls
(rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit,
dan neurit (akson).
a. Badan sel: merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Pada badan sel terdapat inti sel (nucleus), nucleolus, sitoplasma.
b. Dendrit : adalah serabut sel saraf pendek yang keluar dari badan sel berupa
lanjutanplasma, dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan impuls rangsang dari reseptor ke badan sel.
c. Neurit (akson) : adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat neurofibril berupa benang
benang halus. Neurofibril dibungkus oleh selubung/ selaput myelin yang
merupakan penjuluran sel Schwann. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi.

Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebutnodus Ranvier, yang
berfungsi mempercepat penghantaran impuls. Sinapsis adalah daerah celah halus
persambungan neurit dan ujung dendrit sel syaraf yang lain.

Macam-macam Sel Saraf :

Ada tiga macam sel saraf (neuron), yaitu :


Gb.(A) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf
yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera, dan meneruskan
ke susunan saraf pusat.
Gb.(B) Sel saraf motorik, adalah sel saraf
yang berfungsi mengantarkan rangsangan
dari susunan saraf pusat ke efektor yaitu
otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak
dan sumsum tulang belakang.
Gb. (C) Sel saraf penghubung
(asosiasi), adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf sensorik dan sel
saraf motorik. Sel saraf penghubung
terdapat pada korteks otak dan sumsum
tulang belakang.

Bentuk Dasar Neuron:


Neuron berdasarkan strukturnya dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :

Gb.(A) Neuron unipolar yaitu neuron yang


memiliki satu buah akson yang
bercabang.
Gb.(B) Neuron bipolar yaitu neuron yang
memiliki satu akson dan satu dendrit.
Gb. (C) Neuron multipolar yaitu neuron
yang memiliki satu akson dan sejumlah
dendrit.

2. SISTEM SARAF PUSAT

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem
ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau
kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ tersebut dilindungi juga oleh
selaput yang terdiri dari jaringan ikat meninges.

Sistem Saraf Pusat terbagi atas 2 yaitu :

A. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan
dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan
yang tengah disebut arachnoid. Diantara ketiga
selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal
yang berfungsi ntuk mengurangi benturan atau
goncangan.

Otak manusia terbagi menjadi 4:

1.) Otak besar (cerebrum)


Otak besar pada manusia dewasa
memiliki volume sekitar 1500 cm3. Permukaan
otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi
neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian
dalam berisi neurit dan dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak
besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan.
Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia
sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
bagian depan : pusat gerakan otot.
bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan.
bagian samping : pusat pendengaran.
bagian belakang : pusat penglihatan.

2.) Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan
diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan
pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba
dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta
mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan
keseimbangan cairan tubuh.

3.) Otak kecil (cerebelum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian
belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi
tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil
dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak
besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula)
berwarna putih.

4.) Sumsum lanjutan (medula oblongata)

Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan
merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi
neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih
karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur
pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.

B. Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis).

Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang


belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu.
Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas
pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang
belakang.Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:

1. Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.


2. Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
3. Mengatur gerak refleks tubuh.

Penampang melintang sumsum tulang


belakang terlihat seperti gambar kupu-kupu
dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang
disampaikan ke otot lewat serabut saraf
sensorik. Sedangkan, tanggapan dari pusat ke
efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik.
Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum
tulang belakang.

3. SISTEM SARAF TEPI (Sistem Saraf Perifer)

Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat


pengatur. Sistem saraf tepi pada dasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel-sel saraf
ini berfungsi membawa impuls saraf atau rangsang saraf menuju dan dari sistem
saraf pusat. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan
menjadi:

Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf
pusat.
Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf pusat ke efektor.

Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar
atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak jalan.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu saraf yang berjumlah 31 pasang
saraf, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan
saraf motorik yang keluar dari akar ventral.
Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hingga
vertebrae lumbalis kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari sumsum
tulang belakang yang berwarna kelabu yaitu substansi grissea.
2. Saraf otak (kranial), terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah
12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telingan, hidung dan kulit.

b. Sistem saraf Tak Sadar

Sistem saraf yang gerakannya tanpa koordinasi dengan saraf pusat.


Contohnya yaitu gerak refleks. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa
diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke
efektor. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Saraf Simpatik

Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang


yang menempel pada sumsum tulang belakang. Saraf simpatik mempercepat denyut
jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil
diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil,
memperkecil bronkus dan
mengembangkan kantung
kemih.

2. Saraf Parasimpatik

Saraf parasimpatik
berupa susunan saraf yang
berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di
seluruh tubuh. Saraf
parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri,
memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

4. GERAK MANUSIA

Gerak manusia dikelompokkan menjadi dua:


a. Gerak refleks adalah gerak yang
tidak disengaja atau tidak disadari.
Gerakan ini terjadi dengan tiba
tiba, tanpa dapat dicegah. Contoh:
gerak refleks gerakan menutup
mata dengan cepat jika ada benda
kecil/debu yang akan mengenai
mata, gerak menarik tangan saat
terkena benda panas, gerak dll.
Mekanisme gerak refleks:

b. Gerak biasa/gerak sadar, terjadinya gerakan berdasarkan perintah dari pusat


saraf (otak). Contoh gerak sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan,
minum, menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan dan
sebagainya.
mekanisme gerak sadar:

B. SISTEM INDRA

Ada lima macam indera yaitu :

1) Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).


2) Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan
tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor).
3) Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
4) Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
5) Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

1. INDERA PENGLIHATAN

Mata merupakan indera penglihatan yang berfungsi untuk menerima


rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina. Kemudian, rangsangan ini dialihkan
ke pusat penglihatan melalui serabut-serabut saraf penglihatan untuk diterjemahkan
oleh otak.
Bola mata manusia berbentuk agak bulat, dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang
berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.

a. Lapisan luar mata (lapisan sklera).

Lapisan sklera berwarna putih kompak. Di lapisan ini terdapat kornea yang
bening transparan, yang menerima cahaya masuk ke bagian dalam mata dan
membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan dan
diteruskan ke lensa mata.

b. Lapisan tengah mata (lapisan koroid).

Lapisan tengah mata berwarna hitam. Lapisan koroid berpigmen melanin dan
mengandung banyak pembuluh darah, sehingga berfungsi memberi makanan dan
oksigen bagi mataLapisan koroid membentuk iris dan memberi warna pada bola
mata.

c. Lapisan dala mata (retina)

Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya,yaitu berbentuk sel


batang dan sel kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke
otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu,daerah ini
disebut bintik buta, jika bayangan jatuh pada bintik buta maka bayangan tersebut
tidak terlihat.

STRUKTUR BOLA MATA

Struktur bola mata mulai dari depan ke belakang, adalah sebagai berikut:

1. Kornea merupakan bagian depan mata yang bening , transparan dan tembus
cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2. Iris atau selaput pelangi terletak di depan lensa yang
bersambung dengan selaput koroid. Iris
berfungsi mengecilkan atau
membesarkan ukuran pupil. Iris
memberi warna pada mata.
3. Pupil merupakan bintik tengah
iris mata dan merupakan celah
dalam iris yang dilalui cahaya untuk
mencapai retina. Pupil dapat
membesar dan mengecil, tergantung intensitas cahaya
yang diterima.
4. Aqueus humor merupakan cairan yang berasal daribadan siliari dan diserap
kembali kedalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui
pembuluh vena yang halus (venula).
5. Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks(cembung pada kedua sisi).
Lensa terletak persis di belakang iris.
6. Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi
sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada
kamera.
7. Saraf optik dari retina inilah selanjutnya menyampaikan informasi yang terlihat
kemudian ditransver ke saraf otak sesampai di otak informasi tersebut diolah
sehingga terbentuk dalam otak bentuk benda yang terlihat tadi.

CARA KERJA MATA

Pantulan cahaya ditangkap oleh kornea melewati pupil


aqueous humor lensa bayangan jatuh tepat
diretina dijalarkan ke saraf
otak diinterpretasikan sebagai penglihatan.

2. INDERA PENDENGARAN
Telinga merupakan organ pendengaran.
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan rongga telinga dalam.

a. Telinga Luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga,


saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas
tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada
ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun
dari lemak. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan
mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi
menghasilkan minyak serumen.

b. Telinga Tengah

Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang didalam tulang pelipis,
yang dilapisi jaringan mukosa.Pada telinga bagian tengah terdapat:

Tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil


(maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang
sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling
berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk
mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke
rongga telinga dalam.
Saluran eustachius.
Saluran yang menghubungkan telinga tengah
denganfaring, saluran ini berfungsi menjaga
keseimbangkantekanan udara pada telinga luar
dengan telinga tengah.

c. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitujendela
(tingkap), labirin, dan organ korti. Tingkap atau jendela pada telinga ada dua
macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Labirin tulang
terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan
tiga saluran setengah lingkaran.

3. INDERA PENCIUMAN

Hidung sebagai indra pencium


berfungsi untuk merespon rangsangan
bau. Hidung merupakan indera
pembau pada manusia. Hidung
merupakan indera khusus yang
terletak di dalam rongga hidung.
Daerah sensitif pada indera pembau
terletak di bagian atas rongga
hidung.
Struktur indera pembau terdiri dari:

Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.


Sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor.
Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).

Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak
pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan
menembus tulang lapis dan masuk ke dalam otak manusia.

Skema cara hidung bekerja :

Kelainan pada indera pembau.


Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan
Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau,
sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.

Anosmia dapat disebabkan oleh:

Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.


Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
Gangguan pada saraf olfaktori.

4. INDERA PENGECAP

Indera pengecap pada manusia


adalah lidah. Pada permukaan lidah
terdapat tonjolan kecil yang disebut
papila, sehingga permukaan lidah
terlihat kasar. Papilla yaitu tonjolan-
tonjolan di permukaan lidah. Saraf
pengecap yang terdapat pada papilla.

Berdasarkan bentuknya papila


dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Papila filiformis adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini
banyak terdapat pada bagian depan lidah.
2. Papila fungiformis adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila sirkumvalata adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan
terdapat pada pangkal lidah.

Fungsi lidah:

mengatur makanan di dalam mulut


membantu menelan makanan
mengecap rasa makanan
membantu mengucapkan kata-kata

Bagian-bagian lidah sebagai indera pengecap :


1. Ujung lidah peka terhadap rasa manis.
2. Sisi lidah bagian dalam peka terhadap rasa asin.
3. Sisi lidah bagian depan peka terhadap rasa asam.
4. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.

Skema Cara lidah bekerja :

5. INDERA PERABA

Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis


dan lapisan dermis.
Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus
berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah
ataupun sel saraf. Lapisan dermis terletak di bawah
epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak
yang berjauhan, serta banyak mengandung
pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor
khusus untuk dapat membedakan sentuhan, tekanan,
temperatur (panas dan dingin),serta rasa sakit atau nyeri. Pada
umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu
menerima satu jenis rangsangan saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah:

a) Nyeri
Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan
baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam.
b) Panas dan dingin
Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.
c) Sentuhan
Reseptornya berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar
rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus
Ruffiniberfungsi pada sentuhan yang kuat.
d) Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus Paccini, korpus Ruffini dan korpus Krause,
yang terletak agak dalam pada kulit.

Kelainan pada Sistem Saraf dan Sistem Indera

Terdapat beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem koordinasi dan panca
indera, antara lain sebagai berikut:

1) Meningitis

Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit


ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan
tertentu. Meningitis merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan
tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran,
bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme,
seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.

2) Alzheimer

Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat


melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan
kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu
kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer timbul karena adanya proses degenerasi sel-
sel neuron otak. Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer
Indonesia (AAzI), alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan
fungsi sel-sel otak.

Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60
tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor
resiko keturunan. Bahkan, menurut Samino, penderita demensia alzheimer berusia
40 tahun pernah ditemukan di Indonesia. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan
mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang
patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya penyakit alzhemier:

a) Kemunduran memori/daya ingat.


b) Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan sederhana.
c) Kesulitan bicara dan berbahasa.
d) Sulit dalam berhitung.
e) Salah meletakkan benda.
f) Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias.
g) Perubahan emosi dan perilaku.
h) Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi penderita
terganggu.
i) Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi pendiam, tak mau
bergaul, dan menyendiri.
j) Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan (kecuali sedang
menderita flu)

3) Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering
dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat
menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur.
Eksema merupakan penyakit tidak menular. Sebagian besar anak akan sembuh
dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami
eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan
yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang
mengalami eksema dan keluarganya.

4) Anosmia

Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui,


merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh
beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung
menuju ke otak atau di dalam otak. Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena
pilek, penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau.

Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita


pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak. Sel-sel penciuman kadang mengalami
kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat
membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya
penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat
menetap.
5) Otitis

Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan
rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anakanak
pernah mengalami radang telinga dan tidak sedikit yang mengalami gangguan
pendengaran akibat penanganan yang terlambat. Bila terjadi proses radang pada
telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke
telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang
pada telinga tengah, antara lain:

a) Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.


b) Alergi.
c) Infeksi.
d) Sumbatan pada telinga.
6) Tuli

Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf


pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang
telinga (otitis). Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi, suram, kuning
kemerahan, atau keabu-abuan. Penderita tuli tidak dapat mendengar dengan jelas
apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika berkomunikasi dengan
temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam kondisi yang sudah parah,
penderita tuli tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan oleh orang
lain. Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu,
penderita tuli dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya
dipasang di telinga bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar
dengan jelas.

7) Buta Warna

Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang
disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap
suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna
yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor keturunan, gangguan
terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya
adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma
pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa
mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.

8) Katarak

Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus
cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada
umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan sinar ultraviolet
jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes,
juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan
lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak.

Beberapa gejala umum katarak, antara lain:

Pandangan menjadi kabur atau ukuran kacamata yang sering berubah.


Warna-warna tampak kusam.
Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari.

Penderita katarak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai.


Akan tetapi, jika penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan
kacamata, harus dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh
dokter mata.

9) Hipermetropi

Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana lensa mata tidak
dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh
di belakang retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada saat melihat
benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini
akan diperparah lagi jika sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan
dialami saat melihat dari jarak dekat atau membaca. Penderita hipermetropi dapat
ditolong dengan lensa cembung atau positif. Dengan menggunakan kacamata yang
berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi menjadi normal kembali.

10) Miopi

Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata terlalu cembung
atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi
biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun. Faktor yang
menyebabkannya adalah keturunan membaca sambil tiduran, menonton televisi dari
jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan komputer terlalu lama. Penderita rabun
jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau negatif. Dengan menggunakan
kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi dapat melihat dengan jelas dan
normal.

11) Presbiopi

Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi


karena umur. Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya,
penderita presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang nampak biasanya dimulai
dengan hilangnya kemampuan membaca pada jarak normal, namun tidak
mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat
menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa mata. Salah satu cara
untuk mengatasi presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata fokus ganda
(bifokal). Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar
ibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat
lensa yang lebih besar.

12) Astigmatisme

Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan lensa mata tidak


sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama. Kelainan ini dapat
ditolong dengan lensa silindris.
KLIPING BIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA

DAN

SISTEM KOORDINASI PADA


MANUSIA
NAMA:
DEVI OKTARINA PUTRI
KELAS:
IX.U1
MATA PELAJARAN:
BIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai